Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-12 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Samantaro Rang Awak sato ancik-ancik-i bakaruak-karuak masalah pilkada 
Jakarta,
berita-berita dari kampuang banyak nan ganjia-ganjia,
logika apo pulo koh nan dipakaikan ko haa?

Dari Piaman kito danga Anggota DPR Kabupaten manyabu-nyabu,
dari Padangpanjang Hakim Agmo padusi pai ka hotel Bukittingg 
manggesoh-gesoh laki-laki di baliak pintu,
kini Kantua Walinagari di Pesisir Selatan disegel disangko jadi tampek 
maadu-adu lubang anu

Oiiyyaiyyai ... nasib kampuang awak tampek urang taat baagamo 

-- Nyit Sungut

*Astaga!..Diduga Dijadikan Tempat Mesum, Kantor Walinagari Ini Disegel 
Warga* 
Selasa,11 Oktober 2016 - 21:21:23 WIB
[image: Astaga!..Diduga Dijadikan Tempat Mesum, Kantor Walinagari Ini 
Disegel Warga] KANTOR WALINAGARI DISEGEL--Terlihat pemberitahuan dan kursi 
yang sengaja dipasang untuk menyegel kantor Walinagari Empang Teras, 
Kabupaten Pesisir Selatan. OKIS 

 

PAINAN, HALUAN - Kantor Walinagari Empang Teras Lumpo, Kecamatan IV Jurai, 
Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) disegel warga, Selasa (11/10).

 

Hal itu dilakukan karena warga resah oleh oknum Walinagari (DS) yang diduga 
melakukan perbuatan asusila/mesum dengan selingkuhannya Bunga (nama 
samaran-red) yang berstatus janda di kantor tersebut.

 

Informasi dihimpun dari salah satu narasumber yang tidak mau namanya 
ditulis mengatakan, masyarakat bersama ketua Bamus Hermanto, menggerebek 
oknum tersebut yang tengah asyik memadu kasih dengan Bunga yang tinggal di 
sekitar kantor tersebut.

 

Baca juga : Narkoba dan Cabul Dominasi Kasus di Pengadilan Painan 


 

"Gerak-gerik mereka berdua sudah lama kami curigai, karena jarak kantor 
Walinagari dengan rumah Bunga (nama samaran-red), sangat dekat, hanya 
sekitar 100 meter saja," terangnya kepada Haluan, Selasa (11/10).

 

Dikatakannya, Walinagari yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi 
masyarakatnya tidak lagi memperlihatkan sikap seorang pejabat untuk 
memimpin sebuah Nagari.

 

"Kami geram dengan perbuatan Walinagari tersebut. Mereka sudah sering kali 
melakukan aksi tersebut dikantor ini, buktinya saja Bunga saat ini sudah 
hamil dua bulan setelah diperiksa ke dokter. Terkait kasus tersebut, kami 
meminta agar Walinagari tersebut diberhentikan saja dari jabatannya," 
katanya dengan nada geram.


   - 1 
  

  - 2 
  

  - Halaman Selanjutnya 
  

   
On Wednesday, October 12, 2016 at 7:09:47 AM UTC-7, fashridjalmnoor wrote:
>
> Logika yang mencengangkan 
>
> On Oct 12, 2016 11:51, "muhammad syahreza"  > wrote:
>
>> Assalamu'alaikum wr.wb.
>>
>>
>> Islam dan kafir itu sama-sama Allah yang menciptakan. Kalau di dunia 
>> tidak ada yang kafir buat apa Allah menciptakan neraka segala, kok tidak 
>> cuma surga saja? Coba kenapa pula Allah menciptakan babi padahal babi 
>> diharamkan?"
>>
>> Jadi mahadok i Ahok, jan talalu balabiahan bana Phobia nyo. 
>>
>> Salam
>> Reza
>>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-12 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Logika yang mencengangkan 

On Oct 12, 2016 11:51, "muhammad syahreza" 
wrote:

> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
>
> Islam dan kafir itu sama-sama Allah yang menciptakan. Kalau di dunia tidak
> ada yang kafir buat apa Allah menciptakan neraka segala, kok tidak cuma
> surga saja? Coba kenapa pula Allah menciptakan babi padahal babi
> diharamkan?"
>
> Jadi mahadok i Ahok, jan talalu balabiahan bana Phobia nyo.
>
>
> Salam
>
> Reza
>
>
>
> 2016-10-12 8:21 GMT+07:00 Abraham Ilyas :
>
>> *Mohon bantuan untuk mem forward ke sanak-famili, kaum-kerabat  kita yg
>> punya akun media sosial... fardhu 'ain hukumnya krn menyangkut aqidah !*
>>
>> Copas dr saudara seiman *السلام عليكم و رحمة الله و بركا
>>
>> *ADU STRATEGI *
>>
>> Saudaraku semua kita jangan takicuah dengan upaya lawan untuk mengalihkan
>> titik fokus kita.
>>
>> Mereka faham *ideologi ke Islaman kita* pasti akan terusik bila
>> kepentingan aqidah kita disenggol oleh mereka.
>>
>> Maka mereka buat *langkah strategis yang konstruktif untuk upaya
>> mengalihkan titik fokus kita* .. yaitu dengan statement, dan sikap
>> yang merendahkan aqidah kita, sehingga kita akan sibuk menguras energi
>> untuk  menghujat dan marah kepada mereka,.
>>
>> Sementara di satu sisii mereka melakukan dan menjalankan program kerja
>> mereka secara sistemik dan taktis, ...dan kita tidak tidak menyadari
>> serta tidak pahami itu.  Sehingga, kita akan lupa menggalang pemilih untuk
>> mendapat pimpinan yang beriman, jujur, shalih/baik dan amanah.
>>
>> Mohon maaf dengan segala hormat, sudah pernah ada tulisan terkait dengan
>> gaya politik mereka, dan siapa yang ada di balik strategi intelejen
>> merekatanya pd rumput yg bergoyang !
>>
>> Jadi kita memang tidak boleh lengah dan tidak boleh remehkan kekuatan
>> lawan, ... hal ini berbanding lurus dengan sikap sebagian penduduk
>> Jakarta yang  tak acuh, ego, berpendidikan, pekerja, dan individualistis,
>>
>> sehingga mereka yakin sebagian dari masyarakat jakarta akan tetap
>> milih mereka. Kondisi tersebut tidak lepas dari sikap2 di atas yang
>> akhirnya dijadikan dasar untuk menomerduakan kepentingan agama, ... dan
>> utamakan logika mereka dalam memilih.
>>
>> Adanya lembaga survei dan media mesin pencitraan ..milik/dibiayai
>> oleh pemodal sulit untuk dinafikan.alias kepentingan pemodal besar
>> tampak jelas !
>>
>> Kita perlu langkah taktis dan sistematis untuk bisa memenangkan pilkada
>> DKI:.. dan hal ini akan merembet kpd pemilu 2019
>>
>> 1). Semua kita yang ada di group ini atau punya kaum kerabat, silahkan
>> kondisikan 5 orang warga DKI Jakarta untuk memilih pasangan cagub Muslim.
>> (walaupun anda bukan warga DKI,  tentu ada rekan/saudara/teman sekampung
>> yg menjadi penduduk DKI)
>>
>> 2). Dari 5 orang yang kita kondisikan tersebut.. minta untuk
>> duplikasikan mengkondisikan 5 pemilih lainnya, begitu seterusnya.
>>
>> Langkah ini tampak mudah dan tampak sepele, tetapi coba kita lihat
>> simulasinya:
>>
>> Asumsi group ini 50 orang yang melakukan, maka:
>>
>> Tahap 1
>> 50 x 5 : 250 orang.
>>
>> Tahap 2
>> 250 x 5 : 1.250 orang.
>>
>> Tahap 3
>> 1.250 x 5 :
>> 6.250 orang
>>
>> Tahap 4
>> 6.250 x 5 :
>> 31.250 orang
>>
>> Tahap 5
>> 31.250 x 5 :
>> 156.250 orang
>>
>> Tahap 6 :
>> 156.250 x 5 :
>> 781.250 orang.
>>
>> Tahap 7
>> 781.250 x 5 :
>> 3.906.250 orang.
>>
>> Tahap 8
>> 3.906.250 x 5 :
>> 19.531.250 orang.
>>
>> Bila semua kita komit untuk mengkondisikan 5 orang lagi, ..dan komit
>> juga duplikasi di lakukan oleh semua setiap tahapannya, .maka hanya
>> dengan 8 tahapan semua warga DKI sudah bisa di kondisikan.
>>
>> Teknis pengkondisian:
>> walaupun anda bukan warga  DKI
>>
>> 1). Pastikan minimal 5 nomer HP/WA/BB saudara atau teman kita (warga DKI)
>> untuk kita kirim ajakan memilih cagub muslim.
>>
>> 2). Langsung kita kirimkan ajakan tersebut.
>>
>> 3). Setiap hari kita kirimkan ajakan tersebut.
>>
>> Bila semua melakukan maka setiap hari maka insya Allah kita punya peluang
>> menang.
>>
>> Tetapi bila kita diam dan hanya sibuk posting dan share untuk menjelekkan
>> pihak musuh, maka sama halnya kita kalah cerdas satu tingkat dengan mereka.
>>
>> Tidak ada kata lain selain IKHTIAR dgn sungguh2._
>>
>> Bersama dan Bersatu Maka insya Allah Kita Bisa.
>>
>> Aamiin ya Rabb.
>>
>> Kita Lakukan Mulai Sekarang
>> (ANDA CUKUP MENGIRIM WA INI SAJA, ..kita tak punyo cukong/pemodal
>> untuk membiayai  kampanye)
>>
>> Allahuakbar.
>> Allahuakbar.
>> Allahuakbar.
>>
>> All Moslems Final
>>
>> Kita doakan agar Allah memberikan hidayah iman, kemampuan/kekuatan, dan
>> keberkahan bagi siapapun yang menjadi pemimpin kita .. aamiin.
>>
>> Wassalam..dan terima kasih
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-11 Terurut Topik muhammad syahreza
Assalamu'alaikum wr.wb.


Islam dan kafir itu sama-sama Allah yang menciptakan. Kalau di dunia tidak
ada yang kafir buat apa Allah menciptakan neraka segala, kok tidak cuma
surga saja? Coba kenapa pula Allah menciptakan babi padahal babi
diharamkan?"

Jadi mahadok i Ahok, jan talalu balabiahan bana Phobia nyo.


Salam

Reza



2016-10-12 8:21 GMT+07:00 Abraham Ilyas :

> *Mohon bantuan untuk mem forward ke sanak-famili, kaum-kerabat  kita yg
> punya akun media sosial... fardhu 'ain hukumnya krn menyangkut aqidah !*
>
> Copas dr saudara seiman *السلام عليكم و رحمة الله و بركا
>
> *ADU STRATEGI *
>
> Saudaraku semua kita jangan takicuah dengan upaya lawan untuk mengalihkan
> titik fokus kita.
>
> Mereka faham *ideologi ke Islaman kita* pasti akan terusik bila
> kepentingan aqidah kita disenggol oleh mereka.
>
> Maka mereka buat *langkah strategis yang konstruktif untuk upaya
> mengalihkan titik fokus kita* .. yaitu dengan statement, dan sikap
> yang merendahkan aqidah kita, sehingga kita akan sibuk menguras energi
> untuk  menghujat dan marah kepada mereka,.
>
> Sementara di satu sisii mereka melakukan dan menjalankan program kerja
> mereka secara sistemik dan taktis, ...dan kita tidak tidak menyadari
> serta tidak pahami itu.  Sehingga, kita akan lupa menggalang pemilih untuk
> mendapat pimpinan yang beriman, jujur, shalih/baik dan amanah.
>
> Mohon maaf dengan segala hormat, sudah pernah ada tulisan terkait dengan
> gaya politik mereka, dan siapa yang ada di balik strategi intelejen
> merekatanya pd rumput yg bergoyang !
>
> Jadi kita memang tidak boleh lengah dan tidak boleh remehkan kekuatan
> lawan, ... hal ini berbanding lurus dengan sikap sebagian penduduk
> Jakarta yang  tak acuh, ego, berpendidikan, pekerja, dan individualistis,
>
> sehingga mereka yakin sebagian dari masyarakat jakarta akan tetap
> milih mereka. Kondisi tersebut tidak lepas dari sikap2 di atas yang
> akhirnya dijadikan dasar untuk menomerduakan kepentingan agama, ... dan
> utamakan logika mereka dalam memilih.
>
> Adanya lembaga survei dan media mesin pencitraan ..milik/dibiayai oleh
> pemodal sulit untuk dinafikan.alias kepentingan pemodal besar tampak
> jelas !
>
> Kita perlu langkah taktis dan sistematis untuk bisa memenangkan pilkada
> DKI:.. dan hal ini akan merembet kpd pemilu 2019
>
> 1). Semua kita yang ada di group ini atau punya kaum kerabat, silahkan
> kondisikan 5 orang warga DKI Jakarta untuk memilih pasangan cagub Muslim.
> (walaupun anda bukan warga DKI,  tentu ada rekan/saudara/teman sekampung
> yg menjadi penduduk DKI)
>
> 2). Dari 5 orang yang kita kondisikan tersebut.. minta untuk
> duplikasikan mengkondisikan 5 pemilih lainnya, begitu seterusnya.
>
> Langkah ini tampak mudah dan tampak sepele, tetapi coba kita lihat
> simulasinya:
>
> Asumsi group ini 50 orang yang melakukan, maka:
>
> Tahap 1
> 50 x 5 : 250 orang.
>
> Tahap 2
> 250 x 5 : 1.250 orang.
>
> Tahap 3
> 1.250 x 5 :
> 6.250 orang
>
> Tahap 4
> 6.250 x 5 :
> 31.250 orang
>
> Tahap 5
> 31.250 x 5 :
> 156.250 orang
>
> Tahap 6 :
> 156.250 x 5 :
> 781.250 orang.
>
> Tahap 7
> 781.250 x 5 :
> 3.906.250 orang.
>
> Tahap 8
> 3.906.250 x 5 :
> 19.531.250 orang.
>
> Bila semua kita komit untuk mengkondisikan 5 orang lagi, ..dan komit
> juga duplikasi di lakukan oleh semua setiap tahapannya, .maka hanya
> dengan 8 tahapan semua warga DKI sudah bisa di kondisikan.
>
> Teknis pengkondisian:
> walaupun anda bukan warga  DKI
>
> 1). Pastikan minimal 5 nomer HP/WA/BB saudara atau teman kita (warga DKI)
> untuk kita kirim ajakan memilih cagub muslim.
>
> 2). Langsung kita kirimkan ajakan tersebut.
>
> 3). Setiap hari kita kirimkan ajakan tersebut.
>
> Bila semua melakukan maka setiap hari maka insya Allah kita punya peluang
> menang.
>
> Tetapi bila kita diam dan hanya sibuk posting dan share untuk menjelekkan
> pihak musuh, maka sama halnya kita kalah cerdas satu tingkat dengan mereka.
>
> Tidak ada kata lain selain IKHTIAR dgn sungguh2._
>
> Bersama dan Bersatu Maka insya Allah Kita Bisa.
>
> Aamiin ya Rabb.
>
> Kita Lakukan Mulai Sekarang
> (ANDA CUKUP MENGIRIM WA INI SAJA, ..kita tak punyo cukong/pemodal
> untuk membiayai  kampanye)
>
> Allahuakbar.
> Allahuakbar.
> Allahuakbar.
>
> All Moslems Final
>
> Kita doakan agar Allah memberikan hidayah iman, kemampuan/kekuatan, dan
> keberkahan bagi siapapun yang menjadi pemimpin kita .. aamiin.
>
> Wassalam..dan terima kasih
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-11 Terurut Topik Abraham Ilyas
*Mohon bantuan untuk mem forward ke sanak-famili, kaum-kerabat  kita yg
punya akun media sosial... fardhu 'ain hukumnya krn menyangkut aqidah !*

Copas dr saudara seiman *السلام عليكم و رحمة الله و بركا

*ADU STRATEGI *

Saudaraku semua kita jangan takicuah dengan upaya lawan untuk mengalihkan
titik fokus kita.

Mereka faham *ideologi ke Islaman kita* pasti akan terusik bila kepentingan
aqidah kita disenggol oleh mereka.

Maka mereka buat *langkah strategis yang konstruktif untuk upaya
mengalihkan titik fokus kita* .. yaitu dengan statement, dan sikap yang
merendahkan aqidah kita, sehingga kita akan sibuk menguras energi untuk
 menghujat dan marah kepada mereka,.

Sementara di satu sisii mereka melakukan dan menjalankan program kerja
mereka secara sistemik dan taktis, ...dan kita tidak tidak menyadari
serta tidak pahami itu.  Sehingga, kita akan lupa menggalang pemilih untuk
mendapat pimpinan yang beriman, jujur, shalih/baik dan amanah.

Mohon maaf dengan segala hormat, sudah pernah ada tulisan terkait dengan
gaya politik mereka, dan siapa yang ada di balik strategi intelejen
merekatanya pd rumput yg bergoyang !

Jadi kita memang tidak boleh lengah dan tidak boleh remehkan kekuatan
lawan, ... hal ini berbanding lurus dengan sikap sebagian penduduk
Jakarta yang  tak acuh, ego, berpendidikan, pekerja, dan individualistis,

sehingga mereka yakin sebagian dari masyarakat jakarta akan tetap
milih mereka. Kondisi tersebut tidak lepas dari sikap2 di atas yang
akhirnya dijadikan dasar untuk menomerduakan kepentingan agama, ... dan
utamakan logika mereka dalam memilih.

Adanya lembaga survei dan media mesin pencitraan ..milik/dibiayai oleh
pemodal sulit untuk dinafikan.alias kepentingan pemodal besar tampak
jelas !

Kita perlu langkah taktis dan sistematis untuk bisa memenangkan pilkada
DKI:.. dan hal ini akan merembet kpd pemilu 2019

1). Semua kita yang ada di group ini atau punya kaum kerabat, silahkan
kondisikan 5 orang warga DKI Jakarta untuk memilih pasangan cagub Muslim.
(walaupun anda bukan warga DKI,  tentu ada rekan/saudara/teman sekampung yg
menjadi penduduk DKI)

2). Dari 5 orang yang kita kondisikan tersebut.. minta untuk
duplikasikan mengkondisikan 5 pemilih lainnya, begitu seterusnya.

Langkah ini tampak mudah dan tampak sepele, tetapi coba kita lihat
simulasinya:

Asumsi group ini 50 orang yang melakukan, maka:

Tahap 1
50 x 5 : 250 orang.

Tahap 2
250 x 5 : 1.250 orang.

Tahap 3
1.250 x 5 :
6.250 orang

Tahap 4
6.250 x 5 :
31.250 orang

Tahap 5
31.250 x 5 :
156.250 orang

Tahap 6 :
156.250 x 5 :
781.250 orang.

Tahap 7
781.250 x 5 :
3.906.250 orang.

Tahap 8
3.906.250 x 5 :
19.531.250 orang.

Bila semua kita komit untuk mengkondisikan 5 orang lagi, ..dan komit
juga duplikasi di lakukan oleh semua setiap tahapannya, .maka hanya
dengan 8 tahapan semua warga DKI sudah bisa di kondisikan.

Teknis pengkondisian:
walaupun anda bukan warga  DKI

1). Pastikan minimal 5 nomer HP/WA/BB saudara atau teman kita (warga DKI)
untuk kita kirim ajakan memilih cagub muslim.

2). Langsung kita kirimkan ajakan tersebut.

3). Setiap hari kita kirimkan ajakan tersebut.

Bila semua melakukan maka setiap hari maka insya Allah kita punya peluang
menang.

Tetapi bila kita diam dan hanya sibuk posting dan share untuk menjelekkan
pihak musuh, maka sama halnya kita kalah cerdas satu tingkat dengan mereka.

Tidak ada kata lain selain IKHTIAR dgn sungguh2._

Bersama dan Bersatu Maka insya Allah Kita Bisa.

Aamiin ya Rabb.

Kita Lakukan Mulai Sekarang
(ANDA CUKUP MENGIRIM WA INI SAJA, ..kita tak punyo cukong/pemodal untuk
membiayai  kampanye)

Allahuakbar.
Allahuakbar.
Allahuakbar.

All Moslems Final

Kita doakan agar Allah memberikan hidayah iman, kemampuan/kekuatan, dan
keberkahan bagi siapapun yang menjadi pemimpin kita .. aamiin.

Wassalam..dan terima kasih

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Tarimo kasih Angku Reza.
-- MakNgah

On Sunday, October 9, 2016 at 6:38:23 PM UTC-7, rangxjeruk wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb. Mak Ngah
>
> Partai Golkar maksud nyo Mak Ngah. Pucuak nyo kini urang Katolik.
>
> Salam
> Reza
>
> 2016-10-10 7:10 GMT+07:00 Sjamsir Sjarif  >:
>
>> Apo aratinyo 
>> *"Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini."*
>> On Sunday, October 9, 2016 at 3:10:35 AM UTC-7, rangxjeruk wrote:
>>>
>>> Assalamu'alaikum wr.wb. pak Tas
>>>
>>> Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini.
>>> Baa mako busa tu?
>>>
>>> Salam
>>> Reza
>>>
>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-10 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
 *PBNU Serukan Masyarakat Tidak Perpanjang Pernyataan Ahok* 
Senin, 10 Oktober 2016 21:35 WIB 
Pewarta : Taufik Ridwan
Jakarta, (*Antara Sumbar*) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 
(PBNU) Said Aqil Siradj menyerukan masyarakat tidak memperpanjang 
pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal Surat 
Al Maidah Ayat 51.

"(Ahok) sudah mengaku salah harus dimaafkan asal jangan diulangi lagi," 
katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Said menuturkan manusia harus memaafkan ketika seseorang yang berbuat 
khilaf telah mengucapkan maaf karena Tuhan Sang Pencipta pun memaafkan 
hamba-Nya.

Ia menyebutkan tindakan Ahok yang terekam video itu termasuk tidak sengaja 
sehingga tidak ada sanksi setelah Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan 
maaf dan mengaku salah.

Sama halnya, Katib Syuriah PWNU Jakarta Ahmad Zahari menilai permohonan 
maaf Ahok yang menjadi polemik dianggap sebagai sikap negarawan.

"Saya menyambut baik sikap Ahok meminta maaf ternyata Ahok tidak sombong 
terlepas kontroversi Ahok salah atau tidak," kata Ahmad Zahari.

Zahari menganggap ucapan permohonan maaf Ahok akan menetralisir keadaan dan 
menghentikan polemik di tengah masyarakat Jakarta, serta Indonesia.

Zahari berharap sikap Ahok itu menciptakan situasi yang kondusif menjelang 
pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI serentak 2017.

Sebelumnya, Ahok telah minta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia 
yang merasa tersinggung dengan ucapan menafsirkan Surat Al-Maidah Ayat 51.

Ahok mengaku tidak berniat melecehkan ayat suci Al Quran karena 
pernyataannya tersebut merupakan tafsiran pribadi yang tidak diduga akan 
menimbulkan kegaduhan. (*)


On Monday, October 10, 2016 at 3:16:00 PM UTC-7, Afda Rizki wrote:
>
> Uda Reza 
>
> Setya Novanto alah jadi muallaf dan alah naik haji gai. Satantang partai 
> apo mandukuang siapo, nampaknyo alah mafhum basamo, kalau itu memang 
> masalah kepentingan sajo. 
>
> Pado akhirnya, di biliak biliak suaro warga dki yg punyo hak pilih sajo 
> nanti yang memutuskan. 
> ...
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-10 Terurut Topik Afda Rizki
Uda Reza 

Setya Novanto alah jadi muallaf dan alah naik haji gai. Satantang partai apo 
mandukuang siapo, nampaknyo alah mafhum basamo, kalau itu memang masalah 
kepentingan sajo. 

Pado akhirnya, di biliak biliak suaro warga dki yg punyo hak pilih sajo nanti 
yang memutuskan. 

Nan mancameh kan banyak urang, beredarnyo e-ktp palsu yg disinyalir bisa jd 
syarat untual mancoblos katiko hari H nanti. Yang pasti non muslim  labiah 
solid dan pilihannyo pasti ahok-djarot. Indak pernah ambo mancaliak kawan kawan 
non muslim ambo di Jakarta seantusias kini soal pilkada ko, samo semangatnyo jo 
katiko pilpres dahulu. 

Allahu musta'an... 

Salam hangat, 

Afda Rizki, 38
Lk, Piliang, Bandar Lampung

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik muhammad syahreza
Assalamu'alaikum wr.wb. Mak Ngah


Partai Golkar maksud nyo Mak Ngah. Pucuak nyo kini urang Katolik.


Salam


Reza

2016-10-10 7:10 GMT+07:00 Sjamsir Sjarif :

> Apo aratinyo
> *"Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini."*
> On Sunday, October 9, 2016 at 3:10:35 AM UTC-7, rangxjeruk wrote:
>>
>> Assalamu'alaikum wr.wb. pak Tas
>>
>>
>> Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini.
>> Baa mako busa tu?
>>
>>
>> Salam
>>
>>
>> Reza
>>
>> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Apo aratinyo 
*"Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini."*
On Sunday, October 9, 2016 at 3:10:35 AM UTC-7, rangxjeruk wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb. pak Tas
>
>
> Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini.
> Baa mako busa tu?
>
>
> Salam
>
>
> Reza
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik muhammad syahreza
Assalamu'alaikum wr.wb. Pak


Mereka ndak lihai, hanyo kepentingan nan mambuek mereka bisa mangangkangi
beringin gadang tu..


Salam


Reza

On Sunday, October 9, 2016, Fashridjal M. Noor 
wrote:

> Copas menarik dari tetangga.
>
> Tulisan Imam Shamsi Ali, orang Indonesia Bugis, yg jadi imam di Islamic
> Centre New York
> Semoga benar ini tulisan beliau
> 
>
> Pernyataan Ahok dan Isu SARA
>
> Oleh : Imam Shamsi Ali
>
> Ketika kita berada dalam suasana tertentu seringkali rasa sensitifitas
> manusia meninggi. Aksi dan reaksi terhadap sebuah isu seringkali tidak
> terkontrol. Termasuk tentunya ketika kita sedang berada dalam musim
> kampanye. Amerika dalam hal ini tidak terkecuali. Demikian pula rencana
> pemilihan gubernur DKI Jakarta di tahun 2017 mendatang.
>
> Pernyataan Ahok tentang S. Al-Maidah di Kepulauan Seribu adalah satu bukti
> bahwa sikap itu menunjukkan "sensitifitas" yang tinggi. Diakui atau tidak
> kegerahan umat Islam atas berbagai sikap dan pernyataannya selama ini mulai
> disadari "mengancam" posisinya pada pemilihan yang akan datang.
>
> Perasaan terancam inilah yang menjadikannya melontarkan ungkapan yang
> seharusnya sensitif karena menyangkut emosi orang banyak. Menyatakan bahwa
> umat Islam dibohongi oleh Kitab Sucinya adalah pernyataan konyol, angkuh,
> dan merendahkan.
>
> Ada dua kemungkinan kenapa Ahok harus menyampaikan pernyataan seperti itu.
> Pertama, mungkin karena itu memang karakternya. Di mana dia selalu
> berbicara tanpa memikirkan sensitifitas orang lain. Kedua, apa yang dia
> sampaikan merupakan pemggambaran apa yang ada dalam hatinya.
>
> Dan sudah pasti keduanya adalah kepribadian yang sangat tidak pantas bagi
> seorang pemimpin publik. Seorang pemimpin publik harus sensitif dengan
> lingkungan sekitarnya. Dia tidak bisa menutup mata terhadap realita yang
> sensitif, termasuk isu agama. Dan kalau ternyata dalam hati Ahok ada
> kebencian kepada keyakinan rakyat mayoritas yang dipimpinnya maka ini juga
> sangat berbahaya.
>
> Isu SARA?
>
> SARA itu pasti. Setiap orang punya tendensi untuk memposisikan diri pada
> posisi kelompok terdekatnya. Artinya seorang etnis Bugis alaminya ingin
> melihat etnis Bugis berhasil. Atau dalam konteks pemilihan ingin melihat
> yang terpilih dari kalangan etnisnya. Itu sunnatullah, hukum alam yang
> tidak dapat dipungkiri.
>
> Kelompok agama juga demikian. Di mana saja setiap orang ingin melihat
> kelompoknya berhasil. Betapa banyak umat Islam ingin melihat suatu hari
> seorang Muslim menjadi walikota New York misalnya. Salahkah ini? Tidak sama
> sekali karena itulah yang disebut "solidaritas sosial" manusia.
>
> Yang salah adalah keinginan kelompok kita menang itu menjadi dasar untuk
> membenci orang lain. Dalam Islam keinginan untuk kelompok kita berhasil itu
> tidak dilakukan dengan cara negatif. Misalnya dengan kebencian,
> menjelekkan, apalagi dengan kekerasan. Sebaliknya dilakukan dengan cara
> positif. Yaitu melalui "kompetisi sehat" untuk menampilkan calon dan
> program terbaiknya.
>
> Oleh karenanya pernyataan Ahok itu di satu sisi salah. Tapi di sisi lain
> justeru memberikan ruang kepada umat ini untuk melakukan introspeksi.
> Kembali mempertanyakan di mana solidaritas sosial yang harusnya terbangun
> di atas asas "innamal mu'minuuna ikhwah"?
>
> Isu dewan gereja New York
>
> Hampir dua tahun ini beredar tulisan atas nama saya jika Ahok dipersiapkan
> oleh Dewan Gereja Dunia untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Saya
> pun dibanjiri pertanyaan apakah itu tulisan saya?
>
> Saya sudah mengklarfikasi  minimal tiga kali bahwa tulisan yang beredar
> itu bukan tulisan saya. Tapi tulisan orang yang mengatas namakan saya.
> Walaupun saya akui adanya sebagian dari tulisan saya, dan juga menjadi
> bagian dari substansi dari tulisan yang pernah saya tulis.
>
> Pernyataan atau tepatnya harapan ketua Dewan Gereja New York untuk Ahok
> menjadi pemimpin Indonesia itu benar adanya. Saya mendengar langsung dalam
> acara penganugerahan penghargaan kepada beberapa orang yang sianggap
> berjasa dalam dunia gereja.
>
> Tapi salahkan pernyataan dan harapan itu? Tidak sama sekali. Itulah
> tendensi SARA yang menginginkan kelompoknya untuk berhasil. Yang justeru
> aneh adalah ketika pemimpin gereja menghendaki sebuah negara mayoritas
> Kristen dipimpin oleh seorang Muslim. Tentu sikap seperti ini layak
> dipertanyakan oleh khalayak ramai komunitasnya.
>
> Yang saya sayangkan dari beberapa pihak di tanah air adalah mengubah
> tulisan saya, mempoles dan menambah, lalu menyebarkan tanpa seizin dari
> saya. Saya menilai ini ketidak jujuran atas nama perjuangan. Bahkan saya
> melihatnya sebagai pengkhianatan intelektualitas.
>
> Solidaritas sosial
>
> Sekali lagi isu SARA itu alami. Karena setiap
> Kelompok manusia memliki kecenderungan membela dan/atau memenangkan
> kelompoknya. Kisah Musa membela komunitasnya di Mesir dengan memukul
> seorang warga Mesir asli hingga meninggal satu dari contoh Al-Quran.
>
> 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik Fashridjal M. Noor
Copas menarik dari tetangga.

Tulisan Imam Shamsi Ali, orang Indonesia Bugis, yg jadi imam di Islamic
Centre New York
Semoga benar ini tulisan beliau


Pernyataan Ahok dan Isu SARA

Oleh : Imam Shamsi Ali

Ketika kita berada dalam suasana tertentu seringkali rasa sensitifitas
manusia meninggi. Aksi dan reaksi terhadap sebuah isu seringkali tidak
terkontrol. Termasuk tentunya ketika kita sedang berada dalam musim
kampanye. Amerika dalam hal ini tidak terkecuali. Demikian pula rencana
pemilihan gubernur DKI Jakarta di tahun 2017 mendatang.

Pernyataan Ahok tentang S. Al-Maidah di Kepulauan Seribu adalah satu bukti
bahwa sikap itu menunjukkan "sensitifitas" yang tinggi. Diakui atau tidak
kegerahan umat Islam atas berbagai sikap dan pernyataannya selama ini mulai
disadari "mengancam" posisinya pada pemilihan yang akan datang.

Perasaan terancam inilah yang menjadikannya melontarkan ungkapan yang
seharusnya sensitif karena menyangkut emosi orang banyak. Menyatakan bahwa
umat Islam dibohongi oleh Kitab Sucinya adalah pernyataan konyol, angkuh,
dan merendahkan.

Ada dua kemungkinan kenapa Ahok harus menyampaikan pernyataan seperti itu.
Pertama, mungkin karena itu memang karakternya. Di mana dia selalu
berbicara tanpa memikirkan sensitifitas orang lain. Kedua, apa yang dia
sampaikan merupakan pemggambaran apa yang ada dalam hatinya.

Dan sudah pasti keduanya adalah kepribadian yang sangat tidak pantas bagi
seorang pemimpin publik. Seorang pemimpin publik harus sensitif dengan
lingkungan sekitarnya. Dia tidak bisa menutup mata terhadap realita yang
sensitif, termasuk isu agama. Dan kalau ternyata dalam hati Ahok ada
kebencian kepada keyakinan rakyat mayoritas yang dipimpinnya maka ini juga
sangat berbahaya.

Isu SARA?

SARA itu pasti. Setiap orang punya tendensi untuk memposisikan diri pada
posisi kelompok terdekatnya. Artinya seorang etnis Bugis alaminya ingin
melihat etnis Bugis berhasil. Atau dalam konteks pemilihan ingin melihat
yang terpilih dari kalangan etnisnya. Itu sunnatullah, hukum alam yang
tidak dapat dipungkiri.

Kelompok agama juga demikian. Di mana saja setiap orang ingin melihat
kelompoknya berhasil. Betapa banyak umat Islam ingin melihat suatu hari
seorang Muslim menjadi walikota New York misalnya. Salahkah ini? Tidak sama
sekali karena itulah yang disebut "solidaritas sosial" manusia.

Yang salah adalah keinginan kelompok kita menang itu menjadi dasar untuk
membenci orang lain. Dalam Islam keinginan untuk kelompok kita berhasil itu
tidak dilakukan dengan cara negatif. Misalnya dengan kebencian,
menjelekkan, apalagi dengan kekerasan. Sebaliknya dilakukan dengan cara
positif. Yaitu melalui "kompetisi sehat" untuk menampilkan calon dan
program terbaiknya.

Oleh karenanya pernyataan Ahok itu di satu sisi salah. Tapi di sisi lain
justeru memberikan ruang kepada umat ini untuk melakukan introspeksi.
Kembali mempertanyakan di mana solidaritas sosial yang harusnya terbangun
di atas asas "innamal mu'minuuna ikhwah"?

Isu dewan gereja New York

Hampir dua tahun ini beredar tulisan atas nama saya jika Ahok dipersiapkan
oleh Dewan Gereja Dunia untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Saya
pun dibanjiri pertanyaan apakah itu tulisan saya?

Saya sudah mengklarfikasi  minimal tiga kali bahwa tulisan yang beredar itu
bukan tulisan saya. Tapi tulisan orang yang mengatas namakan saya. Walaupun
saya akui adanya sebagian dari tulisan saya, dan juga menjadi bagian dari
substansi dari tulisan yang pernah saya tulis.

Pernyataan atau tepatnya harapan ketua Dewan Gereja New York untuk Ahok
menjadi pemimpin Indonesia itu benar adanya. Saya mendengar langsung dalam
acara penganugerahan penghargaan kepada beberapa orang yang sianggap
berjasa dalam dunia gereja.

Tapi salahkan pernyataan dan harapan itu? Tidak sama sekali. Itulah
tendensi SARA yang menginginkan kelompoknya untuk berhasil. Yang justeru
aneh adalah ketika pemimpin gereja menghendaki sebuah negara mayoritas
Kristen dipimpin oleh seorang Muslim. Tentu sikap seperti ini layak
dipertanyakan oleh khalayak ramai komunitasnya.

Yang saya sayangkan dari beberapa pihak di tanah air adalah mengubah
tulisan saya, mempoles dan menambah, lalu menyebarkan tanpa seizin dari
saya. Saya menilai ini ketidak jujuran atas nama perjuangan. Bahkan saya
melihatnya sebagai pengkhianatan intelektualitas.

Solidaritas sosial

Sekali lagi isu SARA itu alami. Karena setiap
Kelompok manusia memliki kecenderungan membela dan/atau memenangkan
kelompoknya. Kisah Musa membela komunitasnya di Mesir dengan memukul
seorang warga Mesir asli hingga meninggal satu dari contoh Al-Quran.

Kecenderungan membela kelompok dalam segala nuansanya, keagamaan ternasuk
di dalamnya, adalah wajar bahkan alami. Saya kira hanya kepura-puraan
semata, bahkan kemunafikan, jika ada manusia yang tidak cenderung membela
atau menginginkan yang terbaik bagi kelompoknya. Termasuk di dalamnya
keinginan untuk kelompoknya menjadi pemimpin bagi keseluruhan manusia.

Oleh karena itu ketika mendengar pernyataan ketua 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik Maturidi Donsan
Baringin Gadang tu kini dkuasoi

*1.  *Setya Novanto  ALIAS*  Thung Tiang Lok*


2 YORRYS RAWEYAI  ALIAS *THUNG HOK LIONG*



Non pri Reza,


Mereka lihai


Maturidi




2016-10-09 17:10 GMT+07:00 muhammad syahreza :

> Assalamu'alaikum wr.wb. pak Tas
>
>
> Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini.
> Baa mako busa tu?
>
>
> Salam
>
>
> Reza
>
>
> On Saturday, October 8, 2016, tasrilmoeis 
> wrote:
>
>> http://m.asianews.it/news-en/Indonesian-elections-are-an-opp
>> ortunity-to-boost-the-Catholic-presence-in-the-country's-life-33793.html
>>
>>
>>
>>
>>
>>   it   en   zh   es
>> Find
>> 
>> 
>> *08 October 2016*
>>
>> Back
>> 
>> Help AsiaNews  | About us
>>  | P.I.M.E.
>>  | Contact us | Newsletter
>>  | Facebook
>>  | Twitter
>>  | desktop
>> 
>> *03/23/2015* *INDONESIA*Indonesian elections are an opportunity to boost
>> the Catholic presence in the country's lifeAt the end of this year,
>> Indonesians will go to the polls in 8 provinces, 26 regencies and 170
>> districts. The country's Catholic bishops support "strong, smart and
>> responsible" Catholic candidates to promote the Church's message and values
>> ​​ in society.
>>
>> Jakarta (AsiaNews) - Indonesia will hold local elections at the end of
>> this year. Hundreds of districts, provinces and regencies will provide a
>> major opportunity for Catholics and the Church to make themselves and their
>> values felt in the country's political and civic life.
>>
>> With this in mind, Indonesia's Catholic bishops have decided, after years
>> on the sidelines, to encourage Catholics to run for office and play a role
>> in the country's governance.
>>
>> A seminar led by Fr Guido Suprapto, executive secretary of the Commission
>> for the Lay Apostolate (*Komisi Kerawam*) of the Catholic Bishops'
>> Conference of Indonesia (*Konferensi Waligereja Indonesia* or KWI), was
>> held last Friday, at the Bishops' central offices in Jakarta.
>>
>> The initiative's aim was to encourage Catholics' sense of civic duty and
>> culture, in particular among those who are directly involved in various
>> organisations and associations, who are tasked with promoting the Church's
>> message of hope and change in society and politics.
>>
>> Local elections are scheduled for December in 8 Indonesian provinces, 26
>> regencies and 170 districts. The vote will be a fundamental test to
>> evaluate the place Christians can play in the nation's civic and political
>> life.
>>
>> Last Friday's meeting sought, among other things, to raise the visibility
>> of Catholic politicians and administrators who are running for office on
>> various party tickets.
>>
>> Local church leaders support Catholics' involvement in politics, hopeful
>> that, after the elections, more of them will be involved in leading
>> positions in parties as well as elected officials. At the same time, the
>> prelates hope to see Catholic candidates speak as one rather than fight
>> over the spoils of power.
>>
>> Tommy Legowo, a leading analyst with the Centre for Strategic and
>> International Studies (CSIS), one of the country's foremost research
>> institutes, attended the Komisi Kerawam- sponsored seminar.
>>
>> In his address, he stressed that local elections at the end of the year
>> will be a crucial test for those running for office in mayoral and district
>> races. Hence, he urged Catholic politicians and administrators to be
>> "strong, smart and responsible" and promote "the message and values ​​of
>> the Church in society."
>>
>> Indonesia is the world's most populous Muslim nation, Christians
>> represent 5.7 per cent of the population with Catholics just over 3.6 per
>> cent.
>>
>> Catholics are an active component in society. Over the years, they have
>> contributed to the nation's development and played a major role in
>> emergency operations, as was the case during *the devastating floods
>> 
>>  *of
>> January 2013.
>>
>>
>>
>> 
>>
>> 

Re: [R@ntau-Net] Agama lain punya rencana dan strategi menghadapi pilkada di Indonesia

2016-10-09 Terurut Topik muhammad syahreza
Assalamu'alaikum wr.wb. pak Tas


Baringin gadang, alah dikangkangi nyo kini.
Baa mako busa tu?


Salam


Reza


On Saturday, October 8, 2016, tasrilmoeis 
wrote:

> http://m.asianews.it/news-en/Indonesian-elections-are-an-
> opportunity-to-boost-the-Catholic-presence-in-the-
> country's-life-33793.html
>
>
>
>
>
>   it   en   zh   es
> Find
> 
> 
> *08 October 2016*
>
> Back
> 
> Help AsiaNews  | About us
>  | P.I.M.E.
>  | Contact us
>  | Newsletter
>  | Facebook
>  | Twitter
>  | desktop
> 
> *03/23/2015* *INDONESIA*Indonesian elections are an opportunity to boost
> the Catholic presence in the country's lifeAt the end of this year,
> Indonesians will go to the polls in 8 provinces, 26 regencies and 170
> districts. The country's Catholic bishops support "strong, smart and
> responsible" Catholic candidates to promote the Church's message and values
> ​​ in society.
>
> Jakarta (AsiaNews) - Indonesia will hold local elections at the end of
> this year. Hundreds of districts, provinces and regencies will provide a
> major opportunity for Catholics and the Church to make themselves and their
> values felt in the country's political and civic life.
>
> With this in mind, Indonesia's Catholic bishops have decided, after years
> on the sidelines, to encourage Catholics to run for office and play a role
> in the country's governance.
>
> A seminar led by Fr Guido Suprapto, executive secretary of the Commission
> for the Lay Apostolate (*Komisi Kerawam*) of the Catholic Bishops'
> Conference of Indonesia (*Konferensi Waligereja Indonesia* or KWI), was
> held last Friday, at the Bishops' central offices in Jakarta.
>
> The initiative's aim was to encourage Catholics' sense of civic duty and
> culture, in particular among those who are directly involved in various
> organisations and associations, who are tasked with promoting the Church's
> message of hope and change in society and politics.
>
> Local elections are scheduled for December in 8 Indonesian provinces, 26
> regencies and 170 districts. The vote will be a fundamental test to
> evaluate the place Christians can play in the nation's civic and political
> life.
>
> Last Friday's meeting sought, among other things, to raise the visibility
> of Catholic politicians and administrators who are running for office on
> various party tickets.
>
> Local church leaders support Catholics' involvement in politics, hopeful
> that, after the elections, more of them will be involved in leading
> positions in parties as well as elected officials. At the same time, the
> prelates hope to see Catholic candidates speak as one rather than fight
> over the spoils of power.
>
> Tommy Legowo, a leading analyst with the Centre for Strategic and
> International Studies (CSIS), one of the country's foremost research
> institutes, attended the Komisi Kerawam- sponsored seminar.
>
> In his address, he stressed that local elections at the end of the year
> will be a crucial test for those running for office in mayoral and district
> races. Hence, he urged Catholic politicians and administrators to be
> "strong, smart and responsible" and promote "the message and values ​​of
> the Church in society."
>
> Indonesia is the world's most populous Muslim nation, Christians represent
> 5.7 per cent of the population with Catholics just over 3.6 per cent.
>
> Catholics are an active component in society. Over the years, they have
> contributed to the nation's development and played a major role in
> emergency operations, as was the case during *the devastating floods
> 
>  *of
> January 2013.
>
>
>
> 
>
> 
>
> 
>
>
>
>
>
> GLACOM® 
>
>
>- it
>
>