[teknologia] Re: Term n privacy sebuah blog

2005-12-17 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Herman Saksono wrote:
 Carlos
  Akan tetapi,#1 (ini ada hubungan sangat erat dengan korporat blogging)
  ini tidak membantu jika seseorang membocorkan rahasia perusahaan atau
  negara yang diketahuinya

 Wah tentu saja itu sangat tidak etis. Yang saya maksud misalnya saya
 memposting tulisan kalau saya anggota sekte pemuja Windows, misalnya,
 tentunya saya tidak mengharapkan orang mengira bahwa perusahaan saya
 juga pemuja Windows (ini silogisme yang terbalik :P ).


Hehehe... :) kalau yang itu ya ndak papa dan sangat lumrah dong Mas
Herman.


Carlos



[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 12/16/05, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sayang sekali, saya baru mengerti ternyata Matematika dan Menghitung
 itu berbeda ketika saya kuliah Kalkulus di tingkat pertama kuliah. Ah,
 sudah terlambat sekali saya! Kala SMA saya termasuk yang jarang belajar
 kalau mau ujian Matematika. Tapi kalau ujian Biologi, saya bakal
 mencari segala macam cara supaya hafalan sebanyak itu bisa masuk di
 kepala minimal sehari ketika ujian berlangsung. Ah, saya masih susah
 sekali (atau malas?) untuk menghafal.

Justru itu kan asyiknya matematika dan fisika (ini yang saya alami
selama di SMA). Tidak perlu terlalu banyak menghapal seperti halnya
biologi dan kimia.

 Kembali ke kuliah Kalkulus. Ketika ujian Kalkulus, saya bingung. Kok
 ujian Matematika tidak perlu membawa kalkulator? Kok tidak ada
 angka-angka dalam ujian? Mengapa soal Kalkulus beda sekali dengan soal
 Matematika waktu saya SMA?

Hmm... menurut saya, waktu SMA pun gejala pengurangan angka di
pelajaran matematika sudah terasa kok. Buku Matematika terbitan Balai
Pustaka yang saya gunakan di SMA dulu sudah mengurangi satu bagian
besar: Aritmatika dan diganti dengan pengantar kalkulus. Demikian juga
aljabar sudah bermain dengan simbol.

Yang benar-benar saya rasakan hilang pada saat kuliah adalah Geometri,
karena sudah diganti dengan metode analitik.

 Ada yang bisa memberikan saya pencerahan tentang dunia Matematika di
 Indonesia? Apa yang salah? Apa yang benar? Ditinjau dari sisi historis,
 apakah  India bisa memiliki kemampuan Matematika yang lebih baik
 gara-gara dijajah Inggris? Dan gara-gara Indonesia dijajah Belanda (dan
 Jepang), kemampuan Matematika-nya rendah? Bagaimana kalau Indonesia
 dulu tidak dijajah? Atau bagaimana kalau dulu Indonesia menjajah? :D

Wah, masak karena faktor penjajahan?
Kalau Inggris menjajah lebih baik dibanding Belanda, memang benar,
namun apakah dampak yang terlihat langsung dalam bidang matematika?

--
amal


[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik adi

On Sat, Dec 17, 2005 at 10:51:19PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
  Ada yang bisa memberikan saya pencerahan tentang dunia Matematika di
  Indonesia? Apa yang salah? Apa yang benar? Ditinjau dari sisi historis,
  apakah  India bisa memiliki kemampuan Matematika yang lebih baik
  gara-gara dijajah Inggris? Dan gara-gara Indonesia dijajah Belanda (dan
  Jepang), kemampuan Matematika-nya rendah? Bagaimana kalau Indonesia
  dulu tidak dijajah? Atau bagaimana kalau dulu Indonesia menjajah? :D
 
 Wah, masak karena faktor penjajahan?
 Kalau Inggris menjajah lebih baik dibanding Belanda, memang benar,
 namun apakah dampak yang terlihat langsung dalam bidang matematika?

dulu, di milis numerical analysts (AS), hmm.. sekitar tahun berapa ya,
 1996 kali, mereka mensyukuri perubahan kurikulum matematika, yang
selama ini (sebelum 1996, kalau betul tahun segitu) dianggap salah, dan
menjadi biang keladi banyaknya orang luar amerika (india, cina)
mendominasi gelar profesor di bidang matematika (dan statistika).

intinya, sebelum perubahan itu, matematika diajarkan sebagai kemampuan
berhitung yang bisa dipikir tanpa dihapal, yang ternyata belakangan
ditemukan bahwa proses mengingat jauh lebih cepat dibanding proses
analitik di otak (hint: cache :-). karena terlalu berdasar pada cara
analitik itu tadi, maka 'orang amerika' menjadi lambat menyelesaikan
permasalahan-permasalahan matematis yang kompleks - frustasi - jarang
yang tertarik dengan matematika.

di Indonesia, pada masa penjajahan dikenalkan pelajaran mencongak, yang
pada perkembangannya dianggap 'bodoh' (matematika kok dihapal, katanya)
dan diganti dengan kurikulum matematika yang ada sekarang (jaman saya
lah .. kurang tahu kurikulum yang 'sekarang' itu gimana). anggapan bahwa
mencongak ~ idiot ya karena (barangkali) semakin banyak orang waktu itu
yang ngangsu kaweruh di AS sana :-) saya kurang tahu pasti apakah dengan
perubahan kurikulum matematika di AS sana, diikuti juga di sini
sekarang. tapi kalau saya lihat, banyak materi kursus matematika (kumon,
opotumon, simpoa, sumpia, lumpia dll) boleh dibilang adalah cara belajar
matematika yang dulu disebut dengan mencongak (kurang tahu pasti, tolong
yang lebih ngerti tunjuk jari).

barangkali masih ada 'bakul' di pasar yang tanpa kalkulator bisa
menjumlahkan dengan sangat cepat ...

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

-- 
Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)



[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

adi wrote:
 On Sat, Dec 17, 2005 at 10:51:19PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
   Ada yang bisa memberikan saya pencerahan tentang dunia Matematika di
   Indonesia? Apa yang salah? Apa yang benar? Ditinjau dari sisi historis,
   apakah  India bisa memiliki kemampuan Matematika yang lebih baik
   gara-gara dijajah Inggris? Dan gara-gara Indonesia dijajah Belanda (dan
   Jepang), kemampuan Matematika-nya rendah? Bagaimana kalau Indonesia
   dulu tidak dijajah? Atau bagaimana kalau dulu Indonesia menjajah? :D
 
  Wah, masak karena faktor penjajahan?
  Kalau Inggris menjajah lebih baik dibanding Belanda, memang benar,
  namun apakah dampak yang terlihat langsung dalam bidang matematika?

Dari sisi makro ada,termasuk didalamnya pengembangan matematika dan
science:

Kalau dianalis mendalam dari sisi sejarah,pendidikan semasa kolonial
Inggris terhadap India menjadikan proses transformasi mereka dari
negara terjajah ke negara independen terjadi jauh lebih mulus dibanding
Indonesia(thd Belanda).Pemimpin mereka (Gandhi,Nehru) sudah memikirkan
bahwa India harus mengembangkan SDM lokal untuk berkompetisi secara
global,ini mengakibatkan ilmu  science dan matematika itu terangkat.

Kalau Indonesia melihat ke belakang,jaman Indonesia merdeka selain Bung
Karno sibuk ngurusi tekanan dari Belanda yang tidak rela Indonesia
lepas dari pelukannya juga sibuk mengurusi pertengkaran elit politik
yang gak selesai2 sampai tahun 1965 (sampai skrg pertengkaran elit
politik ini masih ditiru,termasuk di Internet hehehe).Jadi waktu itu
Indonesia belum sempat menempatkan ekonomi dan peningkatan SDM sebagai
prioritas #1.AACW.






 dulu, di milis numerical analysts (AS), hmm.. sekitar tahun berapa ya,
  1996 kali, mereka mensyukuri perubahan kurikulum matematika, yang
 selama ini (sebelum 1996, kalau betul tahun segitu) dianggap salah, dan
 menjadi biang keladi banyaknya orang luar amerika (india, cina)
 mendominasi gelar profesor di bidang matematika (dan statistika).

 intinya, sebelum perubahan itu, matematika diajarkan sebagai kemampuan
 berhitung yang bisa dipikir tanpa dihapal, yang ternyata belakangan
 ditemukan bahwa proses mengingat jauh lebih cepat dibanding proses
 analitik di otak (hint: cache :-). karena terlalu berdasar pada cara
 analitik itu tadi, maka 'orang amerika' menjadi lambat menyelesaikan
 permasalahan-permasalahan matematis yang kompleks - frustasi - jarang
 yang tertarik dengan matematika.

Sepakat.

Ada tambahan lain dari sisi makro:

Ini pernah dianalisis sama peneliti  kenapa top student(termasuk
matematika) di sekolah pra-universitas di AS hampir semuanya anak anak
orang Asia  :

1. Peran dari orang tua ternyata sangat penting untuk force agar anak
belajar science,sepertinya masih orang asia saja yang bener2 memaksakan
anaknya agar bener2 suka belajar science.

2. Di lingkungan publik school di AS,karena value dan moral yang
makin rendah tiap tahunnya,belajar engineering/matermatika dianggap
tidak cool/geeks kata teman2 mereka (tentunya yang non-asia).

3. Dari konsensus,pendidikan public school pra-university kebanyakan
mementingkan kreativitas,PR kurang dipentingkan,apa-apa demi
kreativitas,akhirnya ini menyebabkan anak2 dengan kemampuan average
atau dibawah average gagal untuk menjadi lebih pintar (dari pendidikan
di sekolahnya).

Untuk menjawab hal ini, ada yang namanya sekolah private di AS.Ini
sekolahnya bayar.
Nah yang private school ini isinya 95% orang Asia dan mengikuti metode
pengajaran mirip2 dengan sekolah di Asia.Dari grading sistem yang saya
tahu,top-top sekolah di AS dimiliki  private school (baca: daerah
dimana orang Asia tinggal).Kebetulan anak kami saya sekolahkan di
private school juga.

FYA,Private-school ini termasuk didalamnya private-school yang sekuler
atau  religion-based(seperti di Indonesia).Di valley,ada beberapa
religion-based school yang sangat baik (metodenya menggabungkan what's
good from the west and what's good from the east),bahkan ada satu dua
yang mengkhususkan agar anak didiknya Hafiz Alquran.Thanks to Indian
Moslem and people from Pakistan.


Carlos



[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik Adjie

Rie,

Kalau mau mengajarkan anak tentang matematik dari dasar ada buku yang
sangat menarik untuk di terapkan, mengajarakan matematik harus dimulai
dari bayi, pada saat usia bayi 0 - 12 perkembangan otak bayi sangat
berkembang dengan pesat.

coba liat link  buku ini, kebetulan saya punya dan sedang menerapkan ini.

http://www.amazon.com/gp/product/0895295954/104-9478118-9175936?v=glancen=283155


atau link yang satu lagi dari  Gleen Doman  institute

http://www.iahp.org/H.228.0.html

Kalau saya ngobrol dengan teman teman di Paris, menurut mereka
matematik sangat menyenangkan karena mereka bilang cara mengajar
matematik di metode pendidikan perancis ngga menghafal rumus.

regards

Adjie

 Memang betul.. Dan karena saya sudah terlambat, saya ingin sekali
 membuat anak saya lebih menyukai matematik dimulai sejak awal. Sayang
 saya gak tau gimana pendidikan di Indonesia bisa membantu (pengalaman
 waktu kecil gak suka matematik karena gurunya gak pinter ngajar).
 Sekarang udah mulai banyak buku / majalah untuk si kecil buat belajar,
 dan sepertinya agak susah membuat mereka suka matematik hanya dari
 sekola. Ada ide lain ? Seperti tips n trick dari para pakar (bukan
 pakar yang itu.. ) supaya anak2 kita suka matematik ?

 regards,

 --
 Arie Reynaldi Zanahar
 reymanx at gmail.com
 http://www.reynaldi.or.id



[teknologia] Re: Term n privacy sebuah blog

2005-12-17 Terurut Topik Zaki Akhmad

 Zak,
 sudah baca buku ini belum :
 The Internet, Democracy and Democratization (Democratization Studies)
 (Hardcover)
 by Peter Ferdinand (Editor)
 http://www.amazon.com/gp/product/071465065X/103-4593369-5745455?n=283155

 sekilas diceritakan proses demokratisasi di Indonesia dan peran
 Internet.

 Ada nama2 Onno Purbo,Rahmat Samik, APJII dan Budi Rahardjo dibuku
 tersebut.
 Sounds familiar ? intip isi buku ini dari google booksearch

 Dan Maap ya kalau yang sudah tahu :)

Belum tahu Bang Carlos!!!
Saya sudah buka link amazon-nya. Tertarik sih, tapi buku-buku dengan
harga segitu bukan konsumsi saya euy. Terpaksa harus puas dengan cuma
mengintip dari books.google.com doang deh.

Tapi nanti saya bisa dimarahin buku-buku saya yang lain Bang Carlos.
Masih terlalu banyak tumpukan buku di meja yang belum juga dibaca-baca.
:D

BTW, terimakasih untuk informasinya, Bang Carlos.



[teknologia] Re: Term n privacy sebuah blog

2005-12-17 Terurut Topik Oskar Syahbana
On 12/18/05, Zaki Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
Belum tahu Bang Carlos!!!Saya sudah buka link amazon-nya. Tertarik sih, tapi buku-buku denganharga segitu bukan konsumsi saya euy. Terpaksa harus puas dengan cumamengintip dari 
books.google.com doang deh.Tapi nanti saya bisa dimarahin buku-buku saya yang lain Bang Carlos.Masih terlalu banyak tumpukan buku di meja yang belum juga dibaca-baca.:DBTW, terimakasih untuk informasinya, Bang Carlos.
Bagaimana dengan e-booknya? Saya rasa saya bisa mencarikannya. Ilegal memang, but do we have other choice (saya yakin ini akan menimbulkan kontroversi :-)).-- Oskar Syahbana
http://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/


[teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?

2005-12-17 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto


- Original Message -
From: Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED]
To: teknologia teknologia@googlegroups.com
Sent: Saturday, December 17, 2005 6:40 PM
Subject: [teknologia] Re: Ada Apa Dengan Matematika?



 adi wrote:
  On Sat, Dec 17, 2005 at 10:51:19PM +0700, Ikhlasul Amal wrote:
Ada yang bisa memberikan saya pencerahan tentang dunia Matematika di
Indonesia? Apa yang salah? Apa yang benar? Ditinjau dari sisi
historis,
apakah  India bisa memiliki kemampuan Matematika yang lebih baik
gara-gara dijajah Inggris? Dan gara-gara Indonesia dijajah Belanda
(dan
Jepang), kemampuan Matematika-nya rendah? Bagaimana kalau Indonesia
dulu tidak dijajah? Atau bagaimana kalau dulu Indonesia menjajah? :D
  
   Wah, masak karena faktor penjajahan?
   Kalau Inggris menjajah lebih baik dibanding Belanda, memang benar,
   namun apakah dampak yang terlihat langsung dalam bidang matematika?

 Dari sisi makro ada,termasuk didalamnya pengembangan matematika dan
 science:

 Kalau dianalis mendalam dari sisi sejarah,pendidikan semasa kolonial
 Inggris terhadap India menjadikan proses transformasi mereka dari
 negara terjajah ke negara independen terjadi jauh lebih mulus dibanding
 Indonesia(thd Belanda).Pemimpin mereka (Gandhi,Nehru) sudah memikirkan
 bahwa India harus mengembangkan SDM lokal untuk berkompetisi secara
 global,ini mengakibatkan ilmu  science dan matematika itu terangkat.

 Kalau Indonesia melihat ke belakang,jaman Indonesia merdeka selain Bung
 Karno sibuk ngurusi tekanan dari Belanda yang tidak rela Indonesia
 lepas dari pelukannya juga sibuk mengurusi pertengkaran elit politik
 yang gak selesai2 sampai tahun 1965 (sampai skrg pertengkaran elit
 politik ini masih ditiru,termasuk di Internet hehehe).Jadi waktu itu
 Indonesia belum sempat menempatkan ekonomi dan peningkatan SDM sebagai
 prioritas #1.AACW.


British berhasil membuat India yang dulunya negara Industri balik menjadi
negara yang hancur Industrinya,
untuk kepentingan Industri Inggris (terutama tekstil). Jadi dari awal
sebelum Inggris datang, India memang sudah punya pengalaman untuk jadi
negara Industri yang sukses sejak jaman dulu sekaleee. Sekarang itu IMHO,
hanya masalah napak tilas. Swadesi dalam skala India adalah skala Sistem
Industri (ngurusin ratusan juta orang) dan itu sudah pernah tercapai dulu
kala.

Dari sisi pembangunan kebangsaan, India sudah jadi bangsa yang lebih utuh
dari bangsa Indonesia yang terpecah-pecah. Alexander the Great berhasil
ditahan di India as a nation. Oleh karena itu, Bung Karno dulu
memprioritaskan pembangunan kebangsaan sebagai modal dasar. Tanpa hal ini
(karena pengalaman kita yang minim untuk membuat sesuatu yang massive dan
membutuhkan koordinasi yang kompleks) membuat sesuatu yang besar adalah hal
yang nyaris tidak mungkin terjadi.

Sayangnya, sekarang kita mudah diobok-obok.

Salam
Ary