[teknologia] Re: TopCoder Open 2006 - Winners
On 5/7/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat yang belum tahu, TopCoder itu bukan usual yadda yadda programming competition. In Fact, All Google Code Jam itu memakai TopCoder punya programming contest engine. Jadi boleh dibilang TopCoder Open 2006 kali ini harusnya lebih bergengsi daripada any Google Code Jam (in terms of the toughness). Tapi entah kenapa Google Code Jam terlihat lebih menarik/populer. Retorika: Apa sih yang dijual Google dan tidak laku? Tinggal bungkus, beri jimat o-dobel seperti kata Kuncoro Wastuwibowo, ajip-ajip deh! Selamat buat Sindu! -- amal
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
--- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Sekiranya pak Estananto berada dalam posisi pemerintah yg mengkaji 7 free trade zone ini : dalam hal innovatite industry dan sustainable development, apa kiranya yang perlu jadi konsep dan program tambahan Pak ? apakah masing2 hal tersebut scaled dari sisi local atau nasional ? perlu proyeksi berapa lama untuk mencapainya ? bagaimana dengan prioritas dan dependensinya ? mohon inputnya pak, -mcp Hey, stop calling me pak, you know that we're of the same age, or even you're older than me! :-) Kalau kita lihat Korea/India/Cina sekarang, kita mesti lihat puluhan tahun yang lalu, bukan sekarang saja. Korea ada Park Chung Hee, India ada Jawaharlal Nehru, dan Cina ada Deng Xiapoing. Dari visi merekalah Korea/India/Cina diletakkan dan berbuah sekarang. Etos kerja keras Korea berasal dari zaman Park tahun 1980-an, pendidikan keinsinyuran India dimulai dari zaman Nehru tahun 1960-an, dan tidak penting apa warna kucing, yang penting bisa tangkap tikus itu berasal dari Deng tahun 1970-an. See, ciri masing2 sudah ditelorkan puluhan tahun yang lalu. Lha Indonesia lain. Kalau diibaratkan kapal induk KRI Indonesia ini jalannya zig-zag. Misalnya kalau bikin FTZ, lha isu FTZ Batam saja masih belum jelas gimana mau bikin 6 FTZ lainnya. Batam sekarang belum stabil untuk investor, konon serikat buruh bisa mengancam mogok dalam 10 menit (di Eropa sekuat2nya serikat buruh ada mekanisme yang mengatur pemogokan, ada jalan sangat panjang sampai ke pemogokan, dan biasanya diumumkan jauh2 hari), lingkungan hidup makin gersang, inovasi dari assembling sangat kurang (ini bukan cuma di Batam saja, di seluruh Indonesia). Masih ditambah dengan kebingungan otonomi daerah, dan tidak ada kepastian hukum karena kebijakan bisa berubah sewaktu2. Makanya saya lebih tertarik sama pemda2 yang berminat mengembangkan daerahnya daripada berurusan dengan pusat yang harus berjibaku dengan 1001 masalah seluruh Indonesia. Sisi bagusnya: Depdiknas sudah mengebut pembangunan STM/SMK baru dan dalam beberapa tahun proporsi SMK dan SMA akan 70:30. Ini bagus, karena akan memperbaiki struktur piramida tenaga kerja. OOT_mode Maksud saya kemarin soal Sangkuriang bukan Sangkuriang-style dalam mengerjakan proyek menjelang deadline, itu sih berlaku di seluruh dunia. Maksud saya Sangkuriang-style itu ya misalnya proyek biodiesel itu: dalam 4 tahun ditargetkan 2% konsumsi bahan bakar diesel kendaraan disuplai dari biodiesel. Apa nggak sama dulu dengan proyek lahan sejuta hektar di Kalimantan yang gagal total? Mudah2an sih tidak. /OOT mode Wassalaam, Nano ___ Telefonate ohne weitere Kosten vom PC zum PC: http://messenger.yahoo.de
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 5/7/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote: --- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Sekiranya pak Estananto berada dalam posisi pemerintah yg mengkaji 7 free trade zone ini : dalam hal innovatite industry dan sustainable development, apa kiranya yang perlu jadi konsep dan program tambahan Pak ? apakah masing2 hal tersebut scaled dari sisi local atau nasional ? perlu proyeksi berapa lama untuk mencapainya ? bagaimana dengan prioritas dan dependensinya ? mohon inputnya pak, -mcp Hey, stop calling me pak, you know that we're of the same age, or even you're older than me! :-) Kalau kita lihat Korea/India/Cina sekarang, kita mesti lihat puluhan tahun yang lalu, bukan sekarang saja. Korea ada Park Chung Hee, India ada Jawaharlal Nehru, dan Cina ada Deng Xiapoing. Dari visi merekalah Korea/India/Cina diletakkan dan berbuah sekarang. Kalau di Indonesia ada Pak Harto, bapak pembangunan, yang punya visi memajukan bangsa Indonesia. Setuju nggak setuju, dengan segala kekurangannya, dia termasuk orang yang sangat berpengaruh, baik di dalam maupun luar negeri. Kalau nggak punya pengaruh, visi dan misi sebagus apapun gak akan jalan. -affan
[teknologia] Re: TopCoder Open 2006 - Winners
On 5/7/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang perlu di-ephasize itu adalah Juara di Development adalah orang Indonesia!sindu - Sindunata Sudarmaji Dan kalo mau tau lebih lanjut, dia juga anggota milis ini... :) Btw.. Felix, masih mau ikut BNPC-CS?
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Estananto wrote: --- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: Sekiranya pak Estananto berada dalam posisi pemerintah yg mengkaji 7 free trade zone ini : dalam hal innovatite industry dan sustainable development, apa kiranya yang perlu jadi konsep dan program tambahan Pak ? apakah masing2 hal tersebut scaled dari sisi local atau nasional ? perlu proyeksi berapa lama untuk mencapainya ? bagaimana dengan prioritas dan dependensinya ? mohon inputnya pak, -mcp Hey, stop calling me pak, you know that we're of the same age, or even you're older than me! :-) hahaha :))) tadinya saya mau panggil Sir seperti di India :)) Kalau kita lihat Korea/India/Cina sekarang, kita mesti lihat puluhan tahun yang lalu, bukan sekarang saja. Korea ada Park Chung Hee, India ada Jawaharlal Nehru, dan Cina ada Deng Xiapoing. Dari visi merekalah Korea/India/Cina diletakkan dan berbuah sekarang. Etos kerja keras Korea berasal dari zaman Park tahun 1980-an, pendidikan keinsinyuran India dimulai dari zaman Nehru tahun 1960-an, dan tidak penting apa warna kucing, yang penting bisa tangkap tikus itu berasal dari Deng tahun 1970-an. See, ciri masing2 sudah ditelorkan puluhan tahun yang lalu. Kalau ada yang mau membandingkan dengan sejarah Indonesia dimana BK selalu dapat ancaman dan rongongan dari luar dan dalam yang penuh konflik sehingga 'belum ada visi' , ya jadi susyah walaupun BK sendiri sebenarnya juga alumni ITB ; mau dibandingkan dengan jamanya soeharto juga susah karena meskipun habibie punya visi tapi itu dijalankan diatas landasan ekonomi yang sangat lemah dan riskan (hutang bejibun dan kkn, kalau dalam hal perusahaan ini positive cash flow dengan lebih dari 100 persen debts). Tapi sekarang (good news is) kita punya SBY yg punya cukup visi, sayang PRnya SBY terlalu banyak (dan banyak yang sirik pula). Lha Indonesia lain. Kalau diibaratkan kapal induk KRI Indonesia ini jalannya zig-zag. Misalnya kalau bikin FTZ, lha isu FTZ Batam saja masih belum jelas gimana mau bikin 6 FTZ lainnya. Batam sekarang belum stabil untuk investor, konon serikat buruh bisa mengancam mogok dalam 10 menit (di Eropa sekuat2nya serikat buruh ada mekanisme yang mengatur pemogokan, ada jalan sangat panjang sampai ke pemogokan, dan biasanya diumumkan jauh2 hari), Solusinya apakah seperti kejadian tempo hari ? sewaktu2. Makanya saya lebih tertarik sama pemda2 yang berminat mengembangkan daerahnya daripada berurusan dengan pusat yang harus berjibaku dengan 1001 masalah seluruh Indonesia. betul dan ternyata pemda Sumbar lebih agresif dalam membuat UU untuk menarik investor dan ketenaga kerjaan.Sebaiknya memang begitu, masing2 daerah berkompetisi menjadi daerah yang lebih progresif saja, di India ini juga dimulai oleh State Karnataka. Kalau nanti 10 tahun lagi Sumbar lebih maju dibanding Jabar karena UU pemda disana,kita akan tahu mengapa. *siap siap mudik ke Sumbar nich* Sisi bagusnya: Depdiknas sudah mengebut pembangunan STM/SMK baru dan dalam beberapa tahun proporsi SMK dan SMA akan 70:30. Ini bagus, karena akan memperbaiki struktur piramida tenaga kerja. ok pak nano, tapi saya lihat belum ada jawaban lebih detail dari pertanyaan awal saya dimana belum ada program/visi innovative industry dan sustainable development dalam 7 free trade zone, siapa yg dimaksud dengan innovative industry ini ? apakah seperti pabrik sony yang merakit sony mp3 player ? (kata pak budi: padat karya). apakah seperti pabrik national semi yg merakit pcb , ic atau harddisk ? ataukah nantinya PT Infosys Indonesia yang mungkin akan punya headquarters di Padang atau Medan ? (padat ilmu) masalah perburuhan itu kan hanya satu hal, apakah ada hal lain lagi ? Ini menarik. Kenapa ? sebab dari 7 free trade zone itu pemda hanya mengatur dari sisi peraturan,sisanya enterpreneur yang 'do the business' karena mereka lebih mengerti. Ini mirip2 dengan pengamatan pak Boodee Sanjeev dimana industri innovative/hitek di LN tidak punya banyak intervensi dari pemerintah. -mcp
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Estananto wrote: --- m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] schrieb: ok pak nano, tapi saya lihat belum ada jawaban lebih detail dari pertanyaan awal saya dimana belum ada program/visi innovative industry dan sustainable development dalam 7 free trade zone, siapa yg dimaksud dengan innovative industry ini ? apakah seperti pabrik sony yang merakit sony mp3 player ? (kata pak budi: padat karya). apakah seperti pabrik national semi yg merakit pcb , ic atau harddisk ? ataukah nantinya PT Infosys Indonesia yang mungkin akan punya headquarters di Padang atau Medan ? (padat ilmu) masalah perburuhan itu kan hanya satu hal, apakah ada hal lain lagi ? Ini menarik. Kenapa ? sebab dari 7 free trade zone itu pemda hanya mengatur dari sisi peraturan,sisanya enterpreneur yang 'do the business' karena mereka lebih mengerti. Ini mirip2 dengan pengamatan pak Boodee Sanjeev dimana industri innovative/hitek di LN tidak punya banyak intervensi dari pemerintah. -mcp Saya hanya pernah membuat sketsa singkat: http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/042006/20/0901.htm Lainnya masih dipikirkan tapi belum tertuang ke papan ketik:-) Salam, Nano trims banget atas urlnya. tadi saya buka2 website grameen banks. Setelah saya pelajari tidak jauh-jauh caranya dengan yg pernah saya utarakan.credit tanpa agunan/bantuan/beasiswa diberikan kepada petani,etc. Yang menarik funds tersebut didapatkan sebagian dari dunia IT melalui keuntungan dari bisnis software outsourcing mereka ( http://www.grameensoftware.com/home.htm ) . Disinilah terjadi mutualisme antara orang yang mempunyai capital dan mereka yang lemah perekonomiannya. Pola seperti ini saya lihat di India juga banyak terjadi dimana perbantuan ekonomi rakyat kecil yang dilakukan oleh orang2 India yg sudah world class ( seperti Mittal dan Khosla) -- btw, Amitabh Bachan juga salah satu 'philantropist' --. In fact ternyata Vinod Khosla salah satu pihak yg memberikan bantuan ke Pak M Yunus ini juga. http://www.grameensoftware.com/Google_Brin_Doerr_Yunus.htm -mcp
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
On 5/7/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: ... ataukah nantinya PT Infosys Indonesia yang mungkin akan punya headquarters di Padang atau Medan ? (padat ilmu) ... Dengan kondisi saat ini? Not a chance! Universitas di sana saat ini belum mampu menghasilkan SDM yang memenuhi kebutuhan Infosys. Yang kedua, dan yang mungkin lebih penting, kultur pendidikan di sana masih belum mendukung penghasilan SDM yang baik. (Terlalu banyak KKN, lebih penting ijazah, proses dilanggar, dll.) Mudah-mudahan Poli Del (di Danau Toba) bisa mengubah itu. Bahan baku SDM di sana? BAGUS! Sayangnya proses di sana tidak bagus. Bagusan SDM-SDM darisana dibawa langsung ke SV saja :D -- budi
[teknologia] Re: 7 Free Trade Zone Re: Korea RE: [teknologia] Re: Lagi, Kenapa Cina bisa hebat
Budi Rahardjo wrote: On 5/7/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagusan SDM-SDM darisana dibawa langsung ke SV saja :D you got it right :)) pada hal yang berhubungan, hasil baca di Economist, Manmohan Singh meminta dengan sangat kuat agar enterpreneur IT India memberi quota sekian persen agar mereka mempekerjakan IT developer dari kalangan low chaste alias kasta rendah di India yang kebanyakan bekerja sebagai kaum buruh/pekerja kasar ( di india ini bisa dipaksakan, di as ini gak bisa dilakukan). Tapi dijawab Azim Prenji: No way, we'll hire international candidate then. Terus dijawab Manmohan : We'll push you harder, we make the legislation so it should be forced. 2 thumbs up buat Pak Manmohan. -mcp
[teknologia] Re: Corporate Social Responsibility (CSR)
-Original Message- From: teknologia@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Budi Rahardjo Sent: Saturday, May 06, 2006 5:08 AM To: teknologia@googlegroups.com Subject: [teknologia] Corporate Social Responsibility (CSR) Baru saja ada thread tentang social responsibility dari perusahaan, kemudian saya membaca berita tentang Telkom dan Pos yang membangun warnet gratis di beberapa lokasi Kantor Pos. Diberitakan bahwa program ini merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR). Tuh kan ada. -- budi [NL:] Sudah banyak kok yang menerapkan CSR pak. Malah majalah SWA sempat bikin CSR Award untuk perusahaan2 yang serius menebar berkah ini. Simak laporannya di: http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=3677 http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=3730 Telkom sendiri secara terang-terangan mengedepankan program CSR seperti yang terlihat di corp sitenya: www.telkom.co.id Salam Nukman
[teknologia] Re: Sistem Informasi Harga Pasar
On 5/4/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah saya gak bisa hadir karena sudah beberapa hari iniistri saya masuk rumah sakit, jadi saya sibuk dengan urusanrumah sakit.Saya juga mau dengar berita-berita yang menarik dari acara kemarin. Sebagai member pasif sebenarnya saya menunggu reportase teman2 yg lain ttg konferensi e-Indonesia kemaren. Karena gak ada yg lapor saya coba kasih laporan hal2 yg menarik: - Para pemain IT, minta pemerintah menyediakan play ground untuk mencoba produk2 mereka di environtment real. Karena selama ini kesulitan memasarkan produk jika tidak punya referensi pernah dipakai. Diharapkan ada semacam USO untuk memfasilitasi Pengamatan saya, semua orang masih konsentrasi untuk bisa jualan ke pemerintah (BUMN, dll), tidak misalnya jualan juga ke service provider operator swasta/startup. - Ada yg usul kesempatan menggunakan play ground cukup 2 tahun saja, karena kalau menyusui lebih dari 2 tahun bisa dikatagorikan pornoaksi :) - Keinginan dari berbagai pihak agar pemerintah menyusun blue print IT dan industri IT Pengamatan saya, pemahaman orang2 pemerintah ttg blue print tidak sama, ada yg menganggap blue print itu bisa berubah2 sesuai keadaan, ada yg menyusun untuk periode dia menjabat saja. Koordinasi antar lembaga lemah, sehingga masing2 bikin blue print yg tumpang tindih. - Adanya keinginan di pemerintahan untuk membuat database bersama dan konsisten, salah satunya yg kritikal ttg SIN, atau istilah Indonesianya NINI (Nomor Induk Nasional Indonesia ???) Pengamatan saya, semua lembaga masih besar egonya, dan berebut menjadi leader, lucu sekali kemaren masing2 presentasi sistem database-nya dan saling berdebat ttg sistem masing2. - Untuk presentasi teknis, masing2 mengirim riset2 unggulan mereka pengamatan saya, banyak yg menyedihkan. Ada yg dari LIPI saya sampe gak tega ngeliatnya, sama tugas akhir mahasiswa aja kalah kali. Begitu laporan saya, kali ada yg menambahkan, sorry telat lama. Anang -kemaren longak longok cari yg namanya Zaki gak keliatan
[teknologia] Re: TopCoder Open 2006 - Winners
On 5/7/06, Dicky Arinal [EMAIL PROTECTED] wrote: On 5/7/06, Felix Halim [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang perlu di-ephasize itu adalah Juara di Development adalah orang Indonesia! sindu - Sindunata Sudarmaji Dan kalo mau tau lebih lanjut, dia juga anggota milis ini... :) Btw.. Felix, masih mau ikut BNPC-CS? Masih mau, ini kayaknya perlombaan programming BiNus terakhir yang saya bisa ikut... sebab sebentar lagi lulus :D Dari milis ini siapa aja yang ikut BNPC-CS nich? Felix Halim
[teknologia] IT Hype (was Re: Sistem Informasi Harga Pasar)
Baru aktif lagi baca teknologia, pas baca kebetulan kok nyambung dengan cerita temen saya. Dia bercerita tentang seorang Lurah di sebuah desa yang berpidato pada warganya tentang betapa saktinya internet. Padahal, yang punya telpon di desa itu saja masih bisa dihitung dengan dua tangan :D. Cerita lagi, baru-baru ini di daerah temen saya tadi bekerja, baru saja dipertontonkan teknologi teleconference (saat kunjungan wapres ;)). Menurut pejabat pemerintah lokal, hal ini sejalan dengan visi dan rencana daerah yang memang ingin memanfaatkan IT. Tapi sebelum itu temen saya juga cerita, betapa anehnya pemerintahan di sana. Kalau denger ceritanya tentang aktivitas kerja yang berhubungan dengan pemerintahan, hati ini serasa diiris-iris :D. Masalah gizi, pendidikan, kesetaraan gender, dll jelas-jelas masih ada. Entah apakah isu-isu tersebut tidak dirasa atau memang sudah terbiasa sehingga sudah mati rasa. Dan sekarang, IT akan segera datang. Hehehe, entah apa yang akan terjadi :D Poin saya, seringkali teknologi dianggap sebagai solusi (silver bullet), padahal yang belum tentu. kadangkala masih ada banyak hal yang perlu dirampungkan sebelum teknologi bisa masuk dan dimanfaatkan. Dan pun, apabila suatu teknologi sudah dipercaya akan dipakai, tentu saja tidak hanya sekedar hardware-nya saja yang harus disiapkan. Pekerjaan implementasinya pun pasti tidak hanya sekedar install and finish. Masalah petani, harga pasar dll tidak akan selesai hanya dengan memberikan PDA yang bisa mengakses RSS feed harga pasar :) Mungkin ini mengingatkan kembali akan thread-thread jadul tentang teknologi yang membumi :). Mohon maaf kalau tulisannya cetek :D dan tidak qualified di teknologia. So be it :p -- Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | http://jogja.linux.or.id Talk is cheap. Show me the code (Linus, 2000) This is my way of Ninja (Naruto, Konoha Village)