[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-23 Terurut Topik Andriansah
On 4/19/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:

Coba invite kesini, mkn dia juga nanti jadi pesimis.


Hahahahahhaah,
cuman heran kenapa masak sich pada pesimis semua di milist ini ;;) 
gak lah,

OOT dikit
saya harus optimis dan percaya kalo saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk bayar tagihan n Kredit :)

Semoga itu bukan Trend komunitas IT di Indo.



-- Andriansah 私はハンサムである


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-19 Terurut Topik Fatih
sebenarnya ide/usulan membuat 'adsense' made in indonesia ini pernah saya ajukan pada owner blog-indonesia.com dia tampak optimis 'asal ada temennya' katanya. tapi di milis ini kok cenderung pesimis ya? 


berikut respons dari dari (FYI, dia sudah nulis buku in english soal php yg juga bisa dibeli di amazon.com):



Hallo Fatih,
Terima kasih utk emailnya.Ya, beberapa temen di sini juga menyarankan hal yang sama.
Saya sementara ini masih tengok sana sini mengenai teknologi-nya, utk tau apa bisa atau tidak kalau kita buat juga.
Ya seperti Fatih bilang, ini berat dan butuh kerja keras. Tidakgampang buatnya, dan terus terang saya juga bukan pakar, jadi masih harus banyak belajar. Apalagi semua sifatnya masih 'sambilan'... Jadi utak-utiknya cuma bisa kalau malam.

Mungkin kalau ada teman2 lain yang punya aspirasi sama, kita bisa buat grup utk menggarap ide ini dengan serius. Dari sisi teknisnya, juga sisi bisnisnya.Grup yang kecil saja, asal semua serius dan berdedikasi, pasti bisa.
Dari buat plan, design, development dan seterusnya.Mungkin dengan begini semua bisa lebih cepat menggelinding dan Insya Allah jadi kenyataan.
Saya setuju dengan Fatih. Kalo ini bisa jadi kenyataan, wah, efeknya akan bukan main. Siapa tau kita bisa buat sistem ad yang lebih murah dari google, dan memberi imbalan lebih ke pemilik blog/website yang mendisplay ad nya.
Top deh..

On 4/18/06, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/13/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:
Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi.Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga bisa?Loh bukannya telkom itu sudah jadi perusahaan asing? SOL.
--avianto / - http://avianto.com/-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com
 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-19 Terurut Topik enda nasution
On 4/19/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
sebenarnya ide/usulan membuat 'adsense' made in indonesia ini pernah saya ajukan pada owner 
blog-indonesia.com dia tampak optimis 'asal ada temennya' katanya. tapi di milis ini kok cenderung pesimis ya? 


berikut respons dari dari (FYI, dia sudah nulis buku in english soal php yg juga bisa dibeli di amazon.com):
Coba invite kesini, mkn dia juga nanti jadi pesimis.--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-19 Terurut Topik Adjie

Coba invite kesini, mkn dia juga nanti jadi pesimis.


Hahahahahhaah,
cuman heran kenapa masak sich pada pesimis semua di milist ini ;;) 

Semoga itu bukan Trend komunitas IT di Indo.
 

rgds

Adjie



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-18 Terurut Topik boy avianto

On 4/13/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi.

  Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga
 bisa?

Loh bukannya telkom itu sudah jadi perusahaan asing? SOL.


--
avianto / - http://avianto.com/


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn

 jaman tahun 95an, VeriSign, Paypal, etc. Struktur resiko dan reward di
 dunia perbankan tidak memungkinkan adanya inovasi ke arah seperti ini.
 Selama memulai bisnis masih susah (Indonesia negara dengan ranking
 terendah untuk kemudahan starting a business), aturan tenaga kerja yang

Saya check terakhir kali tidak yang terendah tapi memang pada posisi
bottom dan satu tingkat dibawah Iraq :-)

 Saya malah berspekulasi, untuk industri hi-tech, mulai dari yang
 dot-com sampe ke microchip atau networking, karakteristiknya seperti di
 atas. Jadi, jangan pernah berharap dari Indonesia akan muncul sebuah
 Google/Microsoft/Creative Labs, kalau environment #1  #2 di atas tidak
 diperbaiki...

 Just my two cents...

Setuju Pak.

Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak
akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia.

-mcp



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-17 Terurut Topik fade2blac

On Mon, Apr 17, 2006 at 08:52:13PM -, m.c. ptrwn wrote:
 
 Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak
 akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia.
 

Bukan tidak pernah, tapi sulit. Cuma ini jangan dijadiin justifikasi,
untuk ramai-ramai ninggalin di sini dan bisnis di sana (terjemahkan
sendiri sini dan sana). Tentu sah sah saja bisnis di sana, dan mengajak
orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya tidak setuju jika
kondisi yang tidak fair dan menyulitkan untuk memulai usaha di sini
dijadikan kambing hitam.

Sukur-sukur kuat hati dan konsisten sehingga bisa menjadi agen
perubahan.

-- 
fade2blac


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-17 Terurut Topik m.c. ptrwn


fade2blac wrote:
 On Mon, Apr 17, 2006 at 08:52:13PM -, m.c. ptrwn wrote:
 
  Pendapat ini semakin mengkokohkan opini bahwa sektor creative/IT tidak
  akan pernah maju atau mendapat tempat di Indonesia.
 

 Bukan tidak pernah, tapi sulit. Cuma ini jangan dijadiin justifikasi,
 untuk ramai-ramai ninggalin di sini dan bisnis di sana (terjemahkan
 sendiri sini dan sana). Tentu sah sah saja bisnis di sana, dan mengajak
 orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tapi saya tidak setuju jika
 kondisi yang tidak fair dan menyulitkan untuk memulai usaha di sini
 dijadikan kambing hitam.

prinsipnya setuju. Tapi sebenarnya penting untuk mendengar keluhan
pengusaha internet beneran seperti Pak Eka Ginting ini.

Bagaimana Pak Eka , apakah ada usulan agar yg dikeluhkan tersebut bisa
berubah ?
bagaimana dengan RUU Investasi yang sedang digarap (kabarnya) ?

-mcp



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-16 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Kalo saya ngeliat, terciptanya bisnis e-commerce enabler seperti di US
/ pasar lain bukan dari sisi bank dan merchantnya, tetapi:

1. Investor - ada gak venture capital yang akan mendanai? (BUKAN MODAL
VENTURA versi Indonesia yang pada akhirnya minta bunga ~30-40%, karena
modal mereka juga dapat dari bank dengan bunga ~18%). Terkait dengan
ini, si VC pasti ingin duitnya kembali berlipat-lipat, yang hanya
mungkin terjadi lewat pasar modal atau akuisisi. Ada gak pasar modal
yang mendukung? Ada gak environment yang medukung untuk terjadinya
akuisisi yang cepat/tax efficient?

2. Enterpreneur - yang mau buat layanan enabler ini. Coba liat di
pasar-pasar yang udah jalan, seperti di US, Korea, etc. Di mana ada
perusahaan payment yang mulainya dari bank? Di US ada First Virtual
jaman tahun 95an, VeriSign, Paypal, etc. Struktur resiko dan reward di
dunia perbankan tidak memungkinkan adanya inovasi ke arah seperti ini.
Selama memulai bisnis masih susah (Indonesia negara dengan ranking
terendah untuk kemudahan starting a business), aturan tenaga kerja yang
rumit (masa orang resign dapat pesangon), ekonomi biaya tinggi, dsb,
enterpreneur lebih sedikit/lebih tidak mau mengambil resiko.

Selagi dot-com lagi hot-hotnya tahun 99-2000, start up Indonesia yang
bisa dapat modal dari VC, dengan model perusahaan teknologi seperti di
US, paling bisa dihitung dengan jari tangan.

Saya malah berspekulasi, untuk industri hi-tech, mulai dari yang
dot-com sampe ke microchip atau networking, karakteristiknya seperti di
atas. Jadi, jangan pernah berharap dari Indonesia akan muncul sebuah
Google/Microsoft/Creative Labs, kalau environment #1  #2 di atas tidak
diperbaiki...

Just my two cents...

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-15 Terurut Topik Heru Tjatur
On 4/11/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:

Banner kan biasanya itungannya ga per click seperti Adsense/Adwords Jay, tapi per Impression atau per Thousand Impression (CPM)

Misalnya pasang rate Rp 100 ribu per CPM, jadi kalo bannernya muncul 10,000 kali (10 CPM) = Rp 100 ribu * 10 = Rp 1 juta.

Paling gampang lagi, pasang banner bulanan. Pokoknya itu banner selama
sebulan bakal nangkring di Home Page, di charge Rp 50 juta misalnya. Ga
susah2x nyiapin back office atau reporting segala hehe.

Kalo asumsi umum, rule of thumbs, CTR 1% itu udah bagus.

Yup, dari pengalaman memang rata-rata CTR iklan 1.0-1.5%, meskipun ini
iklannya fixed-rate dengan rata-rata page-views atau impression 1-2
juta/hari.

Saya nggak tahu kenapa, masih sulit menjual iklan dengan hitungan CPM
atau CTR. Kalau hendak membuat layanan seperti AdSense, hal yang paling
krusial adalah bagaimana mendeteksi fraud page impression atau
click-through. Kabarnya, google pun mengalami hal ini, dan hebatnya
advertiser bisa claim jika merasa ini terjadi pada iklan yang
dipasangnya.

--tjatur


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik enda nasution
On 4/13/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/13/2006 at 2:06 AM m.c. ptrwn wrote:Harry Sufehmi wrote: On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote: kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
 jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan transparan saja :) Keyword: seharusnya :-)he he mas harry bisa saja, tapi serius saya masih belum mengerti secara
teknis kenapa bottlenecknya di sisi telco.Mungkin masalahnya bukan masalah teknis:-)kalau mengenai kebijakan telco untuk mencegah voip, kan yang merekahalangi hanya di area E1 termination, tapi data apa yang lewat
diatasnya,mereka tidak bisa cegah karena sudah berbentuk packet.mohon petromaksnya (fatih TM) :) ?Mungkin ini salah satu penjelasannya:Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.Perusahaan publik, tapi monopoli:-)Jadinya, ya bisa bertindak seenaknya saja.
Gimana tidak mau gila-gilaan performanya, ha ha.Ada
juga teman yang mengalami kasus yang mungkin sama (arogansi telco).
Kalau barrier of entry direndahkan lagi, monopoli dicabut, kompetisi
disuburkan -- mudah-mudahan semua masalah seperti ini bisa hilang.

Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi. 

Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga bisa?

Ka MPR ngomong, pakar ngomong, jubir presiden ngomongYg ribut nanti di milis juga jadinya hahahaha

--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Harry Sufehmi


On 4/13/2006 at 2:50 PM enda nasution 
wrote:

  Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi. 
  Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga 
  bisa?
Supaya akses Internet jadi murah dan cepat ? 

*mimpi koneksi FO 100 mbit ke rumah*-- lagi 
ngelindur di jam kerja, bwahahaha


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Arie Reynaldi Z

 Monopoli dicabut, investor asing masuk. Isunya jadi nasionalisme lagi.
 Pertanyaan berikutnya, ngapain ngasih ke perusahaan asing kalo telkom juga
 bisa?

 Supaya akses Internet jadi murah dan cepat ?

 *mimpi koneksi FO 100 mbit ke rumah*-- lagi ngelindur di jam kerja,
   bwahahaha

Kalo saya lihat, masalah monopoli disatu sisi ada baiknya.. kita jadi
bisa ngatur orang.. dan dimana2 semua korporat kalo bisa sih monopoli
(ato kartel.. hehehe).. hukum alam.. Sayang kita memang lemah dimana2,
begitu pagar dibuka.. ketauan kita gak ada tai2nya.. hehehe...

--
Arie Reynaldi Zanahar
reymanx at gmail.com
http://www.reynaldi.or.id


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Affan Basalamah

On 4/13/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mungkin ini salah satu penjelasannya:

 Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
 http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4

 Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.


Gimana nggak gede,
lha wong laporannya di-merge bersama anak perusahaannya yang guede : Telkomsel!
26 juta customer and countinglebih gede dari penduduk negara Malaysia...

Cuma dasarnya Telkom aja yg agak2 telmi,
coba dia jualan DSL speed rendah (64/128) harga banting flat rate best effort,
toh jelas aja dia bakal menang, lha wong dia sudah punya kabel,
mestinya penetrasi Internet di Indonesia bisa jadi lebih baik.

-affan


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 4/13/2006 at 5:27 PM Affan Basalamah wrote:
On 4/13/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mungkin ini salah satu penjelasannya:
 Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
 http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4
 Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.

Gimana nggak gede,
lha wong laporannya di-merge bersama anak perusahaannya yang guede :
Telkomsel!
26 juta customer and countinglebih gede dari penduduk negara
Malaysia...

uih... sadis euy. Baru tahu saya.



Cuma dasarnya Telkom aja yg agak2 telmi,
coba dia jualan DSL speed rendah (64/128) harga banting flat rate best
effort,
toh jelas aja dia bakal menang, lha wong dia sudah punya kabel,
mestinya penetrasi Internet di Indonesia bisa jadi lebih baik.

Telkom: ngapain capek-capek begitu... ongkang-ongkang kaki begini saja sudah 
nomor satu.

Ha ha...   (gemas)



Salam,
Harry



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik baskara

On 4/13/06, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cuma dasarnya Telkom aja yg agak2 telmi,
 coba dia jualan DSL speed rendah (64/128) harga banting flat rate best effort,
 toh jelas aja dia bakal menang, lha wong dia sudah punya kabel,
 mestinya penetrasi Internet di Indonesia bisa jadi lebih baik.

Seseorang di operator pernah cerita ke saya kalau kebanyakan kawat2nya
telkom itu tidak layak untuk layanan ADSL. Kalaupun bisa, hanya untuk
jarak dekat karena redamannya tinggi di frekuensi tinggi (ADSL memakai
frekuensi di atas frequency for speech). Kualitas kawatnya memang
bukan yang top karena dulu ada target jumlah SST.


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Adjie
sebenarnya dengan cooper wire bisa bisa koq, bisa support ADSL 
dan telkom sendiri sudah punya teknlogi IP DSLAM cuman ngga tau
kapan service ini di jual ke Umum, kalau di jual bisa bikin triple play


rgds

AdjieOn 4/13/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/13/06, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote: Cuma dasarnya Telkom aja yg agak2 telmi, coba dia jualan DSL speed rendah (64/128) harga banting flat rate best effort,
 toh jelas aja dia bakal menang, lha wong dia sudah punya kabel, mestinya penetrasi Internet di Indonesia bisa jadi lebih baik.Seseorang di operator pernah cerita ke saya kalau kebanyakan kawat2nya
telkom itu tidak layak untuk layanan ADSL. Kalaupun bisa, hanya untukjarak dekat karena redamannya tinggi di frekuensi tinggi (ADSL memakaifrekuensi di atas frequency for speech). Kualitas kawatnya memangbukan yang top karena dulu ada target jumlah SST.



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik m.c. ptrwn


Harry Sufehmi wrote:
 On 4/13/2006 at 5:27 PM Affan Basalamah wrote:
 On 4/13/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mungkin ini salah satu penjelasannya:
  Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
  http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4
  Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.
 
 Gimana nggak gede,
 lha wong laporannya di-merge bersama anak perusahaannya yang guede :
 Telkomsel!
 26 juta customer and countinglebih gede dari penduduk negara
 Malaysia...

 uih... sadis euy. Baru tahu saya.



 Cuma dasarnya Telkom aja yg agak2 telmi,
 coba dia jualan DSL speed rendah (64/128) harga banting flat rate best
 effort,
 toh jelas aja dia bakal menang, lha wong dia sudah punya kabel,
 mestinya penetrasi Internet di Indonesia bisa jadi lebih baik.

 Telkom: ngapain capek-capek begitu... ongkang-ongkang kaki begini saja sudah 
 nomor satu.

 Ha ha...   (gemas)


tapi dari semua ini apa hubunganya dengan online paymen dan ecommerce
:-)

masih kurang nyambung ah.

Carlos



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-13 Terurut Topik Rully

On 4/13/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 tapi dari semua ini apa hubunganya dengan online paymen dan ecommerce
 :-)
karena kalau kondisi infrastruktur gak bagus, maka gak akan ada
konsumen. Sebab konsumen ada kalau mereka bisa dengan leluasa memakai
infrastruktur.

Mungkin analogi dalam kehidupan kita sehari2 bisa membuat pembicaraan
lebih mudah. Kenapa bisa muncul pasar (ex: tanah abang, mangdu, dll)?
Karena infrastruktur nya mendukung, ex: jalan akses ke sana, gedung yg
nyaman, ada aturan yg jelas dll. Coba kalau daerah jakarta utara
tergenang air selama setahun, dijamin toko2 di mangdu akan tutup dan
pindah. Jangan kan setahun, sebulan jg bakal bangkrut kali.
Masalahnya, infrastruktur jalan di kuasai telkom, dan telkom ini juga,
yg secara langsung maupun tidak, bisa disebut telah membuat banjir
bandeng :(

Dan itu juga yg terjadi di Jepang dulu. Sampai akhirnya Son (bos nya
Sofbank, dan juga pemilik joint venture Yahoo-Japan) di kantor dirjen
komunikasi jepun ngancam akan bakar diri  (ada ceritanya di AWSJ),
maka keluarlah deregulasi pengelolaan jaringan yg ditentang habis2an
oleh NTT.

Tentu saja, sukses tidaknya ecommerce tdk hanya tergantung pada
infrastruktur ya :) 'gedung' yg bagus, 'satpam' yg bener kerjanya,
'tukang parkir' yg bener ngejaga mobil2 dll, juga memegang peranan ;)

So, ada yg mau nekat ngancem mentri? :)

-Rully


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Arif Widianto wrote:
...
 Kalau menurut saya, e-Commerce Indonesia akan maju bila:
 1. Tersedia payment gateway yang terbuka seperti paypal misalnya, mudah
 dibuat/dipakai/diutilize siapa saja, bahkan patikelir blog semacam kita.
 2. Siapa yang mau memulai payment gateway di sini? Siapa yang punya bos gih
 ajuin proposal ke bosnya untuk memulai ginian, kerjasama dengan bank seperti
 BCA kan bisa juga. Sebenarnya pay.indo.com sepertinya bagus, sayang hanya
 ekslusif.
 3. Kalau payment gateway jalan, bisnis apa pun akan jalan.
 4. Kalau adsens ala Indonesia akan tumbuh.

...
 Salam,
 Arif

Setuju tentang perlunya payment gateway. Kita di indo.com lumayan
jungkir balik - sampe pake account di Bank of Bermuda baru bisa punya
e-commerce beneran.

Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang pay.indo.com.
Maksudnya eksklusif bagaimana?

Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -
biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukan
e-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisa
menerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untuk
bisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?

Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yang
sudah jadi partner kita di indo.com. Kenapa? Resiko bisnisnya jauh
berkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kita
kenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungan
transaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai di
teknologia/social network dalam satu mailing list?

Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let's
talk... Kita siap dukung...

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik enda nasution
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Arif Widianto wrote:... Kalau menurut saya, e-Commerce Indonesia akan maju bila: 1. Tersedia payment gateway yang terbuka seperti paypal misalnya, mudah dibuat/dipakai/diutilize siapa saja, bahkan patikelir blog semacam kita.
 2. Siapa yang mau memulai payment gateway di sini? Siapa yang punya bos gih ajuin proposal ke bosnya untuk memulai ginian, kerjasama dengan bank seperti BCA kan bisa juga. Sebenarnya 
pay.indo.com sepertinya bagus, sayang hanya ekslusif. 3. Kalau payment gateway jalan, bisnis apa pun akan jalan. 4. Kalau adsens ala Indonesia akan tumbuh Salam, Arif
Setuju tentang perlunya payment gateway. Kita di indo.com lumayanjungkir balik - sampe pake account di Bank of Bermuda baru bisa punyae-commerce beneran.Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang 
pay.indo.com.Maksudnya eksklusif bagaimana?Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukan
e-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisamenerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untukbisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yangsudah jadi partner kita di indo.com
. Kenapa? Resiko bisnisnya jauhberkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kitakenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungantransaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai diteknologia/social network dalam satu mailing list?Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let'stalk... Kita siap dukung...

Halo Bang Eka, melihat jumlah pengguna telepon selular
di Indonesia akan lebih mudah menggolkan layanan payment gateway yg
tidak hanya online tapi juga mencakup (atau menggabungkan) pangsa
pasar pengguna telepon seluler ini.

Paypal sudah meluncurkan Paypal Mobile (https://www.paypal.com/mobile), yang didului oleh TextPayMe (https://www.textpayme.com/)

Saya udah pernah coba usulkan ini ke temen-temen yang bergerak di
bidang mobile programming seperti BrainCode, tapi mkn perlu dukungan
dari pihak telco dan financenya sekalian.
--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn


[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Enda,

 Completele agree... Model paypal di Indonesia harus nyangkut ke mobile
 juga.

 Pay.indo.com bisa dipake untuk mobile. Lebaran lalu, kita luncurkan
 layanan XL Mudik yang bisa cek ada seat pesawat atau tidak
 (interkoneksi dengan Abacus), dan langsung bisa booking tiket pesawat
 dengan bayar pake kartu kredit - powered by pay.indo.com. Karena belum
 e-ticketing, tiket akan diissue dan diantar. Masalah utamanya,
 interface pake SMS untuk pembayaran melalui kartu kredit cukup repot.

 Saya rasa model paypal akan bisa lebih jalan... Cuma memang perlu
 kordinasi panjang lebar dengan telco.

kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
transparan saja :)


-mcp



 
 --Eka Ginting
   indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Arif Widianto
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang pay.indo.com.Maksudnya eksklusif bagaimana?Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -
biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukane-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisamenerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untukbisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yangsudah jadi partner kita di 
indo.com. Kenapa? Resiko bisnisnya jauhberkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kitakenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungantransaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai diteknologia/social network dalam satu mailing list?Nah, maksud saya ekslusif di situ, kenapa payment gatewaynya tidak bisa untuk patikelir?
Bukankah seperti paypal, orang bisa setup shopping service dengan payment paypal (misalnya) dan bisa menerima CC secara instan?? (mohon koreksi bila saya salah)Oke sih, kalau ada payment gateway untuk industri yang sudah dikenal reputasinya. Tapi industri online yang besar itu mungkin tidak marak dan tumbuh kalau online patikelir tidak tumbuh, hal seperti ini mungkin dikenal dengan istilah Long Tail, revenuenya tidak kalah oleh industri mapan seperti itu. Bayangkan banyak orang bisa jual sablon kaos yang keren, stiker, desain, program kecil-kecilan, lelang, tuker-menukar barang, mereka tinggal bayar model paypal. Transaksi oke, barang diantar. 
Yang jadi masalah kan carding? Kalau micro-payment, saya rasa payment gateway mungkin tidak ada masalah. Misal, uang realnya ditahan dulu di bank, baru setelah jumlah tertentu akan ditransfer ke rekening si X misalnya. Bukan begitu, mohon koreksi...
Seandainya pay.indo.com misalnya bisa mewujudkan micro-payment di indonesia, wooa alangkah senangnya... 
Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let'stalk... Kita siap dukung...--Eka Gintingindo.com


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
transparan saja :)

Keyword: seharusnya :-)


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn


Harry Sufehmi wrote:
 On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
 kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
 jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
 transparan saja :)

 Keyword: seharusnya :-)


he he mas harry bisa saja, tapi serius saya masih belum mengerti secara
teknis kenapa bottlenecknya di sisi telco.

kalau mengenai kebijakan telco untuk mencegah voip, kan yang mereka
halangi hanya di area E1 termination, tapi data apa yang lewat
diatasnya,mereka tidak bisa cegah karena sudah berbentuk packet.

mohon petromaksnya (fatih TM) :) ?

Carlos



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Arif Widianto wrote:
...
 Oke sih, kalau ada payment gateway untuk industri yang sudah dikenal
 reputasinya. Tapi industri online yang besar itu mungkin tidak marak dan
 tumbuh kalau online patikelir tidak tumbuh, hal seperti ini mungkin dikenal
 dengan istilah Long Tail, revenuenya tidak kalah oleh industri mapan seperti
 itu. Bayangkan banyak orang bisa jual sablon kaos yang keren, stiker,
 desain, program kecil-kecilan, lelang, tuker-menukar barang, mereka tinggal
 bayar model paypal. Transaksi oke, barang diantar.

 Yang jadi masalah kan carding? Kalau micro-payment, saya rasa payment
 gateway mungkin tidak ada masalah. Misal, uang realnya ditahan dulu di bank,
 baru setelah jumlah tertentu akan ditransfer ke rekening si X misalnya.
 Bukan begitu, mohon koreksi...

 Seandainya pay.indo.com misalnya bisa mewujudkan micro-payment di indonesia,
 wooa alangkah senangnya...

Sabar... sabar... ;-)

Kita coba masuk satu-per-satu. Untuk yang mau jualan sablon kaos,
ukiran, batik, dsb, kita tawarin dulu lewat http://shop.rajacraft.com.
Biar jadi member dulu di situ, buka toko sendiri, dan pay.indo.com
fasilitasi transaksinya. Model ebay lah.

Untuk yang partikelir, problem utama untuk payment gateway adalah
authentikasi orangnya - how do I know you are who you say you are? KTP
gak unique, bank account jaringan pemalsuannya ada, etc. Kalau
partikelir A mau transaksi dengan partikelir B dengan menggunakan
layanan company C, siapa yang akan menanggung resiko gagal transaksinya
si A/B/C? Bayangkan, kita pernah kerjasama untuk infaq saja banyak yang
menyumbang pake kartu kredit fraud...

Kalo liat diskusi di thread sebelah tentang social network, saya
menduga mungkin ada solusi yang bisa muncul dari social network.
Misalnya, dalam satu jaringan ada orang yang sudah bisa saling percaya,
bahkan dengan transaksi ratusan juta rupiah tanpa bukti transaksi.
Kalau Budi Rahardjo vouches for me, harusnya itu kan worth some value
untuk credibility thus untuk transaksi. Dan seterusnya.

Atau model si Grameen Bank yang terkenal untuk micro creditnya. Yang
menerima kredit harus anggota satu komunitas, dan komunitasnya
me-recommend. Juga ada social punishment-nya kalo si penerima kredit
gak bayar/default.

Mas Arif punya ide gak untuk problem authentikasi dan building credit
rating untuk partikelir ini?

Satu konsekuensi bisnis sebenarnya dari persoalan di atas adalah lebih
mahal / lebih repot bikin bisnis ini di Indonesia. Dengan effort yang
lebih rendah, banyak pasar lain yang lebih bisa/lebih cepat berkembang.
Dan rational investor, tentu saja akan lebih memilih pasar yang bisa
lebih cepat berkembanganya. Think about that...

Cheers,
--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Harry Sufehmi


On 4/13/2006 at 2:06 AM m.c. ptrwn wrote:
Harry Sufehmi wrote:
 On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
 kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
 jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
 transparan saja :)

 Keyword: seharusnya :-)

he he mas harry bisa saja, tapi serius saya masih belum mengerti secara
teknis kenapa bottlenecknya di sisi telco.

Mungkin masalahnya bukan masalah teknis  :-)


kalau mengenai kebijakan telco untuk mencegah voip, kan yang mereka
halangi hanya di area E1 termination, tapi data apa yang lewat
diatasnya,mereka tidak bisa cegah karena sudah berbentuk packet.
mohon petromaksnya (fatih TM) :) ?

Mungkin ini salah satu penjelasannya:

Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4

Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.

Perusahaan publik, tapi monopoli  :-)  Jadinya, ya bisa bertindak seenaknya 
saja.
Gimana tidak mau gila-gilaan performanya, ha ha.

Ada juga teman yang mengalami kasus yang mungkin sama (arogansi telco). Kalau 
barrier of entry direndahkan lagi, monopoli dicabut, kompetisi disuburkan -- 
mudah-mudahan semua masalah seperti ini bisa hilang.



Salam,
Harry

(jadi ingat teman yang memborong saham British Telecom - lalu tidak lama 
kemudian monopoli BT dibabat. Dia rugi ribuan poundsterling...)




[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Jay
2006/4/10, Fatih [EMAIL PROTECTED]:
 ini bukan pengumuman pembukaan google adsense Indonesia, saya cuma mau nanya
 feasibilitas dan kemungkinan membuka ads online ala adsense (PPC -pay
 per-click) khusus indonesia, kira2 gimana? apa nasibnya sesuram e-commerce?
 adakah kemungkinan juragan2 kita mau pasang iklan di situ?

 atau apa sudah ada yg coba2 buat? mohon petromaksnya.

Soal AdSense anda harus punya pikiran kapitalisme. Setiap rupiah yang
beredar harus diperhitungkan untuk sebuah target volume yang besar.

Itu bisa berjalan jika sarana dan prasarananya ada, seperti halnya
segala macam produk SMS diolah oleh para operator selular dan vendor
content SMS.
Meniru ide tidaklah buruk, yang buruk adalah menjiplak.

Dari situs blog saya yang kecil bermetadata bahasa Indonesia mungkin
bisa diambil contoh, selama setahun lebih Google AdSense dipasang
menghasilkan rata-rata 4049 page impression dengan 4 klik iklan, hanya
satu permil orang ngeklik iklan/banner, mungkin karena iklan yang
related dengan keyword bahasa Indonesia sangat sedikit, atau juga
karena orang Indonesia itu pintar-pintar mengabaikan iklan/banner.

Mungkin orang media yang bannernya sangat banyak di sini bisa memberi
input sedikit, berapa sih rasio page impression berbanding CTR-nya?


--
This email contained with virus, worm or junk, please check and scan
your brainware!


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik enda nasution
On 4/11/06, Jay [EMAIL PROTECTED] wrote:
2006/4/10, Fatih [EMAIL PROTECTED]: ini bukan pengumuman pembukaan google adsense Indonesia, saya cuma mau nanya feasibilitas dan kemungkinan membuka ads online ala adsense (PPC -pay
 per-click) khusus indonesia, kira2 gimana? apa nasibnya sesuram e-commerce? adakah kemungkinan juragan2 kita mau pasang iklan di situ? atau apa sudah ada yg coba2 buat? mohon petromaksnya.
Soal AdSense anda harus punya pikiran kapitalisme. Setiap rupiah yangberedar harus diperhitungkan untuk sebuah target volume yang besar.Itu bisa berjalan jika sarana dan prasarananya ada, seperti halnya
segala macam produk SMS diolah oleh para operator selular dan vendorcontent SMS.Meniru ide tidaklah buruk, yang buruk adalah menjiplak.Dari situs blog saya yang kecil bermetadata bahasa Indonesia mungkin
bisa diambil contoh, selama setahun lebih Google AdSense dipasangmenghasilkan rata-rata 4049 page impression dengan 4 klik iklan, hanyasatu permil orang ngeklik iklan/banner, mungkin karena iklan yangrelated dengan keyword bahasa Indonesia sangat sedikit, atau juga
karena orang Indonesia itu pintar-pintar mengabaikan iklan/banner.Mungkin orang media yang bannernya sangat banyak di sini bisa memberiinput sedikit, berapa sih rasio page impression berbanding CTR-nya?


Banner kan biasanya itungannya ga per click seperti Adsense/Adwords Jay, tapi per Impression atau per Thousand Impression (CPM)

Misalnya pasang rate Rp 100 ribu per CPM, jadi kalo bannernya muncul 10,000 kali (10 CPM) = Rp 100 ribu * 10 = Rp 1 juta.

Paling gampang lagi, pasang banner bulanan. Pokoknya itu banner selama
sebulan bakal nangkring di Home Page, di charge Rp 50 juta misalnya. Ga
susah2x nyiapin back office atau reporting segala hehe.

Kalo asumsi umum, rule of thumbs, CTR 1% itu udah bagus.


--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Fatih
buat rizky: 'emangnya adsense kenapa?'
ya tidak kenapa2. saya cuma nawarin ide barangkali kalangan techno di indo ada yg minat berkolaborasi dan membuat semacam adsense khusus untuk orang indo. 

bukan apa2, krn. adsense google kan cuma nerima situs/blog yg berbahasa eropa + china, jepang, korea. 

maksud saya, kalo ada yg mau memprakarsai, tentu itu sangat baik dan akan sangat memotivasi kalangan blogger berbahasa indo atau yg blom ngeblog.

jadi, sekali lagi, bukan saya yg mo ngadain. :)

salam,

On 4/11/06, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote:


On 4/11/06, Jay [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
2006/4/10, Fatih 
[EMAIL PROTECTED]: ini bukan pengumuman pembukaan google adsense Indonesia, saya cuma mau nanya feasibilitas dan kemungkinan membuka ads online ala adsense (PPC -pay  per-click) khusus indonesia, kira2 gimana? apa nasibnya sesuram e-commerce?
 adakah kemungkinan juragan2 kita mau pasang iklan di situ? atau apa sudah ada yg coba2 buat? mohon petromaksnya. Soal AdSense anda harus punya pikiran kapitalisme. Setiap rupiah yangberedar harus diperhitungkan untuk sebuah target volume yang besar.
Itu bisa berjalan jika sarana dan prasarananya ada, seperti halnya segala macam produk SMS diolah oleh para operator selular dan vendorcontent SMS.Meniru ide tidaklah buruk, yang buruk adalah menjiplak.
Dari situs blog saya yang kecil bermetadata bahasa Indonesia mungkin bisa diambil contoh, selama setahun lebih Google AdSense dipasangmenghasilkan rata-rata 4049 page impression dengan 4 klik iklan, hanya
satu permil orang ngeklik iklan/banner, mungkin karena iklan yangrelated dengan keyword bahasa Indonesia sangat sedikit, atau juga karena orang Indonesia itu pintar-pintar mengabaikan iklan/banner.Mungkin orang media yang bannernya sangat banyak di sini bisa memberi
input sedikit, berapa sih rasio page impression berbanding CTR-nya?

Banner kan biasanya itungannya ga per click seperti Adsense/Adwords Jay, tapi per Impression atau per Thousand Impression (CPM)Misalnya pasang rate Rp 100 ribu per CPM, jadi kalo bannernya muncul 10,000 kali (10 CPM) = Rp 100 ribu * 10 = Rp 1 juta.
Paling gampang lagi, pasang banner bulanan. Pokoknya itu banner selama sebulan bakal nangkring di Home Page, di charge Rp 50 juta misalnya. Ga susah2x nyiapin back office atau reporting segala hehe.Kalo asumsi umum, rule of thumbs, CTR 1% itu udah bagus.
--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com 
-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Fatih
poin utamanya ini: saya cuma nawarin ide barangkali kalangan techno di indo ada yg minat berkolaborasi dan membuat semacam adsense khusus untuk orang indo. 
On 4/11/06, baskara [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
 bukan apa2, krn. adsense google kan cuma nerima situs/blog yg berbahasa eropa + china, jepang, korea.Saya waktu daftar adsense google dulu saya isi kalau situs saya pakaibahasa Indonesia, dan dapat tuh.
-- Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik Arif Widianto
On 4/11/06, Fatih [EMAIL PROTECTED] wrote:
poin utamanya ini: saya cuma nawarin ide barangkali kalangan techno di indo ada yg minat berkolaborasi dan membuat semacam adsense khusus untuk orang indo. 
Kalau menurut saya, e-Commerce Indonesia akan maju bila:1. Tersedia payment gateway yang terbuka seperti paypal misalnya, mudah dibuat/dipakai/diutilize siapa saja, bahkan patikelir blog semacam kita.2. Siapa yang mau memulai payment gateway di sini? Siapa yang punya bos gih ajuin proposal ke bosnya untuk memulai ginian, kerjasama dengan bank seperti BCA kan bisa juga. Sebenarnya 
pay.indo.com sepertinya bagus, sayang hanya ekslusif.3. Kalau payment gateway jalan, bisnis apa pun akan jalan.4. Kalau adsens ala Indonesia akan tumbuh.BTW, eBay ama Paypal duluan eBay berdirinya, tapi kultur e-shopping di Amrik sudah tumbuh bagus, bahkan sebelum ada payment gateway seperti paypal itu. Nah, masalah terakhir adalah kultur e-shopping ini kapan bisa bagus?? siapa mau kampanye?? hehehe...
Salam,Arif


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-11 Terurut Topik baskara

On 4/11/06, Arif Widianto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 BTW, eBay ama Paypal duluan eBay berdirinya, tapi kultur e-shopping di Amrik
 sudah tumbuh bagus, bahkan sebelum ada payment gateway seperti paypal itu.
 Nah, masalah terakhir adalah kultur e-shopping ini kapan bisa bagus??

Di mana-mana yang namanya berdagang harus ada trust dulu. Kalau
sudah ada trust, mau ambil barang ngutang dulu dalam jumlah berapa pun
orang percaya dia akan bayar.
Saya di jepang beli2 barang melalui internet (via credit card atau
transfer melalui bank) tidak pernah minta tanda terima. Pokoknya saya
kirim uangnya, dan saya percaya dia akan mengirimkan barangnya.
Komunikasi tambahan dilakukan melalui email.
Jadi saya percaya dia akan mengirimkan barang, dan dia juga percaya
bahwa saya membelinya dengan menggunakan uang saya, bukan nyolong
(e.g., carder).


[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-10 Terurut Topik Rizky

emangnya AdSense kenapah? program AdWords yg jadi sumber iklannya
AdSense kan juga terbuka buat orang indo. trus geo targeted adsnya
kyknya cukup buat ngejamin hanya iklan-iklan lokal yg muncul (andai ada
cukup banyak pengiklan dari indonesia yah). AdBrite juga hampir sama...

ya sekali lagi tipikal indonesia, kesadarannya aja yg kurang. makanya
promosiin gih...jadi sales AdWords sanah. huhuhu