[teknologia] Re: google labs, beta

2005-11-28 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 11/23/05, Muhamad Carlos Patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ronny Haryanto wrote:
  On Wed, Nov 23, 2005 at 12:57:52PM +0700, Trias Adijaya wrote:
   Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail
   masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia.
 
  Beta bisa diartikan selalu dikembangkan dan diperbaiki.

 Kemungkinan masa Beta-nya Google bertahun-tahun berdasarkan metode
 yang mereka pakai.


Slashdot edisi pagi ini:
Why Does Beta Last So Long?
http://slashdot.org/article.pl?sid=05/11/28/195219

Betas also have become a marketing device in a fiercely competitive
industry, allowing software and Internet firms to release new products
or services sooner and cultivate early buzz.

--
amal


[teknologia] Re: google labs, beta

2005-11-22 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Wed, Nov 23, 2005 at 12:57:52PM +0700, Trias Adijaya wrote:
 Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail
 masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia.

Beta bisa diartikan selalu dikembangkan dan diperbaiki.

Ada malah yg permanent beta, saya lupa apa, kalo gak salah
tapeitofftheinternet.com.

 Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru
 model googlemap. dll .

Development dan innovation ada yg depth ada juga yg breadth. Kenapa
nggak dua2nya bareng kalo memang bisa?

Saya orgnya suka big picture dan suka rapid prototyping, top-down,
liat garis besarnya baru worry about details later, maka saya lebih
condong ke improve breadth dulu, baru selectively improve depth. Lebih
make sense, apalagi kalo saya jadi Google, saya akan begitu juga
researchnya. Try many ideas, see what works, then improve the ones
that work first.

 Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ?

Aturan dr mana? Hehe.

Done bisa diartikan dikerjakan, belum tentu selalu berarti
selesai.

Ronny


pgpTl5Xyhl61f.pgp
Description: PGP signature


[teknologia] Re: google labs, beta

2005-11-22 Terurut Topik Muhamad Carlos Patriawan

Ronny Haryanto wrote:
 On Wed, Nov 23, 2005 at 12:57:52PM +0700, Trias Adijaya wrote:
  Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail
  masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia.

 Beta bisa diartikan selalu dikembangkan dan diperbaiki.

Kemungkinan masa Beta-nya Google bertahun-tahun berdasarkan metode
yang mereka pakai.

Kurang lebih software dev cycle ini begini untuk vendor
produk/appliance :

1. In house software coding(design,architecture,coding,unit
testing)---masuk ke Alpha Cycle--small testing cycle--Beta Cycle--
terus Masuk ke software QA Group untuk long period Testing
cycle--nanti sampai beberapa stable release,Beta code akan diberikan
kepada customer-customer khusus,ini biasanya dinamakan FCS.

2. FCS Code (First Customer Shipment) adalah beta release untuk Beta
customer,code diharapkan stable enough untuk customer2
tertentu,biasanya akan ketemu beberapa bugs dan issue lagi disini,dari
step ini,customer akan beri input masalah dan bugs yang mereka temukan.

3. Software Dev. membetulkan kembali bugs dari customer code
--Retesting di QA (biasanya dilakukan Regression Group)---kemudian
code direlease sebagai Full Builds dengan status General
Availability(GA),yang artinya qualitasnya diharapkan bisa digunakan
semua customer.



  Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru
  model googlemap. dll .

 Development dan innovation ada yg depth ada juga yg breadth. Kenapa
 nggak dua2nya bareng kalo memang bisa?

Sebenarnya pertanyaan anda sudah di level software management.

Di networking misalnya,kita bisa saja punya 2 atau lebih produk,satu
produk adalah existing produk,sementara produk lain berupa
Next-Generation produk,misalnya.

Dua-duanya harus bisa berjalan secara parallel.Jadi ada small-scale
software team yang mengerjakan bug fixes di existing produk release
10.0,ada yang mengerjakan new feature di existing produk di release
11.0.Nanti sesuai deadline,kedua code tersebut bisa saja di merging.

Sementara diteam next-gen produk,mereka punya Alpha,Beta release cycle
dari release 1.0 yang produk dan cycle-nya sama sekali beda dengan
produk existing produk.

Jadi,untuk membuat produk,gak perlu menunggu produk yang ada selesai
dulu karena bisa diselesaikan secara parallel.Ini masalah software
resource dan project management saja (yang saya sependapat dengan
BBR,orang Indonesia kebanyakan belum berpengalaman untuk ini).

Kalau mengikuti model software development ala small-scale proyek
ini,biasanya developer gak reports ke software director(walaupun secara
hirarki iya),tapi report ke
Product Manager dan Release manager masing2 software.

Approach ini banyak dipakai perushaan vendor seperti di Networking.



  Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ?

 Aturan dr mana? Hehe.

 Done bisa diartikan dikerjakan, belum tentu selalu berarti
 selesai.

Done itu artinya meet deadline dan requirement.

Requirement bisa berasal dari Functional dan Technical
Specification.Plus,explicit Acceptance test misalnya produk ini gak
bisa direlease jika masih ada 10 bugs showstopper.


Carlos