] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta Halalkan Homoseksual
M Aly: menurut saya akan lebih baik bu musda mengupas kajian
bgmn menjadi ibu/istri yg sholehah, bgmn menjadi
generasi muda muslimah yg toyyibah..dan isinya lebih
dimengerti oleh masyarakat umum... apa saya salah
menulis dibawah ini
, menyumbang anak yatim.
Penampilannya juga islami.
Salam,
l.meilany
- Original Message -
From: Mia
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, April 05, 2008 12:52 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta Halalkan Homoseksual
M Aly: menurut saya akan lebih baik bu
kok balik nanya.. sy khan nanya..?
--- Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menurut Pak Aly gimana?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, ketika bilang kita berada 'pada level
playing yang sama'
dengan indikator kesalehan,
Menurut ayee, Gayong/Lesbong yang baik adalah yang mau bertobat berusaha
merubah kebiasaannya menjadi baik dan normal... bukan malah dipupuk d empani..
Kan Al'quran juga jelas mencantumkan bahwa manusia itu di ciptakan
berpasang2, laki2 dan perempuan...
Muhammad Aly [EMAIL PROTECTED]
MIA: Pak Aly nggak lagi curhat, kok ada orang yang curhat lalu minta
maaf karena salah. Bapak lagi melakukan character assasination
karena itu merasa bersalah dan minta maaf.
salam
Mia
___
Naruhnya terlalu bawah, jgn jgn orangnya lupa baca. Saya post ulang biar lebih
mudah masuk di
.
+++
- Original Message -
From: lasykar5
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 04, 2008 5:18 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta
Halalkan Homoseksual
[1
Bismillahirrahmanirrahim.
Diskusi sudah menyimpang jsuh dari topik bahasan.
Dan ada lagi dari si Ambon yang aneh. bilang anak orang timur tengah
yang tak mau di kawin kan adakalanya di bunuh.
Wah sumber anda dari mana ini?
Kayaknya berkomentar tanpa dasar deh.
Salam
Erwin Deguchi
--- In
MIA: ... mengupas kajian menjadi gay yang baik itu
juga bagus
Jadi gay yg baik itu bgmn bu Mia.. ?
Sekalian Jadi Lesbi yg baik itu bgmn bu Mia..?
mksh ya..
--- Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
M Aly: menurut saya akan lebih baik bu musda
mengupas kajian
bgmn menjadi ibu/istri yg sholehah,
Apakah Pak Aly membaca di artikel A. Husaini, kalau Musdah
menjabarkan juga bagaimana menjadi gay yang baik? Atau mohon di-
sharing pendapat Pak Aly sendiri, ini pertanyaan terbuka untuk kita
semua.
Bagi saya, ketika bilang kita berada 'pada level playing yang sama'
dengan indikator kesalehan,
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta Halalkan Homoseksual”
Apakah Pak Aly membaca di artikel A. Husaini, kalau Musdah
menjabarkan juga bagaimana menjadi gay yang baik? Atau mohon di-
sharing pendapat Pak Aly sendiri, ini pertanyaan terbuka untuk kita
semua.
Bagi saya
Bagi saya, ketika bilang kita berada 'pada level
playing yang sama'
dengan indikator kesalehan, maka semua manusia wajib
berlaku dalam
irisan yang sama, misalnya jujur, menjaga integritas,
nggak mencuri,
dll - bukan begitu?
Mbak Mia, kalau hak asasi menghormati spt itu sich
semua tau.., tapi
Menurut Pak Aly gimana?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, ketika bilang kita berada 'pada level
playing yang sama'
dengan indikator kesalehan, maka semua manusia wajib
berlaku dalam
irisan yang sama, misalnya jujur,
Menurut Pak Aly gimana?
salam
Mia
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Aly
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Bagi saya, ketika bilang kita berada 'pada level
playing yang sama'
dengan indikator kesalehan, maka semua manusia wajib
berlaku dalam
irisan yang sama, misalnya jujur,
Mbak Mia mau konfirm
apa benar pedofil itu adalah kriminal? kriminal menurut siapa?
karena ada dalam budaya sebagian masyarakat islam yang malah
menyarankan pernikahan seorang anak wanita di bawah umur dengan laki2
karena dianggap sesuai dengan sunnah Nabi. buat masyarakat tersebut
itu adalah
Wikan,
apapun namanya, tradisi, kebiasaan, local wisdom, tapi jika berpijak salah
pada suatu yang dianggap sunnah, jatuhnya ya salah juga. soal riwayat yang
menceritakan mudanya usia Aisyah saat dinikahi Rasul sudah ada yang
membuktikan bahwa riwayat ini secara matan tidak diterima. saya bisa
Mas Satriyo,
Anda bisa nanya ke ulama2 ... justru yang lebih terkenal adalah
riwayat Aisha yang dinikahi pada umur 6 tahun dan hidup bersama
Rasulullah setelah berumur 9. pendapat bahwa Aisyah berumur 16-18
tahun adalah dissenting opinion.
Di sisi lain, pernikahan dengan gadis di bawah umur juga
Hehehe ... tumben sekarang yakin 'ulama2' itu pada bener. :-)
Makanya kan saya tawarkan japri untuk tahu isi artikel yang meluruskan opini
salah kaprah.
Dissenting opinion? Ini maksudnya apa? Tahu dari mana bahwa pendapat logis
dan ilmiah ini adalah dissenting opinion? Kata ulama? Ulama mana? Be
[1] soal usia Aisyah ra, jika Wikan sudah pernah baca (entah masih ingat
atau tidak argumen yang dipaparkan) mengapa masih keukeuh/ngotot dengan
riwayat yang bermasalah itu, yang lalu jadi alat pihak 'lawan' untuk menuduh
Rasul pedofil. aneh juga, di saat hal-hal yang jelas dipermasalahkan, hal
silakan saja ditanyakan ke ulama2 mas ...
dari dulu saya dapat ceritanya dari guru agama saya selalu aisha
dinikahi umur 6 tahun dan 9 tahun kumpul dengan nabi dalam satu rumah.
soal pendapat yang menyatakan aisha menikah umur 16-18 tahun, saya
juga pernah baca, jadi terima kasih atas tawaran
Sayang tanggapan saya untuk thread 'dissenting' ini berakhir di posting
babeh ari ganteng condro dengan dissenting opinionnya bahwa saat Rasul nikah
dengan Aisyah di Madinah, Khadijah masih hidup!
(edhan -- baca 'edhyan' spt cinta laura -- tenan!)
Sila lihat ...
salam,
satriyo
2008/4/4 Wikan
.
+++
- Original Message -
From: lasykar5
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 04, 2008 5:18 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta
Halalkan Homoseksual
[1] soal usia Aisyah ra, jika Wikan sudah pernah baca
menyala.
+
- Original Message -
From: ma_suryawan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 04, 2008 9:41 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Prof UIN Jakarta Halalkan Homoseksual
La
Pak Wikan, pedophil dalam pembicaraan thread ini adalah dalam konteks
yang merupakan kelainan seksual seperti yang disebutkan Pak Satriyo,
saya kutip:
...yang namanya pedofil, sex addict, atau semua kelainan
seksuallainnya
harus masuk dalam kotak yang sama dengan kaum homo-nya Musda Mulia -
..
M Aly: menurut saya akan lebih baik bu musda mengupas kajian
bgmn menjadi ibu/istri yg sholehah, bgmn menjadi
generasi muda muslimah yg toyyibah..dan isinya lebih
dimengerti oleh masyarakat umum... apa saya salah
menulis dibawah ini...
MIA: mengupas kajian menjadi ibu yang baik itu bagus.
Bu Mia,
Lho, memang setiap kita pasti melakukan peer-grouping. Itu kan yang
saya sampaikan sebelumnya? Jadi saya tidak menyatakan saya tidak
melakukannya juga, krn ini keniscayaan belaka. Kan sesuai dengan
petuah Rasul soal mencari teman/berteman kan?
Lho, dalam rentetan postingan ini
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
Bu Mia,
Lho, memang setiap kita pasti melakukan peer-grouping. Itu kan
yang
saya sampaikan sebelumnya? Jadi saya tidak menyatakan saya tidak
melakukannya juga, krn ini keniscayaan belaka. Kan sesuai dengan
petuah
menurut saya akan lebih baik bu musda mengupas kajian
bgmn menjadi ibu/istru yg sholehah, bgmn menjadi
generasi muda muslimah yg toyyibah..dan isinya lebih
dimengerti oleh masyarakat umum... apa saya salah
menulis dibawah ini...
main/upstream - downstream... kalau ulama kecil salah
mengajak
menurut saya akan lebih baik bu musda mengupas kajian
bgmn menjadi ibu/istri yg sholehah, bgmn menjadi
generasi muda muslimah yg toyyibah..dan isinya lebih
dimengerti oleh masyarakat umum... apa saya salah
menulis dibawah ini...
main/upstream - downstream... kalau ulama kecil salah
mengajak
Baca artikel A. Husaini saya suka karena jadi banyak tahu tentang
berita/topik yang lagi dievaluasinya, karena kan kalo baca koran kan
sepotong-potong, kadang cuman headline doang dan beberapa baris,
lagian kadang koran ngutipnya suka nggak jelas. Sedangkan A. Husaini
biasanya mendeskripsikan
Baca artikel A. Husaini saya suka karena jadi banyak tahu tentang
berita/topik yang lagi dievaluasinya, karena kan kalo baca koran kan
sepotong-potong, kadang cuman headline doang dan beberapa baris,
lagian kadang koran ngutipnya suka nggak jelas. Sedangkan A. Husaini
biasanya mendeskripsikan
Mbak Mia,
Bingung yah dengan Prof Dr. Musdah..
Bu Musdah byk bergerak di lembaga demokrasi
perempuan.. smp2 minta jatah kursi lebih byk di DPR
untuk perempuan...
Skrng byk ngupas ayat yg gak di mengerti secara
luas...
Mungkin bu musdah sama dengan budayawan Nur wahid ..
susah dipahami masyarakat
Ahli Fikih: Musdah Bukan Ulama
Oleh : Redaksi 02 Apr 2008 - 3:00 pm
Siti Musdah Mulia adalah aktifis Gender yg berinduk pada liberalisme barat
Ahmad Zein An Najah, doktor bidang Fikih lulusan Al Azhar Mesir mengatakan,
Siti Musdah Mulia bukan ulama, jadi pernyataanya tak perlu diikuti
Pak Aly, sebagian orang bergerak di mainstream, sebagian (kecil) lagi
di irisan-irisan atau frontier. Nah, bu Musdah adalah salah satu
ulama yang ada di frontier - yang tentu saja kelompok di mainstream
belum tentu mengerti wawasan yang ada di ufuk sana.
In any case, kita kudu menghargai
Pak Aly,
Di mata bu Mia, Musda Mulia adalah sosok ulama. Dan ini saya kira hak
bu Mia atau siapapun untuk memberi label apapun buat orang yang visi
dan misinya memang dianggap apresiatif dan kondusif. Jadi sampai
kapanpun, opini macam pak Adian Husaini dari kalangan intelektual
muslim, atau
Pak Satriyo,
dari postingan2 saya terdahulu 'ulama' di sini saya refer ke
A.Husaini dan Musdah M., maksudnya akademisi islamologi, gitu. Saya
mendapat gambaran diskusi gay lebih lengkap baca tulisan akademisi
A.Husaini, ketimbang baca koran. Tapi saya juga mengkritisi
akademisi A.Husaini
Bu Mia,
Lho, memang setiap kita pasti melakukan peer-grouping. Itu kan yang
saya sampaikan sebelumnya? Jadi saya tidak menyatakan saya tidak
melakukannya juga, krn ini keniscayaan belaka. Kan sesuai dengan
petuah Rasul soal mencari teman/berteman kan?
Soal character assassination, apa maksud
36 matches
Mail list logo