Re: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan---- Issue2 Utama Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

2010-05-30 Terurut Topik L.Meilany
Nah itu dia jadi betulan kan, memang ada kejadian ogah vaksin.
Ini kisah nyata, tetangga lain jalan akhirnya meninggal dunia setelah setahun 
menderita sakit
radang otak. Pulang dari haji gak sampai seminggu langsung masuk RS.
Di RS sampai setahun- hartanya habis.

Mulanya jamaah haji itu serombongan dari instansi, semuanya nipu gak vaksin. 
sekitar 30 orang.
Yg kena dan meninggal ya itu dia satu orang.

Kalo pergi haji vaksin meningitis wajib begitu kali, kalo umroh mungkin enggak 
juga gak apa2.
Wallahualam.

Salam,
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, May 26, 2010 10:25 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan Issue2 Utama 
Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )


  walah, pas pergi umroh tahun 2001 dulu sama biro perjalanannya tahu tahu
  diurus sudah keluar gitu aja sertifikat keterangan sudah vaksin meningitis.


  padahal saya di dalam hati pengen di vaksin beneran, lumayan buat nambah
  kekebalan tubuh.  lagian kalau pas di arab kena meningitis gitu kan sebel
  juga ... :))

  salam,
  Ari


  2010/5/26 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id

  
  
   Kenyataannya begini pak : Ini waktu musim haji tahun kemarin.
   MUI memfatwakan haram tapi dalam keadaan darurat boleh, kan gitu
   kondisinya.
   Jadi pengertian awamnya harus vaksin dengan kondisi darurat.
   Vaksin yg dianggap berbabi tentunya yg beredar di Indonesia.
   Kalo dianggap tercemar babi menurut hasil lab [LPPOM] MUI, kan mau bilang
   apa.
   Setahu saya vaksin meningitis kan dah sejak lama, kenapa ributnya baru
   tahun kemarin.
   Ini seperti filter rokok, sekarang.
  
   Konon katanya Malaysia bisa pakai vaksin yg halal. Sedangkan di Indonesia
   sudah sejak lama pakai merk GLXXX,
   yg menurut MUI ndak halal.
   Lantas ada yg tanya mengapa gak impor saja dari Malaysia? Katanya lagi
   harga sangat mahal
   pula persediaannya terbatas.
   Di itung2- kalo beli vaksin yg mahal kan jadi mengubah ONH, musti ke DPR
   mana sempat?
   Kan ONH Indonesia sudah yg termahal di dunia, konon begitu kabarnya.
  
   Jadi waktu itu sudah mepet sekali, kurang 2 bulan mau pergi haji barulah
   keluar fatwa ' darurat '
   Tapi dari kelompok simpatisan halal sendiri banyak yg ngaku kongkalikong u
   urusan vaksin.
   Mereka ndak mau di vaksin tapi minta 'sertifikat' yg menyatakan sudah
   vaksin.
   Banyak itu calhaj tahun kemarin yg gak mau divaksin tapi bilangnya sudah
   vaksin gara2 vaksinnya ketauan berbabiria
  
   Saya bilang waktu itu, kan namanya itu bohong. Masa sih pergi haji
   berbohong, apa sah hajinya?
   Lantas saya dituduh 'liberal' :-)
  
   Masalah vaksin memang masih kontroversial utamanya bagi umat islam yg
   keukeuh bahwa vaksin itu harus halal.
   Bukan soal vaksin untuk calhaj saja vaksin yg untuk bayi, balita, yg gratis
   dari Depkes saja ditolak.
   Saya bilang kalo anak2 itu nggak dikasih vaksin gimana nanti daya tahan
   tubuhnya. Vaksinasi kan wajib.
   Lantas saya dituduh lagi 'liberal' :-)
  
   salam,
   l.meilany
  
  
   - Original Message -
   From: kmj...@indosat.net.id kmjp47%40indosat.net.id
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
   Sent: Tuesday, May 25, 2010 7:33 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan Issue2 Utama
   Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )
  
   Vaksin itu melindungi jemaah haji dari kemungkinan
   tertulari virus mengingitis yang pernah terjadi beberapa
   tahun yang lalu. Sekarang semua negara pengirim jemaah,
   atas permintaan Arab Saudi melakukan vaksinasi kepada calon
   jemaah haji mereka. Arab Sudi sendiri juga tidak menolak
   vaksin tersebut. Setahu saya hanya MU Indonesi yang
   mengharamkan. Produsen vaksin pada umumnya sudah
   menjelaskan bahwa tidak ada unsur babi dalam vaksin mereka.
   Yang saya dengar dari salah satu produsen vaksin, MUI minta
   diajak melihat pabrik vaksin di LN untuk meyakini tidak ada
   unsur babi. Pertanyaan saya, seandainya diajak ke sana,
   dapatkah MUI mengetahui ada unsur babi atau tidak?
   Soal filter rokok, kan rokok dikonsumsi rakyat Indonesia,
   tanpa manfaat apa-apa. Vaksin setidaknya bermanfaat
   mencegah terjangkit penyakit yang fatal.
   Apakah karena pabrik rokok mau sponsori dan pabrik vaksin
   tidak mau sponsori maka terjadi sikap yang berbeda? Jadi
   intinya adalah soal sponsorship?
   KM
  
   Original Message
   From: wpamu...@centrin.net.id wpamungk%40centrin.net.id
   Date: 24/05/2010 21:10
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
   Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI ---dan Issue2 Utama
   Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )
  
   Setahu saya gini pak, antara filter rokok dan vaksin itu
   beda jalan critanya.
   Vaksin itu untuk orang yg mau pergi haji- keharusan.
   Jadi memang MUI ditanyai terus sama umat, gimana gitu
   suntik atau enggak.
  
   Sedangkan masalah rokok itu tidak menjadi perhatian umat
   islam yg

Re: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan---- Issue2 Utama Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

2010-05-26 Terurut Topik L.Meilany
Kenyataannya begini pak : Ini waktu musim haji tahun kemarin.
MUI memfatwakan haram tapi dalam keadaan darurat boleh, kan gitu kondisinya.
Jadi pengertian awamnya harus vaksin dengan kondisi darurat.
Vaksin yg dianggap berbabi tentunya yg beredar di Indonesia.
Kalo dianggap tercemar babi menurut hasil lab [LPPOM] MUI, kan mau bilang apa.
Setahu saya vaksin meningitis kan dah sejak lama, kenapa ributnya baru tahun 
kemarin.
Ini seperti filter rokok, sekarang.

Konon katanya Malaysia bisa pakai vaksin yg halal. Sedangkan di Indonesia sudah 
sejak lama pakai merk GLXXX,
yg menurut MUI ndak halal.
Lantas ada yg tanya mengapa gak impor saja dari Malaysia? Katanya lagi harga 
sangat mahal
pula persediaannya terbatas.
Di itung2- kalo beli vaksin yg mahal  kan jadi mengubah ONH, musti ke DPR mana 
sempat?
Kan ONH Indonesia sudah yg termahal di dunia, konon begitu kabarnya.

Jadi waktu itu sudah mepet sekali, kurang 2 bulan mau pergi haji barulah keluar 
fatwa ' darurat '
Tapi dari kelompok simpatisan halal sendiri banyak yg ngaku kongkalikong u 
urusan vaksin.
Mereka ndak mau di vaksin tapi minta 'sertifikat' yg menyatakan sudah vaksin.
Banyak itu calhaj tahun kemarin yg gak mau divaksin tapi bilangnya sudah vaksin 
gara2 vaksinnya ketauan berbabiria

Saya bilang waktu itu, kan namanya itu bohong. Masa sih pergi haji berbohong, 
apa sah hajinya?
Lantas saya dituduh 'liberal' :-)

Masalah vaksin memang masih kontroversial utamanya bagi umat islam yg keukeuh 
bahwa vaksin itu harus halal.
Bukan soal vaksin untuk calhaj saja vaksin yg untuk bayi, balita, yg gratis 
dari Depkes saja ditolak.
Saya bilang kalo anak2 itu nggak dikasih vaksin gimana nanti daya tahan 
tubuhnya. Vaksinasi kan wajib.
Lantas saya dituduh lagi 'liberal' :-)


salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: kmj...@indosat.net.id 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, May 25, 2010 7:33 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan Issue2 Utama Umat 
Islam Indonesia.(kimiskinan )



  Vaksin itu melindungi jemaah haji dari kemungkinan 
  tertulari virus mengingitis yang pernah terjadi beberapa 
  tahun yang lalu. Sekarang semua negara pengirim jemaah, 
  atas permintaan Arab Saudi melakukan vaksinasi kepada calon 
  jemaah haji mereka. Arab Sudi sendiri juga tidak menolak 
  vaksin tersebut. Setahu saya hanya MU Indonesi yang 
  mengharamkan. Produsen vaksin pada umumnya sudah 
  menjelaskan bahwa tidak ada unsur babi dalam vaksin mereka. 
  Yang saya dengar dari salah satu produsen vaksin, MUI minta 
  diajak melihat pabrik vaksin di LN untuk meyakini tidak ada 
  unsur babi. Pertanyaan saya, seandainya diajak ke sana, 
  dapatkah MUI mengetahui ada unsur babi atau tidak?
  Soal filter rokok, kan rokok dikonsumsi rakyat Indonesia, 
  tanpa manfaat apa-apa. Vaksin setidaknya bermanfaat 
  mencegah terjangkit penyakit yang fatal.
  Apakah karena pabrik rokok mau sponsori dan pabrik vaksin 
  tidak mau sponsori maka terjadi sikap yang berbeda? Jadi 
  intinya adalah soal sponsorship?
  KM

  Original Message
  From: wpamu...@centrin.net.id
  Date: 24/05/2010 21:10 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI ---dan Issue2 Utama 
  Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

  Setahu saya gini pak, antara filter rokok dan vaksin itu 
  beda jalan critanya.
  Vaksin itu untuk orang yg mau pergi haji- keharusan.
  Jadi memang MUI ditanyai terus sama umat, gimana gitu 
  suntik atau enggak.

  Sedangkan masalah rokok itu tidak menjadi perhatian umat 
  islam yg banyak,
  cuma sebagian saja.
  Lha wong ada juga perush rokok yg mendanai pembentukan 
  koperasi bagi umat,
  di Depok.

  Salam,
  lm

  MUI harus membuktikan integritas dirinya dalam soal fatwa.
  Tuduhan bahwa ada kepentingan lain dalam mengeluarkan 
  fatwa
  harus dibantah.
  Yang kedua, MUI dibiayai oleh negara, jadi oleh pembayar
  pajak, baik Islam maupun bukan. MUI harus menyatakan
  pendiriannya dalam soal itu dan mempertanggung jawabkannya
  secara transparan kepada rakyat.
  KM
  PS: berita bahwa filter rokok mengandung darah babi sudah
  ramai, mengapa kali ini MUI diam saja? Sementara mengenai
  vaksin yang diduga mengandung babi, meskipun sudah
  dijelaskan dan diterima oleh negara-negara yang mayoritas
  Islam lainnya, termasuk Arab Saudi, masih saja diributkan.
  Bahkan terdengar permintaan agar MUI diundang ke pabrik
  vaksin untuk melihat sendiri. Apa kalau melihat ke pabrik
  vaksin bisa tahu yang mana yang mengandung babi dan yang
  mana yang tidak? Di sana pasti tidak akan ada berkeliaran
  babi atau daging babi.
  KM

  Original Message
  From: an...@yahoo.com
  Date: 21/05/2010 10:35
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI ---dan Issue2 Utama
  Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

  sebagian isi posting uncle abdul yang menyangkut peran
  mui, saya setuju.

  sebagian isi lainnya menyangkut penceramah yg menerima
  amplop sesudah memberi

Re: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan---- Issue2 Utama Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

2010-05-26 Terurut Topik Ari Condro
walah, pas pergi umroh tahun 2001 dulu sama biro perjalanannya tahu tahu
diurus sudah keluar gitu aja sertifikat keterangan sudah vaksin meningitis.


padahal saya di dalam hati pengen di vaksin beneran, lumayan buat nambah
kekebalan tubuh.  lagian kalau pas di arab kena meningitis gitu kan sebel
juga ... :))

salam,
Ari


2010/5/26 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id



 Kenyataannya begini pak : Ini waktu musim haji tahun kemarin.
 MUI memfatwakan haram tapi dalam keadaan darurat boleh, kan gitu
 kondisinya.
 Jadi pengertian awamnya harus vaksin dengan kondisi darurat.
 Vaksin yg dianggap berbabi tentunya yg beredar di Indonesia.
 Kalo dianggap tercemar babi menurut hasil lab [LPPOM] MUI, kan mau bilang
 apa.
 Setahu saya vaksin meningitis kan dah sejak lama, kenapa ributnya baru
 tahun kemarin.
 Ini seperti filter rokok, sekarang.

 Konon katanya Malaysia bisa pakai vaksin yg halal. Sedangkan di Indonesia
 sudah sejak lama pakai merk GLXXX,
 yg menurut MUI ndak halal.
 Lantas ada yg tanya mengapa gak impor saja dari Malaysia? Katanya lagi
 harga sangat mahal
 pula persediaannya terbatas.
 Di itung2- kalo beli vaksin yg mahal kan jadi mengubah ONH, musti ke DPR
 mana sempat?
 Kan ONH Indonesia sudah yg termahal di dunia, konon begitu kabarnya.

 Jadi waktu itu sudah mepet sekali, kurang 2 bulan mau pergi haji barulah
 keluar fatwa ' darurat '
 Tapi dari kelompok simpatisan halal sendiri banyak yg ngaku kongkalikong u
 urusan vaksin.
 Mereka ndak mau di vaksin tapi minta 'sertifikat' yg menyatakan sudah
 vaksin.
 Banyak itu calhaj tahun kemarin yg gak mau divaksin tapi bilangnya sudah
 vaksin gara2 vaksinnya ketauan berbabiria

 Saya bilang waktu itu, kan namanya itu bohong. Masa sih pergi haji
 berbohong, apa sah hajinya?
 Lantas saya dituduh 'liberal' :-)

 Masalah vaksin memang masih kontroversial utamanya bagi umat islam yg
 keukeuh bahwa vaksin itu harus halal.
 Bukan soal vaksin untuk calhaj saja vaksin yg untuk bayi, balita, yg gratis
 dari Depkes saja ditolak.
 Saya bilang kalo anak2 itu nggak dikasih vaksin gimana nanti daya tahan
 tubuhnya. Vaksinasi kan wajib.
 Lantas saya dituduh lagi 'liberal' :-)

 salam,
 l.meilany


 - Original Message -
 From: kmj...@indosat.net.id kmjp47%40indosat.net.id
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, May 25, 2010 7:33 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan Issue2 Utama
 Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

 Vaksin itu melindungi jemaah haji dari kemungkinan
 tertulari virus mengingitis yang pernah terjadi beberapa
 tahun yang lalu. Sekarang semua negara pengirim jemaah,
 atas permintaan Arab Saudi melakukan vaksinasi kepada calon
 jemaah haji mereka. Arab Sudi sendiri juga tidak menolak
 vaksin tersebut. Setahu saya hanya MU Indonesi yang
 mengharamkan. Produsen vaksin pada umumnya sudah
 menjelaskan bahwa tidak ada unsur babi dalam vaksin mereka.
 Yang saya dengar dari salah satu produsen vaksin, MUI minta
 diajak melihat pabrik vaksin di LN untuk meyakini tidak ada
 unsur babi. Pertanyaan saya, seandainya diajak ke sana,
 dapatkah MUI mengetahui ada unsur babi atau tidak?
 Soal filter rokok, kan rokok dikonsumsi rakyat Indonesia,
 tanpa manfaat apa-apa. Vaksin setidaknya bermanfaat
 mencegah terjangkit penyakit yang fatal.
 Apakah karena pabrik rokok mau sponsori dan pabrik vaksin
 tidak mau sponsori maka terjadi sikap yang berbeda? Jadi
 intinya adalah soal sponsorship?
 KM

 Original Message
 From: wpamu...@centrin.net.id wpamungk%40centrin.net.id
 Date: 24/05/2010 21:10
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI ---dan Issue2 Utama
 Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

 Setahu saya gini pak, antara filter rokok dan vaksin itu
 beda jalan critanya.
 Vaksin itu untuk orang yg mau pergi haji- keharusan.
 Jadi memang MUI ditanyai terus sama umat, gimana gitu
 suntik atau enggak.

 Sedangkan masalah rokok itu tidak menjadi perhatian umat
 islam yg banyak,
 cuma sebagian saja.
 Lha wong ada juga perush rokok yg mendanai pembentukan
 koperasi bagi umat,
 di Depok.

 Salam,
 lm

 MUI harus membuktikan integritas dirinya dalam soal fatwa.
 Tuduhan bahwa ada kepentingan lain dalam mengeluarkan
 fatwa
 harus dibantah.
 Yang kedua, MUI dibiayai oleh negara, jadi oleh pembayar
 pajak, baik Islam maupun bukan. MUI harus menyatakan
 pendiriannya dalam soal itu dan mempertanggung jawabkannya
 secara transparan kepada rakyat.
 KM
 PS: berita bahwa filter rokok mengandung darah babi sudah
 ramai, mengapa kali ini MUI diam saja? Sementara mengenai
 vaksin yang diduga mengandung babi, meskipun sudah
 dijelaskan dan diterima oleh negara-negara yang mayoritas
 Islam lainnya, termasuk Arab Saudi, masih saja diributkan.
 Bahkan terdengar permintaan agar MUI diundang ke pabrik
 vaksin untuk melihat sendiri. Apa kalau melihat ke pabrik
 vaksin bisa tahu yang mana yang mengandung babi dan yang
 mana yang tidak? Di sana pasti tidak akan

[wanita-muslimah] Re: mbak Lakshmi: MUI ---dan---- Issue2 Utama Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )

2010-05-24 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Vaksin itu melindungi jemaah haji dari kemungkinan 
tertulari virus mengingitis yang pernah terjadi beberapa 
tahun yang lalu. Sekarang semua negara pengirim jemaah, 
atas permintaan Arab Saudi melakukan vaksinasi kepada calon 
jemaah haji mereka. Arab Sudi sendiri juga tidak menolak 
vaksin tersebut. Setahu saya hanya MU Indonesi yang 
mengharamkan. Produsen vaksin pada umumnya sudah 
menjelaskan bahwa tidak ada unsur babi dalam vaksin mereka. 
Yang saya dengar dari salah satu produsen vaksin, MUI minta 
diajak melihat pabrik vaksin di LN untuk meyakini tidak ada 
unsur babi. Pertanyaan saya, seandainya diajak ke sana, 
dapatkah MUI mengetahui ada unsur babi atau tidak?
Soal filter rokok, kan rokok dikonsumsi rakyat Indonesia, 
tanpa manfaat apa-apa. Vaksin setidaknya bermanfaat 
mencegah terjangkit penyakit yang fatal.
Apakah karena pabrik rokok mau sponsori dan pabrik vaksin 
tidak mau sponsori maka terjadi sikap yang berbeda? Jadi 
intinya adalah soal sponsorship?
KM

Original Message
From: wpamu...@centrin.net.id
Date: 24/05/2010 21:10 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI  ---dan Issue2  Utama 
Umat Islam  Indonesia.(kimiskinan )

Setahu saya gini pak, antara filter rokok dan vaksin itu 
beda jalan critanya.
Vaksin itu untuk orang yg mau pergi haji- keharusan.
Jadi memang MUI ditanyai terus sama umat, gimana gitu 
suntik atau enggak.

Sedangkan masalah rokok itu tidak menjadi perhatian umat 
islam yg banyak,
cuma sebagian saja.
Lha wong ada juga perush rokok yg mendanai pembentukan 
koperasi bagi umat,
di Depok.

Salam,
lm

MUI harus membuktikan integritas dirinya dalam soal fatwa.
Tuduhan bahwa ada kepentingan lain dalam mengeluarkan 
fatwa
harus dibantah.
Yang kedua, MUI dibiayai oleh negara, jadi oleh pembayar
pajak, baik Islam maupun bukan. MUI harus menyatakan
pendiriannya dalam soal itu dan mempertanggung jawabkannya
secara transparan kepada rakyat.
KM
PS: berita bahwa filter rokok mengandung darah babi sudah
ramai, mengapa kali ini MUI diam saja? Sementara mengenai
vaksin yang diduga mengandung babi, meskipun sudah
dijelaskan dan diterima oleh negara-negara yang mayoritas
Islam lainnya, termasuk Arab Saudi, masih saja diributkan.
Bahkan terdengar permintaan agar MUI diundang ke pabrik
vaksin untuk melihat sendiri. Apa kalau melihat ke pabrik
vaksin bisa tahu yang mana yang mengandung babi dan yang
mana yang tidak? Di sana pasti tidak akan ada berkeliaran
babi atau daging babi.
KM

Original Message
From: an...@yahoo.com
Date: 21/05/2010 10:35
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: Re: [wanita-muslimah] MUI  ---dan Issue2  Utama
Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )



sebagian isi posting uncle abdul yang menyangkut peran
mui, saya setuju.



sebagian isi lainnya menyangkut penceramah yg menerima
amplop sesudah memberi ceramah, apa dasarnya disebutkan
haram?



(sama saja dengan seseorang yg diminta jadi dosen tamu,
lalu setelah mengajar dibayar, bukan?)



malah seyogyanya umat yang harus sering diingatkan untuk
lebih banyak menyumbang/sedekah, infak, salah satunya
supaya bayaran untuk penceramah lebih baik, sebab meski
sang penceramah sudah ikhlas memberikan ilmunya, masak 
umat
maunya gratisan terus buat ilmu berguna yang mereka
dapatkan?



kalau sumbangan lebih banyak dianggap memberatkan umat?
solusinya ya kembali kita, sebagai umat, harus bekerja
lebih keras.



martabat para penceramah, guru, harus dimuliakan selalu
uncle abdul.



salam,



~a~



Sent from ANB's BlackBerry®



-Original Message-

From: abdul latifabdul...@yahoo.com

Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Date: Fri, 21 May 2010 02:34:18

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Subject: [wanita-muslimah] MUI  ---dan Issue2  Utama
Umat Islam Indonesia.(kimiskinan )



Bismilahirrahmanirrahiim.



Saya sangat prihatin melihat masarakat kita Indonsia

terutama umat Islam yg jumlahnya 90% dari penduduk
Indonesia

yang lemah ekonomi, gaji yang rendah,lapangan kerja yg
terbatas

Dan masih banyak anak2 yg berliaran di jalan2 tanpa
mendapat

pendidkan yang dasar..



MUI adalah orang yang tahu akan agama, dekat dgn umat
Islam

sudah seharusnya MUI merobah cara dakwah dari fokus dakwah

==haram dan halal== serta dakwah ==tauhid==  kepada
Dakwah

motivasi ekonomi dan technology.



Kalau sekiranya MUI menyampaikan peringatan2 ALLAH bahwa;



1..umat Islam wajib berkerja keras sampai dia dipanggil
kembali

oleh ALLAHdan di dijadikan ketanah kembali.



2. Umat Islam terutama orang2 tua baik ibu maupun ayah



Wajib bekerja keras dan meninggalkan warisan sebanyak

mungkin utk anak2 dan cucu2 serta masarakat..



Power of ALLAH words sangat memegang perana penting dan

umat Islam kalau di sampaikan ayat2 ALLAH kpd mereka

,mereka merasa takut untuk bermalas malas dan hidup

sederhana,apa adanya saja..



MUI juga haruslah memberian cotoh dalammencari nafkah

sebagaiman rasul dan Istrinya berniaga.



Jauhi mencari