Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

2010-07-12 Terurut Topik Abdul Muiz
kang sabri ini nakal dan genitnya gak ketulungan, aq suka banget dengan 
kejujuranmu kang, teruskan !!

--- Pada Sen, 12/7/10, stSabri x1...@gmx.com menulis:

Dari: stSabri x1...@gmx.com
Judul: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya 
Khilafah Islamiyah
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Juli, 2010, 1:01 PM







 



  



  
  
  Kang



Yang dikangeni banyak orang adalah kehidupan sultan (Khalifah) dengan 
harem-nya. Dalam benak mereka itu, sama saja dengan Ariel PeterPorn, cuma Ariel 
Lebih Jujur .



Hidup Ariel...



salam

./sts



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Waluya wal...@... wrote:



  H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrahman@ wrote:

  Mereka inilah yang kemudian didukung oleh Eropa untuk menumbangkan  
  lembaga khilafah Islamiyah. Tercatat tokohnya adalah Mustafa Kemal  
  Ataturk yang terlaknat. Sosok ini telah berhasil menumbangkan 

  khilafah pada tahun 1924 lewat gerakan Turki Muda.

 






 





 



  







[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

2010-07-12 Terurut Topik Abdul Muiz
he he he, kang sabri ngebet banget kalau soal harem, saya berhasil masuk ke 
situs ini tanpa login lho, gambarnya sungguh lebih seru daripada luna maya dan 
cut tari ??

Pantas saja kekhalifahan turqi utsmani ambruk karena praktek harem adalah salah 
satu amal perbuatan yang menjauhi konsep amal sholeh, maka apabila persyaratan 
iman dan amal sholeh tidak dipenuhi ya maka kekhaifahan yang dijanjikan Allah 
ya dicabut. simak firman Allah :

 Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan 
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan 
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang 
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang 
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) 
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap 
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan 
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah 
orang-orang yang fasik QS 24:55.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sen, 12/7/10, stSabri x1...@gmx.com menulis:

Dari: stSabri x1...@gmx.com
Judul: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya 
Khilafah Islamiyah
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Juli, 2010, 1:36 PM







 



  



  
  
  Wal



saya klik kok keluarnya ini



https://supremecenter107.com/members/login.php



wah gagal jadi pengunjung harem  gue mau aja jadi khalifah, asal selirnya 
jangan ada yang kayak Mia  bisa kena mutilasi



salam

./sts



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Waluya wal...@... wrote:



  stSabri x1123@ wrote:

  Kang

  Yang dikangeni banyak orang adalah kehidupan sultan (Khalifah) 

  dengan harem-nya. Dalam benak mereka itu, sama saja dengan Ariel 

  PeterPorn, cuma Ariel Lebih Jujur .

 

 Hehehe ...perkara harem bisa dilihat di  
 http://www.allaboutturkey.com/harem.htm. Ini situs lengkap sekali, termasuk 
 tata cara mengebiri manusia yang lazim dilakukan di jaman Turki Usmani. Bagi 
 pencinta Turki Usmani jangan marah dulu, sebab website ini disusun oleh 
 orang Turki sendiri dengan tujuan parawisata. Mungkin dimaksudkan untuk  
 mengajak kita berkujung ke Topkapi Palace di Istambul, istana yang serba 
 eksotis .

 

 Salam,

 WALUYA








 





 



  







[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

2010-07-11 Terurut Topik Abdul Muiz
Kang sabri, ada koreksi sedikit :

1) betul dewan wali I memang dari timteng semua, Syekh Maulana Malik Ibrahim 
itu masih kerabat dekat dengan syekh Maulana Ishaq sama-sama dari Samarkand. 
Mungkin saja Syekh Maulana Malik Ibrahim itu pernah ke Turqi karena memang suka 
berkelana, hijrah sambil menyebarkan Islam, pernah ke Pasai, Champa, dan jawa. 
Syekh Maulana Malik Ibrahim ini punya peran besar mengislamkan kerajaan Champa 
(sekarang jadi kampung muslim kecil di Kamboja), tidak hanya berhasil 
mengislamkan Raja Champa juga dijadikan menantu Raja Champa. Raja Champa punya 
dua putri : Dewi anarawati (akhirnya diperistri Raja Majapahit) dan Chandrawati 
dinikahkan dengan Syekh Maula Malik Ibrahim, dari pernikahan ini lahirlah dua 
putra, yang sulung adalah Ali Murtadho (merantau ke jawa dikenal ali murtolo) 
yang kedua adalah Ali rahmat, oleh ibunya karena berdarah Tionghoa Ali Rahmat 
ini diberi nama Bong Swee Hoo (ketika merantau ke Jawa Ali Rahmat dikenal sunan 
Ampel, gelar raden itu diperoleh
 dari Raja Majapahit).

Kerajaan champa saat itu masih di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit, ketika 
rombongan champa datang ke Jawa menyerahkan upeti ke Raja Majapahit dan salah 
satu upeti itu adalah Dewi Anarawati. Raja Brawijaya terpesona kecantikan Dewi 
Anarawati padahal baru saja menikahi Tan Eng Kian dari Tiongkok (pemberian 
Kaisar Tiongkok sebagai pengakuan menjalin hubungan baik dengan Majapahit) dan 
lagi hamil dan anaknya kemudian terlahir dengan nama Tan Eng Hwat alias Raden 
Patah. Ketika Dewi Anarawati (sudah muslimah) telah diperistri raja majapahit 
(tentu saja masih menganut Hindu atau Syiva Budha) terjadi konflik dengan Tan 
Eng kian (biasa soal asmara alias kecemburuan), atas siasat Dewi Anarawatilah 
Tan Eng Kian terusir dari Majapahit dan dititipkan kepada Arya damar yang 
muslim Bupati Palembang. Arya Damar sendiri adalah anak kandung Raja Majapahit 
dari selir lain yang berdarah Tionghoa juga, terlahir dengan nama Swan Lion. 
Berarti Tan Eng Kian itu adalah ibu
 tiri Arya Damar, uniknya setelah Tan Eng Kian melahirkan Raden Patah, Arya 
Damar menikahi sang ibu tirinya.

Atas jasa Dewi Anarawati ia membujuk suaminya (Prabu Brawijaya yang menganut 
Syiwa Budha) mendirikan pesantren mirip padhepokan ala budha, sekaligus meminta 
izin Prabu Brawijaya, suaminya untuk mendatangkan pengasuh pondok pesantren ini 
dari Champa, maka Dewi Anarawati mengundang iparnya Syekh maulana Malik Ibrahim 
beserta putranya Bong Swe Hoo alias Ali Rahmat menjadi pengasuh pondok 
pesantren tersebut yang ada di Ampeldento Surabaya.

Bong Swee Hoo saat dewasa ingin mengenal Bapak kandungnya maka hijrah ke 
Majapahit dan diterima sang Bapaknya (Prabu Brawijaya) bahkan dijadikan salah 
satu tamtama di daerah demak, diberikan pula gelar Raden dengan tetap menganut 
muslim sehingga dikenal dengan Raden Fattah karena lidah jawa susah menyebut 
huruf F maka menjadi Raden Patah, dan belakangan saat majapahit 
gonjang-ganjing, Raden Patah mendirikan kerajaan islam Demak. Karena kesamaan 
agama, Raden Patah bekerja sama dengan Raden Ali Rahmat alias sunan Ampel. 
Kerjasama yang kompak antara ulama' dan umara'. Kalau Majapahit pernah menjadi 
kerajaan besar bahkan kekuasaannya sampai mancanegara, maka setelah munculnya 
kerajaan islam justru sibuk rebutan kekuasaan dan Demak tidak pernah berkembang 
besar apalagi melebihi kebesaran majapahit. Kalau majapahit amat toleran pada 
warganya untuk menganut dan mengembangkan ajaran agama apapun termasuk islam, 
maka demak tidak pernah mengembangkan toleransi
 contohnya persekusi pada Syekh siti jenar.

2) tentang Anusapati, sebenarnya Anusapati itu anak Ken dedes dengan suami 
pertama Tunggul Ametung yang kemudian dibunuh Ken Arok yang akhirnya 
memperistri Ken Dedes. kalau Tohjoyo itu memang benar anak Ken Arok dengan Ken 
Umang. Setelah anusapati lahir, perkawinan Ken Arok dengan Ken Dede 
menghasilkan empat anak : Mahiso wong Ateleng, Panji Saprang, Agni Bhaya dan 
Dewi Rimbu.

Wassalam
Abdul Mu'iz


--- Pada Ming, 11/7/10, stSabri x1...@gmx.com menulis:

Dari: stSabri x1...@gmx.com
Judul: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya 
Khilafah Islamiyah
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 11 Juli, 2010, 9:53 PM







 



  



  
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, papabonbon masar...@... wrote:



 1. itu wali seri I versi dari turki alias versi Hizbut tahrir yah.  aslinya

 di indonesia kagak tercatat dan gak ada jasa jasanya.

 

 Maulana Malik Ibrahim/ Turki

 Maulana Ishak / Samarkand (Rusia)

 Maulana Ahmad Jumadil Kubra/ Mesir

 Maulana Muhammad al_Maghrobi/ Maroko

 Mulana Malik Isroil/ Turki

 Maulana Muhammad Ali Akbar/ Turki

 Maulana Hasanuddin/ Palestina

 Maulana Aliyuddin/ Palestina

 Syekh Subakir/ Persia

 

 paling maulana malik ibrahim saja yg dikenali.



Arcon, anda ini tendensius: memang demikianlah fakta sejarah Dewan Wali bukan 
pribumi Jawa, mereka sekumpulan Ulama yang diutus 

Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya Khilafah Islamiyah

2010-07-11 Terurut Topik Abdul Muiz
Sorry ralat, ada salah ketik yang mengganggu : alinea ke empat tertulis Bong 
swee hoo seharusnya Tan Eng Hwat. Sekalian saya betulkan/saya ganti seperlunya 
koreksi dan tambahan saya beri garis bawah

--- Pada Sen, 12/7/10, Abdul Muiz mui...@yahoo.com menulis:

Dari: Abdul Muiz mui...@yahoo.com
Judul: Bls: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 
runtuhnya Khilafah Islamiyah
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Juli, 2010, 5:05 AM







 



  



  
  
  Kang sabri, ada koreksi sedikit :



1) betul dewan wali I memang dari timteng semua, Syekh Maulana Malik Ibrahim 
itu masih kerabat dekat dengan syekh Maulana Ishaq sama-sama dari Samarkand. 
Mungkin saja Syekh Maulana Malik Ibrahim itu pernah ke Turqi karena memang suka 
berkelana, hijrah sambil menyebarkan Islam, pernah ke Pasai, Champa, dan jawa. 
Syekh Maulana Malik Ibrahim ini punya peran besar mengislamkan kerajaan Champa 
(sekarang jadi kampung muslim kecil di Kamboja), tidak hanya berhasil 
mengislamkan Raja Champa juga dijadikan menantu Raja Champa. Raja Champa punya 
dua putri : Dewi anarawati (akhirnya diperistri Raja Majapahit) dan Chandrawati 
dinikahkan dengan Syekh Maula Malik Ibrahim, dari pernikahan ini lahirlah dua 
putra, yang sulung adalah Ali Murtadho (merantau ke jawa dikenal ali murtolo) 
yang kedua adalah Ali rahmat, oleh ibunya karena berdarah Tionghoa Ali Rahmat 
ini diberi nama Bong Swee Hoo (ketika merantau ke Jawa Ali Rahmat dikenal sunan 
Ampel, gelar raden itu diperoleh

 dari Raja Majapahit).



Kerajaan champa saat itu masih di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit, ketika 
rombongan champa datang ke Jawa menyerahkan upeti ke Raja Majapahit dan salah 
satu upeti itu adalah Dewi Anarawati. Raja Brawijaya terpesona kecantikan Dewi 
Anarawati padahal baru saja menikahi Tan Eng Kian dari Tiongkok (pemberian 
Kaisar Tiongkok sebagai pengakuan menjalin hubungan baik dengan Majapahit) dan 
lagi hamil dan anaknya kemudian terlahir dengan nama Tan Eng Hwat alias Raden 
Patah. Ketika Dewi Anarawati (sudah muslimah) telah diperistri raja majapahit 
(tentu saja masih menganut Hindu atau Syiva Budha) terjadi konflik dengan Tan 
Eng kian (biasa soal asmara alias kecemburuan), atas siasat Dewi Anarawatilah 
Tan Eng Kian terusir dari Majapahit dan dititipkan kepada Arya damar yang 
muslim Bupati Palembang. Arya Damar sendiri adalah anak kandung Raja Majapahit 
dari selir lain yang berdarah Tionghoa juga, terlahir dengan nama Swan Lion. 
Berarti Tan Eng Kian itu adalah ibu

 tiri Arya Damar, uniknya setelah Tan Eng Kian melahirkan Tan Eng Hyat (oleh 
Arya Damar diberikan nama Fattah), Arya Damar menikahi sang ibu tirinya.



Atas jasa Dewi Anarawati ia membujuk suaminya (Prabu Brawijaya yang menganut 
Syiwa Budha) mendirikan pesantren mirip padhepokan ala budha, sekaligus meminta 
izin Prabu Brawijaya, suaminya untuk mendatangkan pengasuh pondok pesantren ini 
dari Champa, maka Dewi Anarawati mengundang iparnya Syekh maulana Malik Ibrahim 
beserta putranya Bong Swe Hoo alias Ali Rahmat menjadi pengasuh pondok 
pesantren tersebut yang ada di Ampeldento Surabaya.



Tan Eng Hyat alias Fattah saat dewasa ingin mengenal Bapak kandungnya maka 
hijrah ke Majapahit dan diterima sang Bapaknya (Prabu Brawijaya) bahkan 
dijadikan salah satu tamtama di daerah demak, diberikan pula gelar Raden dengan 
tetap menganut muslim sehingga dikenal dengan Raden Fattah karena lidah jawa 
susah menyebut huruf F maka menjadi Raden Patah, dan belakangan saat majapahit 
gonjang-ganjing, Raden Patah mendirikan kerajaan islam Demak. Karena kesamaan 
agama, Raden Patah bekerja sama dengan Raden Ali Rahmat alias sunan Ampel. 
Kerjasama yang kompak antara ulama' dan umara'. Kalau Majapahit pernah menjadi 
kerajaan besar bahkan kekuasaannya sampai mancanegara, maka setelah munculnya 
kerajaan islam justru sibuk rebutan kekuasaan dan Demak tidak pernah berkembang 
besar apalagi melebihi kebesaran majapahit. Kalau majapahit amat toleran pada 
warganya untuk menganut dan mengembangkan ajaran agama apapun termasuk islam, 
maka demak tidak pernah mengembangkan
 toleransi

 contohnya persekusi pada Syekh siti jenar.



2) tentang Anusapati, sebenarnya Anusapati itu anak Ken dedes dengan suami 
pertama Tunggul Ametung yang kemudian dibunuh Ken Arok yang akhirnya 
memperistri Ken Dedes. kalau Tohjoyo itu memang benar anak Ken Arok dengan Ken 
Umang. Setelah anusapati lahir, perkawinan Ken Arok dengan Ken Dede 
menghasilkan empat anak : Mahiso wong Ateleng, Panji Saprang, Agni Bhaya dan 
Dewi Rimbu.



Wassalam

Abdul Mu'iz



--- Pada Ming, 11/7/10, stSabri x1...@gmx.com menulis:



Dari: stSabri x1...@gmx.com

Judul: [wanita-muslimah] Re: Masalah permainan semantik dan Sebab2 runtuhnya 
Khilafah Islamiyah

Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Tanggal: Minggu, 11 Juli, 2010, 9:53 PM



 



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, papabonbon masar...@... wrote:







 1. itu wali seri I versi dari turki alias versi