Re: Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik donnie ahmad
Sama seperti ketika dulu Lekra menyita dan membakari sastra yang menurut
klaim mereka tidak progresif revolusioner

On Jul 5, 2010 5:47 AM, H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id
wrote:



Abdul Muiz wrote:
Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau
faham pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah
belajar sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah
memiliki aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

HMNA:
Supaya anak muda dapat bernalar harus pula disuguhkan kepada mereka
bahan-bahn untuk dapat berpikir kritis. Bahan-bahan itu antara lain
marxisme, trik-trik neo-marxisme dan aqidah. Dan yang perlu diwaspadai,
ialah tidak semua generasi muda kuat aqidahnta, bahkan kebanyakan generasi
muda kontemporer terbius oleh narkoba hura-hura.


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
476. Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme

Pembakaran buku Franz hanya satu simbol. Seluruh buku komunis harus
dimusnahkan, sebab meracuni generasi muda, ujar HM Suaib D, Ketua Umum
Gerakan Pemuda Islam (GPI) kepada pers. GPI adalah salah satu di antara 33
ormas pendukung Aliansi Anti Komunis (AAK). Yang dimaksud dengan buku Franz
adalah buku berjudul Pemikiran Karl Marx oleh Franz Magnis Suseno. Ratna
Srumpaet yang mewakili Aliansi untuk Kemerdekaan Berpikir dan Bersuara
(AKBB) menyahut: Iqra, bacalah, bukan bakarlah! Hai, Ratna, jangan
memotong ayat. Lengkapnya Firman Allah (demi keotentikan transliterasi huruf
demi huruf):
-- AQRA^ BASM RBK ALDZY KHLQ (S. AL 'ALQ, 1), dibaca:
-- Iqra' bismi rabbikal ladzi- khalaq (s. al 'alaq), artinya:
-- Bacalah atas nama Maha Pemeliharamu Yang mencipta (96:1).
Apakah masuk dalam logika sehat, para remaja dan mahasiswa Muslim disuruh
atas nama Allah Yang Maha Pemelihara Maha Pencipta untuk membaca buku-buku
beraliran kiri yang berlandaskan paradigma atheisme historische
materialisme, hai Sarumpaet? Sekali lagi kami ingatkan, jangan mengelabui
para remaja dan mahasiswa Muslim dengan menjual ayat secara memotong ayat,
hai Sarumpaet!
AAK berjanji akan menyisir dan membakar buku-buku kiri pada Hari Kebangkitan
Nasional, 20 Mei 2001. Penyisiran dan pembakaran itu tidak jadi
dilaksanakan, bukan karena Pemerintah melarang sweeping buku kiri. Gertakan
yang serius dari AAK berhasil menciutkan nyali pemilik toko buku yang
berorientasi pada pertimbangan ekonomis. Para pemilik toko buku tidak berani
mengambil risiko, sehingga mengembalikan buku-buku kiri kepada penerbitnya
sebelum 20 Mei.

***
Bertebarnya buku-buku marxisme pada hakekatnya tidak terpisahkan dari
gerilya politik yang dilancarkan oleh komunis gaya-baru. Buku-buku aliran
kiri itu sangat bermanfaat bagi gerakan komunis gaya baru tersebut dalam
upaya menjaring para remaja dan mahasiswa Muslim untuk dibina melalui
diskusi sehingga para remaja dan mahasiswa Muslim itu tanpa sadar menjadi
pion-pion orang-orang komunis, karena mereka telah diberi suntikan narkoba
marxisme sehingga terbius. Beberapa mahasiswa saya di Universitas Muslim
Indonesia menjadi simpatisan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dari
bacaan-bacaan yang dibacanya dan dari diskusi-diskusi yang diikutinya.
Mereka menyangka seorang marxist dapat saja menjadi Muslim yang baik. Bahkan
Drs H. Abdurrahman, seorang dosen senior IAIN, mengakatakan dalam sebuah
forum mubahatsah, bahwa tidak kurang dari mahasiswa-mahasiswanya adalah
simpatisan PRD yang menyangka bahwa marxisme itu sangat Islami. Di Jakarta
onderbouw dari PRD yaitu Forum Kota (Forkot) dan Front Aksi Mahasiswa dan
Rakyat Untuk Demokrasi (Famred), berbasis massa di IAIN.
Cerita lama berulang kembali. Riwayatmu dulu (meminjam ungkapan Gesang dalam
Bengawan Solo), Alimin, yang orang tuanya Muslim yang baik, sejak umur 16
tahun dicuri dari orang tuanya dikirim ke Rusia ditempa menjadi kader
komunis. Pulang ke Indonesia menjadi benggolan komunis yang menyusup ke
dalam Syarikat Islamnya Allahu yarham HOS Tjokroaminoto. Riwayatmu ini (juga
meminjam dari Gesang), Budiman Sudjatmiko, yang orang tuanya Muslim taat di
Bogor menjadi Ketua PRD dan Faisal Reza, yang kemanakan Tosari Wijaya,
menjadi Sekjen PRD, merupakan reklame yang baik sekali untuk memikat para
remaja dan mahasiswa Muslim dengan slogan palsu: Seorang marxist dapat saja
menjadi Muslim yang baik, dan marxisme itu sangat Islami.
Agar para remaja, mahasiswa dan buruh Muslim dapat menjaga diri tidak kena
suntik narkoba marxisme oleh gerilya politik komunis gaya-baru, maka di
samping PRD, Famred dan Forkot yang telah disebutkan di atas, perlu
mengetahui pula ormas-ormas yang sejenisnya: Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi
(LMUD), Komite Buruh Aksi untuk Reformasi (Kobar), Front Nasional Perjuangan
Buruh Indonesia (FNPBI), dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI).
Agitasi yang dilancarkan mereka berselubung ataupun bertopengkan

Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Abdul Muiz wrote:
Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau faham 
pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah belajar 
sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah memiliki 
aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

HMNA:
Supaya anak muda dapat bernalar harus pula disuguhkan kepada mereka bahan-bahn 
untuk dapat berpikir kritis. Bahan-bahan itu antara lain marxisme, trik-trik 
neo-marxisme dan aqidah. Dan yang perlu diwaspadai, ialah tidak semua generasi 
muda kuat aqidahnta, bahkan kebanyakan generasi muda kontemporer terbius oleh 
narkoba hura-hura.


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
476. Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme
 
 Pembakaran buku Franz hanya satu simbol. Seluruh buku komunis harus 
dimusnahkan, sebab meracuni generasi muda, ujar HM Suaib D, Ketua Umum Gerakan 
Pemuda Islam (GPI) kepada pers. GPI adalah salah satu di antara 33 ormas 
pendukung Aliansi Anti Komunis (AAK). Yang dimaksud dengan buku Franz adalah 
buku berjudul Pemikiran Karl Marx oleh Franz Magnis Suseno.  Ratna Srumpaet 
yang mewakili Aliansi untuk Kemerdekaan Berpikir dan Bersuara (AKBB) menyahut: 
Iqra, bacalah, bukan bakarlah! Hai, Ratna, jangan memotong ayat. Lengkapnya 
Firman Allah (demi keotentikan transliterasi huruf demi huruf): 
-- AQRA^ BASM RBK ALDZY KHLQ (S. AL 'ALQ, 1), dibaca: 
-- Iqra' bismi rabbikal ladzi- khalaq (s. al 'alaq), artinya: 
-- Bacalah atas nama Maha Pemeliharamu Yang mencipta (96:1). 
Apakah masuk dalam logika sehat, para remaja dan mahasiswa Muslim disuruh atas 
nama Allah Yang Maha Pemelihara Maha Pencipta untuk membaca buku-buku beraliran 
kiri yang berlandaskan paradigma atheisme historische materialisme, hai 
Sarumpaet? Sekali lagi kami ingatkan, jangan mengelabui para remaja dan 
mahasiswa Muslim dengan menjual ayat secara memotong ayat, hai Sarumpaet! 
 AAK berjanji akan menyisir dan membakar buku-buku kiri pada Hari Kebangkitan 
Nasional, 20 Mei 2001. Penyisiran dan pembakaran itu tidak jadi dilaksanakan, 
bukan karena Pemerintah melarang sweeping buku kiri. Gertakan yang serius 
dari AAK berhasil menciutkan nyali pemilik toko buku yang berorientasi pada 
pertimbangan ekonomis. Para pemilik toko buku tidak berani mengambil risiko, 
sehingga mengembalikan buku-buku kiri kepada penerbitnya sebelum 20 Mei.

***
 Bertebarnya buku-buku marxisme pada hakekatnya tidak terpisahkan dari gerilya 
politik yang dilancarkan oleh komunis gaya-baru. Buku-buku aliran kiri itu 
sangat bermanfaat bagi gerakan komunis gaya baru tersebut dalam upaya menjaring 
para remaja dan mahasiswa Muslim untuk dibina melalui diskusi sehingga para 
remaja dan mahasiswa Muslim itu tanpa sadar menjadi pion-pion orang-orang 
komunis, karena mereka telah diberi suntikan narkoba marxisme sehingga 
terbius. Beberapa mahasiswa saya di Universitas Muslim Indonesia menjadi 
simpatisan Partai Rakyat Demokratik (PRD) dari bacaan-bacaan yang dibacanya dan 
dari diskusi-diskusi yang diikutinya. Mereka menyangka seorang marxist dapat 
saja menjadi Muslim yang baik. Bahkan Drs H. Abdurrahman, seorang dosen senior 
IAIN, mengakatakan dalam sebuah forum mubahatsah, bahwa tidak kurang dari 
mahasiswa-mahasiswanya adalah simpatisan PRD yang menyangka bahwa marxisme itu 
sangat Islami. Di Jakarta onderbouw dari PRD yaitu Forum Kota (Forkot) dan 
Front Aksi Mahasiswa dan Rakyat Untuk Demokrasi (Famred), berbasis massa di 
IAIN. 
 Cerita lama berulang kembali. Riwayatmu dulu (meminjam ungkapan Gesang dalam 
Bengawan Solo), Alimin, yang orang tuanya Muslim yang baik, sejak umur 16 tahun 
dicuri dari orang tuanya dikirim ke Rusia ditempa menjadi kader komunis. 
Pulang ke Indonesia menjadi benggolan komunis yang menyusup ke dalam Syarikat 
Islamnya Allahu yarham HOS Tjokroaminoto. Riwayatmu ini (juga meminjam dari 
Gesang), Budiman Sudjatmiko, yang orang tuanya Muslim taat di Bogor menjadi 
Ketua PRD dan Faisal Reza, yang kemanakan Tosari Wijaya, menjadi Sekjen PRD, 
merupakan reklame yang baik sekali untuk memikat para remaja dan mahasiswa 
Muslim dengan slogan palsu: Seorang marxist dapat saja menjadi Muslim yang 
baik, dan marxisme itu sangat Islami. 
Agar para remaja, mahasiswa dan buruh Muslim dapat menjaga diri tidak 
kena suntik narkoba marxisme oleh gerilya politik komunis gaya-baru, maka di 
samping PRD, Famred dan Forkot yang telah disebutkan di atas, perlu mengetahui 
pula ormas-ormas yang sejenisnya: Liga Mahasiswa Untuk Demokrasi (LMUD), Komite 
Buruh Aksi untuk Reformasi (Kobar), Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia  
(FNPBI),  dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Agitasi yang 
dilancarkan mereka berselubung ataupun bertopengkan memperjuangkan demokrasi, 
HAM dan membela kaum buruh.
  
***
   UUD 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mencerdaskan