Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
pungo = gila, berarti kalau abdullatif disebut pungo ya . daripada mencela lebih baik diaktifkan filternya didelete alias dicuekin --- Pada Jum, 9/4/10, H. M. Nur Abdurahman menulis: Dari: H. M. Nur Abdurahman Judul: Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia. Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 9 April, 2010, 8:55 AM - Original Message - From: "Ari Condro" To: Sent: Thursday, April 08, 2010 11:40 Subject: Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia. > pungo itu apa artinya oom ? mengingatkan saya pada species pongo pigmaeus > ... :)) kok jadi seperti kata makian yah. masak ulama terhormat seperti > abah sampai . pendeknya, dari saya sendiri merasa prihatin. sangat > disayangkan sekali kalau abah ikut ikutan memaki dan sumpah serapah dalam > tulisannya di milis. # # # # # ### HMNA: Punya teman orang Aceh ? Tanya padanya arti pungo, yang dalam bhs Makassar: pongoroq # # # # # ### __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
- Original Message - From: "Ari Condro" To: Sent: Thursday, April 08, 2010 11:40 Subject: Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia. > pungo itu apa artinya oom ? mengingatkan saya pada species pongo pigmaeus > ... :)) kok jadi seperti kata makian yah. masak ulama terhormat seperti > abah sampai . pendeknya, dari saya sendiri merasa prihatin. sangat > disayangkan sekali kalau abah ikut ikutan memaki dan sumpah serapah dalam > tulisannya di milis. HMNA: Punya teman orang Aceh ? Tanya padanya arti pungo, yang dalam bhs Makassar: pongoroq
Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
pungo itu apa artinya oom ? mengingatkan saya pada species pongo pigmaeus ... :)) kok jadi seperti kata makian yah. masak ulama terhormat seperti abah sampai . pendeknya, dari saya sendiri merasa prihatin. sangat disayangkan sekali kalau abah ikut ikutan memaki dan sumpah serapah dalam tulisannya di milis. 2010/4/8 H. M. Nur Abdurahman > > > = > Wahabi Bukan Sebuah Mazhab > oleh: Nadirsyah Hosen, dosen Fakultas Syariah > UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta > = > > Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Pendiri Wahabi ini > merupakan murid Ibn Qayyimal Jauziyah. Ibn Qayyim sendiri merupakan murid > Ibn Taimiyah. Ibn Taimiyah adalah pemuka mazhab Hanbali. > > Dari silsilah seperti itu, kita tahu bahwa sebenarnya pendapat ataupun > kalau boleh disebut ajaran Wahabi itu sebenarnya bersumber dari mazhab > Hanbali. Imam Ahmad bin Hanbal terkenal sebagai Imam mazhab yang cukup ketat > berpegang pada nash. Dari sisi penganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Imam > ahmad berjasa besar dalam mempertahankan aqidah islamiyah. Imam Ahmad dalam > ilmu kalam dikelompokkan sebagai penganut paham salafiyah; sebuah paham yang > sebenarnya banyak berbeda dengan paham Asy'ariyah (yang diikuti di > Indonesia). Dari sini pula kita bisa mengerti mengapa Muhammadiyah dan NU > terlihat sangat susah untuk "bertemu". NU mengambil paham Asy'ariyah > sedangkan Muhammadiyah, yang terpengaruh Wahabi, lebih cenderung pada paham > Salaf. > > Dari sini kita bisa pula mengerti mengapa pesantren tradisional di > Indonesia tidak mengajarkan kitab Ibn Taimiyah (pemuka mazhab Hanbali), > bahkan banyak yang masih mengkafirkan Ibn Taimiyah di Indonesia. Kita bisa > pula memahami, bahwa salah satu akar keberatan banyak ulama terhadap > pemikiran Cak Nur adalah karena Cak Nur juga sangat sering (bahkan terlalu > sering) mengutip Ibn Taimiyah dalam tulisannya. > > Tapi, apakah Wahabi itu sebuah mazhab? Saya cenderung berpendapat bahwa > Wahabi itu kedudukannya sama dengan Muhammadiyah atau NU, Persis. > > Wahabi hanyalah kelompok (harakah, gerakan) biasa atau sebut saja semacam > organisasi. Wahabi tak memiliki pendapat sendiri, karena ia sepenuhnya > mengikuti mazhab Hanbali. Sama dengan NU yang tak bisa kita anggap sebagai > mazhab tersendiri, karena NU merupakan organisasi yang pada hakekatnya > banyak berpegang pada mazhab Syafi'i. Sayangnya, Wahabi juga memasuki > wilayah politik sehingga perbedaan kelompok ini dengan para ulama lainnya > cukup diwarnai "perseteruan politik". Kalimat terakhir ini merupakan alasan > "kontroversial"-nya Wahabi. > > *** > > Faham Salaf , baik secara sejarah maupun kenyataan dalam kehidupan umat > Islam sekarang, tampaknya tetap eksis dan berkembang. Para ulamanya jelas > figur-figurnya, sedang kitab-kitab karangan mereka pun beredar mendunia. Hal > itu tampaknya akan berkembang, karena apa yang mereka sebut da'i-da'i salafi > sering mengadakan daurah baik untuk jama'ah mereka maupun sesama da'i secara > maraton. > > Sebagai catatan tambahan, perlu dikemukakan, Al-Qur'an dan Terjemahnya yang > dicetak oleh Kerajaan Saudi Arabia atas perjanjian kerjasama dengan > Departemen Agama RI masa KH Munawir Sjadzali MA (sejak sekitar 1987) adalah > terjemahan menurut pemahaman Salaf. Di antara cirinya adalah menolak ta'wil. > Oleh karena itu, pihak NU (Nahdlatul Ulama) pimpinan Abdurrahman Wahid > menolak ketika Jam'iyah itu dihadiahi 2000 kitab terjemahan tersebut tahun > 1992. Alasannya, > karena terjemahan Al-Qur'an keluaran Saudi Arabia itu dianggap tidak sesuai > dengan faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (versi NU). Hingga Abdurrahman Wahid > ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) saat itu berjanji untuk > menerbitkan sendiri terjemah Al-Qur'an versi NU. Saat itu Abdurrahman Wahid > membentuk lajnah penelitian tentang kesalahan-kesalahan terjemah Al-Qur'an > dari Saudi Arabia. Lajnah itu melibatkan Sekjen NU saat itu, Drs Ichwan Sam. > > Hasil temuan penelitian Lajnah itu tidak mencuat ke masyarakat, demikian > pula terjemahan Al-Qur'an versi NU belum terwujud. Sedang Al-Qur'an > terjemahan versi Salaf yang NU tolak itu telah beredar di masyarakat selama > ini, termasuk di > kalangan NU. > > *** > > Gayung bersambut, kata berjawab. Mulai sekarang, beginilah cara saya > menyambut gayung, menjawab kata si pungo findamentalist dullatip yang antek > American Zionism, yang suka menjual nama Allah sambil mencerca memaki-maki > para ulama. > HMNA > > > - Original Message - > From: "abdul" > > To: > > Sent: Wednesday, April 07, 2010
Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
= Wahabi Bukan Sebuah Mazhab oleh: Nadirsyah Hosen, dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta = Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Pendiri Wahabi ini merupakan murid Ibn Qayyimal Jauziyah. Ibn Qayyim sendiri merupakan murid Ibn Taimiyah. Ibn Taimiyah adalah pemuka mazhab Hanbali. Dari silsilah seperti itu, kita tahu bahwa sebenarnya pendapat ataupun kalau boleh disebut ajaran Wahabi itu sebenarnya bersumber dari mazhab Hanbali. Imam Ahmad bin Hanbal terkenal sebagai Imam mazhab yang cukup ketat berpegang pada nash. Dari sisi penganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Imam ahmad berjasa besar dalam mempertahankan aqidah islamiyah. Imam Ahmad dalam ilmu kalam dikelompokkan sebagai penganut paham salafiyah; sebuah paham yang sebenarnya banyak berbeda dengan paham Asy'ariyah (yang diikuti di Indonesia). Dari sini pula kita bisa mengerti mengapa Muhammadiyah dan NU terlihat sangat susah untuk "bertemu". NU mengambil paham Asy'ariyah sedangkan Muhammadiyah, yang terpengaruh Wahabi, lebih cenderung pada paham Salaf. Dari sini kita bisa pula mengerti mengapa pesantren tradisional di Indonesia tidak mengajarkan kitab Ibn Taimiyah (pemuka mazhab Hanbali), bahkan banyak yang masih mengkafirkan Ibn Taimiyah di Indonesia. Kita bisa pula memahami, bahwa salah satu akar keberatan banyak ulama terhadap pemikiran Cak Nur adalah karena Cak Nur juga sangat sering (bahkan terlalu sering) mengutip Ibn Taimiyah dalam tulisannya. Tapi, apakah Wahabi itu sebuah mazhab? Saya cenderung berpendapat bahwa Wahabi itu kedudukannya sama dengan Muhammadiyah atau NU, Persis. Wahabi hanyalah kelompok (harakah, gerakan) biasa atau sebut saja semacam organisasi. Wahabi tak memiliki pendapat sendiri, karena ia sepenuhnya mengikuti mazhab Hanbali. Sama dengan NU yang tak bisa kita anggap sebagai mazhab tersendiri, karena NU merupakan organisasi yang pada hakekatnya banyak berpegang pada mazhab Syafi'i. Sayangnya, Wahabi juga memasuki wilayah politik sehingga perbedaan kelompok ini dengan para ulama lainnya cukup diwarnai "perseteruan politik". Kalimat terakhir ini merupakan alasan "kontroversial"-nya Wahabi. *** Faham Salaf , baik secara sejarah maupun kenyataan dalam kehidupan umat Islam sekarang, tampaknya tetap eksis dan berkembang. Para ulamanya jelas figur-figurnya, sedang kitab-kitab karangan mereka pun beredar mendunia. Hal itu tampaknya akan berkembang, karena apa yang mereka sebut da'i-da'i salafi sering mengadakan daurah baik untuk jama'ah mereka maupun sesama da'i secara maraton. Sebagai catatan tambahan, perlu dikemukakan, Al-Qur'an dan Terjemahnya yang dicetak oleh Kerajaan Saudi Arabia atas perjanjian kerjasama dengan Departemen Agama RI masa KH Munawir Sjadzali MA (sejak sekitar 1987) adalah terjemahan menurut pemahaman Salaf. Di antara cirinya adalah menolak ta'wil. Oleh karena itu, pihak NU (Nahdlatul Ulama) pimpinan Abdurrahman Wahid menolak ketika Jam'iyah itu dihadiahi 2000 kitab terjemahan tersebut tahun 1992. Alasannya, karena terjemahan Al-Qur'an keluaran Saudi Arabia itu dianggap tidak sesuai dengan faham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (versi NU). Hingga Abdurrahman Wahid ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) saat itu berjanji untuk menerbitkan sendiri terjemah Al-Qur'an versi NU. Saat itu Abdurrahman Wahid membentuk lajnah penelitian tentang kesalahan-kesalahan terjemah Al-Qur'an dari Saudi Arabia. Lajnah itu melibatkan Sekjen NU saat itu, Drs Ichwan Sam. Hasil temuan penelitian Lajnah itu tidak mencuat ke masyarakat, demikian pula terjemahan Al-Qur'an versi NU belum terwujud. Sedang Al-Qur'an terjemahan versi Salaf yang NU tolak itu telah beredar di masyarakat selama ini, termasuk di kalangan NU. *** Gayung bersambut, kata berjawab. Mulai sekarang, beginilah cara saya menyambut gayung, menjawab kata si pungo findamentalist dullatip yang antek American Zionism, yang suka menjual nama Allah sambil mencerca memaki-maki para ulama. HMNA ----- Original Message ----- From: "abdul" To: Sent: Wednesday, April 07, 2010 08:03 Subject: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia. Bismilahirrahmanirrahiim NUR CS akan menghadapi tantangan berat dari NU masa2 mendatang di Makasarkrn pemahaman yg dicontohkan oleh NUR cs adalah Kasar dan bengis kpd saudara Muslimnya yg berbeda...sama dgn ulama2 wahabi-salafy saudi. Kita akan mengharapkan juga MUI yg Wahabi sudah sepantasnya du habiskankarena gara gara MUI lah umat islam terpecah belah. Anda yang Pro-Ahmadiyah (HAM)dan ada yg Kontra (FPI cs) HMNA: Ou la la, vervelende vent, alle joden, dullatip fundamentalist JIL antek / bu
Re: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
= Wahabi Bukan Sebuah Mazhab oleh: Nadirsyah Hosen, dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta = Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Pendiri Wahabi ini merupakan murid Ibn Qayyimal Jauziyah. Ibn Qayyim sendiri merupakan murid Ibn Taimiyah. Ibn Taimiyah adalah pemuka mazhab Hanbali. Dari silsilah seperti itu, kita tahu bahwa sebenarnya pendapat ataupun kalau boleh disebut ajaran Wahabi itu sebenarnya bersumber dari mazhab Hanbali. Imam Ahmad bin Hanbal terkenal sebagai Imam mazhab yang cukup ketat berpegang pada nash. Dari sisi penganut paham Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, Imam ahmad berjasa besar dalam mempertahankan aqidah islamiyah. Imam Ahmad dalam ilmu kalam dikelompokkan sebagai penganut paham salafiyah; sebuah paham yang sebenarnya banyak berbeda dengan paham Asy'ariyah (yang diikuti di Indonesia). Dari sini pula kita bisa mengerti mengapa Muhammadiyah dan NU terlihat sangat susah untuk "bertemu". NU mengambil paham Asy'ariyah sedangkan Muhammadiyah, yang terpengaruh Wahabi, lebih cenderung pada paham Salaf. Dari sini kita bisa pula mengerti mengapa pesantren tradisional di Indonesia tidak mengajarkan kitab Ibn Taimiyah (pemuka mazhab Hanbali), bahkan banyak yang masih mengkafirkan Ibn Taimiyah di Indonesia. Kita bisa pula memahami, bahwa salah satu akar keberatan banyak ulama terhadap pemikiran Cak Nur adalah karena Cak Nur juga sangat sering (bahkan terlalu sering) mengutip Ibn Taimiyah dalam tulisannya. Tapi, apakah Wahabi itu sebuah mazhab? Saya cenderung berpendapat bahwa Wahabi itu kedudukannya sama dengan Muhammadiyah atau NU, Persis. Wahabi hanyalah kelompok (harakah, gerakan) biasa atau sebut saja semacam organisasi. Wahabi tak memiliki pendapat sendiri, karena ia sepenuhnya mengikuti mazhab Hanbali. Sama dengan NU yang tak bisa kita anggap sebagai mazhab tersendiri, karena NU merupakan organisasi yang pada hakekatnya banyak berpegang pada mazhab Syafi'i. Sayangnya, Wahabi juga memasuki wilayah politik sehingga perbedaan kelompok ini dengan para ulama lainnya cukup diwarnai "perseteruan politik". Kalimat terakhir ini merupakan alasan "kontroversial"-nya Wahabi. - Original Message - From: "abdul" To: Sent: Wednesday, April 07, 2010 08:03 Subject: [wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia. Bismilahirrahmanirrahiim NUR CS akan menghadapi tantangan berat dari NU masa2 mendatang di Makasarkrn pemahaman yg dicontohkan oleh NUR cs adalah Kasar dan bengis kpd saudara Muslimnya yg berbeda...sama dgn ulama2 wahabi-salafy saudi. Kita akan mengharapkan juga MUI yg Wahabi sudah sepantasnya du habiskankarena gara gara MUI lah umat islam terpecah belah. Anda yang Pro-Ahmadiyah (HAM)dan ada yg Kontra (FPI cs) Kalau Islam Wahabi-salfy bisa di singkirkan dari kekuasaan,insya ALLAH persaudaraan islam akan dapat tercapai,saling hargai menghargai perbedaan2 Aqidah...atau berbeda menafsirkan ayat2 ALLAH. Bagaimana respon dari NUR cs..Muiz, Ismalil dll. Mari kita tunggu salam=peace PBNU-Kedubes Libya Bekerjasama Halau Wahabi Selasa, 6 April 2010 19:02 Jakarta, NU Online Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kedutaan Besar Libya di Indonesia akan bekerjasama menghalau pergerakan paham Wahabi di Indonesia yang diduga kuat mengembakan ajaran yang radikal. Demikian dalam kunjungan Duta Besar Libya untuk Indonesia Salaheddin Muhammed Ibrahim al-Bisari ke kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/4). Salaheddin diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di kantor bidang hubungan internasional atau ICIS di lantai 5 gedung PBNU. Kerjasama dilakukan di bidang pendidikan dan dakwah Islam. "Melalui sarana pendidikan dan dakwah kita akan mengembangkan ajaran Islam yang tasamuh, yang toleran, santun dan menghormati yang lain," kata juru bicara ICIS Ahmad Ridho usai pertemuan. Ditambahkannya, kerjasama juga akan diwujudkan dengan kegiatan kunjungan dakwah ulama Libya ke Indonesia. Said Aqil dalam kesempatan itu mengungkapkan ada 12 organisasi Wahabi yang mendanai kegiatan kelompok garis keras di Indonesia. Kedatangan Duta Besar Lybya Salaheddin juga dalam rangka mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum PBNU yang baru. Ia berharap berbagai program internasional NU, terutama berkaitan dengan Libya terus ditingkatkan. Salaheddin dalam kesempatan itu bertanya, "Rekomendasi apa yang paling penting dalam muktamar NU di Makassar?". Said Aqil menjawab, ada beberapa hasil keputusan muktamar yang dibahas dalam enam komisi, yakni bahtsul masail diniyah waqiiyah, maudluiyah, qonuniyah dan komisi organisasi, program dan rekomendasi. "Rekomendasi yang terpenting adalah bahwa NU akan menjauhkan diri dari politik praktis," kata Said Aqil. Dalam kesempatan itu pihak Kedutaan be
[wanita-muslimah] NU & Libidya akan Mengusir Pemahaman Wahabi_salafy dr Indonesia.
Bismilahirrahmanirrahiim NUR CS akan menghadapi tantangan berat dari NU masa2 mendatang di Makasarkrn pemahaman yg dicontohkan oleh NUR cs adalah Kasar dan bengis kpd saudara Muslimnya yg berbeda...sama dgn ulama2 wahabi-salafy saudi. Kita akan mengharapkan juga MUI yg Wahabi sudah sepantasnya du habiskankarena gara gara MUI lah umat islam terpecah belah. Anda yang Pro-Ahmadiyah (HAM)dan ada yg Kontra (FPI cs) Kalau Islam Wahabi-salfy bisa di singkirkan dari kekuasaan,insya ALLAH persaudaraan islam akan dapat tercapai,saling hargai menghargai perbedaan2 Aqidah...atau berbeda menafsirkan ayat2 ALLAH. Bagaimana respon dari NUR cs..Muiz, Ismalil dll. Mari kita tunggu salam=peace PBNU-Kedubes Libya Bekerjasama Halau Wahabi Selasa, 6 April 2010 19:02 Jakarta, NU Online Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kedutaan Besar Libya di Indonesia akan bekerjasama menghalau pergerakan paham Wahabi di Indonesia yang diduga kuat mengembakan ajaran yang radikal. Demikian dalam kunjungan Duta Besar Libya untuk Indonesia Salaheddin Muhammed Ibrahim al-Bisari ke kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/4). Salaheddin diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di kantor bidang hubungan internasional atau ICIS di lantai 5 gedung PBNU. Kerjasama dilakukan di bidang pendidikan dan dakwah Islam. "Melalui sarana pendidikan dan dakwah kita akan mengembangkan ajaran Islam yang tasamuh, yang toleran, santun dan menghormati yang lain," kata juru bicara ICIS Ahmad Ridho usai pertemuan. Ditambahkannya, kerjasama juga akan diwujudkan dengan kegiatan kunjungan dakwah ulama Libya ke Indonesia. Said Aqil dalam kesempatan itu mengungkapkan ada 12 organisasi Wahabi yang mendanai kegiatan kelompok garis keras di Indonesia. Kedatangan Duta Besar Lybya Salaheddin juga dalam rangka mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum PBNU yang baru. Ia berharap berbagai program internasional NU, terutama berkaitan dengan Libya terus ditingkatkan. Salaheddin dalam kesempatan itu bertanya, "Rekomendasi apa yang paling penting dalam muktamar NU di Makassar?". Said Aqil menjawab, ada beberapa hasil keputusan muktamar yang dibahas dalam enam komisi, yakni bahtsul masail diniyah waqiiyah, maudluiyah, qonuniyah dan komisi organisasi, program dan rekomendasi. "Rekomendasi yang terpenting adalah bahwa NU akan menjauhkan diri dari politik praktis," kata Said Aqil. Dalam kesempatan itu pihak Kedutaan besar Libya menyanggupi permintaan kunjungan pemimpin Libya Muammar Kadafi ke Indonesia. "Namun sebaiknya Presiden Indonesia dulu yang berkunjung ke Libya," kata Salaheddin. NU diharapkan dapat memfasilitasi kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Libya terutama dalam soal minyak. Said Aqil dalam kesempatan itu menyanggupi akan mengkomunikaskan dengan pemerintah Indonesia. Pada Kamis (8/4) besok akan diadakan pertemuan oleh Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya di gedung YTKI Jakarta. Salah satu agenda pertemuan itu adalah ungkapan selamat dan harapan untuk kepengurusan PBNU yang baru. (nam)