Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
Heh dulatif., penjahat tengik, coba sdr nonton film yg judulnya: AGORA, yg dibintangi Rachel Weisz. Film produksi Foxfilm ini menceritakan kekejaman (pembunuhan & pembantaian) yg dilakukan umat Kristiani mula2 di Alexandria pd thn 391 M. Itu pula salah satu bukti bhw pembunuhan massal telah sering dilakukan oleh org2 Kristen (kaukasia, anglo saxon, creole, dsb). Bahkan pd masa the dark ages, bangsa arab adalah bangsa yg sgt bermartabat, smntr bangsa eropa adalah bangsa yg menyerupai bangsa barbar. Namun rupanya bangsa barbar inipun lbh baik drpd dulatip yg licik dan pengecut. Gross., yiiikk... Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: "abdul" Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sun, 18 Jul 2010 22:38:10 To: Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M). Abdul Muiz-Bismilahirrahmanirrahiim Ini salah satu bukti tulisan yang menjelasakan bahwa budaya arab itu suka membunuh saudara2nya sebangsa dan seiman Oleh karena itulah nabi2 diturunkan di Arab,karena budayanya yang bejat sekali Budaya violence itu sesungguhnya datang dari kondisi2 tanah Arab yang; ===KERSANG PADANG PASIR YG PANAS. ===MAKANAN DAGING KAMBING YG MEMBUAT DARAH MENJADI PANAS dari kedua penyebab diatas itu, orang2 arab cepat marah,emosi dan kemudian membunuh Sampai hari ini, bangsa arablah yang terkebal dgn perbautan2 pembunuhan sesama saudara2nya sebangsa; lihat; Hamas.yamenAfganistanIraq.somaliasudan... pakistan(bukan arab, tapi pengaruh arab) Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, wrote: > > Pada era khalifah Ali bin Abi Thalib, perang saudara terjadi dua kali : > > Pertama perang Jamal, antara Aisyah (Janda Nabi Muhammad sekaligus putri Abu > Bakar) Vs Ali bin Abi Thalib (menantu Nabi Muhammad sekaligus saudara sepupu > Nabi Muhammad). Satu kubu dengan Aisyah adalah Thalha dan Zubair bin Awwam > dua sahabat Nabi ini disebut hadist Nabi sebagai penghuni syurga termasuk > lawan perang mereka yaitu Ali bin Abi Thalib. Penyebab pecahnya Perang Jamal > karena tidak tercapai deal (kesepakatan) mengenai penyelesaian kasus > pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. Khalifah Ali menghendaki menciptakan > stabilitas negara lebih dulu baru mengadili pembunuh Utsman, sedangkan kubu > Aisyah menghendaki kasus pembunuhan Khalifah Utsman lebih diutamakan. Konon > siti Aisyah pada masa Nabi Muhammad masih hidup di awal pernikahannya bersama > Kanjeng Nabi Muhammad terjadi fitnah ketika Aisyah ketinggalan rombongan > (kafilah) karena ketiduran dan kafilah Nabi mengira Aisyah ikut serta. > Rombongan Kafilah baru menyadari kalau Aisyah ketinggalan saat > menyusul kafilah mereka Aisyah disertai sahabat Nabi yang bernama Shafwan > bin Muatthol yang menemukan Aisyah ketiduran di tengah jalan sendirian, > sehingga timbul desas-desus (kayak berita gosip infotaintment di TV > Indonesia) bahwa Aisyah selingkuh. Maka Nabi meminta pendapat sahabat-sahabat > terdekatnya, bagaimana beliau sebaiknya menyikapi Aisyah, Ali pada saat itu > berpendapat, "masih ada wanita lain yang lebih baik" maksudnya > ceraikan saja Aisyah. Sikap dan saran Ali ini sampai juga ke telinga siti > Aisyah. Fitnahpun tidak terbukti dan Aisyah masih menjadi Istri Kanjeng Nabi > Muhammad sampai akhir hayat beliau. > > Akhir perang Jamal adalah dari Kubu Aisyah, terbunuh thalha dan zubair. > Sedangkan Aisyah dilumpuhkan Ali dengan memotong kedua kaki onta (jamal) yang > ditunggangi Aisyah. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Khalifah Ali > bin Abi Thalib, selanjutnya kubu Ali sendiri mengantarkan Aisyah ke Mekkah > sehingga Aisyah tidak terdengar lagi terlibat dalam kancah politik hingga > akhir hayat. > > Perang yang kedua adalah perang Shiiffin, yaitu perang antara kubu Khalifah > Ali bin Abi Thalib VS kubu Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Penyebabnya hampir sama > dengan perang Jamal tidak ada kesepakatan (deal) tentang penyelesaian kasus > pembunuhan Khalifah Utsman. Dua kubu ini memang berseteru sejak nenek moyang > mereka terutama penguasaan Ka'bah di Mekkah. Ali bin Abi Thalib adalah > keturunan Bani Hasyim sedangkan Muawiyah adalah keturunan Bani Umayyah. > Mu'awiyah adalah kerabat dekat dengan Utsman bin Affan yang menjadi isyu > persoalan konflik perang shiffin. Perang saudara ini berakhir imbang dengan > sama-sama menderita. > > Sebenarnya secara militer kubu Ali hampir menang namun kubu Mu'awiyah melalui > Amr bin 'Ash menancapkan Mushaf Qur'an di atas tombak menawarkan damai dengan > berunding kembali kepada Kitabullah Al qur'an. Ali yang tahu
Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan <= Re: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
#x27;ALY NFSH (S. ALFTh, 48:10), dibaca: faman nakatsa fainnama- yankutsu 'ala- nafsihi-, artinya barangsiapa yang menebas (bai'ah), maka (bahaya) penebasannya atas dirinya sendiri. Kerugian peperangan itu sangat besar. -- Pertama, kerugian jiwa, yaitu dari pihak St 'Aisyah sejumlah 16,796 orang terbunuh, dan dari pihak Khalifah 1,070 orang. -- Kedua, perpecahan mazdhab, mereka para penyokong St 'Aisyah dan Muawiyah disebut Ahlussunnah, dan para penyokong Khalifah disebut Syi'ah (partai) 'Ali, dan yang menyedihkan ialah yang pada mulanya hanya berupa mdzhab politik, namun ujung-ujungnya menjadi madzhab theologi, yaitu Madzhab Ahlussunnah dan Madzhab Syi'ah (tanpa menyebutkan 'Ali lagi). *** Ala kulli hal, dalam Hadits yang telah dikutip di atas, ungkapan "urusan mereka" (Amruhum), adalah urusan dalam konteks kancah politik. Alhasil, tidak akan beruntung kaum yang mendiami sebuah negeri, tidak terkecuali Indonesia ini, jika dipimpin oleh perempuan dalam urusan politik. Sedangkan St 'Aisyah yang begitu cerdas dan bijak dalam kehidupan keseharian, akan tetapi gagal dalam kepemimpinan politik, maka betapa pula oleh perempuan yang biasa-biasa saja. WaLlahu a'lamu bisshwab. *** Makassar, 29 Agusutus 2004 http://waii-hmna.blogspot.com/2004/08/640-perang-unta-dan-kepemimpinan.html - Original Message - From: "Abdul Muiz" To: Sent: Monday, July 19, 2010 04:51 Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M). Pada era khalifah Ali bin Abi Thalib, perang saudara terjadi dua kali : Pertama perang Jamal, antara Aisyah (Janda Nabi Muhammad sekaligus putri Abu Bakar) Vs Ali bin Abi Thalib (menantu Nabi Muhammad sekaligus saudara sepupu Nabi Muhammad). Satu kubu dengan Aisyah adalah Thalha dan Zubair bin Awwam dua sahabat Nabi ini disebut hadist Nabi sebagai penghuni syurga termasuk lawan perang mereka yaitu Ali bin Abi Thalib. Penyebab pecahnya Perang Jamal karena tidak tercapai deal (kesepakatan) mengenai penyelesaian kasus pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. Khalifah Ali menghendaki menciptakan stabilitas negara lebih dulu baru mengadili pembunuh Utsman, sedangkan kubu Aisyah menghendaki kasus pembunuhan Khalifah Utsman lebih diutamakan. Konon siti Aisyah pada masa Nabi Muhammad masih hidup di awal pernikahannya bersama Kanjeng Nabi Muhammad terjadi fitnah ketika Aisyah ketinggalan rombongan (kafilah) karena ketiduran dan kafilah Nabi mengira Aisyah ikut serta. Rombongan Kafilah baru menyadari kalau Aisyah ketinggalan saat menyusul kafilah mereka Aisyah disertai sahabat Nabi yang bernama Shafwan bin Muatthol yang menemukan Aisyah ketiduran di tengah jalan sendirian, sehingga timbul desas-desus (kayak berita gosip infotaintment di TV Indonesia) bahwa Aisyah selingkuh. Maka Nabi meminta pendapat sahabat-sahabat terdekatnya, bagaimana beliau sebaiknya menyikapi Aisyah, Ali pada saat itu berpendapat, "masih ada wanita lain yang lebih baik" maksudnya ceraikan saja Aisyah. Sikap dan saran Ali ini sampai juga ke telinga siti Aisyah. Fitnahpun tidak terbukti dan Aisyah masih menjadi Istri Kanjeng Nabi Muhammad sampai akhir hayat beliau. Akhir perang Jamal adalah dari Kubu Aisyah, terbunuh thalha dan zubair. Sedangkan Aisyah dilumpuhkan Ali dengan memotong kedua kaki onta (jamal) yang ditunggangi Aisyah. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Khalifah Ali bin Abi Thalib, selanjutnya kubu Ali sendiri mengantarkan Aisyah ke Mekkah sehingga Aisyah tidak terdengar lagi terlibat dalam kancah politik hingga akhir hayat. Perang yang kedua adalah perang Shiiffin, yaitu perang antara kubu Khalifah Ali bin Abi Thalib VS kubu Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Penyebabnya hampir sama dengan perang Jamal tidak ada kesepakatan (deal) tentang penyelesaian kasus pembunuhan Khalifah Utsman. Dua kubu ini memang berseteru sejak nenek moyang mereka terutama penguasaan Ka'bah di Mekkah. Ali bin Abi Thalib adalah keturunan Bani Hasyim sedangkan Muawiyah adalah keturunan Bani Umayyah. Mu'awiyah adalah kerabat dekat dengan Utsman bin Affan yang menjadi isyu persoalan konflik perang shiffin. Perang saudara ini berakhir imbang dengan sama-sama menderita. Sebenarnya secara militer kubu Ali hampir menang namun kubu Mu'awiyah melalui Amr bin 'Ash menancapkan Mushaf Qur'an di atas tombak menawarkan damai dengan berunding kembali kepada Kitabullah Al qur'an. Ali yang tahu persis sikap dan kelakuan Amr bin 'Ash menolak berunding, akan menuntaskan perang, namun para pengikutnya banyak yang menolak melanjutkan perang karena kelelahan setelah perang Jamal yang menghabiskan banyak energi. Maka Ali tidak mempunyai pilihan kecuali berunding. Disepakati kedua kubu mengirimkan delegasi untuk maju di meja perundingan. Dari kubu Muawiyah menunjuk Amr b
Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
nya keluar dari kelompok yang > berseteru. Kelompok ini sebenarnya kebanyakan berasal dari kubu Khalifah Ali > bin Abi Thalib, pasca perundingan tsb tidak setuju dengan Ali bin Abi Thalib > maupun Muawiyah, maka mereka memutuskan supaya membunuh tiga orang sebagai > biang kerok konflik tidak jelas tsb yaitu : Khalifah Ali bin Abi Thalib, > Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan Amr bin Ash. Eksekutor pun sudah disiapkan kaum > Khawarij namun yang berhasil menjalankan tugas cuma membunuh Ali bin Abi > Thalib, sedangkan Mu'awiyah selamat yang akhirnya sepeninggal Khalifah Ali, > mendirikan dinasti kekhalifahan Bani Umayyah, sedangkan untuk membalas jasa > juru bicaranya, Amr bin Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir (dulu pernah > menjadi amir di Mesir namun dipecat oleh Khalifah Umar bin Khattab). > > Tidak lama setelah muncul gerakan khawarij muncul pula firqah Syi'ah yang > mengagungkan Ali bin Abi Thalib beserta keturunannya dari Fatimah putri > Kanjeng Nabi Muhammad. Sebenarnya aliran Syi'ah ini muncul karena konflik > politik namun akhirnya bergeser menjadi aliran theologi sampai sekarang tetap > exist dengan mayoritas ada i Iran. Juga muncul gerakan mur'ji'ah namun > gerakan ini kecil dan hilang ditelan sejarah. > > Nah uniknya, Ibnu taymiyah dan pengikutnya mengharamkan bertanya siapa yang > salah dalam konfilik perang jamal mupun perang shiffin. > > Wassalam > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sen, 19/7/10, Waluya menulis: > > Dari: Waluya > Judul: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim > membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M). > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 12:44 AM > > > > > > > > Â > > > > > > > > > > > Wikan Danar Sunindyo wrote: > > > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > > > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik > > > ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan > > > utsman, etc > > > > Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah > tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah > yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH > yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam > memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah > kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar > kota selama 10 tahun. > > > > Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya > dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena > waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah > menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi > "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak > menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar > kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai. > > > > Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib > (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). > Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN > (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang > berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3). > > > > Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan > masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya > dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, > permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini > makin menjadi-jadi. > > > > Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku > sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang > sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ > tidak diakui oleh orang Syiah. > > > > Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi. > > > > Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. > Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997 > > > > Salam, > > WALUYA > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
k tampil lebih dulu mengumumkan pemecatan kedua > pemimpin yang berseteru ini. Giliran Amr bin Ash tampil dia justru > menampilkan sebagai Muawiyah sebagai pemimpin. Perundingan pun berakhir > dengan kisruh tanpa ada penyelesaian berarti. > > Maka muncullah gerakan Khawarij yang artinya keluar dari kelompok yang > berseteru. Kelompok ini sebenarnya kebanyakan berasal dari kubu Khalifah Ali > bin Abi Thalib, pasca perundingan tsb tidak setuju dengan Ali bin Abi Thalib > maupun Muawiyah, maka mereka memutuskan supaya membunuh tiga orang sebagai > biang kerok konflik tidak jelas tsb yaitu : Khalifah Ali bin Abi Thalib, > Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan Amr bin Ash. Eksekutor pun sudah disiapkan kaum > Khawarij namun yang berhasil menjalankan tugas cuma membunuh Ali bin Abi > Thalib, sedangkan Mu'awiyah selamat yang akhirnya sepeninggal Khalifah Ali, > mendirikan dinasti kekhalifahan Bani Umayyah, sedangkan untuk membalas jasa > juru bicaranya, Amr bin Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir (dulu pernah > menjadi amir di Mesir namun dipecat oleh Khalifah Umar bin Khattab). > > Tidak lama setelah muncul gerakan khawarij muncul pula firqah Syi'ah yang > mengagungkan Ali bin Abi Thalib beserta keturunannya dari Fatimah putri > Kanjeng Nabi Muhammad. Sebenarnya aliran Syi'ah ini muncul karena konflik > politik namun akhirnya bergeser menjadi aliran theologi sampai sekarang tetap > exist dengan mayoritas ada i Iran. Juga muncul gerakan mur'ji'ah namun > gerakan ini kecil dan hilang ditelan sejarah. > > Nah uniknya, Ibnu taymiyah dan pengikutnya mengharamkan bertanya siapa yang > salah dalam konfilik perang jamal mupun perang shiffin. > > Wassalam > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sen, 19/7/10, Waluya menulis: > > Dari: Waluya > Judul: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim > membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M). > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 12:44 AM > > > > > > > > Â > > > > > > > > > > > Wikan Danar Sunindyo wrote: > > > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > > > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik > > > ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan > > > utsman, etc > > > > Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah > tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah > yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH > yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam > memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah > kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar > kota selama 10 tahun. > > > > Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya > dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena > waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah > menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi > "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak > menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar > kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai. > > > > Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib > (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). > Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN > (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang > berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3). > > > > Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan > masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya > dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, > permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini > makin menjadi-jadi. > > > > Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku > sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang > sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ > tidak diakui oleh orang Syiah. > > > > Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi. > > > > Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. > Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997 > > > > Salam, > > WALUYA > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >
Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
Khattab). Tidak lama setelah muncul gerakan khawarij muncul pula firqah Syi'ah yang mengagungkan Ali bin Abi Thalib beserta keturunannya dari Fatimah putri Kanjeng Nabi Muhammad. Sebenarnya aliran Syi'ah ini muncul karena konflik politik namun akhirnya bergeser menjadi aliran theologi sampai sekarang tetap exist dengan mayoritas ada i Iran. Juga muncul gerakan mur'ji'ah namun gerakan ini kecil dan hilang ditelan sejarah. Nah uniknya, Ibnu taymiyah dan pengikutnya mengharamkan bertanya siapa yang salah dalam konfilik perang jamal mupun perang shiffin. Wassalam Abdul Mu'iz --- Pada Sen, 19/7/10, Waluya menulis: Dari: Waluya Judul: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M). Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 12:44 AM > Wikan Danar Sunindyo wrote: > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik > ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan > utsman, etc Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar kota selama 10 tahun. Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai. Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3). Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini makin menjadi-jadi. Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ tidak diakui oleh orang Syiah. Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi. Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997 Salam, WALUYA [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
"Waluya"---suatu bukti lagi bahwa pembunuhan2 sesama islam sudah berlaku sebelum datangnya Islam begitu bukan? Jadi budaya pembunuhan2 saudara2 sebangsa itu adalah budaya Arab sampai hari ini. Bagaimana kalau Islam tidak datang di tanah Arab yaaa? Akan lebih hancur lagiseperti di negeri Afganistan dan Somalia. semoga budaya arab itu jangan sampai di Indonesia atas nama agama. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, wrote: > > > Wikan Danar Sunindyo wrote: > > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik > > ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan > > utsman, etc > > Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah > tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah > yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH > yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam > memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah > kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar > kota selama 10 tahun. > > Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya > dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena > waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah > menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi > "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak > menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar > kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai. > > Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib > (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). > Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN > (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang > berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3). > > Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan > masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya > dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, > permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini > makin menjadi-jadi. > > Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku > sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang > sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ > tidak diakui oleh orang Syiah. > > Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi. > > Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. > Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997 > > Salam, > WALUYA >
[wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
> Wikan Danar Sunindyo wrote: > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik > ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan > utsman, etc Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar kota selama 10 tahun. Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai. Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3). Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini makin menjadi-jadi. Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ tidak diakui oleh orang Syiah. Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi. Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997 Salam, WALUYA
Re: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
pingin tau lebih banyak, beli dong :-) mas, kalo ada buku2 yang menulis sumbang atau minor tentang sejarah islam, itu pasti murid2nya orientalis, terlibat JIL, ngga bener deh, jangan percaya. orang HT juga bilang kalo museum Topkapi itu "bikinan" Ataturk dan sobat2nya Yahudi dan Barat, setelah khalifah jatuh, terus dibuatin seakan2 haremnya 500 dll. Fitnah gitu jadi ngga boleh percaya lho ya, khalifah itu pemimpin urusan dunia dan agama, wajib ditaati! kalo tentang muawiyah-ali, yazid-hussein, itu rekayasa Yahudi Abdullah bin Saba. orang2 muslimnya sih baik-baik semua! yang membunuh khalifah itu orang majusi (pembunuh Umar), kalo toh ktp-nya muslim (pembunuh Usman) itu orang munafik. gampang kan? 2010/7/18 Wikan Danar Sunindyo > > > baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif > saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik ali > vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan utsman, > etc > > salam, > -- > Wikan > > 2010/7/18 Waluya > > > > > > > > > > > Wikan Danar Sunindyo wrote: > > > mengapa tidak ada buku sejarah Islam yang lengkap? > > > karena sejarawan Islam (apalagi sejarawan Islam kontemporer) sulit > > > untuk menerima fakta sejarah dari pihak lain yang > > > berlawanan/bertentangan. Jadi maunya nulis yang baik2 saja tentang > > > sejarah Islam. > > > > Kelihatannya enggak juga Pak Wikan, ada juga yang melihatnya secara > obyektif, paling tidak di buku yang saya punyai. Saya punya dua, semauanya > disusun oleh Sejarahwan muslim, yang satu muslim orang Pakistan > (terjemahan), sedangkan yang satu lagi, orang Indonesia keturunan Bangla > Desh (tadinya pakistan juga ...hehehe). Ini salah satu contoh yang ditulis > oleh M. Abdul Karim dosen UIN Yogyakarta dalam bukunya "Sejarah Pemikiran > dan Peradaban Islam": > > > > Sultan Turki Ottoman abad ke 15 yang menaklukan Konstantinopel, Muhammand > II, yang dalam sejarah terkenal sebagai Muhammad Al-Fatih MENERAPKAN > UNDANG-UNDANG BARU DALAM ISLAM yang disahkan dalam QANUM NAMAH, yaitu > menetapkan bahwa MEMBUNUH SAUDARA KANDUNG, temasuk KEPONAKAN, PAMAN dan > KELUARGA DEKAT yang dianggap bersaing dalam perebutan kekuasaan, adalah > HALAL. Dengan alasan, bahwa lebih baik negara itu utuh daripada kehilangan > wilayah. Fatwa tersebut disahkan oleh shaikh-Al Islam. (halaman 313). > > > > Pantesan seperti pernah disinggung Pak Donnie, sukseksi Sultan/ Khalifah > di Turki Ottoman itu penuh dengan pertumpahan darah. "Fatwa" ini baru > "disetop" oleh Sultan/Khalifah Selim II, di abad 16. Itupun tidak > sepenuhnya, karena pesaingnya (= saudara2nya sendiri) walaupun tidak > dibunuh, tapi tetap di kurung. > > > > Contoh diatas, menunjukkan Pak Abdul Karim, berusaha seobyektif mungkin > dalam menuliskan riwayat "kegemilangan" Kekhalifahan Turki Ottoman. > > > [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan utsman, etc salam, -- Wikan 2010/7/18 Waluya > > > > > Wikan Danar Sunindyo wrote: > > mengapa tidak ada buku sejarah Islam yang lengkap? > > karena sejarawan Islam (apalagi sejarawan Islam kontemporer) sulit > > untuk menerima fakta sejarah dari pihak lain yang > > berlawanan/bertentangan. Jadi maunya nulis yang baik2 saja tentang > > sejarah Islam. > > Kelihatannya enggak juga Pak Wikan, ada juga yang melihatnya secara obyektif, > paling tidak di buku yang saya punyai. Saya punya dua, semauanya disusun oleh > Sejarahwan muslim, yang satu muslim orang Pakistan (terjemahan), sedangkan > yang satu lagi, orang Indonesia keturunan Bangla Desh (tadinya pakistan juga > ...hehehe). Ini salah satu contoh yang ditulis oleh M. Abdul Karim dosen UIN > Yogyakarta dalam bukunya "Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam": > > Sultan Turki Ottoman abad ke 15 yang menaklukan Konstantinopel, Muhammand II, > yang dalam sejarah terkenal sebagai Muhammad Al-Fatih MENERAPKAN > UNDANG-UNDANG BARU DALAM ISLAM yang disahkan dalam QANUM NAMAH, yaitu > menetapkan bahwa MEMBUNUH SAUDARA KANDUNG, temasuk KEPONAKAN, PAMAN dan > KELUARGA DEKAT yang dianggap bersaing dalam perebutan kekuasaan, adalah > HALAL. Dengan alasan, bahwa lebih baik negara itu utuh daripada kehilangan > wilayah. Fatwa tersebut disahkan oleh shaikh-Al Islam. (halaman 313). > > Pantesan seperti pernah disinggung Pak Donnie, sukseksi Sultan/ Khalifah di > Turki Ottoman itu penuh dengan pertumpahan darah. "Fatwa" ini baru "disetop" > oleh Sultan/Khalifah Selim II, di abad 16. Itupun tidak sepenuhnya, karena > pesaingnya (= saudara2nya sendiri) walaupun tidak dibunuh, tapi tetap di > kurung. > > Contoh diatas, menunjukkan Pak Abdul Karim, berusaha seobyektif mungkin dalam > menuliskan riwayat "kegemilangan" Kekhalifahan Turki Ottoman.
[wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
> Wikan Danar Sunindyo wrote: > mengapa tidak ada buku sejarah Islam yang lengkap? > karena sejarawan Islam (apalagi sejarawan Islam kontemporer) sulit > untuk menerima fakta sejarah dari pihak lain yang > berlawanan/bertentangan. Jadi maunya nulis yang baik2 saja tentang > sejarah Islam. Kelihatannya enggak juga Pak Wikan, ada juga yang melihatnya secara obyektif, paling tidak di buku yang saya punyai. Saya punya dua, semauanya disusun oleh Sejarahwan muslim, yang satu muslim orang Pakistan (terjemahan), sedangkan yang satu lagi, orang Indonesia keturunan Bangla Desh (tadinya pakistan juga ...hehehe). Ini salah satu contoh yang ditulis oleh M. Abdul Karim dosen UIN Yogyakarta dalam bukunya "Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam": Sultan Turki Ottoman abad ke 15 yang menaklukan Konstantinopel, Muhammand II, yang dalam sejarah terkenal sebagai Muhammad Al-Fatih MENERAPKAN UNDANG-UNDANG BARU DALAM ISLAM yang disahkan dalam QANUM NAMAH, yaitu menetapkan bahwa MEMBUNUH SAUDARA KANDUNG, temasuk KEPONAKAN, PAMAN dan KELUARGA DEKAT yang dianggap bersaing dalam perebutan kekuasaan, adalah HALAL. Dengan alasan, bahwa lebih baik negara itu utuh daripada kehilangan wilayah. Fatwa tersebut disahkan oleh shaikh-Al Islam. (halaman 313). Pantesan seperti pernah disinggung Pak Donnie, sukseksi Sultan/ Khalifah di Turki Ottoman itu penuh dengan pertumpahan darah. "Fatwa" ini baru "disetop" oleh Sultan/Khalifah Selim II, di abad 16. Itupun tidak sepenuhnya, karena pesaingnya (= saudara2nya sendiri) walaupun tidak dibunuh, tapi tetap di kurung. Contoh diatas, menunjukkan Pak Abdul Karim, berusaha seobyektif mungkin dalam menuliskan riwayat "kegemilangan" Kekhalifahan Turki Ottoman. Salam, WALUYA
[wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).
Laksamana Cheng Ho, katanya seorang kasim, alias laki-laki yang dikebiri ... Salam, Waluya --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, donnie damana wrote: > > Kayaknya yang nulis artikel itu sebenernya menyadur artikel yang ada di mbah > Wiki dengan agak sedikit terlalu bersemangat (seperti penulis muslim tentang > sejarah Islam pada umumnya), hingga angka 20 juta menjadi 200 juta, Islam > masuk ke CIna pada periode kalifah Usman, menjadi pada periode hijrahnya Nabi. > Tapi memang menurut mbah WIki, Umat muslim punya pengaruh penting di > pemerintahan beberapa dinasti Cina, beberapa jendral besar dan kepercayaan > kaisar adalah muslim dan salah satu yang terkenal adalah admiral Ceng He > (Ceng Ho). > Cuma memang nggak pernah ada kekalifahan islam di Cina.. itu angan2 kosong > yang dipercayai uztad HMNA saja..