Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
bagaimana dengan HTI yang nyata2 bertujuan mengganti NKRI dan
mengganti dasar negara Pancasila?
bukankah mereka nyata2 bermaksud makar terhadap pemerintah Indonesia yang sah?

salam,
--
Wikan

2010/7/5 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 Abdul Muiz wrote:
 Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau faham 
 pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah belajar 
 sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah memiliki 
 aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
 
 HMNA:
 Supaya anak muda dapat bernalar harus pula disuguhkan kepada mereka 
 bahan-bahn untuk dapat berpikir kritis. Bahan-bahan itu antara lain marxisme, 
 trik-trik neo-marxisme dan aqidah. Dan yang perlu diwaspadai, ialah tidak 
 semua bahkan kebanyakan generasi muda kontemporer terbius oleh narkoba 
 hura-hura.


Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
 pendukung Ahmadiyah. Kami memiliki bukti video bahwa di 
antara para pendukung Ahmadiyah yang tergabung dalam AKKBB ini ada yang membawa 
senjata api dan bahkan sempat diletuskan. Selain itu mereka juga menghina, 
menjelek-jelekkan bahkan memaki-maki kami terlebih dulu, tegas Munarman dalam 
konferensi pers di markas FPI, Jakarta Senin (2/6). Saya juga tegaskan bahwa 
itu bukanlah FPI, namun beberapa laskar ormas Islam yang tergabung di bawah KLI 
yang dikomandani saya sendiri, tegas Munarman.

Pernyataan senada dilontarkan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail 
Yusanto. Mereka mengumpat dan memaki-maki, mereka katakan Laskar Kafir, Laskar 
Syetan dan sebagainya. Ada bukti video yang memperlihatkan seorang peserta aksi 
berkaos putih dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya sempat 
mengeluarkan sebuah senjata api dan menembakkannya, kata Yusanto.

Saidiman, Korlap AKKBB, yang aktivis JIL Utan Kayu menyebut Islam anjing!.  
Lihat beritanya = 
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=6944Itemid=1

***

Lambatnya pemerintah dalam menyelesaikan kasus Ahmadiyah menjadi pangkal 
konflik sosial yang terjadi. Kekerasan yang dilakukan oleh beberapa laskar 
ormas Islam yang tergabung di bawah KLI--jadi bukan FPI, yang berhari-hari 
menjadi bulan-bulanan mas media neolib--harus dilihat sebagai reaksi atas 
ketidak-tegasan pemerintah terhadap Ahmadiyah.

Ala kulli hal, Pemerintah dihimbau untuk segera mengambil keputusan tegas 
mengenai keberadaan aliran-aliran sesat agama di dalam agama di Indonesia 
seperti Ahmadiyah. Karena jika hal itu tidak dilakukan, maka konflik horisontal 
akibat reaksi atas tindak kekerasan non-fisik (simbolik), tidak mustahil akan 
berulang terus. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 8 Juni 2008
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/06/831-as-tak-pantas-ikut-campur-urusan.html

- Original Message - 
From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 05, 2010 14:45
Subject: Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = 
Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

bagaimana dengan HTI yang nyata2 bertujuan mengganti NKRI dan
mengganti dasar negara Pancasila?
bukankah mereka nyata2 bermaksud makar terhadap pemerintah Indonesia yang sah?

salam,
--
Wikan

2010/7/5 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id






- Original Message - 
From: al...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 05, 2010 21:28
Subject: Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung 
Naga di Kota

Jadi kesimpulannya HMNA ulama makar yang mendukung teroris? Kapan ditertibkan 
ulama kayak gini?

Salam
Mia

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Sepertinya yang dipermasalahkan bung Wikan adalah kesamaan 
antara PKI dengan HTI/FPI, yaitu semuanya ingin mengganti 
dasar negara NKRI dari Pancasila menjadi Komunis (untuk 
PKI), dan Islam (untuk FPI dan HTI). Lebih lagi HTI ingin 
menjadikan Indonesia sebagai bagian (jajahan?) dari negara 
Islam yang dipimpin seorang khalifah.
Tetapi jawaban pak HMNA ke arah yang lain.
KM

Original Message
From: mnur.abdurrah...@yahoo.co.id
Date: 05/07/2010 14:41 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: 
mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar 
Patung Naga di Kota

Wrote:
 Wikan Danar Sunindyo 
bagaimana dengan HTI yang nyata2 bertujuan mengganti NKRI 
dan
mengganti dasar negara Pancasila?
bukankah mereka nyata2 bermaksud makar terhadap pemerintah 
Indonesia yang sah?
##
HMNA:
Ente belum baca postingan saya? Baiklah, ini saya 
sampaikan sekali lagio

Catatan Jubir HTI: The Jakarta Post dan Bias Media (iasma)

Menurut para pakar komunikasi, apa yang iasma pada media 
massa cetak, atau yang kita lihat di media elektronik, 
sesungguhya adalah realitas tangan kedua (second-hand 
reality). Maksudnya, apa yang iasma atau kita lihat dan 
kita dengar itu bukanlah realitas sesungguhnya melainkan 
formulasi atas realitas yang ada, yang dihasilkan melalui 
proses-proses olah jurnalistik baik dalam penulisan, 
pengambilan gambar, editing, sorting (penyaringan) dan 
sebagainya. Semua itu tentu sangat bergantung pada person-
person yang melakukan tugas itu. Oleh karena itu, meski 
dalam teori pers harus bersikap netral, dalam kenyataannya 
pemberitaan media iasm selalu mengalami bias. 

Seberapa bias dan kemana pembiasan itu terjadi sangatlah 
dipengaruhi oleh iasma dan kepentingan dari media tersebut. 
Semakin besar ketidakselarasan iasma dan kepentingan media 
terhadap obyek pemberitaan, maka kemungkinan terjadinya 
bias akan semakin besar. Itu terjadi pada banyak media, di 
antaranya ias The Jakarta Post. Lihatlah bagaimana ias ini 
menulis soal syariah, Khilafah dan kegiatan gerakan Islam, 
termasuk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

Dalam kasus gugatan kelompok AKKBB terhadap UU Nomer 1 
PNPS Tahun 1965 misalnya, ias The Jakarta Post (TJP) pada 
tanggal 2 Februari 2010 memberitakan penolakan yang 
dilakukan oleh HTI dengan judul, Militant Groups Ready to 
Defend Controversial Law. TJP menulis, The Islamic 
Defenders Front (FPI) and Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) 
said they would defend the controversial blasphemy law(*), 
calling the move to scrap the 45-year-old  law as an 
attempt to liberalize and destroy Islam. The two radical 
groups have met with Religious Affairs Minister Suryadharma 
Ali to lend their support  to the government to fight 
against the plan of human rights groups to have the law 
reviewed by the Constitutional Court. 

Penggunaan istilah 'militant groups' atau 'radical groups' 
tentu sangat tendensius karena istilah ini memberikan 
konotasi yang buruk; seolah HTI adalah kelompok yang anti 
dialog dan cenderung pada kekerasan. Lagi pula yang menolak 
bukan hanya HTI. Banyak ormas Islam lain seperti NU dan 
Muhammadiyah yang juga menolak, tetapi tak terlalu 
ditonjolkan.

Bukan hanya menyebut HTI sebagai kelompok iasma atau 
kelompok radikal, TJP juga menyebarkan kabar insinuatif 
yang mengatakan bahwa HTI turut serta dalam pertemuan 
dengan Menteri Agama. Meski ias ini hanya mengutip kuasa 
ias kelompok AKB, Uli Parulian, tidak tampak usaha TJP 
untuk melakukan pengecekan kepada HTI. TJP pada 4 Februari 
2010 menulis: Uli Parulian Sihombing, a lawyer for the 
review petitioners, deplored the meeting between the 
religious minister and the militant groups. A minister 
should not conduct such a meeting. The worst thing is, we 
are also informed that the meeting used state funds, he 
told the Post. 

Lebih keji lagi, TJP juga menulis kabar fitnah, bahwa demo 
AKKBB(**) pada Juni 2008 lalu diserang oleh anggota HTI: In 
2008, a pro-Ahmadiyah group called the National Alliance 
for the Freedom of Faith and Religion, was attacked by FPI 
and Hizbut Tahrir members, who strongly supported the 
government's move to ban Ahmadiyah. Padahal kenyataannya 
tidaklah demikian.

Untuk menambah kuatnya opini terhadap buruknya tindakan 
HTI dan berbagai ormas Islam yang menolak judicial review 
terhadap UU Nomer 1 PNPS Tahun 1965, TJP memuat sejumlah 
komentar dari Pembaca yang tentu saja kebanyakan 
mendukung kelompok AKKBB itu. Di antaranya: 

Way to go, NGO! Crush the law (Hancurkan UU itu), it's so 
out-of-date (Itu UU kuno). (Jeffrey, Jakarta).
This is the problem when religious entities obtain 
political power (Inilah problem ketika kelompok agama 
mendapatkan kekuasaan politik. (Sheldon Archer, 
Probolinggo, East Java).
This is a battle between an ultra-conservative theocratic 
dictatorship versus a liberal democracy which upholds human 
rights and freedom even for the minorities (Ini

Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kalau melihat dari sejarah masa lalu indonesia ada dua elemen ekstrim
yang ingin merongrong keberadaan negara kesatuan republik indonesia
yang pertama, ekstrim kanan ... kelompok agama, yang berusaha
memanfaatkan doktrin-doktrin agama untuk melakukan kekerasan dan
pembenaran atas tindakannya dan mengubah dasar negara Indonesia
menjadi dasar agama
yang kedua, kelompok ekstrim kiri, kelompok komunis yang berusaha
untuk mewujudkan paham komunisme di indonesia
pada satu level tertentu kedua2-nya bisa sama-sama militan
kalau dulu kita baca koran dari arsip sejarah banyak kelompok2 yang
berafiliasi PKI yang melakukan aksi sepihak, melakukan perampasan
tanah, penyerbuan terhadap basis-basis agama
kini yang terjadi sebaliknya, kelompok2 berbasis agama melakukan
aksi-aksi sepihak, penyerangan dan perusakan terhadap fasilitas
kelompok/organisasi lain yang dinilai tidak sejalan dengan mereka
sementara pemerintah sendiri melalui penegak-penegak hukumnya tidak
bisa melakukan apa2
apa ini kondisi ibukota sedang hamil tua?
indonesia dikondisikan sebagai ajang battlefield di mana ideologi2
bertemu dan berkonflik

salam,
--
Wikan

2010/7/5 kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id



 Sepertinya yang dipermasalahkan bung Wikan adalah kesamaan
 antara PKI dengan HTI/FPI, yaitu semuanya ingin mengganti
 dasar negara NKRI dari Pancasila menjadi Komunis (untuk
 PKI), dan Islam (untuk FPI dan HTI). Lebih lagi HTI ingin
 menjadikan Indonesia sebagai bagian (jajahan?) dari negara
 Islam yang dipimpin seorang khalifah.
 Tetapi jawaban pak HMNA ke arah yang lain.
 KM


Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik sunny
Bicara tentang komunisme (PKI).  Pada tahun 1928 di Makassar diadakan kongres 
bersama antara Serikat Islam dan PKI. 

  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, July 05, 2010 10:23 AM
  Subject: Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas 
= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota



  kalau melihat dari sejarah masa lalu indonesia ada dua elemen ekstrim
  yang ingin merongrong keberadaan negara kesatuan republik indonesia
  yang pertama, ekstrim kanan ... kelompok agama, yang berusaha
  memanfaatkan doktrin-doktrin agama untuk melakukan kekerasan dan
  pembenaran atas tindakannya dan mengubah dasar negara Indonesia
  menjadi dasar agama
  yang kedua, kelompok ekstrim kiri, kelompok komunis yang berusaha
  untuk mewujudkan paham komunisme di indonesia
  pada satu level tertentu kedua2-nya bisa sama-sama militan
  kalau dulu kita baca koran dari arsip sejarah banyak kelompok2 yang
  berafiliasi PKI yang melakukan aksi sepihak, melakukan perampasan
  tanah, penyerbuan terhadap basis-basis agama
  kini yang terjadi sebaliknya, kelompok2 berbasis agama melakukan
  aksi-aksi sepihak, penyerangan dan perusakan terhadap fasilitas
  kelompok/organisasi lain yang dinilai tidak sejalan dengan mereka
  sementara pemerintah sendiri melalui penegak-penegak hukumnya tidak
  bisa melakukan apa2
  apa ini kondisi ibukota sedang hamil tua?
  indonesia dikondisikan sebagai ajang battlefield di mana ideologi2
  bertemu dan berkonflik

  salam,
  --
  Wikan

  2010/7/5 kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id
  
  
  
   Sepertinya yang dipermasalahkan bung Wikan adalah kesamaan
   antara PKI dengan HTI/FPI, yaitu semuanya ingin mengganti
   dasar negara NKRI dari Pancasila menjadi Komunis (untuk
   PKI), dan Islam (untuk FPI dan HTI). Lebih lagi HTI ingin
   menjadikan Indonesia sebagai bagian (jajahan?) dari negara
   Islam yang dipimpin seorang khalifah.
   Tetapi jawaban pak HMNA ke arah yang lain.
   KM


  




  ===
  Email scanned by PC Tools - No viruses or spyware found.
  (Email Guard: 7.0.0.18, Virus/Spyware Database: 6.15360)
  http://www.pctools.com
  === 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
coba kita buktikan klaim HT mau menyelamatkan Indonesia
Indonesia saat ini berdasar Pancasila, khalifah berdasar syariat
Islam, berarti membubarkan NKRI yang berdasar Pancasila
Indonesia saat ini menggunakan konstitusi nasional, khalifah
menggunakan syariat Islam, berarti NKRI mau dibubarkan
Indonesia saat ini adalah negara yang berdaulat, khalifah bermaksud
menyatukan negara2 dalam kekuasaannya, berarti NKRI akan dihapus dan
dijadikan bagian dari kekhalifahan
jadi jelas2 yang dilakukan HT adalah upaya makar, penggantian
ideologi, dasar negara dan pembubaran negara terhadap NKRI yang sah
apakah HT bisa menolong Indonesia mengingat khalifah sendiri tidak ada
bagaimana mungkin kita meminta pertolongan pada sesuatu yang tidak ada?
sekarang tanyakan siapa pendukung khilafah? mereka adalah orang2 yang
ambisius yang mau menggunakan dogma agama untuk kepentingan politiknya
apa iya mereka mau memperjuangkan islam, mengingat cara2-nya
menggunakan taktik a la machiavelli yang menghalalkan segala cara,
mengedepankan nafsu politik ketimbang akhlak kepada sesama muslim
serta berencana melakukan bughot/pemberontakan terhadap
pemimpin/pemerintah yang sah

salam
--
Wikan


2010/7/5 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 KM wrote:
 Sepertinya yang dipermasalahkan bung Wikan adalah kesamaan antara PKI dengan 
 HTI/FPI, yaitu semuanya ingin mengganti dasar negara NKRI dari Pancasila 
 menjadi Komunis (untuk PKI), dan Islam (untuk FPI dan HTI). Lebih lagi HTI 
 ingin menjadikan Indonesia sebagai bagian (jajahan?) dari negara Islam yang 
 dipimpin seorang khalifah.
 Tetapi jawaban pak HMNA ke arah yang lain.
 ##
 HMNA:
 Sebenarnya yang paling absah untuk menjawab bung Wikan adalah HTI sendiri. 
 Itulah sebabnya yang saya posting adalah: Catatan Jubir HTI: The Jakarta 
 Post dan Bias Media (iasma).. Apa Pak KM sudah baca baik-baik postingan itu? 
 Sebab dalam Catatan Jubir HTI: The Jakarta Post dan Bias Media (iasma) 
 sudah terjawab yang dipermasalahkan bung Wikan adalah kesamaan antara PKI 
 dengan HTI. (Semua postingan saya mengenai FPI juga sebenarnya sudah terjawab 
 yang dipermasalahkan tersebut).

 Baiklah, saya copy paste dari bawah:

 Di bagian lain, Bram juga menuduh, dengan mengutip Ed Husain (yang pernah 
 hanya beberapa saat ikut halqah bersama HT Britain), bahwa HT banyak 
 menggunakan metode Lenin dan Trotsky. Mungkin karena pemikiran Lenin sudah 
 puluhan tahun dilarang di sini, maka tidak seorang pun ias menunjukkan ada 
 pengaruh Lenin dalam metode HT. Hanya karena HT mengemas ide Lenin dalam 
 jargon Islam, tidak berarti Leninisme tidak ada.

 Baik Ahmadiyah maupun HT keduanya memang mengajak orang untuk mempercayai 
 Islam yang menjadi versinya. Bedanya, Ahmadiyah lebih concern pada aspek 
 spiritual, sedangkan HT pada aspek politik. Ahmadiyah akan bahagia melihat 
 Republik Indonesia menjadi lebih damai dan sejahtera, sedangkan HT
 akan merasa senang bila berhasil menghancurkan Republik Indonesia dan 
 menegakkan Khilafah. Jadi mana yang lebih berbahaya untuk iasm ini?
 
 Tulisan Bram itu jelas salah besar, sangat tendensius dan provokatif. Metode 
 perjuangan HT murni dipetik dari metode dakwah Rasulullah saw. Tidak 
 sedikitpun tercampuri metode di luar Islam, apalagi dari tokoh komunis 
 seperti Lenin.Bagaimana pula ias menyimpulkan bahwa HT ingin menghancurkan 
 Indonesia? HT, melalui penerapan syariah di bawah naungan Khilafah yang 
 tengah diperjuangkannya itu, justru ingin menyelamatkan Indonesia. Justru 
 sekularisme dengan Kapitalisme itulah yang sesungguhnya telah menghancurkan 
 Indonesia sebagaimana tampak dewasa ini dengan maraknya berbagai persoalan 
 tengah melanda negeri ini dalam seluruh aspek seperti kemiskinan, kerusakan 
 moral, korupsi, ketidakadilan dan sebagainya.

 Tulisan ngawur seperti itu tidak akan mungkin muncul di ias yang banyak 
 dibaca oleh para ekspatriat dan diplomat asing di Jakarta kecuali bahwa 
 pengelola ias ini memang berideologi iasm dan anti ide-ide Islam yang 
 dikembangkan oleh HT, serta bertujuan mengembangkan kebencian pada kelompok 
 dan ide politik Islam. Di sinilah bias itu terjadi, dan akan terus terjadi, 
 karena itu memang telah menjadi tugas suci mereka. Waspadalah!


Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Lihat postingan saya tentang Khilafah dan Khalifah
HMNA

- Original Message - 
From: Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 05, 2010 20:46
Subject: Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas 
= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota


 coba kita buktikan klaim HT mau menyelamatkan Indonesia
 Indonesia saat ini berdasar Pancasila, khalifah berdasar syariat
 Islam, berarti membubarkan NKRI yang berdasar Pancasila
 Indonesia saat ini menggunakan konstitusi nasional, khalifah
 menggunakan syariat Islam, berarti NKRI mau dibubarkan
 Indonesia saat ini adalah negara yang berdaulat, khalifah bermaksud
 menyatukan negara2 dalam kekuasaannya, berarti NKRI akan dihapus dan
 dijadikan bagian dari kekhalifahan
 jadi jelas2 yang dilakukan HT adalah upaya makar, penggantian
 ideologi, dasar negara dan pembubaran negara terhadap NKRI yang sah
 apakah HT bisa menolong Indonesia mengingat khalifah sendiri tidak ada
 bagaimana mungkin kita meminta pertolongan pada sesuatu yang tidak ada?
 sekarang tanyakan siapa pendukung khilafah? mereka adalah orang2 yang
 ambisius yang mau menggunakan dogma agama untuk kepentingan politiknya
 apa iya mereka mau memperjuangkan islam, mengingat cara2-nya
 menggunakan taktik a la machiavelli yang menghalalkan segala cara,
 mengedepankan nafsu politik ketimbang akhlak kepada sesama muslim
 serta berencana melakukan bughot/pemberontakan terhadap
 pemimpin/pemerintah yang sah

 salam
 --
 Wikan 



Re: Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
bapak posting terlalu banyak, entah yang mana yang bapak maksud

salam,
--
Wikan

2010/7/5 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 Lihat postingan saya tentang Khilafah dan Khalifah
 HMNA


Parta2i Politik yang Berdasar Marxisme = Re: mesttinya ranggas = Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota

2010-07-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Abdul Muiz wrote:
Biarlah yang muda berpikir kritis dan logis bahwa yang namanya ide atau faham 
pasti ada irisan positifnya dengan faham lain. Biarlah generasi mudah belajar 
sendiri memilah dan memilih mengembangkan nalarnya apalagi sudah memiliki 
aqidah yang kuat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

HMNA:
Supaya anak muda dapat bernalar harus pula disuguhkan kepada mereka bahan-bahn 
untuk dapat berpikir kritis. Bahan-bahan itu antara lain marxisme, trik-trik 
neo-marxisme dan aqidah. Dan yang perlu diwaspadai, ialah tidak semua bahkan 
kebanyakan generasi muda kontemporer terbius oleh narkoba hura-hura.


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
341. Partai-Partai Politik yang Berdasar Marxisme yang Pernah Ada di Republik 
Indonesia

Seri 338 tgl. 6 September 1998 yang berjudul: Bingkai Reformasi mendapat 
tanggapan melalui deringan-deringan telepon. Ini sehubungan dengan penggalan 
tulisan seperti berikut: 
Reformasi bukanlah revolusi. Reformasi tidaklah menebas secara penuh serta 
membuang sama sekali semua nilai, produk zaman yang silam. Reformasi ialah 
meneruskan yang baik, meluruskan yang menyimpang, memperbaiki yang salah, 
menambah yang kurang dan membuang yang lebih dalam bingkai nilai yang telah 
disepakati secara nasional. 

Yang ditanggapi ialah meneruskan yang baik dari produk zaman yang silam. Mereka 
bertanya, yang manakah yang baik yang harus diteruskan dari Orde Baru. Sedianya 
Seri ini bernomor-urut 339, untuk menjawab tanggapan deringan itu. Namun 
sengaja ditunda dua nomor dengan pertimbangan tanggal 27 September 1998 hari 
ini lebih dekat ke hari pemberontakan Gerakan 30 September 1965 oleh Partai 
Komunis Indonesia, 33 tahun yang lalu. Ada baiknya generasi muda sekarang ini 
diberikan informasi tentang partai-partai politik yang seasas dengan PKI, yang 
mungkin kurang diketahui oleh generasi muda kita itu tentang partai-partai 
politik yang berdasar Marxisme yang pernah hidup dalam negara Republik 
Indonesia.

Kembali kepada deringan telepon tadi, saya jawab dengan ayat yang telah saya 
kutip dalam Seri 338: WLA YRJMNAKM SYNAN QWMN 'ALY ALA T'ADLWA A'ADLWA HW AQRB 
LLTQWY  (S. Al MAaDT, 8), dibaca: wala- yarjimannakum syana.a-nu qawmin 'ala- 
allaa- ta'dilu- i-dilu- huwa aqrabu littaqwa- (s. alma-idah), artinya: 
Janganlah karena kebencianmu atas suatu golongan sehingga kamu tidak berlaku 
adil, berlaku adillah karena keadilan itu lebih dekat kepada ketaqwaan (5:8).

Janganlah karena ketidak senangan kepada Orde Baru membuat orang tidak berlaku 
adil. Jangan sampai kebaikan seseorang ditutupi oleh rasa benci. Kalau kita mau 
adil, haruslah dengan jujur mengakui bahwa ada jasa Pak Harto bersama-sama 
dengan masyarakat yang anti komunis menyelamatkan Republik Indonesia dari 
cengkeraman komunisme. Inilah yang dimaksud dengan meneruskan yang baik dari 
produk zaman yang silam. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati 
meninggalkan belang. Anti komunis, itulah gading Soeharto, KKN itulah belang 
Soeharto. Itu baru namanya adil, menimbang sama rata, menimbun sama tinggi, 
menggali sama dalam, menempatkan sesuatu pada tempatnya, mengeluarkan sesuatu 
dari yang bukan tempatnya. 

Ketetapan MPR mengenai Marxisme dilarang di Indonesia harus tetap dipertahankan 
oleh bangsa Indonesia, oleh karena Das Kapitalnya Karl Marx walaupun memang 
mengenai ekonomi, akan tetapi berlandaskan atas filsafat historische 
materialisme, teori pertentangan kelas yang dialektis, radikalisme, dan sikap 
atheis yang memandang agama itu candu bagi rakyat. (Insya-Allah akan dikuliti 
nanti Marxisme dalam kolom ini). Maka perlu sekali Orde Reformasi menolak 
sekeras-kerasnya unjuk-rasa yang menyamaratakan untuk membebaskan semua napol, 
yang tidak memilah mana napol yang komunis, mana napol uang bukan komunis.

Berikut ini partai-partai politik yang berdasarkan Marxisme:

Partai Komunis Indonesia periode I, dipimpin oleh Muso, dihancurkan oleh Divisi 
Siliwangi setelah pemberontakan Madiun 1948. Pusatnya di Moscow ibu kota Uni 
Sovyet. Disebut Marxisme Leninisme, karena diterapkan oleh Lenin. Menerima 
Marxisme sebagai dogma.

Partai Komunis Indonesia periode II, dipimpin oleh Aidid, dihancurkan setelah 
pemberontakan Gerakan 30 September 1965. Pusatnya di Peking (sekarang dieja 
Beijing), ibu kota Republik Rakyat Cina. Disebut Marxisme Maoisme, karena 
diterapkan oleh Mao Tse Tung (sekarang dieja Mao Tse Dong). Menerima Marxisme 
sebagai dogma.

Partai Murba didirikan oleh Tan Malaka. Pernah memberontak dipimpin oleh 
Chairul Saleh, yang dikenal sebagai gerombolan pengacau Merapi-Merbabu komplex. 
Disebut Marxisme Trotzkisme, karena diterapkan oleh Trotzky. Juga menerima 
Marxisme sebagai dogma. Berbeda dengan Marxisme Leninisme dan Marxisme Maoisme 
yang menempuh gerakan terpusat secara internasional, maka Marxisme Trotzkisme 
bersifat gerakan nasional,