[zamanku] Re Bhagavad Gita bukan Pancama Veda!
*Pak ketut,* Anda ini lucu...Sudah Jelas anda masuk di konteks pembicaraan saya dan A...namun secara sepihak, anda buat kesimpulan yang semena2.. mari kita lihat kesalahan anda: *Ketut:* Pak Eka, Saya tidak akan minta maaf untuk sesuatu yang saya tidak merasa bersalah. Anda bahkan terlalu PD menuntut maaf sebelum anda membuktikan apa-apa. Mari kita lihat pengakuan anda : *A:* Kalau pak eka mau merobek-robek BG dan gambar krisna, ya tidak akan ada yang melarang kok toh itu cuma gambar dan kertas biasa, beda kalau misalnya *yang bapak robek dan kecingi misalnya oatung yang ada dikuil*...bla..bla *Saya: wah saya jadi pengen ngencingin nih...*pengen tahu ucapan sama perbuatan sama tidak...biar tahu aslinya pengikut krisna itu tidak beda dengan muslim...penyembah berhala tok. Pada konteks ini, tidak ada kata BILA Pak. Anda jelas mengatakan wah.. saya jadi pengen ngencingin nih. Cobalah anda renungkan apa arti kata2 anda itu dikaitkan dengan paragraf diatasnya yang anda tanggapi. Mengenai object yang ingin dikencingi, kalau bukan BG dan gambar krisna, lalu apa ? Patung yang ada di kuil ? kalau begitu kenapa ada kata pengen tahu ucapan sama perbuatan sama tidak...biar tahu aslinya pengikut krisna itu tidak beda.. Sementara si A sudah mengatakan beda kalau misalnya *yang bapak robek dan kecingi misalnya oatung yang ada dikuil. * ** * * *Saya:* *Ini adalah pembicaraan antara saya dan A, bahkan si A pun bertanya “mau mengencingi apa nih?”* ** *Lantas mengapa anda yang masuk dari tengah ngga tahu ujung pangkalnya berani2nya mengambil kesimpulan BG dan gambar dora emon eh salah gambar kresna?* * * *Ingat anda dengan gegabah mengatakan ini:* *Maka yang B maksudkan ingin dikencingi adalah gambar kelinci. Tidak mungkin gambar yang lain, tidak mungkin object yang lain, karena tidak ada obyek apapun yang masuk dalam pembicaraan itu selain gambar kelinci.*** * * *Bukankah anda sudah lihat ada obyek yang lain disitu selain BG dan gambar dora emon…eh maksudnya gambar kresna?* * * * * *Ketut:* Justru karena dalam hal yang menurut saya terang benderang begini anda masih berkilah, maka saya merasa begitu bodoh, meski anda menghibur saya dengan mengatakan cuman melebih2kan. masih ingat ketika anda menyimpulkan teman saya sebagai bodoh dan tidak menggunakan akal pikiran, karena menurut anda dia sedang mengarahkan toa ke atas ? Menurut anda, lebih parah mana cara menyimpulkan anda itu dengan cara menyimpulkan saya dalam konteks diatas ? Ayolah pengikut budha, lihat kedalam hatimu !! *Saya:* Cara menyimpulkan anda sangat parah pak!. Saya menggunakan titik pada kalimat ini:”* wah saya jadi pengen ngencingin nih...” memang ada maksud tertentu…yaitu menunjukan bahwa anda semua yang pikiran2nya terganggu akan bereaksi seperti yang kaya anda lakukan ini…dan terbukti 100% saya benar, bukan?!* * * *Dan Jangan lupa..sudah saya jawab di milis itu bahwa di kolom KTP, agama tertulis HINDU!..jadi tidak perlu melebar kemana2 deh..bukankah hindu dan anda mengakui Buddha adalah Avatara Tuhan Hindu?! * ** *Anda tidak membaca dengan baik karena pikiran2 anda terganggu!* Ketut: Mengenai subject curiga, anda sendiri sudah membaca dengan jelas apa yang saya tulis disitu. Komentar yang anda cuplik *Bisa saja kecurigaan saya benar. Dari blog yg dia buat, http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/03/bhagavad-gita-bukan-pancama-veda.html, sepertinya jelas ke mana arah tujuannya.] *itu memang benar. Tapi apakah itu yang menyebabkan anda di-ban dari milis ? Saya katakan, BUKAN. karena tulisan yang anda cuplik itu tidak dibuat oleh administrator yang mem-ban anda. Administrator jelas mengatakan, anda di ban karena cara berdiskusi anda. *Saya:* Wah, kapan pernah saya mengatakan bahwa itu adalah tulisan ADMINISTRATOR? Ini saja sudah membuktikan bahwa cara anda menarik KESIMPULAN adalah sangat PARAH! Saya tulis dengan jelas koq seperti ini, “saya tetap berterima kasih atas bantuan klarifikasi pada email menggalang kecurigaan orang pada saya yang dikirim secara PERSONAL kepada beberapa orang member milis itu [11 orang] dengan menyampaikan fitnahan kejinya terhadap saya di SUBYEK: CURIGA. [note: anda bisa lihat ulang lihat lagi SUBYEK: CURIGA, [pengirim pertama] di bagian paling bawah email itu tertera kalimat ini:...” Lihatlah dengan baik...ada saya mengatakan ini dari ADM?. Dibagian lain saya justru katakan bahwa, ” Mengapa saya katakan bukan alasan utama, karena di face book saya pada kolom komentar, yaitu PERSIS dibawah komentar saya yang ini: hasil dari tulisan ini bagi orang-orang hindu dimilis Hindu-Dharma Net adalah sebagai berikut...dst..dst]: kemudian, Moderatornya menulis ini: quote pada 21:45 11 Maret Ha ha ha... sebuah keputusan yang sulit, karena tidak bisa menyenangkan banyak orang. Jadi administrator memilih menyelamatkan suasana diskusi... begeto. Silahkan menjadi peran lainnya lagi Eka... Damai saja.. unquote Lihat, jelas sekali ia menanggapi komentar saya yang
[zamanku] Re: Bhagavad Gita bukan Pancama Veda!
Pak Ketut, Statement mana yang kurang pas menurut anda? sambil menunggu anda menjawab, mari kita bahas contoh yang anda bawa, Saya pikir anda berbakat dalam bidang potong memotong dan menambal sulam. Mari kita perhatikan, klaim anda: A : Saya tidak masalah kalau anda ingin merobek2 gambar kelinci saya. B : benarkah anda tidak marah ? saya jadi pengen ngencingin nih .. Coba kita rekontruksi...kira2 demikian ngga artinya: A: bla..bla..bla Saya: ah masa sih pak...bagaimana perasaan bapak bila gambar krisna saya robek2...dan saya sirami air kencing...BG saya buang ke kloset...nah, rasakan itu dan coba teliti dulu..marah? jengkel pengen membunuh? Nah, itulah persamaan bakta krisna sekarang dengan Islam...sama saja toh.. note: nah, kalo bapak tanyakan yang sama seperti yang saya tulis diatas..bahwa ada yang merobek2 gambar/patung Buddha yang maha...maha [pokoknya bermiliar2 kali lipat kali miliar lebih agung dari krisna]..menyiraminya dengan air kencing, kotoran...Tipitaka di robek2 dijadikan kertas buang air atau dibuang ke kloset.. maka...saya ngga peduli malah..biasa saja tuh... [tapi kalo Ibu/istri/anak saya di bunuh/diperkosa...saya pikir saya pasti terusik dengan sangat..] A: Kalau pak eka mau merobek-robek BG dan gambar krisna, ya tidak akan ada yang melarang kok toh itu cuma gambar dan kertas biasa, beda kalau misalnya yang bapak robek dan kecingi misalnya oatung yang ada dikuil...bla..bla Saya: wah saya jadi pengen ngencingin nih...pengen tahu ucapan sama perbuatan sama tidak...biar tahu aslinya pengikut krisna itu tidak beda dengan muslim...penyembah berhala tok. A: Mau ngencingi apa? Saya: ..[ngga menjawab apapun komentar A...hehehehehe] Ketut:bla..bla..disini Pak Eka menyampaikan keinginan mengencingi BG dan gambar krisna yang sangat pasti pak eka ketahui bahwa kedua simbol itu bagi sebagian orang disucikan, dohormati dan diidolakan..bla..bla menurut anda: Maka yang B maksudkan ingin dikencingi adalah gambar kelinci. Tidak mungkin gambar yang lain, tidak mungkin object yang lain, karena tidak ada obyek apapun yang masuk dalam pembicaraan itu selain gambar kelinci. saya: hehehehemasa sehhh..anda yang mengaku,netral. Tidak emosional atau terbawa2 perasaan yang dapat mengacaukan objectivitas...masih tidak melihat dua hal: 1. Ada penggunaan kata Bila 2. MASIH ADA obyek lain dalam percakapan saya dan A? Sudahkah anda lihat? Untuk itu A saja masih berusaha mempertegas, 'mau ngencingi apa?' Nah, anda yang mengaku 'Sebagai pengguna email sejak belasan tahun..netral. Tidak emosional atau terbawa2 perasaan yang dapat mengacaukan objectivitas.'.bagaimana bisa sih membuat kesimpulan bahwa saya menyampaikan keinginan mengencingi BG dan gambar krisna? Hehehehehehehe...kalau anda sudah menyadari kekeliruan anda, maka mampukah ego anda meminta maaf secara terbuka disini? *** Bukankah anda termasuk 1 (satu) diantara 11 (sebelas) orang yang terlibat dalam percakapan dengan subyek: curiga? .. bukankah saya sudah meminta anda untuk melihat ULANG BAGIAN yang PALING bawah di subyek: CURIGA Bisa saja kecurigaan saya benar. Dari blog yg dia buat, http://wirajhana-eka.blogspot.com/2009/03/bhagavad-gita-bukan-pancama-ve\ da.html , sepertinya jelas ke mana arah tujuannya.] koq anda tidak menjawab apakah benar tertulis seperti yang saya tuliskan disini?...mengapa malu2 untuk mengatakannya? Kategori Veda menurut Hindu-kan sudah jelas: [Catur Veda] +[ Itihasa (ramayana+mahabharata)] + [Purana-purana] + [harus disusun oleh Vyasa] = Veda, SEHINGGA kurang 1 (satu) unsur saja maka dipastikan bahwa Ia bukanlah Veda tetapi hanya buku biasa. Saya rasa keterangan saya ini sangat jelas dan terang benderang...untuk itu saya memberi nasehat bahwa gambar krisna itu cuma sekedar gambar...sama seperti gambar dora emon...itu cuma kertas tok..bukan tuhan... Begitu pula dengan BG..sama seperti stensilan enny arrow..itu cuma kumpulan kertas berisikan tulisan..dua2nya juga ada yang mengidolakan [waktu remaja saya dan teman2 sering sembunyi2 baca enny errow dan nick carter] Jadi, Klaim anda sendiri yang menyatakan bahwa anda itu, Netral. Tidak emosional atau terbawa2 perasaan yang dapat mengacaukan bjectivitaslebih terasa seperti penjual obat palsu dipinggiran jalan. --- In zamanku@yahoogroups.com, Ketut ke...@... wrote: Pak Eka, Sejak awal, saya berusaha untuk netral. Tidak emosional atau terbawa2 perasaan yang dapat mengacaukan objectivitas. Ketika ada yang menyerang anda secara tidak proporsional, saya berusaha meluruskan. Begitu pula dengan statement anda di milis ini, yang menurut saya juga kurang pas. Saya tidak terlalu banyak referensi, tidak pula jago berdebat. tetapi hati yang jernih membantu kita dalam banyak hal. Itu yang saya percaya. Sebagai pengguna email sejak belasan tahun, saya percaya, sebagaimana halnya saya, anda juga pasti menyimpan seluruh email2 yang cukup penting. Saya tidak mau berdebat tentang interpretasi bahasa. Bagi saya jelas,