Precedence: bulk ACEH BERDARAH LAGI LHOKSEUMAWE (MeunaSAH, 4/5/99), Aceh kembali berdarah, Senin (3/5) kemarin lebih dari 20 orang di Aceh Utara tewas diberondong peluru. Tentara mengaku menembak lantaran masyarakat menyerang markas Arhanud, padahal kejadiannya 3 km jauhnya dari Arhanud. "Alasan tentara itu mengada-ada," kata masyarakat peduli HAM Aceh. Menurut saksi mata, ketika ribuan massa yang melakukan aksi sejak satu jam sebelumnya di Lapangan Bola Kaki Krueng Geukueh persis di antara dua pabrik pupuk PT AAF dan PT PIM, Kecamatan Dewantara, Lhokseumawe, tiba-tiba datang satu truk tentara memprovokasi dengan melempari dengan batu. Tapi tak lama kemudian, lemparan batu itu berubah menjadi berondongan peluru tajam ke arah kerumunan. Kontan saja, sejumlah massa roboh tak menghembuskan nafas lagi, sedangkan ratusan lainnya tergeletak luka-luka tembak serta terkena lemparan batu. Di antara korban terdapat wanita dan anak dan luka tembakannya ada terdapat dipunggung. Pengejaran dan penembakan kepada massa itu menurut saksi mata hampir berlangsung dua babak. Selama sekitar 1 jam dari pukul 12.30-13.30 WIB telah berlangsung dua kali rentetan senjata. Menurut laporan harian Serambi, hingga Senin tengah malam, sejumlah rumah sakit di sekitar Lhokseumawe, masih dibanjiri pasien kritis yang harus segera dioperasi. Sebagian di antaranya adalah pembedahan untuk mengeluarkan peluru yang bersarang dalam tubuhnya. Hingga Selasa (4/5) pagi jumlah korban meninggal belum didapat kepastian. Sejumlah sumber memberi angka berbeda-beda. Angka menjadi makin tak pasti setelah diketahui, sejumlah korban tewas ada yang langsung dibawa pulang ke rumah korban. "Yang pasti, angka jumlah korban yang meninggal itu terus bertambah. Pukul 22.00 WIB tercatat 19 orang tewas, di antaranya sebelas di RS PT Arun. Tapi pukul 22.15 tadi malam, Wakil Koordintaor Tim Pencari Fakta TPF Pemda Aceh Utara, TS Sani menelepon Serambi memberitahukan ada empat korban lagi meninggal dan terdata di lembaga itu. Di RS PT Arun, dari 11 yang tewas, terdapat seorang wanita dan seorang anak-anak. (lihat Daftar Nama Korban). Sedangkan jumlah korban luka tembak sampai pukul 20.00 tercatat 73 orang. Di antaranya 36 di RSU Lhokseumawe, 8 orang di RS PT AAF, dan 29 orang di RS PT Arun. Sebagian di antaranya harus menjalani operasi dan opname," tulis Serambi. Sampai Senin pukul 23.30, RSU Lhokseumawe telah berhasil mengeluarkan peluru dari tubuh 14 korban melalui operasi serius. Saat itu masih ada sembilan orang lagi yang menunggu untuk dioperasi. Sejumlah informasi yang diperoleh mengatakan, peristiwa berdarah Senin itu konon berawal dari hilangnya seorang anggota tentara Sersan Aditya dari Satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Peluru Kendali (Rudal) 001. Prajurit TNI itu kabarnya menyusup di tengah kerumunan warga dan kemudian ditangkap massa yang sedang mengikuti rapat akbar Aceh Merdeka di Desa Cot Murong, 30 Km barat Lhokseumawe Sabtu (1/5) malam. Namun menurut warga, Aditya, setelah ditangkap dan diinterogasi lalu dilepaskan kembali. Tapi, anehnya, dari markas Arhanud sendiri menyatakan Sersan Aditia belum kembali ke ke satuannya. Karena itulah, pasukan Arhanud sepanjang hari Minggu (2/5) mencarinya ke Desa Cot Murong dengan melakukan pemaksaan-pemaksaan dan tindakan kekerasan terhadap warga desa. Perlakuan semena-mena itu, menimbulkan solidaritas warga kampung sekitarnya. Massa pun mengalir ke Desa Cot Murong pada Minggu malam dan bertahan di Jalan Raya Medan - Banda Aceh sekitar Cot Murong. Massa terus berada di jalan raya hingga Senin (3/5). Siang harinya, sekitar pukul 11.00, massa berkumpul di Lapangan Bola Kaki Krueng Geukueh persis di antara dua pabrik pupuk PT AAF dan PT PIM, Kecamatan Dewantara, Lhokseumawe untuk minta jaminan kepada Muspida Aceh. Tapi sebelum Muspida datang, massa keburu bubar karena berondongan peluru tentara.*** Korban Meninggal Versi Serambi ============================================================= NAMA/UMUR/ALAMAT =========================================================== 1. Saddam Husein (7) Keude Blang 2. Abd Muthalib (50) Reuleut Timur, Kec Dewantara 3. Sudirman Krueng Geukuh, Kec Dewantara 4. A Madjid Umar Sawang 5. Ramli Bakri (40) Seumirah 6. Mahmuddin Sp PT KKA, Kec Dewantara 7. M Ali Lancang Barat, Kec Dewantara 8. Wardani (17) Sp PT KKA, Kec Dewantara 9. Zainal Abidin (40) Lhok Drien 10.Karimuddin Yahya ? 11.Razali Hanafiah Babah Buloh 12.M Nasir Alda Paloh Lada, Dewantara 13.Muhklis Paya Dua Kec Nisam 14.Hasanuddin A Gani Seumirah Kec Nisam 15. Murdani (16) Lancang Barat, Dewantara 16. Mulyadi (25) Glumpang Sulu Barat, Dewantara 17. Jamaluddin (35) Seumirah, Nisam 18. Khalid (50) Reuleut Timu, Dewantara 19. Umar Amin (25) Alue Sengkaweng, Kuta Makmur 20. Syukur Nurdin (14) Cot Geurundong, Jeumpa 21. Heri Rusli (15) Paya Gaboh, Nisam 22. Yuslina (18) Lancang Barat, Dewantara 23. Belum diketahui identitas. ===================================================== Sementara korban luka-luka, menurut lacakan TPF Pemda Aceh Utara, mencapai 95 orang. Sedangkan menurut catatan Korem 011/LW adalah 18 orang tewas dan 81 korban luka-luka. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html