Pak jangan panggil saya pendekar dong, waduh satu jurus silatpun saya nggak tau. btw lanjut ke Masalah pesilat dan politik nich kawan-kawan, bahwa menurut aku yaaaa pesilat yang berpolitik tidaklah menjadi persoalan dimana pesilat tersebut mampu dipercaya mengemban amanat dan tidak merugikan masyarakat termasuk pencak silat.
Bukan hal baru bila silat dijadikan kendaraan politik untuk menarik simpatik orang lain, karena dengan begitu ada dukungan kelompok atau bahkan sekelas perguruan ikut andil didalamnya, yang perlu diperhatikan adalah setelah kendaraan kita ini dipakai apakah lantas di lupakan atau dijual ke tukang loak?, disinilah yang menjadi titik perhatian kita bahwa jangan sampai silat kita ini berburuk nama gara-gara seorang pesilat yang menggunakan silat sebagai alat pendongrak karirnya. Sebaiknya kita perlu memikirkan strategi apa yang harus dilakukan agar nama silat tetap baik dan kitapun juga tidak dirugikan, ya tentunya pesilat yang berpolitik itukan duitnya banyak, yah bok nyumbang lah buat sesepuh rumahnya yang kalau hujan pada bocor apalagi ada yang belum punya rumah dan ngontrak pula. Sebenarnya masalah ini pernah di bahas di dalam diskusi saresahan KPS nusantara di tahun 2006 lalu, intinya pengurus silat banyak yang menyadari bahwa nama pencak silat cukup manis dan strategis digunakan untuk kendaraan politik, sayangnya setelah gagal atau sukses kayaknya di tubuh pencak silat tidak ada perubahan apa-apa, bahkan stabil (diam) tak bergerak. dalih pelestarian budaya merupakan hal yang sering di dengung2kan tapi nyatanya tetap budaya barat menjadi trend dikalangan kita sendiri. Namun ada yang unik disisi lain, dimana praktisi dari beladiri di luar silat memfokuskan perhatiannya kepada kekayaan budayanya sendiri dan hal ini memberikan konsep bahwa sehebat apapun beladiri dari luar sana tetap saja silat menjadi sesuatu yang unik, mungkin akan banyak lagi praktisi beladiri Impor yang akan mendukung pencak silat sebagai olahraga dunia, sekarang konsentrasi kita lebih baik pada pengembangan forum di FP2TS karena disini masih ada tenaga2 yang fress dan idealisnya tinggi, belum kenal yang namanya duiiit, tapi tetap butuh juga sih misalnya buat kegiatan dan perlengkapan. Mas Eza sering bertanya, gimana sih bikin proposal untuk mengajukan perlengkapan sperti kamera kepada pengusaha, ya tentunya saya juga agak binggung jawabnya. dan yang terpenting lainnya adalah bahwa selama ini dukungan akan terus hadir bila kita konsen, dan doa saya kepada teman2 bahwa jadikanlah silat sebagai hobi, utamakan keluarga dan pekerjaan. setelah kedua-duanya sukses mari sama-sama kita bangun pencak silat seperti apa yang kita lakukan sekarang ini, dan tentunya perlengkapan dan sarana untuk forum mendapatkan dukungan dari teman2 lain yang sdh mapan dan yang hobi menyumbangkan kelebihan hartanya. pasti rasanya akan puas. biarlah ada pesilat yg berpolitik toh jumlahnya nggak banyak kan, karena kita masih punya banyak kawan seperti pak Oong dan Pak Yana, kita bisa belajar banyak dari mereka, bahwa silat tetap menjadi bagian yang murni tanpa adanya embel-embel dibelakangnya. kira-kira nyambung nggak sih sama topiknya kok saya malah pusing sendiri nich...:) maaf kalo ada yang salah tulis.... tetap semangat.... Mode On ----- Original Message ----- From: O'ong Maryono To: silatbogor@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 01, 2007 3:20 PM Subject: Re: [silatbogor] citra IPSI turun karena ikutan politik Yth. pendekar yanweka Rncananya begitu sih akan nengokin JKt dulu sudah 3 bulan belum pulang , Entar tak bawain montong ya ? katanya sedang musim hujan dan gi mana cawang udah tenggelem belum Ciao O'ong maryono --- Y a n w e k a <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Betul Pak > memang tidak semua sih, :) > Katanya februari mau ke Jakarta yaa pak..., wah asik > nich nunggu oleh2 dari Bangkok he he he > > > ----- Original Message ----- > From: O'ong Maryono > To: silatbogor@yahoogroups.com > Sent: Thursday, February 01, 2007 12:15 PM > Subject: Re: [silatbogor] citra IPSI turun karena > ikutan politik > > > YTh pendekar Yanweka > > tidak semuanya pendekar zaman dahulu jadi jago dan > demikian pula zaman sekarang. > Seperti Sejarah Cikalong beliau adalah ajengan > dari > keluarga aristrokrat sunda. Saya rasa tingkat > golongan > ekonomi dan pendidikan yang membuat orang menjadi > jago. > Masyarakat pencak silat datang dari golongan dan > lapisan masyarakat yang berbeda. > Bagaimana dengan kongklusi dari pertemuan antara > Aikido dan Cikalong, apa kegiatan serupa itu tdk > perlu > dipulikasi ? > > Ciao > O'ong Maryono > > --- Y a n w e k a <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Mungkin kasus seperti ini cukup banyak, yang > harus > > di bahas adalah mengapa sampai demikian? > > krn kita tahu..dahulu orang jago silat pasti > jadi > > centeng dan di piara oleh orang belanda untuk > > menjaga kekuasaannya ..demikianpun skr ini..., > > > > > > > > ----- Original Message ----- > > From: habbibi ryu > > To: silatbogor@yahoogroups.com > > Sent: Wednesday, January 31, 2007 10:50 PM > > Subject: Re: [silatbogor] citra IPSI turun > karena > > ikutan politik > > > > > > ehm... di banyumas. ketua ipsinya orang dprd > > golkar atau ppp (kalo gak salah). > > > > Mungkin karena punya posisi dan kebetulan suka > > silat makanya dipilih. biar duitnya cepet turun. > > sama seperti taekwondo yang pake Prabowo (tapi > kok > > bikin SMI ya..) atau Ndompleng jendral polri > agar > > perguruannya bisa ngajar di brimob. dst.. dst... > > > > > Peristiwa ini juga pernah terjadi di bandung > > karate club pada pemilu dua periode lalu (ini > juga > > kalo gak salah). dengan Akbar Tanjung dan > Golkarnya. > > > > gak jauh-jauh dari usaha mencari massa, > > popularitas perguruan, duit. Gimana ya... > > > > itu juga yang membedakan antara silat > tradisional > > dengan bukan silat tradisional. > > > > > > > > __________________________________________________________ > > Finding fabulous fares is fun. > > Let Yahoo! FareChase search your favorite travel > > sites to find flight and hotel bargains. > > > http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 > > > > [Non-text portions of this message have been > > removed] > > > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been > > removed] > > > > > > O'ong Maryono > 73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, > Bangkok 10110 > Thailand. > Mobile Phone: +6641058853 > > E-mail:[EMAIL PROTECTED] > www.kpsnusantara.com > > > > > [Non-text portions of this message have been > removed] > > O'ong Maryono 73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com [Non-text portions of this message have been removed]