On 9/8/05, Rudi Har <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

On 9/8/05, risiyanto budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Dari C++ ke Java, gak begitu kan?  Mereka itu satu level. Jelas beda
> > levelnya sama assembly. Buat aku pribadi, Java itu adalah kumpulan
> > best practices atau tools.  Aku masih sependapat dgn Dijkstra (lupa di
> > artikelnya yg mana) bahwa masalah dunia programming itu gak bisa
> > dipecahkan sama tools, tapi dengan "pendidikan"  dan pemahaman yg benar.

Interesting tesis...

oke deh, yg penting ada wacana menarik.
 

Karena menimbang bahwa C++ levelnya sama dengan
Java, maka disimpulkan seharusnya orang belajar dari C++ dulu baru ke
Java. Kalau  saya, jika pertimbangannya begitu malah akan menyimpulkan
tidak harus belajar C++ dulu baru belajar Java, bukankah mereka
selevel ;-)
[ Dan btw for the record buat saya kata-kata C++ dan Java selevel
tidaklah sepenuhnya benar ]

Buatku yg menganggap Java adalah kumpulan best practices untuk OOP, mereka itu satu level. Tapi mungkin ada orang yg mengganggap itu benar2 beda.  Apakah misalnya karna di Java itu managed code (ada garbage collection), mereka jadi beda level? Mungkin ada yg beranggapan begitu. Atau alasan2 lain.  Ini wacana menarik.

Ini ada bacaan untuk functional style.  http://www.stanford.edu/class/cs242/readings/backus.pdf
kalau Java dgn C++ itu beda level, you may call this super high level language.  Di situ di jelaskan masalah von neumann model. Ciri von neumann model itu adalah salah satunya berpikir kalau ada storage.misalnya  a = 10.  assignment itu adalah cirinya.  di functional style, jangan pernah berpikir ada storage, karna storage adalah sumber segala masalah.  untuk case ini (menghilangkan storage dari kepala tiap programmer), harus aku akui ini beda level.
 

--
Pakcik
Under Construction

Kirim email ke