> Biasanya berangkat dari user assesment dulu. Mau dipakai oleh siapa > sih? Kalau yang pakai programmer juga, ya sudah, mau sebasic apapun > interfacenya pasti dipakai =). Dari sini biasanya keluar user > requirement guidelines. > > Tahap berikutnya information architecturing. Collecting information > considering the software itself. Misalnya bisa apa sih software ini? > Perlu bagian apa yang harus ditonjolkan? Task apa yang ingin > diselesaikan dgn software ini dan step-by-stepnya dari task 1 ke > finishing task itu seperti apa. Bikin user scenario, bikin task > scenario dst dst. Kerennya sih istilahnya "blueprint". > > Setelah itu baru ke usability and accessibility analysis karena hasil > dari sini biasanya keluar deh 'rekomendasi baku' untuk desain seperti > besar iconnya mau seberapa sih yang usable? apakah dialog boxnya cukup > besar dan informatif? Istilah kerennya 'wireframe'. > > Baru dari sana 'graphic design' work dimulai. > > Beberapa hari yang lalu ada tulisan: > http://www.garrettdimon.com/archives/the-time-is-now-for-front-end-architects > , artikel ini membicarakan dari sisi web-dev, tapi bisa juga > diaplikasikan ke desktop application. > > -- > <avianto /> - http://avianto.com/
bang avianto atau yg lainnya, ada yang tahu bagaimana managing dan proses di "User Experience" ini pada perusahaan yang menjual ke retail seperti Yahoo,Google,Microsoft atau Apple ? Apakah ada team tersendiri ? Apakah kerjanya kollektif atau berdasar projek ? Bagaimana mereka menentukan apa yg bakal disukai common user (misalnya kalau windows pakai awan koq kelihatanya 'sejuk' begitu ? Carlos