m.c. ptrwn wrote:
> anak Indo, bilang tahu kalau bener2 tahu,  jadi kalau tahu
> setengah-setengah
> diam aja  nah disini kita kelibas sama mereka. Kurang Pede, padahal
> make
> rexona, nah kalau india dan china hehehe no comment ..
>
> Jadi Ente ngga usah minder waten gitu Zak,  walaupun baru di titik nol
> bilang aja yes, I know
> ========================

Yep...yep....
Saya tahu saya masih harus banyak belajar. Jadi frekuensi membaca
teknologia dikurangi sedikit dulu nih. Soalnya harus mulai akrab
membaca manual-manual. Malu, masih banyak tanya sana dan tanya sini
pertanyaan yang standar-standar banget.

Saya juga gak mau jadi orang yang sombong dan terlalu pede. Sing
penting konsisten, bukan? Sekarang sudah mulai terbiasa tidur kurang
dari 6 jam sehari. Malah kadang suka bandel: nge-zip tidur. Sayangnya
waktu ekstrak-nya belum bisa saya atur. Kemarin malam baru tiba di
Bandung tengah malam dari Jakarta. Eh bukannya langsung tidur malah
baca-baca dulu. Baru tidur pagi, setelah Subuh. Akibatnya janji
wawancara pagi ini terpaksa saya batalkan gara-gara saya terkulai di
tempat tidur.

> saya mau angkat ini lagi ach.ternyata mas adjie punya pengalaman yang
> sama ya ? koq sama banget ya, misalnya ada orang indonesia dan orang
> asia  ditawari pekerjaan, dua duanya punya kemampuan yang sama,
> skenarionya hampir selalu:
>
> orang asia: "thanks man, we will finish the job better than you
> expected" ,
> yang orang indonesia: "Hmm..ooh, gimana ya mas , saya belum siap".
>
> Akhirnya dua atau tiga tahun dari titik pivot year tersebut , si orang
> asia sudah menguasai banyak ilmu dari bidang teknis sampai manajemen ,
> sedangkan engineer indonesia tetap disitu situ aja karena keribetan dan
> mentalismenya. Artinya orang asia lain bisa maju karena "learning by
> doing" disebabkan mereka punya mental yg bagus.
>
> Kalau masalah mental ini saya teringat dulu waktu kecil  saya join
> sekolah sepakbolanya Sinyo Aliandoe di Ragunan (jaman galatama) , jadi
> mantan pelatih PSSI ini selalu berkata :
>
> "Kalian tahu tidak kenapa Indonesia kalah bersaing dengan kesebelasan
> luar negeri , itu bukan karena pesepakbola kita kurang kemampuan
> teknisnya,tapi karena mentalnya langsung ciut begitu menghadapi
> kesebelasan dari negara lain".

Kalau aku gak tahu kenapa ya, aku gak suka terlalu omong besar. Yah,
beda gaya aja kali. Tapi tenang aja, aku sebenarnya kerja keras kok.
Terimakasih kawan-kawan. 
 
> -mcp

Zaki Akhmad


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
"teknologia" grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke