On 11/2/06, adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

sebenarnya, kalau dilihat lebih jauh (subyektif yang saya lihat),
mereka tidak begitu pusing dengan trademark. tapi memang trademark
linux ini sedikit sekali pemainnya. sedikit sekali pemain, karena
kalau bermain-main di situ, bisa ndak sustain karena demand tidak
ada. gitu saja terus, seperti lingkaran setan :-)

Mereka peduli dengan merek :-), tapi peduli dengan merek lokal heheh itu bedanya.  Ndak heran khan Starbucks ngos-ngosan di Jerman, Walmart ngos-ngosan di Jerman.  Orang lebih suka ke ALDI/LIDL.
 
Justru ini yang menjadikan demand di JErman terhadap provider lokal tinggi. Itu tidak heran karea model bisnis di Jerman adalah ditunjang pemain kecil ukuran lokal (lebih ekstrem lagi ada aturan yang membatasi hal tersebut, misal pabrik air  kemasan tidak boleh menyediakan air lebih dari  sekian km pabrik tersebut.
 
Makanya menyarankan pemerintah mewajbikan teknologi yang mendorong produk lokal seperinya jadi tak bisa dihindari :-), jangan produk lokal yang komponennya banyak bergantung dari proprietary vendor dari LN.

Eh ntar dibilang main politik lagi hehehehe

kebetulan kenal satu institusi yang bermaksud melegalkan OS mereka
dengan membeli paket. saya bilang pakai ubuntu saja :-) tapi pertanyaan
valid mereka: nanti kalau ada apa-apa siapa yang mau/bisa membantu?
selama ini mereka mengandalkan pihak ketiga dalam hal update program,
memperbaiki program yang 'crash', pasang antivirus dan bersihkan
virus dll. nah, tipe kerjaan seperti ini, bahkan dalam wacana pun,
belum terlalu sering disinggung ..

Ya itu penyakitnya walau kenyataannya tetep aja support dari vendor besar tersebut tak diperoleh.  Cuma paling ndak bikin si boss tenang, dan bisa tidur soalnya kalau ada apa-apa ada kambing hitam

IMW


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke