Mulungan ti milis tatangga

  *Orang-orang Hebat Indonesia di Luar Negeri
Dari Miliarder AS hingga Orang Terpenting Jepang*



Menjadi orang kaya tak melulu harus menjadi pengusaha. Memiliki otak encer
dan berprestasi akademik  tanpa terlibat dalam dunia politik pun bisa
menjadi jalan untuk menjadi orang kaya.

Syaratnya cuma. Jangan berkiprah di Tanah Air. Setidaknya syarat ini
diisyaratkan

Sehat Sutardja,
pria kelahiran Jakarta , 49 tahun silam. Nama ini mungkin terdengar asing
dan tidak familiar di Tanah Air. Tapi di Amerika Serikat, Sehat adalah
cerita sukses perjuangan seorang imigran yang tetap mengagungkan ilmu untuk
meraih sukses. Sadar menjadi cerdas di Indonesia tak bakalan dihargai oleh
negara , ia hijrah ke AS saat usianya masih 19 tahun.
Ia pun memilih tinggal dan menjadi warga AS. Siapa sangka, Sehat kini
termasuk salah satu orang terkaya di negeri *Paman Sam*, Amerika Serikat
(AS).
Bersama kakaknya, Pantas Sutardja, Sehat mendirikan Marvell Technology
Group, perusahaan yang terdaftar dan *go public* di indeks bursa Nasdaq New
York Stock Exchange.
Namanya tercantum dalam majalah *Forbes* dengan kekayaan bersih 1 miliar
dolar AS atau sekitar Rp. 10 triliun ( kurs Rp. 10 ribu per dolar AS . Ia
masuk dalam kategori Exclusive Billioners Club untuk pertama kalinya di
tahun 2007. Perjuangan Sehat bersama tiga orang teman menembus industri
semikonduktor di AS bisa menginspirasi ketika seseorang yang bukan
siapa-siapa menjadi apa-apa. Kini Marvell, perusahaan yang dibentuknya tahun
1995, berkibar sebagai perusahaan yang paling dipercaya publik tahun 2005.
Hanya dalam waktu 10 tahun!
Bukan Cuma itu, Marvell tercatat sebagai one of the best managed company in
America dan menjadi kampium di semi-conductor company top ten list. Semuanya
bergengsi karena yang memilihnya adalah majalah Forbes, majalah referensi
utama ekonomi dunia. Kisah Sehat dimulai saat ia kelas enam sekolah dasar di
Jakarta sekitar tahun 1970-an. Ia baru menyadari ketertarikannya pada bidang
elektronik ( komputer belum populer saat itu). Ia menyampaikan kepada
orangtuanya bahwa ia bakal berkarir di bidang elektronik. Orangtuannya
heran. Maklumlah, tahun 1970-an, karier di bidang elektronik berarti menjadi
tukang reparasi radio, dan syukur-syukur TV yang masih jarang waktu itu.
Sang bapak dan Ibu ingin Sehat menjadi dokter.
Sehat kecil sudah bermimpi menciptakan hal-hal hebat yang muncul dari
elektronik. Dia mulai gandrung dengan elektronika saat tanpa sengaja
menemukan buku fisika milik saudaranya yang membahas soal listrik,
rangkaian, kapasitor, resistor dan sebagainya. 30 tahun setelah itu, ia
bukan saja mewujudkan mimpinya. Ia bahkan membuat bangga Indonesia meski tak
lagi menjadi WNI. Tamat SMA di Kolese Kanisius, Jakarta ,Sehat yang memiliki
otak cerdas berpikir sekolah di Indonesia belum menghargai ilmu. Bermodalkan
semangat, ia melamar di University of California , Berkeley , AS. Diterima
di universitas bergengsi tak berarti jalan hidup Sehat lurus-lurus saja.
Pada 1995,Sehat berpikir bahwa bila ingin sukses ia harus memiliki
perusahaan sendiri. Maka, bersama Pantas, dan istrinya, Weili Dai, mereka
mengumpulkan duit lalu mendirikan perusahaan IT, Marvell Group. Tahun-tahun
awal dilalui dengan sukses berat. Mereka bekerja tak kenal waktu siang dan
malam demi kesempurnaan produknya. Mereka bahkan tidak menggaji diri mereka
sendiri dan hidup dalam kesederhanaan. Jarang sekali mereka bertemu dengan
keluarga. Bahkan saat produk pertama mereka muncul di pasaran, mereka masih
harus berjuang keras meyakinkan pembeli untuk membeli produk mereka
tersebut. “Saat itu kami sangat-sangat kecil, terlalu berisiko,” kenang
Sehat. “Saat itu sangat berat untuk kami. Kami rasa saat itu kami beruntung
mendapatkan pelanggan, namun kami berhasil menciptakan produk yang tak dapat
dilakukan oleh pesaing kami. Setelah tiga atau empat tahun berjalan, kami
mendapatkan satu pelanggan. Tahun berikutnya kami mendapatkan pelanggan
lainnya.”
Akhirnya mereka berhasil. Tahun 2003, Ernst & Young menganugerahi Sehat dan
istrinya sebagai Entrepreneur of the Year atas kegigihan mereka dalam
inovasi, kepemimpinan teknologi, dan kesuksesan bisnis. Marvell bermarkas di
Sunnyvale , AS. Hanya butuh waktu 10 tahun untuk membesarkan Marvell. Siapa
yang mengira hanya dalam tempo 10 tahun, Sehat kini memimpin Marvell yang
memiliki 1.800 pegawai dan menjelma menjadi perusahaan berharga miliaran
dolar AS. Berdasarkan kesuksesan dan pengalamannya, Sehat memberikan nasihat
kepada para mahasiswanyam “Belajarlah sebanyak mungkin, tentang software,
biologi, fisika lanjutan, semua hal. Mengetahui satu jenis pengetahuan saja
tidaklah cukup. Banyak orang berhenti belajar ketika mereka ingin menjadi
seorang pengusaha. Itu adalah kesalahan terbesar yang ada.”

Nelson Tansu - Profesor Termuda
Kisah sukses lainnya diperlihatkan Profesor Nelson Tansu. Siapa lagi nih?
Asal tahu saja, Nelson adalah peraih gelar profesor termuda di AS. Nelson
adalah ilmuwan kelahiran Medan , 20 Oktober 1977. Ia meraih gelar profesor
di bidang electrical engineering sebelum berusia 30 tahun. Ia menjadi
lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team
Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar sarjana dari Wisconsin
University yang ditempuhnya dalam 2 tahun 9 bulan dan dengan predikat Summa
Cum Laude. Ia meraih gelar PhD dalam usia 26 tahun di universitas yang sama.
Nelson mengaku, orang tuanya hanya membiayai pendidikannya hingga sarjana.
Selebihnya, karena otaknya yang encer, ia menjadi rebutan tawaran beasiswa.
Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi profesor di Lehigh
University , tempatnya bekerja sekarang.
Tesis doktoralnya mendapat award sebagai “The 2003 Harold A. Peterson Best
ECE Research Paper Award” mengalahkan 300 tesis doktoral lainnya.

Yow-Pin Lim - Acuan Utama
Yow-Pin Lim, putra kelahiran Surabaya adalah contoh lain kisah sukses putra
Indonesia di luar negeri. Ia adalah pendiri Chief Scientific Officer Pro
Thera Biologics, sebuah perusahaan di Rhode Island , AS. Pro Thera dibentuk
sebagai keberlanjutan teknologi yang telah dikembangkan di Rhode Island
Hospital , dengan misi mengembangkan dan memasarkan produk berbasiskan
protein theranostic dan therapeutic.
Riset yang dihasilkan pria kelahiran Cirebon 49 tahun yang lalu ini
berkontribusi pada pemahaman terhadap molekul kompleks pada fisiologi
manusia dan berbagai macam penyakit, terutama sepsis, anthrax, dan kanker.
Lim kini memiliki beberapa paten, antara lain Preparative Electrophoresis
Device and Methods for Detecting Cancer of the Central Nervous System.
Hebatnya penemuan Lim menjadi acuan utama rumah sakit-rumah sakit di AS saat
ini.

Yanuar Nugroho - Dosen Terbaik Inggris
Tahun 2009 lalu, seorang putra Indonesia menyedot perhatian dunia akademik
di Inggris .
Namanya Yanuar Nugroho, pengajar di Institut Kajian Inovasi ata Manchester
Institution of Innovation Research dan Pusat Informatika Pembangunan
Universitas Manchester. Yanuar meraih penghargaan sebagai dosen terbaik 2009
dan hebatnya ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang jadi dosen di
Inggris. Menurut Yanuar, Desember tahun lalu, kriteria utama penilaian
penghargaan tersebut adalah sumbangan akademik lewat penelitian, tulisan,
seminar, kuliah dan konferensi. Selama dua tahun terakhir ini, ia terlibat
pada lebih dari 15 penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, Dewan Riset
Inggris, Dewan Riset Eropa, serta Departemen Industri dan Perdagangan
Inggris. Selain mempublikasikan tulisannya di berbagai jurnal internasional,
presentasi di konferensi kelas dunia, dan menjadi dosen tamu di beberapa
universitas termasyhur, seperti Oxford dan Cambridge . Nugroho adalah
alumnus Teknik Industri ITB tahun 1994. Ia mendapatkan gelar PhD-nya dari
Universitas Manchester dalam waktu kurang dari tiga tahun pada 2007, dan
menyelesaikan post-doctoral pada 2008. Sejak Agustus 2008, Nugroho menjadi
staf penuh di Universitas Manchester .

Ken Soetanto
Ken Kawan Soetanto mungkin menjadi orang Indonesia yang paling sukses
berkiprah dari sisi akademik di luar negeri. Bayangkan, ia sudah mematenkan
31 penemuannya, 29 di Jepang, dua di AS, untuk bidang interdisipliner ilmu
elektronika, kedokteran, dan farmasi.
Soetanto juga adalah peraih gelar profesor dan empat doktor sekaligus dari
empat universitas berbeda di Jepang. Sebegitu terkenalnya Soetanto di Jepang
sampai-sampai oleh mahasiswanya ia memiliki metode khusus mengajar yang
diberi nama “Metode Soetanto” atau “Efek Soetanto”.Metode ini menekankan
pada menggali aspek yang menyentuh hati mahasiswa dan mengumandangkan
motivasi serta pemahaman tujuan yang ingin diraih. Pemerintah Jepang sangat
menghargai Soetanto yang sudah menjadi warga Jepang ini. Satu penemuannya
bernama NEDO (The New Energy and Industrial Technology Development
Organization) memberinya penghormatan sebagai penelitian puncak di Jepang
dalam rentang 20 tahun, 1987-2007. “Itu riset smart medicine atau obat
cerdas yang mampu menelusuri sistem jaringan pembuluh darah untuk mencari
sel-sel kanker dan melumpuhkannya,” kata Soetanto. Mengapa ia hijrah ke
Jepang? Soetanto mengatakan, “Negara tanpa riset akan lemah. Riset harus
dikembangkan melalui pendidikan yang baik. Di Indonesia, Soetanto pernah
merasa terbuang. Tahun 1965, ketika terjadi pergolakan politik menentang
komunisme, hak mendapat pendidikan Soetanto terampas. Sekolahnya,
Chung-Chung High School di Surabaya ditutup untuk selamanya. Soetanto hanya
menyelesaikan pendidikannya sampai kelas I SMA. Selama tak lagi bersekolah,
dia bekerja mereparasi elektronik di toko abangnya di Surabaya . Setelah
uang terkumpul, berangkatlah dia ke Jepang tahun 1974.

Andreas Raharso - CEO Pertama
Satu lagi putra Indonesia yang membanggakan di luar negeri adalah Andreas
Raharso. Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada
sebuah lembaga riset global Hay Group. Hay Group mempunyai jaringan di
hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group
ini kebanyakan adalah para pemimpin dunia seperti AS, Perancis, dan Inggris.
Jabatan yang diraih Andreas cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya
orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu
didominasi warga Amerika dan Eropa. Menilik prestasi dan kegigihan
orang-orang Indonesia ini memang tidak kalah bahkan setara dengan ilmuwan
dunia. Kesadaran bahwa kondisi pendidikan di Tanah Air masih belum kondusif
membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk meraih sukses. Di Tanah
Air, dunia pendidikan kita saat ini malah masih mempersoalkan perlu tidaknya
ujian nasional (UN). Sayang sekali.








------------------------------
Meet local singles online. Browse profiles for
FREE!<http://clk.atdmt.com/NMN/go/150855801/direct/01/>













------------------------------
Boost your torrents Download with http://bittorrentbooster.com


------------------------------------

Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    urangsunda-dig...@yahoogroups.com 
    urangsunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    urangsunda-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke