Kebiasaan Yahudi dan Nasrani saat itu? Hmmm... coba kita baca keterangan 
Karen Armstrong ini. Menurut Karen justru muslimah lebih dulu.

KAREN ARMSTRONG DAN TRADISI JILBAB 

Kita mesti berhenti sejenak untuk membahas masalah hijab ini, dan 
pelembagaan cadar. Di Barat, ini sering dilihat sebagai simbol tekanan 
laki-laki terhadap perempuan, namun di dalam al-Qur’an, ini hanya 
protokoler yang diterapkan bagi istri-istri nabi. Perempuan muslim 
disyaratkan, sebagaimana laki-lakinya, untuk berpakaian pantas, namun 
perempuan tidak disuruh mencadari diri dari pandangan, atau memencilkan 
diri dari laki-laki dalam bagian terpisah dari rumah. Ini merupakan 
perkembangan kemudian, dan tidak menyebar di kerajaan Islam sampai tiga 
atau empat generasi setelah kematian Muhammad. Terlihat bahwa adat 
pencadaran dan pemisahan perempuan memasuki dunia muslim dari Persia dan 
Byzantium, di mana perempuan sudah lama diperlakukan demikian. 

Kenyataannya, cadar atau hijab, tidak dirancang untuk merendahkan 
istri-istri Muhammad melainkan sebagai simbol status tertinggi. Setelah 
kematian Muhammad, istri-istrinya menjadi orang-orang yang sangat 
berpengaruh. Mereka meiliki otoritas dalam hal agama dan kerap dimintai 
konsultasi tentang praktik (sunnah) dan pendapat-pendapat Muhammad. Aisyah 
menjadi amat penting di dunia politik. Tahun 656 dia memimpin revolusi 
melawan Ali, Khalifah ke empat. Tampak bahwa kelak perempuan-perempuan 
lain akan iri akan status istri-istri Muhammad dan menuntut agar mereka 
juga diizinkan memakai cadar. Kebudayaan Islam sangat egaliter dan tampak 
tidak pantas bahwa istri-istri nabi harus dibedakan dan dihormati dengan 
cara ini. Maka banyak perempuan muslim yang mula-mula memakai cadar 
memandangnya sebagai simbol kekuatan dan pengaruh, bukan sebagai tekanan 
laki-laki. Jelas ketika para istri prajurit perang Salib melihat 
penghormatan yang di dapat oleh perempuan muslim, mereka juga mengenakan 
cadar dengan harapan mengajari laki-laki mereka untuk memperlakukan mereka 
dengan lebih baik. Selalu sulit untuk mengerti simbol-simbol dan 
praktik-praktik kebudayaan lain. Di Eropa, kita mulai menyadari bahwa kita 
kerap salah interpretasi dan memandang rendah kebudayaan tradisi lain di 
koloni-koloni protektorat kita. Banyak perempuan muslim hari ini, bahkan 
mereka yang dibesarkan di Barat, merasa tersinggung ketika kaum Feminis 
barat mengutuk kebudayaan mereka sebagai kebencian terhadap perempuan. 
Kebanyakan agama berisikan hal-hal [bersifat] laki-laki dan memiliki bias 
patriarki. Namun salah jika memandang Islam sebagai yang lebih buruk dalam 
hal ini dibanding dengan tradisi lainnya. Di abad pertengahan, posisinya 
adalah kebalikannya: pada masa itu kaum muslim terperangah melihat cara 
Kristen Barat memperlakukan perempuan-perempuan mereka di negara-negara 
perang Salib. Kaum terpelajar Kristen mencela Islam karena memberikan 
terlalu banyak kekuatan kepada makhluk yang mereka pandang rendah seperti 
para budak dan perempuan. Kini ketika sebagian perempuan muslim kembali 
kepada busana tradisional mereka, ini tidak selalu berarti bahwa otak 
mereka telah dicuci oleh agama yang sovinis, melainkan karena mereka 
menemukan bahwa kembali ke akar budaya sangat memberikan kepuasan. Ini 
merupakan bantahan pada sikap imperialis Barat yang mengaku lebih memahami 
tradisi dari pada diri mereka sendiri. 

(Muhammad, Biography of The Prophet) 

Salam,




"kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/10/2006 01:39 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Mukena






Wah Mba Aisyah ini pengamat yang baik, terima kaish atas info nya tapi
kira-kira ada yang pake sarung enggak?? bagus juga kalau pake sarung
bisa jadi ajang promosi:)

Pak Wida, ada satu hadis yang kira-kira bunyinya seperti ini, suatu
ketika Nabi bertanya pada seorang sahabtanya mengapa ia begitu
terburu-buru setelah melakukan sholat berjama'ah bersama Nabi maka
dijawab oleh orang tsb " Ya Rasul, saya orang miskin dan hanya punya
satu kain yang saya pergunakan bergantian dengan istri saya.."

kira-kira hadisnya seperti itu walau tidak lengkap saya kutip yang
berkenaan dengan bahsan mukena. Jadi dalam keseharianya memakai
penutup seluruh tubuh tidak digunakan sehari-hari dan hanya pada saat
ritual ibadah sholat saja. Mengapa hal itu bisa terjadi?? adakah
perintihanya di dalam Qur'an??

Sudah menjadi sunatullah jika dalam satu kehidupan masyrakat terjadi
asimilasi budaya, penyerapan budaya yang lebih maju/beradab dari satu
masyrakat akan banyak di serap oleh masyrakat yang berbudaya lebih
terbelakang.

Memakai busana seperti jilbab dengan kondisi menutup seluruh badan
pada saat beribadah merupakan kebiasaan umat yahudi dan nasrani pada
saat itu.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pak Wida,
> Saya pernah cerita beberapa kali di WM dalam topik2 lainnya dengan
teman2 WM
> tentang mukena - pak Wida mungkin bisa melihat yang dipakai istrinya
- entah
> mukena yang satu potong untuk seluruh badan, atau yang 1/2 badan dan 3/4
> badan dan bawahnya pakai potongan kain lainnya atau dengan sarung.
> 
> Kita mengenal mukena saat sholat itu di Indonesia, tapi ketika saya
sholat
> di Masjidil Haram, mesjid Nabawi, dan mesjid2 lainnya di Arab Saudi -
> ternyata tidak semua wanita sholat dengan mukena yang kita kenal di
> Indonesia.  Wanita Arab memakai gamisnya dengan kerudung segi empatnya -
> umumnya berwarna tua (hitam, dark blue, coklat, dll) tapi
kerudungnya bisa
> berwarna-warni - umumnya wanita Arab ini besar2 badannya dan ketika ruku
> gamisnya ketarik ke atas sehingga kakinya bagian bawah terlihat (pakai
> mukena tidak terlihat karena panjang mukena lebih dari kaki kan?.
> 
> Wanita2 dari Afrika dengan kulit hitamnya begitu menarik karena mereka
> sholat dengan semacam gamis yang panjangnya sampai ke mata kaki - tapi
> dengan warna2 nge-jreng hijau terang, merah menyala, dll, juga
dengan motif
> yang rame (bulat2 besar, bunga2 besar, dll) dan warna-warni, tutup
kepalanya
> lucu - seperti tutup kepala orang India tapi dengan lipatan2 menarik
mirip
> keong, lehernya terlihat.
> 
> Wanita2 kaukasian memilih gamis dan kerudung dengan warna2 lembut
seperti
> warna baju2 bayi - pink, biru muda, kuning muda, dll untuk sholatnya.
> Wanita2 India ada yang memakai sari tapi yang jenis tidak terlihat
perutnya
> dan memakai kerudung lebar 1.2x2 meter yang tipis.
> 
> Jadi untuk sholat-pun yang saat kita berhubungan dengan Allah, tidak
> semuanya pakai mukena yang seperti di Indonesia - malah di Indonesia ini
> lucu, misalnya saat tarawih atau sholat Ied di lapangan, jika saya
memakai
> mukena yang bukan putih - yang lain bisik2, padahal bukan putih itu
bukan
> yang warna kuat (merah, ungu, hijau, dll) tapi warna2 soft seperti
beige.
> 
> Dengan keragaman bentuk dan warna juga motif, di Arab Saudi sana
ulamanya
> gak ada yang marah atau mewajibkan semuanya pakai mukena ala
Indonesia atau
> warna putih kan? Begitulah laporan pandangan mata 'mukena' saat sholat
> ketika saya memperhatikan kelompok perempuan sebelum sholat dimulai.
> 
> Pertanyaannya sekarang, apakah nutup aurat wanita saat berhubungan
dengan
> Allah (sholat) itu juga sama dengan nutup aurat saat berhubungan dengan
> makhluk-Nya? Jika nutup aurat di mesjid2 yang dianggap mesjid
penting dalam
> Islam seperti itu (beraneka ragam dan masih terlihat kaki bawah juga ada
> yang bergamis ketat), apakah di kehidupan sehari-hari juga
'jilbab'nya itu
> bisa beraneka ragam?
> 
> salam
> Aisha
> ------------
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Dari Mana Muncul Mukenah? Re: [wanita-muslimah] Re: Burqas for
> rent, and Arab women
> > Tetapi sekarang coba kenapa setiap muslimah yang mau shalat harus
pakai
> > mukenah? Padahal syaratnya adalah menutup aurat. Sedangkan
laki-laki tanpa
> > pakaian khusus untuk melaksanakan shalat?
> >
> > Saya rasa, sebelum ada peraturan jilbab, para muslimah shalat mungkin
> > dengan kepala terbuka. Kemudian setelah turun ayat jilbab itu para
> > muslimah shalat dengan kepala tertutup kerudung (khumur). Lalu
sejak kapan
> > ada baju mukenah yang khusus untuk shalat? Bukankah baju mukenah itu
> > muncul ketika para muslimah mulai melepaskan kerudung dan jilbabnya?
> >
> > Atau apakah ketentuan menutup aurat itu bagi wanita hanya ketika
shalat
> > saja? Bukankah Allah Maha Melihat? Bukankah perintah menutup aurat itu
> > justru diadakah untuk kemaslahatan manusia? Bukan untuk Tuhan?
> >
> > Salaam...
> 
> Send instant messages to your online friends
http://asia.messenger.yahoo.com
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and 
healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke