Mbak Mia, saya harus acungkan jempol sebab ternyata Mbak Mia bukan
spesialis bidang feminism, tapi kok ya udah kayak peneliti gitu :))

Tadinya saya mau mengaku anak bawang, tapi karena orang sekaliber Mbak
Herni saja mengaku demikian, maka saya harus bilang saya di tingkat
cucu atau cicitnya bawang mungkin :))

Benar persoalannya memang serupa sih, banyak tokoh perempuan disebut
dalam Alkitab. Bahkan ada nabiah juga,,,mmm saya jadi malu nih, sebab
sebetulnya tidak pernah khatam baca Kitab dan belum pernah 1 jam pun
duduk mendengarkan kuliah ilmiah tentang Kitab Suci :(( 
Setidaknya ada 2 kitab dalam Alkitab dengan nama perempuan: Kitab Ruth
dan Kitab Ester, tapi 2 sumber ini kayaknya dalam setahun lalu pun
ngga pernah saya dengar dipakai bahan rujukan. Jadi demikianlah memang
telah terjadi peminggiran perempuan.  

Tentang Yesus dan Muhammad SAW, walaupun beda konteks, Yesus
sebetulnya sih "berpolitik" juga, karena gerakanNya di kalangan
marjinal telah mengguncang kenyamanan kaum mapan, penguasa agama
maupun penjajah Romawi. Kalau saya coba dekati dari sudut manusiawi
sih, peristiwa penyalibanNya pun (yah sebagai umat Nasrani ya percaya
penyaliban) ada unsur konspirasi politik juga. Mereka yang berani
mengguncang kemapanan penguasa kan lebih enak dihabisi saja **jadi
ingat jaman orba:)** 

Tentang adanya model Pak Sato, yah biasalah Mbak, kalau bisa bersikap
"cool" kayak Mbak Herni boleh juga tuh Mbak. 
Dimana-mana selalu ada, di ujung satu ada Pak Sato, di ujung yang lain
ada kelompok yang sama, senang di "zona nyaman" meng'hina' orang lain
dengan formula khas: tuhan-tiga-kitab-palsu :) --baru2 ini bahkan saya
baca komentar orang: kitab Kristen itu sudah ditambah2i tulisan
pendetanya,,, Masya Alloh :)
Tuh yang baru muncul aja udah mengusung pedang: Islam agama dunia,
yang lain lokal *_^
Enaknya nyante aja kali Mbak Mia, hehehe..... 

Wassalam, 
Ida

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dari diskusi yang kreatif ini, satu hal yang kita semua setuju - 
> berkenaan dengan 'khittah' semula, bahwa mbak Ida memahami tentang 
> sudut pandang Muslim pada umumnya, bahwa N. Muhammad meninggalkan 
> legacy feminism yang jarumnya mestinya berputar sesuai kejadian-
> kejadian dalam ruang dan waktu. Ini point penting, karena Sato dkk 
> dari dulu selalu mengimplikasikan yang sebaliknya.
> 
> Namun lebih lanjut lagi saya nembak balik ke Sato, bahwa 
> pandangannya itu jangan-jangan karena warisan psikologi neurotiknya 
> Barat jaman dulu terhadap sex dan perempuan. Sejujurnya, pendapat 
> saya yang seperti ini nggak akan memperbaiki kondisi ummat Islam 
> sendiri, tapi mudah-mudahan bisa jadi masukan kepada Sato, kalau  
> bukan centilan - mbok ya introspeksi. Sudah saya katakan, persoalan 
> psikologi sejarah seperti ini hanya diri kita masing-masing yang 
> bisa berdamai or coming to terms. Jangan lupa diri yang berdamai itu 
> akan berpengaruh baik ke orang lain loh.
> 
> Iya betul, seperti Muslim pada umumnya, saya nggak memisahkan (dalam 
> wacana maupun implementasi), antara agama sebagai keyakinan dan 
> feminism sebagai kebijakan publik dan politik.  Saya pikir inilah 
> inti perbedaan diskusi antara mbak Ida dan Pak Ary. Maksudnya pak 
> Ary 'menabrakkan' agama dan feminism saya pikir 
> artinya 'mensekularkan' atau mengkotak-kotakkan. 
> 
> Bahkan, sebagai non Kristen saya merasa bahwa Yesus membawa pesan 
> feminism yang sangat kental (i.e egalitarian, spiritual). Karena itu 
> murid-murid awal Yesus banyak yang perempuan, dan martirnya 
> perempuan. Kok saya nggak bisa ngebayangin Kristen bisa jadi agama 
> resmi di Romawi tanpa murid-murid perempuan Yesus? Ini bisa jadi 
> runutan sejarah yang menarik untuk digali oleh feminis Kristen.
> 
> Yesus nggak 'berpolitik' dalam arti politik praktis seperti N. 
> Muhammad, karena situasinya jauuuh berbeda. Tatanan negara dan 
> bermasyarakat di Palestina Yahudi dan Romawi sangat kuat, berbeda 
> dengan Arab baduy barbar.  Namun ini mestinya jangan serta merta 
> dibaca sebagai sekularism, tapi Yesus itu kontekstual. Kalo nggak 
> kontekstual nggak bakal jadi Nabi deh. (Mohon maaf dengan sebutan 
> Nabi ini).
> 
> Tapi kalau Barat membawa jaman gemilang sampai sekarang 
> dengan 'sekularism', so be it. Barangkali itulah lorong sejarah yang 
> harus dilalui.  Karena merupakan bagian dari masyarakat, maka 
> feminism Barat pun bercorak sekular juga, seperti yang 
> diimplikasikan mbak Ida. Tapi di sinipun saya liat nggak gitu-gitu 
> amat. Karena di Barat pun ada upaya memperkenalkan simbolism 
> yang 'compassionate', walaupun masih mentah mateng, namun inilah 
> jembatan antara sekularism modern dan keyakinan beragama. Dan karena 
> ada akar sejarahnya dalam pesan dan tindakan Yesus.
> 
> Jadi menghadirkan simbolism (dalam artian 'compassion'), yaitu 
> memaknai kembali simbol-simbol agama kita, sementara ini kita 
> setujui sebagai jembatan antar agama-agama dan sekularism modern, 
> yang ditawarkan oleh feminis Barat maupun Muslim.  Simbolism 
> akhirnya akan memberikan keyakinan dan inspirasi kepada kita tentang 
> sifat 'kekinian' peristiwa-peristiwa sebagai tanda dan kehendak 
> Allah. Saya pernah bilang, yang akan menghidupkan kehidupan kita.
> 
> Dengan Indonesia sendiri, saya mempunyai keyakinan bahwa kalau saja 
> kita sudah melalui periode transisi dan krisis ini, Muslim Indonesia 
> akan memberi corak baru dalam dunia Islam, yaitu Islam-simbol-
> feminism. Kalau saya bilang feminis ini termasuk laki-laki bukan 
> cuma perempuan doang, karena wacana feminism nggak mungkin 
> tercerabut dari masyarakat. Kenapa Indonesia? Karena ringkasnya, 
> sebelum India, Cina, Arab, dan terakhir Eropa datang ke Indonesia - 
> saya meyakini Indonesia adalah merupakan peradaban terakhir Dunia 
> Lama yaitu feminism, apapun disebutnya matriarchal, matrilineal. 
> Kalau anda berjalan dari Sabang sampe Timika, jejak-jejak ini 
> keliatan - if you pay close attention to it.
> 
> Ya saya setuju dengan pikiran inti bahwa agama-agama Dunia Baru ini 
> (hampir semua agama), adalah androsentris yaitu male-dominated yang 
> mereduksi peran female. Inilah kenyataan sejarah yang kita lalui, so 
> be it. Mengapresiasi sejarah adalah menerima 'kekinian' itu. I hope 
> I dont sound too preachy. It's so difficult to describe my thoughts 
> along this line.
> 
> Pikir saja, sejarah tercatat kan paling banter sejauh 3000 SM, dan 
> bahkan Indonesia sendiri abad ke 10 aja nggak jelas! Jadi sebelum 
> 3000 SM kita semua ngapain aja? 5000 years is such a short history 
> compared to the Old World! Thank God bahwa Quran menempatkan Ratu 
> Balqis dari jaman kuno itu dengan derajat yang tinggi sekali. Inilah 
> catatan feminism yang tertua dalam kitab suci.
> 
> Sayangnya akhir-akhir ini di Indonesia chauvinism keliatan seperti 
> mau melindas Islam-simbol-feminis ini, yang belum lagi bangkit ini. 
> Apakah ini suatu geliat atau bagaimana, masih belum bisa 
> diperkirakan kalau kita sendiri belum bisa menawarkan solusi-solusi 
> kontekstual yang menyatukan perbedaan, yang dapat memberi 
> kepercayaan diri kepada Indonesia yang lagi nggak pede ini.
> 
> So perjalanan feminism memberi corak dalam pengertian kita beragama 
> masih panjang. Di pelem-pelem (misalnya Gone the Wind), selalu 
> ditampilkan sosok perempuan melangkah ke depan menuju sinar 
> bercahaya. 
> 
> Salam
> Mia
> (mbak Ida, saya terlahir feminis barangkali, tapi trainingnya bukan 
> di feminism, tapi finansial hehehe...jadi malah kurang familiar 
> dengan istilah-istilah canggih feminist school).
> 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke