Saya tidak menyetujui semuanya dari mereka. Sekalipun mereka pemikir Islam 
yang baik, tetapi saya tetap kritis terhadap mereka juga. Untuk kasus 
wanita sebagai Imam Shalat Jum'at saya belum bisa setuju dengan mereka. 
Karena kalau hanya untuk mendengarkan ceramahnya Aminah Wadud, tidak perlu 
dia menjadi Imam dan Khotib Jum'at. Dalam hal ritual ibadah saya berpegang 
ketat kepada apa yang dicontohkan di zaman nabi, ruang interpretasi sangat 
kecil.

Salam,



"Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
06/26/2006 10:03 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Patokan Umum-->Jangan Nikahi Pria Muslim, Please 
!






hasan turabi dan aminah wadud muslim setuju dan memperbolehkan wanita
menjadi imam sholat jum'at.  apakah ini termasuk pendapat yg disetujuai 
pak
wida ???

On 6/26/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Mbak Herni, please try this : http://www.jannah.org/sisters/
>
> Tetapi mbak Herni mungkin benar, idea Islam bagi muslimah mungkin hanya
> terlihat aplikasi nyatanya di zaman nabi, tidak terlihat lagi aplikasi
> nyatanya yang sesuai idea awalnya setelah itu. Bahkan mungkin di zaman
> ini.
>
> Ada buku bagus karangan Aminah Wadud : "Qur'an Menurut Perempuan". Saya
> sudah membacanya dan memberikan wacana segar yang menarik. Dan pemikiran
> tentang wanita di dunia Islam juga terus berkembang, contohnya pendapat
> yang saya kutip di bawah ini:
>
> ***
>
> Di awal era Islam, perempuan jelas-jelas berpartisipasi dalam pertemuan
> umum dan dalam semua shalat yang dilaksanakan di masjid nabi di Madinah,
> sebagaimana mereka senantiasa menyelesaikan ritus haji sekali waktu. 
Nabi
> sendiri kerap mengunjungi kalangan muslimah dan bahkan tidur siang 
sejenak
>
> di rumah mereka (menurut saya bagian luar rumah - Wida).
>
> Berdasarkan semua ini, Hasan al-Turabi menyimpulkan bahwa Islam tidak
> menuntut segregasi total (demikian pula pendapat Dr. Yusuf al-Qardlawi)
> kedua jenis kelamin. Terutama ibu rumah tangga, dia berpendapat, dapat
> menerima, melayani, dan secara ramah menjamu tamu-tamu suami mereka
> bersama dengan suaminya, ketimbang Cuma memasak untuk mereka dari balik
> pintu yang tertutup rapat. Dia juga tidak melihat ada yang salah antara
> laki-laki dan perempuan untuk berjabat tangan secara tulus pada 
kesempatan
>
> yang sudah menjadi kebiasaan yang lazim, sementara penolakan untuk
> berjabat tangan mungkin tampak merupakan tindakan yang tidak bersahabat.
>
> Secara keseluruhan, al-Turabi melihat bahwa "perempuan menderita
> kezhaliman terburuk di tangan masyarakat pada umumnya melalui segregasi
> dan isolasi". Dia menganggap pembebasan perempuan Islam bukan sebagai 
efek
>
> samping dari sebuah pembaahruan dan kebangkitan Islam, melainkan sebagai
> prasyarat bagi keduanya. Setelah riset secara luas mengenai tradisi
> kenabian (sunnah) yang biasanya dikutip dalam soal ini, Jeffrey Lang 
juga
> sampai pada konklusi bahwa segregasi di antara lawan jenis yang
> diberlakukan secara luas ini jelas bertentangan dengan prinsip 
al-Qur?an.
> Cara segregasi yang saat ini ia tangani di Amerika akan menjadikan 
banyak
> gadis remaja muslim tidak merasa dilindungi, melainkan seperti benda 
dalam
>
> tatanan rumah. Masalahnya tidak harus mengukur segregasi jenis kelamin
> dengan masalah persetubuhan, melainkan mencari jalan tengah yang 
rasional.
>
> Fathi Osman dan al-Turabi sepakat bahwa perempuan muslim diperbolehkan
> berkerja di luar rumah dan memegang jabatan publik. Jika mereka memang
> mau, mereka dapat secara aktif terlibat dalam politik, memberi suara 
dalam
>
> pemilihan, mencalonkan diri, mendaftar sebagai prajurit, berdinas 
sebagai
> anggota parlemen, hakim, sekretaris kabinet. Para suami diharapkan
> menghormati hak istri mereka untuk berkerja. Sebagai mitra rumah tangga
> (zawj), mereka harus juga berbagi pekerjaan rutin rumah tangga.
>
> Dikutip dari buku: Agar Umat Tak Terlindas Zaman, Murad W. Hoffmann,
> Serambi.
>
> ***
>
> Dan sekali lagi, mbak Herni benar ketika menulis : Apakah menjadi 
manusia
>
> yg 'Islami' cuma sekedar lip service saja yg
> dikaitkan dng kepandaian orang mengutip ayat2 qur'an? :-)
>
> Banyak pemikir Islam menyampaikan pendapatnya hari ini. Dari yang
> Fundamentalis sampai yang Liberalis. Kita mendengarkan semua pendapat 
itu
> dan memilihnya yang paling baik bagi kita. Karena kondisi yang 
melingkupi
> kita, mungkin lebih cocok pada sebuah pendapat. Terakhir, kita serahkan
> keputusannya bagi kita kepada hati kita. Nabi berkata: "Istafti Qolbaka,
> mintalah fatwa pada hatimu, sekalipun orang-orang banyak memberikan 
fatwa
> kepadamu". Semoga hati kita masih bisa menjadi hakim yang baik bagi 
kita.
>
> WalLaahu a'lam.
>
>
> "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED] <nurbayanti%40gmail.com>>
> Sent by: 
wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> 06/24/2006 01:07 AM
>
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> cc
>
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Patokan Umum-->Jangan Nikahi Pria Muslim, Please !
>
> Mas Wida,
>
> Maaf atas keterbatasan saya dlm menjelaskan. Mungkin akibat keseringan
> mikirin yg nggak2. Soalnya saya lebih senang ngobrolin yg nggak2 model
> gitu dibanding ngobrolin soal mode, gosip dll :-)
>
> Ilmu sosial pada intinya mencoba menjelaskan realitas di sekitar kita
> saja. Mas wida secara panjang lebar menjelaskan segala sesuatunya,
> tapi mungkiiin kita bisa mengacu pada pertanyaan dasar dulu: masalah
> sosial yg mau dipecahkan apa sih? Saya mengerti concernnya mas wida
> melihat fenomena pornografi yg marak dari dulu. Akar masalahnya apa?
> Siapa yg hendak diatur? Saya hanya melihat, mas wida hanya mau
> mengatur perempuan saja :-) Bicara soal jilbab pun selalu dikaitkan
> dng tubuh perempuan yg punya sensualitas yg berpotensi membahayakan
> ummat (laki2). Sementara jikapun mas wida menyentuh soal laki2nya,
> hanya sebatas: ya, laki2 juga punya kewajiban menjaga auratnya. Tapi,
> bagaimana laki2 dlm melihat/mempersepsikan dan merespon tubuh
> perempuan itu? Apakah laki2 tidak perlu diatur juga? :-) Apalagi bila
> didukung dng aplikasi 'perintah Tuhan' lainnya, spt poligami,
> pembagian harta waris, dll yg semuanya membentuk relasi perempuan dan
> laki2 yg 'Islami'.
>
> Kedua, dlm melihat penyebab dari masalah. Jika kita lihat fenomena
> pornografi, komersialisasi perempuan dsb, apa penyebabnya? Kenapa bisa
> begitu? Apakah hanya karena perempuan saja yg dng tidak bernoralnya
> menjual tubuhnya? Saya cuma tekankan, masalahnya tidak semudah itu.
> Ini yg seringkali tidak ditangkap atau sengaja tidak dilihat. Makanya
> yg terlihat adalah sekedar permainan, we're the saints and you're the
> sinners. Meskipun kemudian mencoba mengakomodasi kompleksitas masalah
> tsb, tapi hal itu tidak terlihat dari analisanya. Selalu berkaitan dng
> sensualitas tubuh perempuan. Shg jilbab ditempatkan sbg alat
> pengendalian sosial thd sensualitas tubuh perempuan. Yg kemudian bisa
> saya tanya balik, sampai titik apakah sensualitas tubuh perempuan
> berbahaya? Ini yg juga jadi pertanyaan mbak Chae. Bagian tubuh yg
> mana? Suara juga termasuk? Lalu bagaimana kaitannya dng peran
> sosialnya? Apakah perempuan bisa memimpin majelis yg didalamnya banyak
> laki2? :-)
>
> Soal persamaan
> "Joke" yg dilontarkan mas wida itu adl joke umum yg biasanya
> dilontarkan dng nada sinis, termasuk di ruang publik spt DPR
> sekalipun. Bisa browsing beritanya soal ini di media massa. Pada
> dasarnya yg dituju adalah pengakuan bahwa perempuan adl juga manusia,
> yg punya kapasitas utk berpikir, bertindak dan melakukan moral
> judgement :-) Yg jadi sasaran adl relasi perempuan dan laki2. Dan ya,
> feminis juga melakukan studi thd laki2. Karena bicara soal pembentukan
> relasi antara perempuan dan laki2 adalah juga bicara soal bagaimana
> (peran) laki2 dibentuk secara sosial. Dan bukan berarti laki2 juga
> tidak 'clash' satu sama lain atau tidak ada kekerasan terhadap laki2
> :-) Kekerasan thd Perempuan sbg sebuah pendekatan sendiri sudah banyak
> dikritik orang, dlm rangka mendefinisikan kembali arti 'kekerasan'.
>
> Kita juga bisa melontarkan joke bernada sinis thd kaum 'Islam'. Jika
> memang Islam meninggikan martabat perempuan, apa yg dilakukan kaum
> Islam sendiri dlm tataran duniawi (operatif) dlm hal ini? Feminis
> radikal mungkin sebuah kata yg mengerikan buat banyak orang. Feminis
> bisa jadi masih berdebat soal persepsi gender equality, gender equity
> soal trafiking bla bla bla, tapi setidaknya mereka telah berbuat
> sesuatu. Gerakan feminis radikal di Eropa yg melihat gender equality
> dari 'difference', dari persepsi bahwa perempuan itu "berbeda"
> setidaknya menghasilkan kebijakan jaminan perlindungan sosial thd
> perempuan utk peran domestiknya dan kebijakan2 yg ramah thd perempuan
> (meskipun, masih banyak perdebatan soal itu, but at least they're
> really do something. Sementara perdebatan soal ini di kalangan Islam
> sebatas bahwa perempuan sebaiknya di wilayah domestik saja. Ibu rumah
> tangga lebih baik dibanding perempuan karier (yg lagi2, lupa bicara
> soal peran dan kontribusi laki2 dlm rumah tangga!) dsb, yg bisa
> dilihat dari postingan mbak flora, misalnya. Tapi kontribusi pemikiran
> apa yg bisa diberikan dari kaum Islamnya utk para ibu2 yg memegang
> peran ganda, misalnya. Atau terhadap perempuan2 yg hak2 dlm
> perkawinannya tidak dipenuhi oleh suaminya? Kalaupun ada yg bicara
> soal itu, mungkin dari kalangan feminis Islam (feminis tidak harus
> selalu perempuan :P) Kalau spt ini, siapa yg lebih Islami jadinya ya?
> Apakah menjadi manusia yg 'Islami' cuma sekedar lip service saja yg
> dikaitkan dng kepandaian orang mengutip ayat2 qur'an? :-)
>
> Soal kriminalisasi perempuan
> Contoh yg baik adalah RUU APP dan Rancangan KUHP. LBH Apik sudah
> membahas hal ini, tapi lebih dari perspektif feminis, yg masih bisa
> dikembangkan dari segi metodologi penilaian RUU, misalnya. Mungkin
> sebagian ahli hukum ada yg tidak setuju, tapi di kalangan ahli
> hukumnya sendiri masih ada perdebatan, kok. Kita juga masih ada ahli2
> hukum yg sangat positivistik yg sangat2 narrow minded. Persis mas
> wida, yg kalau ditanya ya merujuk ke Qur'an dan perintah Tuhan. Bukan
> berarti saya menentang Qur'an, tapi kita perlu sadar bahwa Qur'an
> tidak bergerak dlm ruang yg hampa. Bagaimana kita 'membaca' 'perintah
> Tuhan' dan mengoperasikannya, tidak bisa dilihat sbg satu garis linear
> yg menegasikan faktor2 lain yg berpengaruh. Qur'an kan juga terikat
> dng dimensi ruang dan waktu. Lagi2, kegagapan dlm menangkap konteks,
> melihat permasalahan dan alternatif2 solusi.
>
> Maaf lagi kalau jadi bikin tidak mengerti :-)
> Mbak Aisha kemana ya, hehehehe... biasanya yg mampu menjelaskan dng
> bahasa yg mudah kan dia :-)
>
> wassalam,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com 
<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Setiap kali saya membaca postingan mbak Herni, kening saya selalu
> berkerut-kerut. Entah karena bahasanya yang sangat tinggi, atau
> mungkin banyak istilah-istilah sosial (dan filsafat?) yang saya belum
> mengerti. Sehingga saya memerlukan waktu yang lama untuk memeras dan
> mencari inti sari dari pesannya itu. Tapi saya senang, soalnya menjadi
> tambahan ilmu buat saya. 8-)
>
> Whose values? Jika kita membicara kan tuntunan suatu agama, tentu saja
> God's values. Kehendak Tuhan. Nilai-nilai yang Tuhan kehendaki atas
> manusia. Persepsi, tentu persepsi muslimah menurut Tuhan, sepaket
> dengan tujuan pembentukan insan yang baik, laki-laki dan wanita.
>
> Mengenai mereduksi perempuan menjadi sekumpulan daging ... s/d ...
> kursi terdakwa, apakah teman-teman Feminis selalu berasumsi bahwa kaum
> wanita selalu disalahkan? Selalu dianggap sumber dosa? Dijadikan
> terdakwa? CMIIW. Jika Paradigma itu yang selalu dipakai dalam
> memandang setiap masalah yang menyangkut wanita, maka solusinya akan
> selalu berupa penentangan, pemberontakan, pembebasan, yang akhirnya
> sulit untuk menentukan batasnya.
>
> Perjuangan yang tidak ada garis finishnya. Di mana batas kesetaraan
> itu? Apakah sampai dapat menguasai kaum laki-laki? Sampai bisa
> memindahkan organ kehamilan dan menyusui kepada laki-laki dan
> menjadikan laki-laki sebagai bapak rumah tangga? ;-) It's a joke!
>
> Tetapi Islam tidak pernah berangkat dari paradigma itu, from the very
> beginning ayat jilbab diturunkan 14 abad yang lalu. Islam hendak
> meletakkan posisi laki-laki dan wanita dalam keharmonisan dengan alam.
> Keberadaan wanita yang mempunyai potensi untuk mengundang birahi (to
> some extends laki-laki juga punya) dipandang sebagai realitas, a
> gift!, anugrah Tuhan kepada wanita dalam harmoninya dengan kaum
> laki-laki. Karena potensi itu, maka perlu diberikan aturan moral, agar
> anugrah Tuhan itu tidak diarahkan ke hal-hal yang berakibat buruk.
> Bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Sama seperti potensi-potensi
> lainnya pada manusia, perlu aturan moral juga. Dan aturan moral untuk
> potensi itu berbentuk etika berpakaian.
>
> Dress Code. Dan terlebih lagi... tuntunan Islam adalah tuntunan agar
> Ruhani wanita itu bisa semakin baik dan bersih dari hal-hal yang bisa
> mengotorinya. Jadi, tujuan pakaian muslimah mempunyai dimensi sosial
> sekaligus dimensi individu. Teman-teman Feminis mungkin bisa
> mengkritik > dimensi sosial dari pakaian muslimah itu, misalnya dengan
> mempertanyakan jaminan keamanan, identitas, mitos, dlsb. Walaupun bagi
> sebagian muslimah yang sudah melaksanakannya, to some extends, it
> works! according to the verse 24:31. Mungkin hal ini lebih bisa
> "dirasakan" daripada diperdebatkan manfaatnya. Tetapi teman-teman
> Feminis tidak bisa mengkritik dimensi individunya, ketika yang
> memakainya diniatkan untuk tujuan Ruhani tertentu (iman, taat, taqwa,
> dll) dan dalam rangka taqorrub (mendekatkan diri) kepada Tuhan sesuai
> tuntunan agama Islam bagi seorang muslimah.
>
> Banyak motif yang mendasari seorang muslimah untuk berbusana muslimah,
> sebagaimana variasi (mode) jilbab itu sendiri yang sering kita lihat.
> Mereka akan mendapatkan hasilnya sesuai dengan niat mereka 
masing-masing.
>
> Salam,
>
> Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet
> Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No.
> 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
>
> Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting 
mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Berhenti 
mailto:[EMAIL PROTECTED]<wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com>
> Milis Keluarga Sejahtera 
mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com<keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> Milis Anak Muda Islam 
mailto:majelismuda@yahoogroups.com<majelismuda%40yahoogroups.com>
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
....
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]




Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet 
Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke