Ada insan berkata :
   
  Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

==================
   
  Jano-ko
   
  Punten, 
   
  ---
   
  Al Qur'an :
   
  Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagi 
kamu (yaitu) bagi siapa yang mengharap (rahmat) Allah dan (kebahagiaan) hari 
akhir dan banyak menyebut Allah (QS. 33:21).
   
  ---
   
  Pertanyaan sederhana saja, bagaimana anda tahu bahwa Nabi Muhammad SAW 
mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut ?
   
  Menilai Nabi Muhammad SAW mempunyai keterbatasan dalam hal tersebut berarti 
"sipenilai" tersebut merasa mempunyai kemampuan melebihi Nabi Muhammad SAW.
   
  Nah sekarang jano-ko tunjukkan apa kata tokoh pintar tentang kanjeng Nabi 
Muhammad SAW.
   
  Thomas Carlyle, dalam On Heroes and Hero Worship mengatakan, “Dia datang 
seperti sepercik sinar dari langit, jatuh ke padang pasir yang tandus, kemudian 
meledakkan butir-butir debu menjadi mesiu yang membakar angkasa dari Delhi 
hingga Granada”.
   
   
  Thomas Carlyle :
   
  These ideas were influential on the development of Socialism, but aspects of 
Carlyle's thinking in his later years also helped to form Fascism. Carlyle 
moved towards his later thinking during the 1840s, leading to a break with many 
old friends and allies such as Mill and, to a lesser extent, Emerson. His 
belief in the importance of heroic leadership found form in his book "Heroes 
and Hero Worship", in which he compared different types of heroes. As one of 
the very few philosophers who witnessed the industrial revolution but still 
kept a transcendental non-materialistic view of the world, Thomas Carlyle made 
an attempt to draw a picture of the development of human intellect by using 
historical people as coordinates and devoted Prophet Muhammad a special place 
in the book under the chapter title "Hero as a Prophet". In his work, Carlyle 
declares his admiration with a passionate championship of Prophet Muhammad as a 
Hegelian agent of reform, insisting on his sincerety and
 commenting ‘how one man single-handedly, could weld warring tribes and 
wandering Bedouins into a most powerful and civilized nation in less than two 
decades.’ Observing Carlyle having such an open mind to the "other" puts him in 
a category of his own for trying to build bridges between the peoples of the 
West and the East as an early historical western representative of that 
dialogue.
   
  ---
   
  Pertanyaannya adalah apakah "sipenilai" tersebut levelnya sama atau sejajar 
dengan Thomas Carlyle ?, malu dech aku......
   
  Dilarang nesu.
   
  Malam.
   
  
 
   
   
  st sabri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Abah,
> 
> Terima kasih atas informasinya;)
> 
> Saya mau konfirmasi satu point lagi, jika manusia mempunyai
> keterbatasan termasuk Nabi Muhammad saw sebagai manusia adakah
> penafsiran Beliau terhadap wahyu terbatasi oleh keterbatasanya sebagai
> manusia??

Anakku,
Tentu saja kanjeng Nabi Muhammad memiliki banyak keterbatasan dan
menafsir wahyu; belum lagi alat-alat bantu penafsiran yg terus
berkembang dan berkembang sesuai perkembangan peradaban. Jaman dahulu
kala, bahkan Kanjeng Nabi pun tidak berpikir adanya rekayasa atau
manupulasi genetik, klonning atau bio teknologi. Barangkali juga tidak
terpikirkan bahwa suatu hari nanti perjalanan ke ruang angkasa bisa
dijalani oleh awam seperti orang2 pada tamasya ke pekalongan dari
seluruh penjuru dunia :=))

Dalam hidup di dunia dan manusia tidak akan mencapai kebenaran, tapi
bisa menggapai percikan kebenaran, kemudian kebenaran absolut juga
tidak kompatibel dengan manusia, lebih baik kebenaran tidak absolut yg
bisa diuji ulang, dievaluasi dan diperbaiki. sehingga proses kehidupan
berjalan dan selalu berjalan.

salam



         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke