'An Abi Hurayrata Anna Rasuwla Lla-hi SHLM qaala laa taquwmu ssaa'ata 
taqtatila fiataani 'azhiymataani yakuwnu baynahumaa maqtalatun 'azhiymatun 
waahidatunda'watuhumaa waahidatun WAHATTA-  YUB'ATSU  DAJJAALUWNA 
KADDZZAABUWNA  QARIYBUN MIN TSALAATSIYNA  KULLUHUM  YAZ'UMU  ANNAHU- RASUWLU 
LLA-HI (Rawaahu Bukhary), artinya: Dari Abi Hurayrah bahwa RasuluLlah SAW 
bersabda: Belum akan terjadi kiamat sebelum timbul peperangan di antara dua 
pasukan besar, antara keduanya timbul perang besar sedang seruan keduanya 
sama. DAN  SEBELUM  LAHIR  DAJJAL-DAJJAL  (PEMBOHONG)  YANG AMAT  PANDAI 
BERBOHONG  HINGGA  BILANGANNYA  MENDEKATI  TIGA  PULUH  ORANG, SEMUA 
MENDA'WAKAN  DIRINYA   RASUL  ALLAH  (Perawi Bukhari).
Di bawah ini diberi bernomor nabi-nabi palsu itu yang sudah hampir mendekati 
jumlah 30 orang. No. 27 adalah orang Enrekang (Indonesia), apa di Indonesia 
masih ada  yang akan menyusul ?
  1. Musailamatul Kazzab,
  2. Aswad Al-Insi,
  3. Tulaihah Al-Asadi,
  4. Sajjah binti Al-Harith,
  5. Ahmad  bin  Husain,
  6. Laqit,
  7. Mirza Ghulam Ahmad,
  8. Mirza Ali Muhammad,
  9. Bahaullah,
 10. Al-Mukhtar bin Ubaidillah,
 11. Ibnu Sam'an,
 12. Amir bin Harb,
 13. Abu Mansur Al-Ijli,
 14. Ibnu Said As-Sajli,
 15. Abu Khattab Al-Asadi,
 16. Ibnu Bahram
 17. Al-Juba'i,
 18. Hasan bin Hamdan,
 19. Abul  Qasim  An-Najar,
 20. Al-Muni'ul  Qashar,
 21. Ibnu Kharba Al-Kindi,
 22. Abu Muslim As-Siraj :
 23. Harith  bin  Saad;
 24. Isa  Al-Asfahan;
 25. Faris   bin   Yahya,
 26. Ishak  Al-Akhras,
 27. Lia Aminuddin
Wassalam, bagi yang dapat Hidayah
HMNA
#################################################################################################################

----- Original Message ----- 
From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, June 26, 2007 21:05
Subject: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian gelar "Sir"


> Lina,
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> Mas MA, jangan kesel. Emang begitu caranya saya belajar:
>> membandingkan. Saya lagi ingin membandingkan MGA dengan orang-
> orang
>> terhormat yang pernah ada dalam literatur Islam. Saat ini saya
>> berpendapat MGA ini orang yang punya kharisma tapi kemudian
> sombong
>> banget.
>
> Anda itu bukan belajar, tetapi menghakimi dg mengatakan: "sombong
> banget"
>
> Orang mengklaim jadi nabi itu bukan "sombong banget", kalau sampeyan
> katakan sebagai orang yang sombong banget, maka perkataan sampeyan
> itu akan berlaku kepada para nabi. Para nabi dulu mengklaim jadi
> nabi karena memang diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan kepada
> kaummnya bahwa dirinya adalah nabi/rasul/utusan Allah.
>
>> Bahkan lebih sombong dari Umar Ibn Khattab ra, padahal Nabi
>> SAW pernah bilang kalo ada nabi sesudah aku pastilah Umar
> orangnya.
>
> Kok sampeyan malah makin menghakimi...Lina, sombong sekali sampeyan
> menghakimi tanpa ilmu dg mengatakan Mirza Ghulam Ahmad BAHKAN LEBIH
> SOMBONG dari Umar r.a. Apakah Hz. Umar r.a. adalah seorang yang
> sombong, kemudian sampeyan katakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad LEBIH
> SOMBONG dari Umar Ibn Khattab ra??? Makin kelihatan wajah asli si
> Lina dg mengatakan Umar itu sombong dan Mirza Ghulam Ahmad bahkan
> lebih sombong dari Umar. Apakah si Lina ini seorang Syi'ah?
>
> Karena Anda ngakunya mau "belajar", maka ini Hadits lengkapnya
> berikut penjelasannya sehubungan dh Hz. Umar r.a.:
>
> Rasulullah SAW berkata: "Jika benar seorang Nabi akan datang
> sesudahku, orang itu tentunya Umar bin Khattab" (Tirmidhi, Kitab-ul-
> Manaqib).
>
> Karena Nabi Muhammad s.a.w. yang diutus, maka Hz. Umar r.a. tidak
> diutus sebagai nabi. Jadi bukan tidak akan ada nabi yang akan diutus.
>
> Di sini ada satu hal yang harus mendapat perhatian. Kenapa Nabi
> s.a.w. tidak menyebut nama Abu Bakr r.a., padahal Abu Bakr adalah
> seorang shiddiq, lebih tinggi dari Umar yang berpangkat syahid?
> Rahasianya adalah, bahwa Sayyidina Umar r.a. diketahui oleh Kanjeng
> Rasulullah s.a.w. mempunyai bakat hukum (undang-undang) melebihi
> dari para sahabat lainnya, termasuk Abu Bakr. Sering Hz. Umar
> memberikan saran kepada Hz. Rasulullah s.a.w., dan akhirnya turun
> ayat-ayat yang membenarkan saran Hz. Umar tersebut.
>
> Jadi, maksudnya Hadits ini adalah bahwa tidak akan datang nabi yang
> akan membawa Syari'at (hukum/undang-undang) setelah Rasulullah s.a.w.
>
>> Tapi Umar ra gak pernah ngaku nrima wahyu (lalu buat kumpulan
> wahyu)
>> dan jadi nabi. Subhanallah.
>
> Makin ngelantur saja...
>
> Umar r.a. pernah dapat wahyu dari Allah, dan orang yang dapat wahyu
> tidak harus jadi nabi.
>
> Lina ini nampaknya punya logika, bahwa yang dapat wahyu pasti jadi
> nabi. Iya gak lin?
>
>> Lina: Begini mas MA,
>> Jelas dalam kutipan mas diatas itu ada dukungan Inggris kepada
> umat
>> Islam India. Lah kan Ahmadiyah termasuk dong? Mengapa harus
> menolak
>> tuduhan kalo AHmadi didukung oleh Inggris?...:-)
>
> he..he..kok mau ngeles....
>
> Sepeserpun uang dukungan dari Kerajaan Inggris tidak pernah diterima
> oleh Ahmadiyah, apalagi buat membangun mesjid dan pusat kebudayaan
> Islam di London itu yang jadi kebanggaan umat Islam.
>
> Kalau dukungan Inggris untuk sekulerisme dan pluralisme agama, jelas
> sangat dinikmati oleh Ahmadiyah di Hindustan dan di Inggris,
> sebagaimana golongan Islam lainnya.
>
> Jadi, siapa yang mau Anda garap dg ocehan seperti "didukung oleh
> Inggris", dst?
>
>> Hmmm...tergelitik otak saya ini ketika membaca point ke (ii) itu.
>> Orang Islam India mati dan berjasa membela dan mempertahankan
>> Kemaharajaan Inggris Raya. Pantesnya kan Orang India (Islam,
> Hindu,
>> Budha, KRisten) mati dan berjasa membela dan mempertahankan Negara
>> India...???
>
> Makin kelihatan ketidakmengertiannya...
>
> Sudah dijelaskan bahwa mesjid dan pusat kebudayaan Islam di London
> itu adalah hadiah dari Inggris untuk orang-orang Islam yang berjasa
> membela Inggris di Hindustan, sebelum berdirinya negara India.
>
>> Karena hal itu juga saya jg teringat akan bacaan bhw telah terjadi
>> perang saudara di India sesama muslim: muslim membunuh muslim.
>> Apakah ini ada hubungannya dengan point (ii) tsb diatas bhw yang
>> mati membela kerajaan Inggris mendapat penghormatan sedang yang
> mati
>> melawan Inggris dianggap teroris ? Semoga tidak.
>
> Di Aceh juga sama...Mulsim membunuh Muslim. Di Irak juga
> sama...Muslim membunuh Muslim. Dulu perang Teluk adalah pembunuhan
> Muslim atas Muslim...
>
>> Lina: Tentu saja saya dapat menulis apa saja. Tapi, karena saya
> tak
>> ada niat untuk mencari masa dan pendukung, ngapain juga menulis.
>
> (...)
>
>> Saya hanya ingin mencari kebenaran untuk pribadi saya saja.
>
> Ingin mencari kebenaran kok ngeyel dan menghakimi...
>
> Menghakimi orang yang tidak anda kenal adalah bukti kesombongan
> anda, dan yakinlah, selama anda masih terus sombong, anda tidak akan
> dapatkan kebenaran...
>
>> Lina: Kalo saya sih pikir bukan masalah boleh ada atau gaknya
> wahyu
>> setelah Nabi SAW. Banyak juga orang sebelum MGA mengaku mendapat
>> wahyu. Mungkin nanti ada lagi yang mengaku spt itu. Buat saya sih
>> gak masalah karena pastinya nanti ada lagi pertanyaan apa
>> itu 'wahyu'??. Namun ketika saya membaca kumpulan wahyu dalam
>> Tadzkirah tsb, saya tidak meyakininya itu sebagai wahyu karena
>> banyak keanehan redaksional yang akhirnya saya berkesimpulan
>> penulisnya seorang yang terobsesi menjadi nabi.
>
> Coba jelaskan dengan baik, how you describe keanehan redaksional?
>
>> Lihat saja di Tadhkiratush Shahadatain (alislam.org). [Ini memang
>> bukan wahyu ya? Ini cuma karya MGA. Hm sulitnya kalo seorang nabi
>> pandai menulis ..:-)) Jadi bisa menulis wahyu sebagai pengangkatan
>> dirinya sbg nabi], MGA bilang,"In order to explain this matter in
>> its proper sequence it would be necessary first to make the
>> statement that when God saw the world sunk into an abject state
> and
>> the earth full of wickedness, tyrannies and iniquity, He sent me
>> with the mission of propagating truth and reforming the world. The
>> point of time was also appropriate, for the fourteenth century was
>> approaching fast. Then, under Divine command, I raised my voice
>> through printed announcements and public speeches proclaiming to
>> everyone that I am the one who was destined to be raised by God at
>> the beginning of this century to renovate religion, claiming that
> I
>> have been sent with the mission to re-establish the faith that has
>> disappeared from the face of the earth and to draw the whole of
>> mankind back to piety and righteousness with the aid of God's own
>> hand and to reform them and to remove errors of belief and
> conduct.
>
> Apanya yang aneh, lha wong beliau hanya menjelaskan maksud diutusnya
> sebagai orang yang ditakdirkan akan diutus di abad 14...
>
>> > Monggo mbak...kalau tidak percaya, ya sudah...buat apa dibahas
>> terus > hal-hal yang sampeyan tidak percayai?
>>
>> Lina: Kalau apa yang saya percayai sama dengan mas percayai, baru
>> deh itu gak perlu dibahas dan gak perlu didiskusikan. Iya toh?
>
> Lucu, kok malah menyama-nyamakan dengan apa yang saya percayai...
>
> Saya ulang, kalau sampeyan sudah tidak percaya, buat apa dibahas
> lagi, toh tidak ada gunanya...
>
> Sama seperti kaum Kristen, Atheis, Yahudi yang sudah tidak percaya
> sama Nabi s.a.w., buat apa terus dibahas lagi?
>
>> Lina: Terusnya ya aneh aja redaksional wahyu Tuhan kayak gitu.
> Entar
>> engkau, entar aku. Apa salah cetak saja? NGemeng2 Mas MA ngerti
>> bahasa URdu ya?
>
> Udah pernah baca terjemahan redaksional Hadits Qudsi, banyak yang
> aneh juga...
>
> Apa sampeyan berani mengkritiknya?
>
>> Lina: Wajar saja Drs Muslih Fathoni berpendapat begitu dan wajar
>> pula ahmadiers berpendapat spt diatas juga...:-). Wajar juga kalo
>> saya bertanya 'buat Inggris yang sedang berpolitik dan menjajah
>> India, apakah mereka menolong sekelompok golongan tanpa pamrih'??
>
> Dalam urusan keagamaan, Inggris tidak membedakan antara satu
> golongan dengan golongan lainnya.
>
> Ahmadiyah adalah gerakan keagamaan, bukan gerakan politik, dan tidak
> ada kepentingan dan tujuan politik.
>
> Paham?
>
>> sebagaimana misalnya Amerika menolong pemerintah Indonesia (yang
> gak
>> ada di web2 negara Indonesia) tanpa pamrih??
>
> Sampeyan itu ngomong apa?
>
>> Lina:
>> Paham sekali. Tapi buat saya tulisan Mushlih Fathoni itu saya
>> tampilkan bukan membahas soal fatwa jihad, namun utk menunjukkan
>> alangkah dekatnya hubungan MGA dengan Inggris tsb.
>
> Bagimana "alangkah dekatnya" itu?
>
> Hubungan apa yang anda maksud? Coba jelaskan dg baik...jangan asal
> membuat judgement sepihak saja...
>
>> Mestinya kan
>> Orang India patuh sama pemerintah India, bukan pemerintah Inggris?
>
> Makin kelihatan bahwa Anda itu tidak mengerti, tapi berusaha membuat
> kesimpulan.
>
> Mana ada yang namanya "pemerintahan India" pada abad ke 19 ketika
> Inggris menguasai Hindustan...
>
> Pernyataan sampeyan itu ngawur...
>
>> Kok MGA ngajarin gitu? Kalo MGA patuh sama Inggris ya ..okelah MGA
>> jadi orang Inggris aja...:-)
>
> Mirza Ghulam Ahmad itu mengajarkan bahwa orang itu tidak boleh
> melawan atau membuat kerusuhan kepada pemerintah (pada zamannya
> adalah pemerintah Inggris) yang melindungi kebebasan beragama dan
> memberikan keamanan serta ketentraman kepada umat untuk menjalankan
> perintah agamanya masing-masing. Ketika bicara soal Inggris, beliau
> selalu bicara dalam ranah agama, bukan politik.
>
> Makanya, belajarlah yang tulus, sebab orang seperti Anda dan Muslih
> Fathoni tidak bisa membedakan mana wilayah agama dan mana wilayah
> politik ketika bicara mengenai Ahmadiyah, sebab Muslih Fathoni
> sangat kering pengetahuannya atas buku karya Mirza Ghulam Ahmad,
> lihat saja di daftar pustakanya, ia hanya mencantumkan 2 dari lebih
> 80 karya Mirza Ghulam Ahmad...
>
>> Lina: Kalo murid ngeyel, guru itu harus sabar...:-)
>
> Saya tidak merasa jadi guru anda.
>
>> > Jadi, kumpulan wahyu Tuhan = kitab suci, gitu mbak?
>>
>> Lina: Iya menurut saya.
>
> Oke, bagaimana dg Hadits Qudsi yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi
> menjadi sebuah kitab, apakah anda sebut sebagai KITAB SUCI?
>
> Monggo dijawab...
>
>> Lina: Tidak juga. Banyak juga orang disekitar Nabi SAW yang dari
>> dulu mengenalnya baik sampai matipun tetap baik. Dan Nabi SAW
> tidak
>> pernah ditentang sahabatnya karena perubahan akidah dalam diri
> Nabi
>> SAW, sebagaimana MGA.
>
> Keluarga Nabi sendiri yang menjadi penentang terbesarnya...
>
>> Jadi, saya mengertinya  MGA itu awalnya memang
>> sangat disanjung karena ide-idenya yang briliant dan akidahnya
> yang
>> mengakui shahadatain. Namun ketika ada tadzkiratus sahadatain,
>> banyak ulama yang menentangnya.
>
> Ulama pada zaman para nabi juga selalu menentang para nabi, karena
> para nabi mengajarkan hal yang berbeda dg ajaran para ulama.
>
> Ulamanya Fir'aun, ulama Yahudi, ulama Nasrani dll...menentang Nabi
> Musa, Isa dan Muhammad...
>
>> Bahkankah ada juga fatwa2 MGA yang mengatakan bahwa kalo ada
> muslim
>> yang tidak percaya dengan AlQur'an dan Sunnah (tafsiran AHmadi)
>> adalah kafir. Lah sama saja rupanya ya?
>
> Kafir itu artinya menolak, membelakangi, menutupi. Jadi, kalau anda
> tidak percaya pada al-Qur'an dan Sunnah, maka anda artinya menolak
> al-Qur'an dan Sunnah.
>
> Gitu aja kok gak ngerti...
>
> Salam,
> MAS
>
>
>>
>> wassalam, 

Kirim email ke