Lina,

Bahai itu subur di Iran. Setelah Imam Khomeni kembali dari Paris, mereka 
mengalami kesulitan dan oleh karena itu  banyak berimigrasi ke Europa, 
Australia dan USA.

Wass,

  ----- Original Message ----- 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, June 27, 2007 3:41 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian gelar "Sir"


  Oh ya jadi inget lagi sama agama Bahai, yang katanya dulu hidup 
  subur di Eropah dan Amerika (menarik hati orang Amerika) karena 
  agama inipun 'menghilangkan syariat Muhammad SAW' ttg Jihad. Ya 
  alasannya mirip2 MGA gitu deh.

  Ah rupanya memang kiamat semakin dekat. Hayuu deh siapa lagi yang 
  mau mengaku biar cepet kiamatnya...:-)Tapi saya 'kagum' lho ama Lia 
  Aminudin, cewe yang berani ngaku nabi dan nrimo wahyu...

  Buat mas MA, saya sendiri gak tau lho mazhab saya ini apa: Syiah? 
  Khawarij? Imam Malik, Syafii, etc...:-). Jadi, terserah deh saya mau 
  dibilang orang bermazhab anu dan anu. EGP...:-))

  Segini dulu aje ye. Mo keluar kantor dulu.

  wassalam,
  muridyggakdiaku...:-(

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > 'An Abi Hurayrata Anna Rasuwla Lla-hi SHLM qaala laa taquwmu 
  ssaa'ata 
  > taqtatila fiataani 'azhiymataani yakuwnu baynahumaa 
  maqtalatun 'azhiymatun 
  > waahidatunda'watuhumaa waahidatun WAHATTA- YUB'ATSU DAJJAALUWNA 
  > KADDZZAABUWNA QARIYBUN MIN TSALAATSIYNA KULLUHUM YAZ'UMU 
  ANNAHU- RASUWLU 
  > LLA-HI (Rawaahu Bukhary), artinya: Dari Abi Hurayrah bahwa 
  RasuluLlah SAW 
  > bersabda: Belum akan terjadi kiamat sebelum timbul peperangan di 
  antara dua 
  > pasukan besar, antara keduanya timbul perang besar sedang seruan 
  keduanya 
  > sama. DAN SEBELUM LAHIR DAJJAL-DAJJAL (PEMBOHONG) YANG AMAT 
  PANDAI 
  > BERBOHONG HINGGA BILANGANNYA MENDEKATI TIGA PULUH ORANG, 
  SEMUA 
  > MENDA'WAKAN DIRINYA RASUL ALLAH (Perawi Bukhari).
  > Di bawah ini diberi bernomor nabi-nabi palsu itu yang sudah hampir 
  mendekati 
  > jumlah 30 orang. No. 27 adalah orang Enrekang (Indonesia), apa di 
  Indonesia 
  > masih ada yang akan menyusul ?
  > 1. Musailamatul Kazzab,
  > 2. Aswad Al-Insi,
  > 3. Tulaihah Al-Asadi,
  > 4. Sajjah binti Al-Harith,
  > 5. Ahmad bin Husain,
  > 6. Laqit,
  > 7. Mirza Ghulam Ahmad,
  > 8. Mirza Ali Muhammad,
  > 9. Bahaullah,
  > 10. Al-Mukhtar bin Ubaidillah,
  > 11. Ibnu Sam'an,
  > 12. Amir bin Harb,
  > 13. Abu Mansur Al-Ijli,
  > 14. Ibnu Said As-Sajli,
  > 15. Abu Khattab Al-Asadi,
  > 16. Ibnu Bahram
  > 17. Al-Juba'i,
  > 18. Hasan bin Hamdan,
  > 19. Abul Qasim An-Najar,
  > 20. Al-Muni'ul Qashar,
  > 21. Ibnu Kharba Al-Kindi,
  > 22. Abu Muslim As-Siraj :
  > 23. Harith bin Saad;
  > 24. Isa Al-Asfahan;
  > 25. Faris bin Yahya,
  > 26. Ishak Al-Akhras,
  > 27. Lia Aminuddin
  > Wassalam, bagi yang dapat Hidayah
  > HMNA
  > 
  #####################################################################
  ############################################
  > 
  > ----- Original Message ----- 
  > From: "ma_suryawan" <[EMAIL PROTECTED]>
  > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  > Sent: Tuesday, June 26, 2007 21:05
  > Subject: [wanita-muslimah] Re: the Satanic Verses dan pemberian 
  gelar "Sir"
  > 
  > 
  > > Lina,
  > >
  > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan"
  > > <linadahlan@> wrote:
  > >
  > >> Mas MA, jangan kesel. Emang begitu caranya saya belajar:
  > >> membandingkan. Saya lagi ingin membandingkan MGA dengan orang-
  > > orang
  > >> terhormat yang pernah ada dalam literatur Islam. Saat ini saya
  > >> berpendapat MGA ini orang yang punya kharisma tapi kemudian
  > > sombong
  > >> banget.
  > >
  > > Anda itu bukan belajar, tetapi menghakimi dg mengatakan: "sombong
  > > banget"
  > >
  > > Orang mengklaim jadi nabi itu bukan "sombong banget", kalau 
  sampeyan
  > > katakan sebagai orang yang sombong banget, maka perkataan 
  sampeyan
  > > itu akan berlaku kepada para nabi. Para nabi dulu mengklaim jadi
  > > nabi karena memang diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan 
  kepada
  > > kaummnya bahwa dirinya adalah nabi/rasul/utusan Allah.
  > >
  > >> Bahkan lebih sombong dari Umar Ibn Khattab ra, padahal Nabi
  > >> SAW pernah bilang kalo ada nabi sesudah aku pastilah Umar
  > > orangnya.
  > >
  > > Kok sampeyan malah makin menghakimi...Lina, sombong sekali 
  sampeyan
  > > menghakimi tanpa ilmu dg mengatakan Mirza Ghulam Ahmad BAHKAN 
  LEBIH
  > > SOMBONG dari Umar r.a. Apakah Hz. Umar r.a. adalah seorang yang
  > > sombong, kemudian sampeyan katakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad LEBIH
  > > SOMBONG dari Umar Ibn Khattab ra??? Makin kelihatan wajah asli si
  > > Lina dg mengatakan Umar itu sombong dan Mirza Ghulam Ahmad bahkan
  > > lebih sombong dari Umar. Apakah si Lina ini seorang Syi'ah?
  > >
  > > Karena Anda ngakunya mau "belajar", maka ini Hadits lengkapnya
  > > berikut penjelasannya sehubungan dh Hz. Umar r.a.:
  > >
  > > Rasulullah SAW berkata: "Jika benar seorang Nabi akan datang
  > > sesudahku, orang itu tentunya Umar bin Khattab" (Tirmidhi, Kitab-
  ul-
  > > Manaqib).
  > >
  > > Karena Nabi Muhammad s.a.w. yang diutus, maka Hz. Umar r.a. tidak
  > > diutus sebagai nabi. Jadi bukan tidak akan ada nabi yang akan 
  diutus.
  > >
  > > Di sini ada satu hal yang harus mendapat perhatian. Kenapa Nabi
  > > s.a.w. tidak menyebut nama Abu Bakr r.a., padahal Abu Bakr adalah
  > > seorang shiddiq, lebih tinggi dari Umar yang berpangkat syahid?
  > > Rahasianya adalah, bahwa Sayyidina Umar r.a. diketahui oleh 
  Kanjeng
  > > Rasulullah s.a.w. mempunyai bakat hukum (undang-undang) melebihi
  > > dari para sahabat lainnya, termasuk Abu Bakr. Sering Hz. Umar
  > > memberikan saran kepada Hz. Rasulullah s.a.w., dan akhirnya turun
  > > ayat-ayat yang membenarkan saran Hz. Umar tersebut.
  > >
  > > Jadi, maksudnya Hadits ini adalah bahwa tidak akan datang nabi 
  yang
  > > akan membawa Syari'at (hukum/undang-undang) setelah Rasulullah 
  s.a.w.
  > >
  > >> Tapi Umar ra gak pernah ngaku nrima wahyu (lalu buat kumpulan
  > > wahyu)
  > >> dan jadi nabi. Subhanallah.
  > >
  > > Makin ngelantur saja...
  > >
  > > Umar r.a. pernah dapat wahyu dari Allah, dan orang yang dapat 
  wahyu
  > > tidak harus jadi nabi.
  > >
  > > Lina ini nampaknya punya logika, bahwa yang dapat wahyu pasti 
  jadi
  > > nabi. Iya gak lin?
  > >
  > >> Lina: Begini mas MA,
  > >> Jelas dalam kutipan mas diatas itu ada dukungan Inggris kepada
  > > umat
  > >> Islam India. Lah kan Ahmadiyah termasuk dong? Mengapa harus
  > > menolak
  > >> tuduhan kalo AHmadi didukung oleh Inggris?...:-)
  > >
  > > he..he..kok mau ngeles....
  > >
  > > Sepeserpun uang dukungan dari Kerajaan Inggris tidak pernah 
  diterima
  > > oleh Ahmadiyah, apalagi buat membangun mesjid dan pusat 
  kebudayaan
  > > Islam di London itu yang jadi kebanggaan umat Islam.
  > >
  > > Kalau dukungan Inggris untuk sekulerisme dan pluralisme agama, 
  jelas
  > > sangat dinikmati oleh Ahmadiyah di Hindustan dan di Inggris,
  > > sebagaimana golongan Islam lainnya.
  > >
  > > Jadi, siapa yang mau Anda garap dg ocehan seperti "didukung oleh
  > > Inggris", dst?
  > >
  > >> Hmmm...tergelitik otak saya ini ketika membaca point ke (ii) 
  itu.
  > >> Orang Islam India mati dan berjasa membela dan mempertahankan
  > >> Kemaharajaan Inggris Raya. Pantesnya kan Orang India (Islam,
  > > Hindu,
  > >> Budha, KRisten) mati dan berjasa membela dan mempertahankan 
  Negara
  > >> India...???
  > >
  > > Makin kelihatan ketidakmengertiannya...
  > >
  > > Sudah dijelaskan bahwa mesjid dan pusat kebudayaan Islam di 
  London
  > > itu adalah hadiah dari Inggris untuk orang-orang Islam yang 
  berjasa
  > > membela Inggris di Hindustan, sebelum berdirinya negara India.
  > >
  > >> Karena hal itu juga saya jg teringat akan bacaan bhw telah 
  terjadi
  > >> perang saudara di India sesama muslim: muslim membunuh muslim.
  > >> Apakah ini ada hubungannya dengan point (ii) tsb diatas bhw yang
  > >> mati membela kerajaan Inggris mendapat penghormatan sedang yang
  > > mati
  > >> melawan Inggris dianggap teroris ? Semoga tidak.
  > >
  > > Di Aceh juga sama...Mulsim membunuh Muslim. Di Irak juga
  > > sama...Muslim membunuh Muslim. Dulu perang Teluk adalah 
  pembunuhan
  > > Muslim atas Muslim...
  > >
  > >> Lina: Tentu saja saya dapat menulis apa saja. Tapi, karena saya
  > > tak
  > >> ada niat untuk mencari masa dan pendukung, ngapain juga menulis.
  > >
  > > (...)
  > >
  > >> Saya hanya ingin mencari kebenaran untuk pribadi saya saja.
  > >
  > > Ingin mencari kebenaran kok ngeyel dan menghakimi...
  > >
  > > Menghakimi orang yang tidak anda kenal adalah bukti kesombongan
  > > anda, dan yakinlah, selama anda masih terus sombong, anda tidak 
  akan
  > > dapatkan kebenaran...
  > >
  > >> Lina: Kalo saya sih pikir bukan masalah boleh ada atau gaknya
  > > wahyu
  > >> setelah Nabi SAW. Banyak juga orang sebelum MGA mengaku mendapat
  > >> wahyu. Mungkin nanti ada lagi yang mengaku spt itu. Buat saya 
  sih
  > >> gak masalah karena pastinya nanti ada lagi pertanyaan apa
  > >> itu 'wahyu'??. Namun ketika saya membaca kumpulan wahyu dalam
  > >> Tadzkirah tsb, saya tidak meyakininya itu sebagai wahyu karena
  > >> banyak keanehan redaksional yang akhirnya saya berkesimpulan
  > >> penulisnya seorang yang terobsesi menjadi nabi.
  > >
  > > Coba jelaskan dengan baik, how you describe keanehan redaksional?
  > >
  > >> Lihat saja di Tadhkiratush Shahadatain (alislam.org). [Ini 
  memang
  > >> bukan wahyu ya? Ini cuma karya MGA. Hm sulitnya kalo seorang 
  nabi
  > >> pandai menulis ..:-)) Jadi bisa menulis wahyu sebagai 
  pengangkatan
  > >> dirinya sbg nabi], MGA bilang,"In order to explain this matter 
  in
  > >> its proper sequence it would be necessary first to make the
  > >> statement that when God saw the world sunk into an abject state
  > > and
  > >> the earth full of wickedness, tyrannies and iniquity, He sent me
  > >> with the mission of propagating truth and reforming the world. 
  The
  > >> point of time was also appropriate, for the fourteenth century 
  was
  > >> approaching fast. Then, under Divine command, I raised my voice
  > >> through printed announcements and public speeches proclaiming to
  > >> everyone that I am the one who was destined to be raised by God 
  at
  > >> the beginning of this century to renovate religion, claiming 
  that
  > > I
  > >> have been sent with the mission to re-establish the faith that 
  has
  > >> disappeared from the face of the earth and to draw the whole of
  > >> mankind back to piety and righteousness with the aid of God's 
  own
  > >> hand and to reform them and to remove errors of belief and
  > > conduct.
  > >
  > > Apanya yang aneh, lha wong beliau hanya menjelaskan maksud 
  diutusnya
  > > sebagai orang yang ditakdirkan akan diutus di abad 14...
  > >
  > >> > Monggo mbak...kalau tidak percaya, ya sudah...buat apa dibahas
  > >> terus > hal-hal yang sampeyan tidak percayai?
  > >>
  > >> Lina: Kalau apa yang saya percayai sama dengan mas percayai, 
  baru
  > >> deh itu gak perlu dibahas dan gak perlu didiskusikan. Iya toh?
  > >
  > > Lucu, kok malah menyama-nyamakan dengan apa yang saya percayai...
  > >
  > > Saya ulang, kalau sampeyan sudah tidak percaya, buat apa dibahas
  > > lagi, toh tidak ada gunanya...
  > >
  > > Sama seperti kaum Kristen, Atheis, Yahudi yang sudah tidak 
  percaya
  > > sama Nabi s.a.w., buat apa terus dibahas lagi?
  > >
  > >> Lina: Terusnya ya aneh aja redaksional wahyu Tuhan kayak gitu.
  > > Entar
  > >> engkau, entar aku. Apa salah cetak saja? NGemeng2 Mas MA ngerti
  > >> bahasa URdu ya?
  > >
  > > Udah pernah baca terjemahan redaksional Hadits Qudsi, banyak yang
  > > aneh juga...
  > >
  > > Apa sampeyan berani mengkritiknya?
  > >
  > >> Lina: Wajar saja Drs Muslih Fathoni berpendapat begitu dan wajar
  > >> pula ahmadiers berpendapat spt diatas juga...:-). Wajar juga 
  kalo
  > >> saya bertanya 'buat Inggris yang sedang berpolitik dan menjajah
  > >> India, apakah mereka menolong sekelompok golongan tanpa 
  pamrih'??
  > >
  > > Dalam urusan keagamaan, Inggris tidak membedakan antara satu
  > > golongan dengan golongan lainnya.
  > >
  > > Ahmadiyah adalah gerakan keagamaan, bukan gerakan politik, dan 
  tidak
  > > ada kepentingan dan tujuan politik.
  > >
  > > Paham?
  > >
  > >> sebagaimana misalnya Amerika menolong pemerintah Indonesia (yang
  > > gak
  > >> ada di web2 negara Indonesia) tanpa pamrih??
  > >
  > > Sampeyan itu ngomong apa?
  > >
  > >> Lina:
  > >> Paham sekali. Tapi buat saya tulisan Mushlih Fathoni itu saya
  > >> tampilkan bukan membahas soal fatwa jihad, namun utk menunjukkan
  > >> alangkah dekatnya hubungan MGA dengan Inggris tsb.
  > >
  > > Bagimana "alangkah dekatnya" itu?
  > >
  > > Hubungan apa yang anda maksud? Coba jelaskan dg baik...jangan 
  asal
  > > membuat judgement sepihak saja...
  > >
  > >> Mestinya kan
  > >> Orang India patuh sama pemerintah India, bukan pemerintah 
  Inggris?
  > >
  > > Makin kelihatan bahwa Anda itu tidak mengerti, tapi berusaha 
  membuat
  > > kesimpulan.
  > >
  > > Mana ada yang namanya "pemerintahan India" pada abad ke 19 ketika
  > > Inggris menguasai Hindustan...
  > >
  > > Pernyataan sampeyan itu ngawur...
  > >
  > >> Kok MGA ngajarin gitu? Kalo MGA patuh sama Inggris ya ..okelah 
  MGA
  > >> jadi orang Inggris aja...:-)
  > >
  > > Mirza Ghulam Ahmad itu mengajarkan bahwa orang itu tidak boleh
  > > melawan atau membuat kerusuhan kepada pemerintah (pada zamannya
  > > adalah pemerintah Inggris) yang melindungi kebebasan beragama dan
  > > memberikan keamanan serta ketentraman kepada umat untuk 
  menjalankan
  > > perintah agamanya masing-masing. Ketika bicara soal Inggris, 
  beliau
  > > selalu bicara dalam ranah agama, bukan politik.
  > >
  > > Makanya, belajarlah yang tulus, sebab orang seperti Anda dan 
  Muslih
  > > Fathoni tidak bisa membedakan mana wilayah agama dan mana wilayah
  > > politik ketika bicara mengenai Ahmadiyah, sebab Muslih Fathoni
  > > sangat kering pengetahuannya atas buku karya Mirza Ghulam Ahmad,
  > > lihat saja di daftar pustakanya, ia hanya mencantumkan 2 dari 
  lebih
  > > 80 karya Mirza Ghulam Ahmad...
  > >
  > >> Lina: Kalo murid ngeyel, guru itu harus sabar...:-)
  > >
  > > Saya tidak merasa jadi guru anda.
  > >
  > >> > Jadi, kumpulan wahyu Tuhan = kitab suci, gitu mbak?
  > >>
  > >> Lina: Iya menurut saya.
  > >
  > > Oke, bagaimana dg Hadits Qudsi yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi
  > > menjadi sebuah kitab, apakah anda sebut sebagai KITAB SUCI?
  > >
  > > Monggo dijawab...
  > >
  > >> Lina: Tidak juga. Banyak juga orang disekitar Nabi SAW yang dari
  > >> dulu mengenalnya baik sampai matipun tetap baik. Dan Nabi SAW
  > > tidak
  > >> pernah ditentang sahabatnya karena perubahan akidah dalam diri
  > > Nabi
  > >> SAW, sebagaimana MGA.
  > >
  > > Keluarga Nabi sendiri yang menjadi penentang terbesarnya...
  > >
  > >> Jadi, saya mengertinya MGA itu awalnya memang
  > >> sangat disanjung karena ide-idenya yang briliant dan akidahnya
  > > yang
  > >> mengakui shahadatain. Namun ketika ada tadzkiratus sahadatain,
  > >> banyak ulama yang menentangnya.
  > >
  > > Ulama pada zaman para nabi juga selalu menentang para nabi, 
  karena
  > > para nabi mengajarkan hal yang berbeda dg ajaran para ulama.
  > >
  > > Ulamanya Fir'aun, ulama Yahudi, ulama Nasrani dll...menentang 
  Nabi
  > > Musa, Isa dan Muhammad...
  > >
  > >> Bahkankah ada juga fatwa2 MGA yang mengatakan bahwa kalo ada
  > > muslim
  > >> yang tidak percaya dengan AlQur'an dan Sunnah (tafsiran AHmadi)
  > >> adalah kafir. Lah sama saja rupanya ya?
  > >
  > > Kafir itu artinya menolak, membelakangi, menutupi. Jadi, kalau 
  anda
  > > tidak percaya pada al-Qur'an dan Sunnah, maka anda artinya 
  menolak
  > > al-Qur'an dan Sunnah.
  > >
  > > Gitu aja kok gak ngerti...
  > >
  > > Salam,
  > > MAS
  > >
  > >
  > >>
  > >> wassalam,
  >



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.476 / Virus Database: 269.9.8/869 - Release Date: 6/25/2007 5:32 
PM


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke