Temans, Dua hari yang lalu saya diajak seorang teman ke satu pengajian, katanya ustadz di pengajian itu hebat. Hari itu materi pengajian tentang Haji dan Kurban.
Setelah pengajian selesai dan anggota pengajian mulai pulang, saya diajak teman untuk berkenalan dengan ustadz tersebut. Mengingat hari itu tanggal 1 Desember, hari AIDS Sedunia, saya iseng tanya tentang AIDS. "Tidak perlu dibahas. Itu penyakit wanita yang tidak beriman, calon penghuni neraka," itu jawaban pendek pak ustadz tersebut. Saya terdiam bingung, apakah semua atau mayoritas ustadz di negara ini punya pengetahuan tentang AIDS seperti itu? Jika iya, sayang sekali ya. Padahal mereka banyak pengikutnya, akan lebih baik jika ustadz-ustadz itu juga mempunyai pengetahuan tentang narkoba, AIDS, dll sehingga mereka juga bisa membimbing pengikutnya supaya keluarga pengikutnya tidak terkena AIDS atau jadi pecandu narkoba. Dari jawabannya, mungkin ustadz ini membayangkan WTS? Mungkin dia tidak tahu di RS di Indonesia sudah ada bayi-bayi yang terkena tertular virus HIV, mereka tertular dari ibunya. Ibu yang bukan WTS tapi tertular dari suaminya yang mantan pecandu narkoba suntik atau mungkin dari suami yang pernah berhubungan seks dengan wanita lain (bisa WTS, atau non WTS) yang sudah tertular. Atau bagi ustadz-ustadz di negeri ini, ilmu tentang HIV/AIDS, narkoba, dll itu tidak perlu. Mereka hanya cukup mempunyai ilmu tentang agama saja? Ada yang mau mencerahkan saya? salam Aisha [Non-text portions of this message have been removed]