Satu hal yang menarik dari fenomena AIDS yang tidak ditemui pada penyakit
atau fenomena sosial lainnya adalah bertemunya semua komunitas masyarakat
(dengan segala identitasnya) dalam satu tempat dan peristiwa.  Contohnya ya
kemarin pas Hari AIDS.  Kembali di jogja, hari minggu pagi, hampir semua
komunitas (birokrat seperti pak Sultan dan kepala dinas terkait, waria, psk,
masyarakat marginal lainnya, mahasiswa dan pelajar, rektor, agamawan, bahkan
anak TK yang ikut drum band) tumplek bleg jadi satu dan saling
berkomunikasi.  Kalaupun ada yang berpretensi negatif, sepertinya hanya
tertahan dalam diri, karena semua orang mencoba berempati.  Saya pikir ini
kok seperti blessing in disguise, karena kesadaran terhadap bahaya AIDS
meningkatkan kesadaran sosial kita.
Masalah stigma dan diskriminasi jelas selalu ada, meskipun akan berubah
berdasarkan semakin umumnya penyakit tersebut, tidak akan kita hilangkan.
 Bahkan di Afrika Selatan dimana proporsi HIV di populasi umum ada yang
mendekati 40% stigma tetap ada bahkan presiden mereka sempat ignorance
terhadap penyakit ini, tapi toh akhirnya realitas akan memaksa orang untuk
sadar dan bertindak.  Masalahnya tinggal kesadarannya itu cukup terlambat
atau tidak.  Di Indonesia saya pikir kesadaran itu cukup ada (bahkan ada
mantan menag yang juga aktivis AIDS), tinggal pada tataran praktis
intervensi masih banyak kontroversi terutama antara pengusung gerakan moral
normatif vs pengusung pemutusan rantai penularan praktis.

kenapa AIDS dan bukan DB, saya rasa terkait dengan politik ditingkat global
dimana  AIDS merupakan ancaman negara dunia 1 juga sementara DB hanyalah
ancaman negara tropik yang notabene adalah dunia 3, dan dikategorikan
sebagai neglected disease.

Donnie

Pada tanggal 03/12/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Jangankan para ustaz, banyak orang emang nggak paham kok, at.au
> generalisasi itu memang exist. Sayangnya, karena ustaz itu ujung
> tombak, PR spiritualnya grass root atau menengah ke bawah, apa yang
> diomongin ustaz, atau sekalipun mereka diam saja - menjadi krusial
> dampaknya. Mba Ai hanya menampilkan kenyataan ini dalam satu
> peristiwa, kenyataan sehari2 di antara kita, kurang lebihnya gitu.
>
> Dengan kata lain, AIDS harus dipandang sebagai resiko atau ancaman
> bersama, dimana kita termasuk para ustaz nggak boleh 'cari aman'
> saja, dengan berdiam diri, no komen misalnya. Apalagi mengeluarkan
> pernyataan seperti itu.
>
> Temen saya salah satu ketua AIDS Indonesia, jadi pingin tanya blio
> sejauh mana keterlibatan para ustaz.
>
> Pertanyaan lain yang ingin saya tanyakan ke temen saya adalah,
> yayasan AIDS dananya kenceng banget...gimana ni dengan DB, penyakit
> tropis kita..
>
> salam
> Mia
>
> salam
> Mia
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>,
> "arianto, john" <[EMAIL PROTECTED]>
>
> wrote:
> >
> >
> > Gampangnya, penyakit AIDS bisa menular lewat banyak cara, tidak
> melulu
> > hubungan seks bebas. Ironisnya, banyak orang yang belum paham fakta
> ini,
> > yang paling menyedihkan adalah para asatidz (jamak ustadz) yang
> cenderung
> > melakukan jeneralisasi, "pokoke yang judulnya AIDS pasti akibat
> zinah".
> >
> > Padahal di era ini, arus informasi begitu gampang diakses. Seorang
> tokoh
> > masyarakat, da'i, muballigh, apapun itu seharusnya lebih bijak
> melihat
> > fakta, bukan melulu bersandar pada qila wa qala (katanya gini &
> gitu).
> > Metode (sekaligus ayat) yang turun pertama kali bertutur tentang
> iqra' yaitu
> > pembacaan kritis thd realitas masyarakat tempat sang da'i berada.
> >
> > Sedih membaca kisah yang Mbak Aisha posting, tapi itu kenyataan,
> meski
> > pahit. Padahal sekalipun seseorang itu terkena AIDS lantaran zinah
> lalu
> > bertaubat, Allah pasti menerima taubatnya sepanjang dia tidak
> melakukan
> > syirik.
> >
> > Allahu a'lam,
> > Wassalam,
> > Ary
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "donnie ahmad" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> >
> > Sent: Monday, December 03, 2007 2:49 PM
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: AIDS di mata ustadz
> >
> >
> > >
> > > Setuju,di Jogja kemarin, ada deklarasi hari AIDS yang
> ditandatangani
> > > bersama
> > > oleh Depag, MUI, PKU dan UMY.
> > > Saya rasa sebagian ustad sudah ada yang mulai menyadari bahwa
> HIV/AIDS
> > > memang perlu ditanggulangi, dan stigma meskipun pelan mulai
> berubah
> > > Mungkin yang perlu didiskusikan adalah pada level intervensi
> dimana banyak
> > > ketidak setujuan di berbagai pihak
> > >
> > > regards,
> > > Donnie
> > >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke