menumbuhkan public awarenes bisa dilakukan dari hal yang mendasar dulu, 
bagaimana masyarakat mampu melihat secara kritis tanpa terpukau oleh pencitraan 
elit politik. triggernya sudah ada, berbagai kasus anggota dpr dan kebijakan 
dpr yg nyeleneh membuat masyarakat menjadi melek politik, dan mulai kritis, 
implikasinya yang seperti mbak herni bilang obrolan politik sekarang mulai seru.

tinggal gimana semangat ini bisa dipupuk terus, sehingga kelak akan 
menghasilkan civil society yg kuat dan mapan, saya kira ini adalah expertise 
dari mbak Herni & rekan2 NGO, orang awam seperti saya paling hanya bisa 
membantu lewat obrolan2 di milis dan lingkungan terdekat saja :)

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Herni Sri Nurbayanti" <nurbaya...@...> 
wrote:
>
> Iya, itu yg mau kita dorong. Public awarenessnya. Pemilu legislatif dan 
> presiden ini ya sudahlah. Kalaupun saya milih SBY, itu karena gak pingin 
> wiranto atau prabowo menang :) Tapi masih mikir2 juga, apa mending golput aja 
> :-) 
> 
> Komitmen saya sih justru mendukung public awarenessnya tadi, minimal di 
> wilayah DPR dulu deh, yang memang jadi wilayah pantauan tempat saya bekerja. 
> Kalaupun yg mengerjakan orang lain, gpp.. asal idenya dijalankan. Ada 
> beberapa orang yg tertarik dng ide itu. Dana selalu jadi masalah, tapi 
> selemah2nya iman, persoalan dana bisa diatasi. Ada beberapa program kita yg 
> self-finance juga. Tetap jalan, ada atau tidak ada dana. Bagian dari kerja 
> "pro-bono". 
> 
> Yg saya lagi pikirkan adalah, kayanya kalau mengajak masyarakat umum, pasti 
> asik! dan pasti lebih bagus dan seru. Lihat aja, obrolan politik di milis2, 
> fesbuk, selalu seru! :-) Mungkin ada gap pengetahuan soal prosedur2 di DPR 
> dan hal-hal lainnya soal gimana sistem kenegaraan kita bekerja, tapi itu bisa 
> diatur. Sinerginya dulu yg perlu dibangun.  Teman2 di NGO punya data, akses 
> dan pengetahuan.. dan persoalannya gimana hal ini bisa didistribusikan dan 
> dipakai oleh publik? Cuma belum hoki aja nemu orang yg bisa diajak kerjasama 
> utk soal ini. 
> 
> Hal yg sama bisa dipakai utk presiden terpilih nanti. Catatan publik 
> kebijakannya spt apa aja sih. 
> 
> Buat saya, mau ideologinya kaya apa, ya silakan aja. Transparan aja, gak usah 
> jaim. Mau zealot sekalipun! :) Yg bahaya kan yg hidden agenda, bukan? Buat 
> saya bukan soal posisi, tapi alasan2 dibaliknya. Walaupun orang yg 
> "beroposisi" suka salah mengerti hehehe. Dan ini semangat yg juga dibangun di 
> WM. Maksudnya, mental WMnya kebawa ke dunia nyata hehehe...
> 
> Ariel mau bantu? :-)
> 
> 
> salam,
> Herni
> 
> 


Kirim email ke