Muhammad muda pernah mendengarkan khotbah Qus ibn Sâ`idah, seorang pendeta
Kristen dari Thaif. Muhammad Husain Haikal, sebagaimana dikutip Khalîl Abdul
Karim, menjelaskan isi khotbah Qus ibn Sâ`idah itu sebagai berikut;

“Wahai manusia, dengarkan dan sadarlah. Siapa yang hidup pasti mati, dan
siapa yang mati pasti musnah. Semuanya pasti akan datang. Malam gelap
gulita, langit yang beribntang, laut yang pasang, bintang-bintang yang
bercahaya, cahaya dan kegelapan, kebaikan dan kemaksiatan, makanan dan
minuman, pakaian dan kendaraan. Aku tidak melihat manusia pergi dan tidak
kembali, menetap dan tinggal di sebuah tempat, atau meninggalkannya kemudian
tidur. Tuhannya Qus ibn Sa’adah tidak ada di muka bumi. Agama yang paling
mulia semakin dekat waktunya denganmu, semakin dekat saatnya. Maka sungguh
beruntung bagi orang yang mendapati dan kemudian mengikutinya, dan celaka
bagi yang mengingkarinya”.

Muhammad Husain Haikal melanjutkan kisah tentang Qus ibn Sâ`idah. Alkisah,
utusan Bani Iyad--suku Qus ibn Sa`îdah--menemui Nabi. Nabi bertanya
keberadaan Qus. Mereka menjawab, Qus ibn Sâ`idah sudah meninggal dunia.
Mendengar informasi tersebut, Nabi teringat akan khotbahnya di Pasar Ukazh;
ia menunggang unta yang berwarna keabuan sambil berbicara. Tapi, aku tidak
hafal detail ungkapannya. Seseorang (ada yang bilang Abu Bakar) berkata,
“saya hafal wahai Nabi”. Ia kemudian merapalkan isi khotbah Qus tersebut.
Rasulullah berkata, “semoga Tuhan memberi rahmat kepada Qus dan aku berharap
agar ia kelak di hari kiamat dibangkitkan dalam umat yang mengesakan-Nya”.
`Imad al-Shabbâgh menceritakan, Nabi pada akhirnya hafal isi khutbah Qus
tersebut. Nabi bersabda, berbeda dengan kecenderungan orang-orang Arab yang
menyembah patung, Qus salah seorang yang menyembah Allah Yang Esa.




salam,
Ari


2010/2/3 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>

>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ari Condro" <masar...@gmail.com <masarcon%40gmail.com>>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Wednesday, February 03, 2010 13:43
> Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
>
> amat singkat memang. tapi sudah cukup untuk tahu, ada agama nasrani, dan
> ada juga agama yahudi. selain waraqah bun naufal ada disebut beberapa nama
> juga kok yang di kalangan quraisy dianggap orang yang teguh pada agamanya.
>
> 1. nabi pilih hijrah ke thaif, karena itu kota kristen. sayang di tolak dan
> dilempar kotoran hewan.
>
> 2. nabi pindah ke madinah, karena itu kota yahudi. di sini nabi diterima
> oleh kalangan arab pagan madina yg berkolaborasi dengan yahudi
> madina.meskipun selanjutnya konstelasi politik di madina berubah lagi
> secara
> drastis.
> ############################################################
> HMNA:
> Dari Perjanjian Aqabah menunjukkan Nabi SAW Hijrah ke Madinah sama sekali
> tidak ada hubungannya dengan adanya Yahudi di Madinah
> #############################################################
>
>
> 3. sebagian pengkut nabi di hirahkan ke ethiopia, kota kristen, di sana
> pengikut nabi disambut baik.
>
> persentuhan dengan kristen dan yahudi ini juga, yang membuat nabi mendukung
> romawi atas persia. dulu kan timur tengah di bawah bayang bayang dua super
> power, romawi kristen dan persia zoroaster.
> ##############################################################
> HMNA:
> Ketiga pont di atas itu tidak menunjukkan adanya relevansi bahwa Nabi SAW
> belajar agama pada Yahudi dan Nashrani
> ###############################################################
>
>
> salam,
> Ari
>
> 2010/2/3 Abdul Muiz <mui...@yahoo.com <muizof%40yahoo.com>>
>
> >
> >
> > - Nabi mengenal agama nasrani pertama kali dari Waraqah bin Naufal
> > (pamanda
> > siti khadijah) yang sudah uzur dan kabur penglihatannya dan berprofesi
> > penerjemah injil ke dalam bahasa arab, menurut riwayat pertemuan beliau
> > amat
> > singkat.
> > - Nabi Mengenal agama yahudi pertama kali dari pendeta Bahira saat
> > berdagang di Syam menyertai pamanda beliau Abu Thalib, ini juga
> > berlangsung
> > singkat.
> > - Keterbatasan Nabi Muhammad mengenal literatur ajaran yahudi dan nasrani
> > ini berguna untuk meraih alibi bahwa agama islam bukanlah menjiplak agama
> > yahudi dan nasrani.
> > - Tentang keutamaan kota suci Mekkah yang prakteknya sekarang melarang
> > umat
> > non muslim untuk masuk adalah murni keputusan politik.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > --- Pada Rab, 3/2/10, H. M. Nur Abdurahman
> > <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>>
>
> > menulis:
> >
> > Dari: H. M. Nur Abdurahman
> > <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
>
> > >
> > Judul: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> > Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> > Tanggal: Rabu, 3 Februari, 2010, 12:13 PM
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> >
> > From: "Ari Condro" <masar...@gmail. com>
> >
> > To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>
> >
> > Sent: Wednesday, February 03, 2010 04:36
> >
> > Subject: Re: Keutamaan Kota Suci Makkah <= Re: [wanita-muslimah] Pakar:
> > Indonesia Tak Memerlukan Pluralisme
> >
> > ada di sirah nabi. kan nabi belajar mengetahui tentang agama yahudi dan
> >
> > kristen juga dari para pemeluk teguh ini. ada beberapa nama yang disebut
> >
> > dalam sirah yang standar. abah ngetes, ya ?
> >
> > ############ ######### ######### ######### ######### ######### #########
> > ######### ######### #########
> >
> > HMNA:
> >
> > Nabi belajar mengetahui tentang agama yahudi dan kristen ? Ini ditolak
> > oleh
> > ayat:
> >
> > -- WMA KNT TTLWA MN QBLH MN KTB WLA TKhThH BYMYNK ADzA LARTAB ALMBThLWN (
> > S.AL'AKBWT, 29:48), dibaca:
> >
> > -- wama- kunta tatlu- ming qablihi- min kita-bin wala- takhuththuhu-
> > biyami-nika izal larta-bal mubthiluwn, artinya:
> >
> > -- Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu
> > tidak
> > menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca
> > dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.
> >
> > Jadi sirah nabi dari mana kalimat "nabi belajar mengetahui tentang agama
> > yahudi" , itu tidak benar, karena itu karangan manusia.
> >
> > Silakan simak Seri 740 di bawah !
> >
> > ************ ********* ********* ****
> >
> > BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM
> >
> > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> >
> > [Kolom Tetap Harian Fajar]
> >
> > 740. Islam Phobia yang Bersifat Proaktif
> >
> > Penderita Islam Phobia yang bersikap prokatif, yaitu yang berprasangka
> > terhadap Islam dengan senjata "pseudo science", yaitu Orientalis seperti
> > Samuel Huntington, yang berprasangka Islam mengancam demokrasi barat
> > dengan
> > ia punya wishful thinking "Clash of Civilization" , dan para misionaris
> > Kristian yang berprasangka bahwa "Muhammad knew all the sources:
> > Christian,
> > Jewish, Zoroastrian, Hanif and ancient Arab beliefs before he could
> > compile
> > the Qur'ân."
> >
> > Yang pertama menjadi landasan sikap politik luar negeri Amerika Serikat
> > dan
> > yang kedua dengan telak disungkurkan oleh Al-Quran:
> >
> > -- WMA KNT TTLWA MN QBLH MN KTB WLA TKhThH BYMYNK ADzA LARTAB ALMBThLWN (
> > S.AL'AKBWT, 29:48), dibaca:
> >
> > -- wama- kunta tatlu- ming qablihi- min kita-bin wala- takhuththuhu-
> > biyami-nika izal larta-bal mubthiluwn, artinya:
> >
> > -- Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya sesuatu Kitabpun dan kamu
> > tidak
> > menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah membaca
> > dan menulis), benar-benar (tetaplah) ragu orang-orang ingkar.
> >
> > Kalau dalam kolom ini saya nyatakan saya tidak pernah membaca referenspun
> > sebelum saya tulis Seri 740 ini dan juga saya nyatakan pula saya tidak
> > pernah menulis sebuah Seripun dalam kolom ini, apakah para pembaca akan
> > percaya apa yang saya nyatakan itu? Tentu pembaca akan mendustakan saya,
> > karena dalam kenyataannya saya menulis dengan membaca referens dan tidak
> > benar bahwa saya tidak pernah menulis satu Seripun.
> >
> > Demikian pula halnya, andaikata Nabi Muhammad SAW sebelum menyampaikan
> > Al-Quran membaca sumber-sumber dari Kristian, Yahudi, Zarathustra, dsb.,
> > maka itu akan ketahuan karena beliau tidak pernah hidup seorang diri
> > bertapa
> > di tempat yang terisolasi, berliau aktif bersosialisasi. Andaikata apa
> > yang
> > dituduhkan oleh para misionaris Kristian itu benar, maka tatkala beliau
> > menyampaikan ayat (29:48) kepada penduduk Makkah, niscaya penduduk Makkah
> > mendustakan ayat (29:48), dan akibatnya sesudah ayat (29:48) itu
> > dikemukakan
> > oleh beliau kepada penduduk Makkah, maka tentu tak seorang juapun yang
> > akan
> > mempercayai seluruh ayat Al-Quran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
> > Karena
> > kenyataannya kaum elit komunitas Makkah, seperti Abu Bakar, 'Umar,
> > 'Utsman,
> > 'Ali dll. tidak menyatakan ayat (29:48) itu dusta, berarti Nabi Muhammad
> > SAW
> > tidaklah menulis Al-Quran, dan tidaklah beliau telah membaca
> sumber-sumber
> > dari Kristian, Yahudi, dsb., Al-Quran itu bukanlah daur ulang dari
> > sumber-sumber Kristian, Yahudi, dsb., melainkan bersumber dari wahyu yang
> > diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik melalui Malaikat Jibril AS,
> > maupun
> > secara langsung.(*)
> >
> > Taufik Adnan Amal, salah seorang pengagum Orientalis, yang dosen di
> > Fakultas Syariah UIN (IAIN) Alauddin, Makassar, menulis:
> >
> > "Tuntutan pemberlakuan syariat Islam yang dikemukakan sejumlah daerah di
> > Indonesia beberapa waktu lalu telah menarik perhatian kalangan yang
> > berkepentingan dengannya. Ketidakjelasan konsep syariat di balik usulan
> > itu
> > telah menyeret masyarakat ke dalam ajang kontroversi yang akut. Kalangan
> > (yang menamakan diri Islam Liberal-HMNA- ) yang menduga tuntutan tersebut
> > merupakan upaya pengejawantahan syariat model kaum Taliban di Afganistan
> > atau model beberapa negeri di Timur Tengah (ini istilah yang dipake
> > JIL-HMNA-), berusaha menolak dan memandangnya sebagai upaya
> > mereorientasikan
> > dan memasung masyarakat ke "masa lampau," abad ke-7 di Makkah dan
> Madinah,
> > atau abad ke-9 di Bagdad."
> >
> > Menurut ushul fiqh: bahwa hukum asal dalam bidang ibadah mahdhah adalah
> > ikut pada apa yang diperintahkan Nash, tidak boleh menambahi, ataupun
> > mengurangi, tegasnya semua tidak boleh kecuali atas petunjuk Nash. Sedang
> > untuk masalah duniawi, ibadah mu'amalaat, menyangkut hubungan
> > sosial/mu'amalah, kita berlomba-lomba untuk terus berkarya, berkreasi,
> > tegasnya semua boleh kecuali yang dilarang Nash. Ushul fiqh ini amat
> bijak
> > dan berwatak antroposentris. Allah tidak menghendaki hambaNya menambah
> > beban
> > berat dalam hal ibadah mahdhah, cukup melaksanakan apa-apa yang secara
> > eksplisit diperintahkan Nash, sedangkan yang mu'amalaat, kita disuruh
> > berpikir kreatif, tetapi tidak liberal, semua boleh kecuali yang dilarang
> > oleh Nash. Alhasil Taufik Adnan Amal menderita Islam Phobia yang proaktif
> > berprasangka dengan pernyataannya "memukul rata" bahwa pelaksanaan
> > Syari'at
> > Islam memasung masyarakat ke "masa lampau," abad ke-7 di Makkah dan
> > Madinah.
> > Ungkapan: "Syariat model
> > kaum Thaliban atau Thalibanisasi" , yang dikemukakan Taufik Adnan Amal
> itu
> > sebenarnya mengandung stigmatisasi yang sangat keji, karena di dalamnya
> > mengandung tudingan miring terhadap penerapan Syariat Islam dan sosok
> > Negara
> > Islam.
> >
> > Para kaki tangan Orientalis yang menamakan diri Jaringan Islam Liberal
> > (JIL) dan International Center for Islam and Pluralism (ICIP), pernah
> > mengadakan workshop bertemakan "Kritik Wacana Agama" di Jakarta, di mana
> > Nasr Hamid Abu Zayd sebagai pembicara utama. Sementara itu Rektor UIN
> > Yogyakarta telah menerbitkan buku Islamic Studies. Isinya memuja dan
> > menjadikan pemikiran para pemikir liberal, seperti antara lain Nasr Hamid
> > Abu Zayd sebagai rujukan, tanpa sikap kritis. Nasr Hamid yang di Mesir
> > sudah
> > divonis murtad, di sini malahan diagung-agungkan.
> >
> > Menurut Dr.M. Emarah, dari sudut latarbelakang pemikiran, Nasr merupakan
> > seorang kader Sosialis-Marxis Arab muda, sehingga kunci untuk memahami
> > pemikiran Nasr ada pada methodologi dialektika Marxisme-Materialis me
> yang
> > ia gunakan dalam menelaah al-Qur'an, kenabian dan wahju, aqidah,
> syari'ah,
> > serta "historiografi" nash-nash dan hukum.
> >
> > Nasr menjelaskan bahwa bahwa Al Quran terbentuk dalam realita dan budaya
> > selama dua puluh tahun, jadi budaya menjadi fa'il (subyek), sedangkan Al
> > Quran hanya merupakan maf'ul (pelengkap penderita). Bahwa kenabian hanya
> > merupakan tingkatan yang kuat dari tingkatan-tingkatan khayal yang timbul
> > dari efektifitas daya khayal manusia. Bahwa wahyu bukanlah merupakan
> > fenomena di luar undang-undang materialisme dan aqidah dibangun di atas
> > landasan persepsi-persepsi "mitos", dalam kebudayaan komunitas manusia.
> > Ini
> > semua menguatkan bahwa pemikiran Nasr bertumpu pada paradigma filsafat
> > positivisme.
> >
> > Adapun strategi untuk menyungkurkan pola-pikir Nasr adalah dengan menebas
> > teori dialektika historische materialisme dengan senjata latar belakang
> > sejarah juga. Artinya sejarah dipakai untuk menebas teori historische
> > materialisme dari Marx. Ini telah dikupas dalam Seri 418, yang
> menunjukkan
> > konsep Marx yang materialistik dalam mentafsirkan sejarah yang menjadi
> > paradigma dari seluruh sistem pemikiran Marx, itu ditolak oleh kenyataan
> > sejarah sendiri.
> >
> > Maka pantaslah Nasr Hamid Abu Zayd di Mesir divonis murtad. Pandangannya
> > yang sesat itu bertumpu di atas paradigma filsafat positivisme terkhusus
> > historische materialisme dengan metode dialektika, yang ditolak sendiri
> > oleh
> > sejarah. Itulah dia Nasr Hamid Abu Zayd yang menjadi pion para
> Orientalis,
> > itulah dia Abu Zayd yang diagung-agungkan komunitas yang menamakan diri
> > Jaringan Islam Liberal (JIL) dan International Center for Islam and
> > Pluralism (ICIP), ya dialah itu Nasr Hamid yang disanjung oleh Rektor UIN
> > Yogyakarta. WaLlahu a'lamu bisshawab.
> >
> > *** Makassar, 13 Agustus 2006
> >
> > [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> >
> > http://waii- hmna.blogspot. com/2006/ 08/740-islam- phobia-yang-
> bersifat-
> > proaktif. html
> >
> > ------------ --------- --------- --------- --
> >
> > (*)
> >
> > Tambahan pula, bagaimana orang-orang Yahudi dan Kristian saat itu bisa
> > masuk Islam, andaikata Muhammad SAW mencontek Quran dari kitab suci
> mereka
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke