Mbak Lina, Mas Ary dkk sekalian :

al haqqu min rabbik = kebenaran itu dari Tuhanmu,

Sebenarnya apa yang disampaikan pak Chodjim itu benar dan tidak salah, dan 
kalau saya menilai pak Chodjim benar bukan berarti saya mendapatkan mandat dari 
Sang Maha Benar, tetapi hanya sekedar menilai benar menurut pemahaman saya 
pribadi dan tentu saja "kebenaran" yang saya katakan itu bersifat relatif.

saya menemukan dua referensi menarik tentang "Allah" :

1) Wikipedia, telah memaparkan apa adanya tentang term "Allah" yakni adanya 
silang pendapat mengenai apakah "Allah" itu terdiri dari beberapa suku kata 
ataukah tidak ?. Hanya Wikipedia berani menghakimi salah satu pendapat yang 
ada, bahwa yang mengatakan "Allah" terdiri dari suku kata "Al" dan "ilah" 
adalah keliru, karena bertentangan dengan kaidah bahasa Arab.

2) M Quraish Shihab dalam bukunya "Menyingkap Tabir Ilahi, Asmaaul husna dalam 
Perspektif Al Qur'an" juga memaparkan silang pendapat mengenai apakah "Allah" 
itu terdiri dari beberapa suku kata ataukah tidak ? bedanya dengan Wikipedia, 
Quraish Shihab menilai perbedaan kedua pendapat tersebut tidak ada yang salah 
alias benar.

Jadi baik yang mengatakan "Allah" itu tidak memiliki akar kata maupun yang 
mengatakan "Allah" memiliki akar kata "Al" dan "Ilah" sama-sama mengakui term 
"Allah" tidak memiliki bentuk mutsanna (duo) maupun jamak (plural), inilah yang 
saya katakan unik, di qamus arab, isim yang tidak mengenal mutsanna maupun 
jamak ya cuma "Allah", selain ini tidak ada. Karena itu firman Allah "laa ilaah 
illallah" amat tepat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan "tidak ada 
tuhan kecuali Allah" justru rancu apabila diterjemahkan "tidak ada tuhan 
kecuali TUHAN".

Maka mau setuju dengan pendapat yang mana ya terserah saja (wallahu 'alam).

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sel, 9/2/10, Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setij...@gmail.com> menulis:

Dari: Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setij...@gmail.com>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Fw:i SEMOGA CATATAN KECIL INI DAPAT MENJADI 
MODAL UNTUK SALING MEMAHAMI DAN TIDAK LAGI SALING MENCACI
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 9 Februari, 2010, 4:07 PM







 



  


    
      
      
      Gak papa mbak, silahkan milih.. bebas... 

Asal jangan bilang yang milih pilihan berbeda itu mungkar... hahahahahahahaha



Saya kira itu yang ustadz Chodjim ingin tekankan...

karena gak ada rujukan absolutnya, ya silahkan dilihat isi argumennya.. .



----- Original Message ----- 

  From: Lina 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Tuesday, February 09, 2010 3:56 PM

  Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw:i SEMOGA CATATAN KECIL INI DAPAT MENJADI 
MODAL UNTUK SALING MEMAHAMI DAN TIDAK LAGI SALING MENCACI



Terimakasih mas Aset,

  Kalo memang begitu yg dimaksud pak Chodjim saya bisa mengerti. Karena Ilmu 
Bahasa, sama seperti ilmu2 lainnya Ilmu Sosial, Ilmu Ekonomi, Ilmu Biologi..gak 
ada yg bisa tanyakan rujukannya selain penguasaan akan ilmu itu sendiri atau 
disiplin ilmu itu sendiri.



Tapi jelas2 disitu pak Chodjim menuliskan berkali kali 'rujukan dari 
Rasulullah'.



Kalau untuk penguasaan materi yg sedang didiskusikan, saya juga sepakat bahwa 
sama kuatnya. Tapi kalau saya harus memilih, saya akan memilih...:- )



wassalam,



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
<ary.setijadi@ ...> wrote:

  >

  > Yang saya tangkap, BUKAN harus ada rujukan dari Rasul mbak.

  > Tapi, jika TIDAK ADA rujukan, lalu mengapa di-PASTI-kan kebenarannya?

  > Jadi tinggal berargumen gitu lho... toh kekuatannya sama...

  > 

  > 

  > 

  > 

  > ----- Original Message ----- 

  > From: Lina 

  > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  > Sent: Tuesday, February 09, 2010 2:34 PM

  > Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw:i SEMOGA CATATAN KECIL INI DAPAT MENJADI 
MODAL UNTUK SALING MEMAHAMI DAN TIDAK LAGI SALING MENCACI

  > 

  > 

  > 

  > Terimakasih Pak Chodjim,

  > Saya membaca disini tidak ada yang mengklaim kebenaran dan menyalahkan 
orang lain. Sekedar ada beda pendapat ttg kaidah bahasa tp bukan pada perbedaan 
akidah...:-) . 

  > 

  > Apakah dalam 'mempelajari kaidah bahasa arab (ilmu ttg bahasa)' harus ada 
rujukan dari Rasulullah SAW (sunnah or hadist)? Kok buat saya aneh ya 
kdengarannya.

  > 

  > Soalnya kalau memang harus pake rujukan2 sunah or hadist Nabi, sebetulnya 
Mas MUiz bisa juga bertanya 'apa rujukan hadist Nabi buat pendapat Pak 
Chodjim'. Saya yakin gak ada juga, kan? Jadi yaa..soal kaidah bahasa, gak usah 
pake rujukan Hadist Nabi segala. Yaa pake ilmu bahasa aja.

  > 

  > Ini masalahnya asal kata bahasa arab, kan?

  > 

  > wassalam.

  > 

  > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Achmad Chodjim" <chodjim@> wrote:

  > >

  > > Begini Teh Lina, kalau memang tidak ada rujukannya dari Rasulullah, 
mengapa kita memastikan diri kebenarannya? Mengapa kita menyalahkan orang lain 
yang mengurai berdasarkan kaidah bahasa Arab itu sendiri?

  > > 

  > > Bagi saya, kata "Allah" itu hanyalah sebutan agung bagi Dia yang 
menciptakan alam semesta. Dia-lah "al-ilaah" itu, satu-satunya ilaah. Dengan 
memahami demikian, kita tidak terjerumus pada pengucapan kata "allaah" sebagai 
produk pikiran manusia. Kita tarik benang merahnya, yaitu Dia yang bisa disebut 
apa saja sebagai al-asmaa al-husnaa. Dari al-asmaa al-husnaa itulah kita akan 
menghayati kebenaran al-ahaad dan al-waahid. Dan, itulah al-ilaah alias allaah.

  > > 

  > > Wassalam,

  > > 

  > > chodjim

  > > 

  > > 

  > > 

  > > ----- Original Message ----- 

  > > From: Lina 

  > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  > > Sent: Sunday, February 07, 2010 9:07 PM

  > > Subject: [wanita-muslimah] Re: Fw:i SEMOGA CATATAN KECIL INI DAPAT 
MENJADI MODAL UNTUK SALING MEMAHAMI DAN TIDAK LAGI SALING MENCACI

  > > 

  > > 

  > > 

  > > Saya senang mengaji disini tentang ini bersama sama orang2 ini...:-). 
Saya mencoba menelusuri dari awal smp akhir. Ada pertanyaan saya disini.

  > > 

  > > Dalam kontkes ini, mempelajar kata per kata bahasa arab (Tata bahasa 
Arab), apakah perlu rujukan dari Rasulullah SAW (=sunnah dan hadist Rasul)?.

  > > 

  > > wassalam,

  > > 

  > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Achmad Chodjim" <chodjim@> 
wrote:

  > > >

  > > > Lebih dari sekadar baik, Mas Muiz.

  > > > 

  > > > Mas, siapa yang menetapkan kebenaran demikian itu? Adakah rujukannya 
dari Rasulullah sendiri?

  > > > 

  > > > Terima kasih.

  > > > 

  > > > Wassalam,

  > > > chodjim 

  > > > 

  > > > ----- Original Message ----- 

  > > > From: Abdul Muiz 

  > > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  > > > Sent: Sunday, February 07, 2010 6:57 PM

  > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Fw:i SEMOGA CATATAN KECIL INI DAPAT 
MENJADI MODAL UNTUK SALING MEMAHAMI DAN TIDAK LAGI SALING MENCACI

  > > > 

  > > > 

  > > > 

  > > > apa kabar pak Chodjim,

  > > > 

  > > > memang betul kata "Allah" itu unik karena satu-satunya isim (noun) 
dalam bahasa arab yang tidak mengenal bentuk mufrad (singular) mutsanna (bentuk 
dua) maupun jamak (plural). Maka khusus untuk kata "Allah" ya tidak dikenal 
adanya fathatain (ALLAHAN), dhammatain (ALLAHUN), maupun kasratain (ALLAHIN).

  > > > 

  > > > Wassalam

  > > > Abdul Mu'iz

   





 



  






      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke