Ada hal fundamental yang sering dilupakan, bahwa menurut tuntunan Hadhrat 
Sayyidina Rasulullah SAW pernikahan adalah hal yang sakral, suka cita dan 
diketahui oleh banyak orang. Mahar yang diberikan kepada calon istri adalah 
yang sesuai dengan status dan kemampuan ekonomi lelakinya. Semakin besar status 
ekonominya, semakin besar mahar yang harus diserahkannya. Mahar tersebut 
diberikan kepada istri dan sepenuhnya dikuasai dan dimiliki oleh istri adalah 
sebuah bentuk proteksi jaminan bagi perempuan/istri.

Nikah siri (diam-diam/rahasia) yang tidak diketahui oleh orang banyak bukanlah 
tuntunan Rasulullah SAW sebab hak-hak perempuan yang sangat dijunjung tinggi 
dalam ajaran Islam terabaikan.

Salaam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "aldiy" <al...@...> wrote:
>
> Apa ada riset tentang dampak nikah siri ini?  Isi RUU itu dah diposting di 
> sini?
> 
> Kalo dampaknya lebih banyak mudaratnya, emang mesti ditertibkan, walaupun aku 
> kurang mudeng juga kok bentuk nikah yang itu dipidanakan ya?   
> 
> Kalo sampe nggak punya uang untuk bayar admin KUA, lha berarti blum siap 
> nikah dong? Jangan2 mesti ikut penyuluhan KB dulu.
> 
> Kalau siri lebih berat mudaratnya sehingga mengganggu kemaslahatan publik - 
> berarti kita mesti milih dari sini - ada kemungkinan aku dukung deh RUUnya, 
> ini kebijakan publik yang meresponse manfaat-mudarat.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <wpamungk@> wrote:
> >
> > Saya pikir wacana RUU "nikah siri-nikah mut'ah dapat dipidanakan" masih di 
> > salah mengerti.
> > Mungkin perlu ditinjau ulang gimana gitu pemerintah mengkomunikasikannya 
> > kepada masyarakat.
> > 
> > Ngobrol2 di pengajian yg ada juga pelaku nikah siri sudah puluhan tahun.
> > Banyak pelaku nikah siri mengatakan bahwa nikah siri sudah sesuai agama 
> > kenapa musti dihukum?
> > 
> > -lm : Dihukum kalo ketahuan apalagi , kalo ternyata si istri dan anak2 
> > menderita
> > [ seperti kasus di Tangerang, seorang Ibu meninggalkan anak2 balita, bahkan 
> > ada yg bayi selama 3 hari untuk cari uang,
> > suaminya boro2 dimintai tanggung jawab, karena mereka nikah siri]
> > Orang yg gak punya SIM lantas nabrak, hukumannya pasti lebih berat daripada 
> > yg punya SIM dengan kasus yg sama.
> > 
> > + Tapi itu kan cuma kasus, banyak pelaku nikah siri langgeng sampai tua. 
> > Ada juga yg gak punya SIM seumur hidup, 
> > bisa tuh jadi tukang ojek, nggak pernah ketangkap polisi. Punya istri 2 
> > juga beres urusan bagi warisnya.
> > 
> > -lm: Tapi kan kasian anak2, nggak punya akte kelahiran, nggak bisa masuk 
> > sekolah, susah punya KTP, nggak bisa bikin paspor, 
> > susah untuk urusan bank, mau kredit motor.
> > + Di Indonesia mah gampang, bikin KTP sampai 5 juga bisa, bikin paspor 
> > lebih dari satu juga bisa. Bikin SIM apalagi, cepat.
> > 
> > -lm: Ada orang kaya tuan tanah buanyak duitnya mau pergi haji tapi gak bisa 
> > karena gak ada paspor. 
> > Padahal kan di Qur'an, hadith gak ada tuh ketentuan pergi berhaji pake 
> > paspor. Bukankah dunia ini milik Allah?
> > Kok nggak diributin ya. Ada juga yg ikutan ONH pemerintah, duitnya dah 
> > cukup tapi baru bisa pergi haji 4 tahun lagi, karena 
> > kuota. Kok ini gak diributin ya. Padahal sapa tahu 4 tahun lagi umurnya 
> > tamat. Kenapa gitu pemerintah turut campur dalam masalah ibadah warganya, 
> > ngatur2 pergi hajinya bolehnya kapan; lha wong duitnya sendiri, kok pake 
> > diatur?
> > Tapi nggak ada gitu yg ribut seperti  urusan syahwat? Aneh ya?
> > Bukankah bikin KTP ngemplang, SIM bodong aspal adalah juga penipuan, gak 
> > halal
> > 
> > +  :???
> > 
> > Salam :-)
> > l.meilany
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: Abdul Muiz 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Saturday, February 20, 2010 5:42 AM
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Ulama Pasuruan Tolak RUU Nikah Siri
> > 
> > 
> >     
> >   Pro kontra RUU tentang nikah sirri, poligami, dan mut'ah dipidanakan, 
> > meskipun masih dalam bentuk draft yang disiakan Depag sudah bergulir. Yang 
> > perlu dikritisi dan menarik dikaji adalah :
> > 
> >   semua pernikahan harus dicatatkan ke negara (KUA untuk yang muslim, 
> > Catatan Sipin untuk yang non muslim) memang adalah domain Pemerintah yang 
> > menjadi otoritasnya, dengan pencatatatan maka pemerintah akan mudah 
> > memberikan hak sipil : akta nikah, akta kelahiran, KTP, Visa, paspor 
> > dll.Penggunaan istilah nikah sirri terhadap pelaku nikah di hadapan 
> > penghulu atau pemuka adat tanpa dicatatkan ke Negara adalah rancu paling 
> > tidak dari segi bahasa. Lebih pas atau lebih tepat apabila menggunakan 
> > istilah nikah legal dan nikah illegal.Nikah mut'ah atau nikah kontrak 
> > adalah tradisi yang lazim di kenal di kalangan Syi'ah. Di indonesia karena 
> > mayoritas menganut Sunni yang memang tidak mempopulerkan tradisi nikah 
> > mut'ah menjadi condong tidak mengakomodasi dalam peraturan negara.
> >   Nikah Poligami yang pada dasarnya boleh di kalangan islam menjadi 
> > diperketat atau dipersulit oleh negara melalu RUU ini lebih merupakan 
> > pilihan untuk meminimalisir penderitaan bagi pihak perempuan adalah 
> > debatable yang tidak akan ada habis-habisnya.
> >   cara pandang bahwa pelaku nikah yang tidak dicatatkan akan dipidanakan 
> > tanpa melihat kasus per kasus adalah penyederhanaan masalah yang jauh dari 
> > bijaksana, tidak semua pelaku nikah yang tidak dicatatkan adalah pelaku 
> > kriminal, kalau kita simak penyebabnya bisa beragam :Biaya ke KUA dipandang 
> > relatif mahal, sehingga kelompok miskin lebih memilih menikah di hadapan 
> > penghulu atau pemuka adat. Boleh jadi upaya mencatatkan pernikahan ke 
> > negara merupakan penundaan, apabila tiba saatnya akan dicatatkan kemudian. 
> > Rasanya untuk kasus demikian adalah aneh dan mengerikan apabila kondisi 
> > demikian sang pelaku dipidanakan.Menikah di hadapan penghulu atau pemuka 
> > tanpa dicatatkan ke negara memang bisa jadi akan menguntungkan pihak 
> > tertentu seperti : supaya tidak merepotkan status dirinya sebagai 
> > PNS/BUMN/BUMD/Polri/TNI atau Pejabat Publik tidak dipermasalahkan, atau 
> > supaya tidak diketahui istri pertamanya, atau supaya mensahkan hawa nafsu 
> > pribadinya adalah contoh yang
> >   tepat untuk dibidik pemidanaan.Praktek penghulu yang tidak diatur negara 
> > dapat menyuburkan bisnis sex mengatasnamakan agama cukup marak, contoh 
> > kasus kawin kontrak di puncak atau daerah tertentu dengan pelanggan dari 
> > luar negeri (terutama timur tengah) memang tepat apabila menjadi sasaran 
> > tembak pemidanaan.Dsb dsb.
> > 
> >   Wassalam
> >   Abdul Mu'iz
> > 
> >   --- Pada Jum, 19/2/10, Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setijadi@> menulis:
> > 
> >   Dari: Ary Setijadi Prihatmanto <ary.setijadi@>
> >   Judul: Re: [wanita-muslimah] Ulama Pasuruan Tolak RUU Nikah Siri
> >   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >   Tanggal: Jumat, 19 Februari, 2010, 6:21 PM
> > 
> >    
> > 
> >   Mas Muiz yss.,
> > 
> >   Saya malah melihat, 
> > 
> >   0. Pencatatan itu tuntunan Islam yang lurus.
> > 
> >   1. Harusnya pencatatan KUA itu dibuat sedemikian rupa hingga tidak 
> > memberatkan orang mencatatkan pernikahannya. Artinya negara YANG HARUS 
> > MEMFASILITASI harusnya GRATIS. 
> > 
> >   Kalo diwajibkan tapi bayarnya mahal dan tidak terjangkau, namanya ya 
> > preman dong...
> > 
> >   Malah denger2 di Dep Agama, KUA ini termasuk tempat basah... 
> > 
> >   ya sudah kalo begini, 
> > 
> >   mungkin ini contoh menjual ayat dengan harga yang sedikit... :-(
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> > 
> >   From: Abdul Muiz 
> > 
> >   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> > 
> >   Sent: Friday, February 19, 2010 9:05 AM
> > 
> >   Subject: Re: [wanita-muslimah] Ulama Pasuruan Tolak RUU Nikah Siri
> > 
> >   Yang perlu diklarifikasi itu mendefinisikan nikah sirri, mengapa nikah 
> > yang dilakukan di hadapan penghulu yang lazimnya menghadirkan : wali, 
> > saksi-saksi, mempelai, ada ijab qabul, mahar dan sebagainya, malah pakai 
> > undangan segala ya tidak cocok disebut nikah sirri hanya karena tidak 
> > dicatatkan di Negara (KUA untuk warga negara muslim, catatan sipil untuk 
> > warga negara non muslim), karena sirri itu secara bahasa bermakna diam-diam 
> > atau rahasia. Akan lebih pas kalau digunakan kategori nikah legal untuk 
> > yang dicatatkan ke negara dan nikah illegal untuk yang tidak dicatatkan ke 
> > negara.
> > 
> >   Kalau masalahnya adalah untuk perlindungan kaum wanita dan anak-anak yang 
> > seringkali menjadi korban pernikahan yang tidak dicatatkan ke negara 
> > mengapa pola pikir yang dibangun adalah mempidanakan pelaku dan pihak yang 
> > menikahkan (penghulu) yang tanpa dicatatkan ke KUA ?? Bukankah kalau 
> > pernikahan di hadapan penghulu itu diperlakukan sama, yakni sama-sama 
> > diakui di hadapan hukum (berhak dapat akta nikah) dengan mereka yang 
> > menikah di hadapan KUA, maka perilaku kesewenang-wenangan kaum suami 
> > terhadap istri dan anak yang dihasilkan dapat diseret ke pengadilan. Toh 
> > kebijakan mempidanakan pernikahan illegal tidak akan menjamin menghentikan 
> > aksi KDRT (kesewenang- wenangan, tidak menafkahi dsb), karena pernikahan 
> > legal pun juga bisa terjadi KDRT.
> > 
> >   Wassalam
> > 
> >   Abdul Mu'iz
> > 
> >   --- Pada Kam, 18/2/10, Dwi Soegardi <soega...@gmail. com> menulis:
> > 
> >   > Dari: Dwi Soegardi <soega...@gmail. com>
> > 
> >   > Judul: Re: [wanita-muslimah] Ulama Pasuruan Tolak RUU Nikah Siri
> > 
> >   > Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > 
> >   > Tanggal: Kamis, 18 Februari, 2010, 11:38 PM
> > 
> >   > dua berita tentang nikah sirri ini
> > 
> >   > beda nuansanya.
> > 
> >   > 
> > 
> >   > nikah sirri yang dibela oleh Kiai Pasuruan adalah nikah
> > 
> >   > sirrinya orang
> > 
> >   > ekonomi lemah,
> > 
> >   > tidak kuat bayar biaya administrasi KUA.
> > 
> >   > Ini masalah yang harus ditertibkan oleh KUA sebelum UUnya
> > 
> >   > disosialisasikan.
> > 
> >   > Harus jelas berapa biaya nikah, jangan ditambahi lagi biaya
> > 
> >   > siluman ngga
> > 
> >   > karuan,
> > 
> >   > seharusnya biayanya serendah-rendahnya, atau program
> > 
> >   > subsidi buat yang tidak
> > 
> >   > mampu,
> > 
> >   > supaya budaya nikah sirri tersebut bisa hilang.
> > 
> >   > Setelah itu profesi KUA "gelap" seperti para Kiai dan calo
> > 
> >   > juga harus
> > 
> >   > dihilangkan,
> > 
> >   > di RUU perlu dicantumkan ancaman buat yang menikahkan tidak
> > 
> >   > resmi.
> > 
> >   > 
> > 
> >   > sedangkan berita nikah sirri dan feodalisme,
> > 
> >   > lebih menjurus pada fenomena "poligami."
> > 
> >   > Kalau dulu dilakukan oleh para raja untuk menunjukkan
> > 
> >   > kekuasaannya,
> > 
> >   > sekarang dilakukan oleh para "pengecut" yang tidak mau
> > 
> >   > kehidupan
> > 
> >   > pernikahannya
> > 
> >   > diketahui oleh publik, entah kuatir akan imejnya, atau
> > 
> >   > kuatir dituntut
> > 
> >   > bertanggungjawab.
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 2010/2/18 sunny <am...@tele2. se>
> > 
> >   > 
> > 
> >   > >
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Refleksi : Bagi yang pro feodalisme dierapkan di NKRI
> > 
> >   > dan suka kawin siri
> > 
> >   > > dianjurkan supaya segera bermukin di Pasuruan, selama
> > 
> >   > masih ada tempat.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > http://www.antarane ws.com/berita/ 1266490613/ ulama-pasuruan- 
> > tolak-ruu- nikah-siri
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Ulama Pasuruan Tolak RUU Nikah Siri
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Kamis, 18 Pebruari 2010 17:56 WIB | Peristiwa |
> > 
> >   > Pendidikan/Agama |
> > 
> >   > > Pasuruan (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren
> > 
> >   > Hidayatul Mubtadiin Desa
> > 
> >   > > Ketapan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa
> > 
> >   > Timur, KH Machrus Ali
> > 
> >   > > menolak Rancangan Undang-undang Nikah Siri dan
> > 
> >   > mengkritik klausla ancaman
> > 
> >   > > pidana terhadap pelaku nikah siri di RUU itu, padahal
> > 
> >   > syariat Islam
> > 
> >   > > menyatakannya sah.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Ketua Umum Forum Kiai Muda Indonesia ini menjelaskan,
> > 
> >   > nikah siri sangat
> > 
> >   > > berbeda dari kawin kontrak (nikah mut`ah) dan meminta
> > 
> >   > pemerintah tidak
> > 
> >   > > menyamakan keduanya, sebaliknya perlu melihat langsung
> > 
> >   > kasusnya di lapangan.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > KH Machrus khawatir, jika pelaku nikah siri
> > 
> >   > dipidanakan maka efek yang
> > 
> >   > > bakal terjadi menyuburkan praktik prostitusi, karena
> > 
> >   > sanksi pidana nikah
> > 
> >   > > siri hanya 6 bulan - 1 tahun, sementara pelaku
> > 
> >   > prostitusi hanya dipidana
> > 
> >   > > kurungan 7 hari.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Ia menjelaskan, nikah siri yang terjadi di wilayah
> > 
> >   > Rembang, Pasuruan adalah
> > 
> >   > > pernikahan yang dilaksanakan sesuai syariat Agama
> > 
> >   > Islam, yakni syarat dan
> > 
> >   > > rukun nikahnya telah terpenuhi, sertua bertujuan
> > 
> >   > membangun keluarga.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > "Hanya saja pernikahannya tidak dicatatkan ke Kantor
> > 
> >   > Urusan Agama," kata KH
> > 
> >   > > Machrus.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Ia mengibaratkan itu dengan orang membeli tanah, tapi
> > 
> >   > tidak langsung
> > 
> >   > > mendapatkan tanah itu karena menunggu sertifikasinya
> > 
> >   > yang bisa diproses
> > 
> >   > > lebih lanjut ketika dana tersedia.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Machrus setuju nikah kontrak dilarang atau
> > 
> >   > dipidanakan, karena sejak awal
> > 
> >   > > sudah mempunyai berniat kurang baik, yakni pada
> > 
> >   > periode tertentu nikah bisa
> > 
> >   > > putus.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > KH Machrus Ali menyarankan pemerintah mensosilasikan
> > 
> >   > terlebih dulu RUU itu
> > 
> >   > > supaya bisa mengetahui duduk persoalan setiap kasus
> > 
> >   > nikah siri.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > KH Machrus Ali mengakui, latar belakang kasus nikah
> > 
> >   > siri di wilayah
> > 
> >   > > Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, memang
> > 
> >   > kebanyakan faktor ekonomi,
> > 
> >   > > sementara jalannya ada dua, melewati kiai atau lewat
> > 
> >   > calo.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Pernikahan siri yang dipandu kiai lebih mengutamakan
> > 
> >   > membangun keluarga
> > 
> >   > > sejahtera. "Banyak pasangan suami istri yang nikah
> > 
> >   > siri tingkat ekonominya
> > 
> >   > > semakin lebih baik," tegasnya.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Sebaliknya, jika nikah siri yang dilakukan melalui
> > 
> >   > jasa calo, lebih banyak
> > 
> >   > > unsur bisnisnya dibanding membangun keluarga ejahtera,
> > 
> >   > bahkan perempuan yang
> > 
> >   > > terjerat calo, sering menjadi korban pemerasan,
> > 
> >   > demikian KH Machrus Ali.(*)
> > 
> >   > > PK-MSW/C004/ AR09
> > 
> >   > > ++++
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > http://www.antarane ws.com/berita/ 1266489509/ antropolog- 
> > kawin-siri- pengaruh- budaya-feodal
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Antropolog: Kawin Siri Pengaruh Budaya Feodal
> > 
> >   > > Kamis, 18 Pebruari 2010 17:38 WIB | Peristiwa |
> > 
> >   > Pendidikan/Agama |
> > 
> >   > > Semarang (ANTARA News) - Antropolog Mudjahirin Thohir,
> > 
> >   > Kamis, menilai
> > 
> >   > > fenomena kawin siri yang dipraktikan sebagian
> > 
> >   > masyarakat Indonesia
> > 
> >   > > dipengaruhi oleh budaya feodalistik dalam sejarah
> > 
> >   > peradaban negeri ini.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > "Pada masa kerajaan yang menganut budaya feodalistik
> > 
> >   > kental, seorang raja
> > 
> >   > > akan dianggap berwibawa dan berkuasa jika memiliki
> > 
> >   > wilayah kekuasaan yang
> > 
> >   > > luas dan memiliki banyak istri," katanya di Semarang,
> > 
> >   > Kamis.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Ia mengatakan, raja-raja zaman kerajaan dulu yang
> > 
> >   > rata-rata beristri banyak
> > 
> >   > > sebenarnya tidak lepas dari pengaruh penaklukan oleh
> > 
> >   > kerajaan-kerajaan itu
> > 
> >   > > di wilayah-wilayah lain.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > "Sebab, para istri itu biasanya berasal dari setiap
> > 
> >   > wilayah yang berhasil
> > 
> >   > > ditaklukkan dan hal ini sangat memengaruhi kewibawaan
> > 
> >   > raja yang
> > 
> >   > > bersangkutan, bahwa raja yang memiliki istri banyak
> > 
> >   > akan disegani," katanya.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Menurutnya, budaya feodalistik zaman kerajaan itu
> > 
> >   > sampai saat ini masih
> > 
> >   > > memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia sehingga
> > 
> >   > tidak mengherankan JIka
> > 
> >   > > seorang laki-laki bisa memiliki istri lebih dari
> > 
> >   > satu.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > "Namun, masyarakat saat ini memilih mengambil segi
> > 
> >   > praktisnya, yakni dengan
> > 
> >   > > nikah siri atau tanpa mencatatkan perkawinan ke
> > 
> >   > lembaga yang berwenang. Hal
> > 
> >   > > ini justru menunjukkan sikap lelaki yang tidak
> > 
> >   > `gentleman` (tidak
> > 
> >   > > berwibawa)," katanya.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Antropolog ini menilai perkawinan siri menciptakan
> > 
> >   > celah untuk berbuat
> > 
> >   > > tidak adil, karena kawin siri hanya menuntut pelakunya
> > 
> >   > bertanggungjawab
> > 
> >   > > hanya pada Tuhan.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > "Kalau memang seorang laki-laki berani
> > 
> >   > mempertanggungjawab kan perkawinannya
> > 
> >   > > pada Tuhan, mengapa mereka tidak mau
> > 
> >   > mempertanggungjawab kan perkawinannya
> > 
> >   > > kepada manusia," kata dosen senior Universitas
> > 
> >   > Diponegoro itu.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Mudjahirin menyetujui pemidanaan pelaku perkawinan
> > 
> >   > siri seperti disebut
> > 
> >   > > rancangan undang-undang (RUU) Peradilan Agama, sebagai
> > 
> >   > pengingat bagi pelaku
> > 
> >   > > nikah siri.
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > Dia menepis anggapan bahwa negara telah memasuki
> > 
> >   > wilayah privat manusia
> > 
> >   > > karena menurutnya negara berwenang mengatur manusia
> > 
> >   > yang hidup dalam
> > 
> >   > > wilayahnya, namun tetap ada batasan-batasan
> > 
> >   > tertentu.(*)
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> >   > >
> > 
> >   > > 
> > 
> >   > >
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > ------------ --------- --------- ------
> > 
> >   > 
> > 
> >   > ============ ========= ==
> > 
> >   > Milis Wanita Muslimah
> > 
> >   > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga,
> > 
> >   > maupun masyarakat.
> > 
> >   > Twitter: http://twitter. com/wanita_ muslimah
> > 
> >   > Situs Web: http://www.wanita- muslimah. com
> > 
> >   > ARSIP DISKUSI : http://groups. yahoo.com/ group/wanita- muslimah/ 
> > messages
> > 
> >   > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> > 
> >   > Berhenti mailto:wanita-muslimah- unsubscribe@ yahoogroups. com
> > 
> >   > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@ yahoogroups. com
> > 
> >   > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@ yahoogroups. com
> > 
> >   > 
> > 
> >   > Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > wanita-muslimah- fullfeatured@ yahoogroups. com
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   > 
> > 
> >   &quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
> > 
> >   http://id.mail. yahoo.com& quot;
> > 
> >   [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> >   Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
> > Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
> > 
> >   [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke