Tetangga ayah saya di surabaya termasuk keluaga miskin dan dapat kartu gakin, 
suatu ketika disidak (inspeksi mendadak) oleh pihak kelurahan kalau tidak 
salah, yang dilihat saat itu adalah wajan penggorengan ada sepotong daging, 
langsung divonis bukan miskin alias kartu gakinnya dicabut.

Ketika petugas inspeksinya pergi ybs curhat ke tetangga lain, "mosok tiap hari 
makan tahu tempe dan kecap doang plus kerupuk, sekali-kali makan daging kok pas 
diinspeksi ketahuan langsung dianggap bukan masuk kelompok miskin ???".

--- Pada Jum, 26/3/10, L.Meilany <wpamu...@centrin.net.id> menulis:

Dari: L.Meilany <wpamu...@centrin.net.id>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 26 Maret, 2010, 4:46 PM







 



  


    
      
      
      Cuma mau nimbrung :

1. Tempo hari gubernur DKI, bang Foke bilang, biaya kesehatan untuk keluarga 
miskin [ gakin]

akan diperketat. Kalo ketahuan ada anggota gakin yg merokok nggak bakalan 
diberikan 

biaya kesehatan, nggak ditanggung.

Kata bang Foke, kalo merokok itu indikasi bukan gakin. Jadi silaken upayakan 
sendiri biaya sakitnya.



2. Kata menkes; kebijaksanaan bang Foke kalo diterapkan akan susah jadinya. 
Karena misi depkes untuk 

urusan ini adalah juga menyangkut kemanusiaan. Masa sih kalo ada orang miskin 
sakit meskipun karena merokok gak usah ditolong?



3. Jadi kalo menurut saya; pemerintah harus menjamin biaya sakit rakyatnya yg 
bukan karena kesalahannya sendiri 

[ misal perokok pasif], kalo sakitnya karena ulahnya sendiri ya gak usah 
ditanggung; sekaligus juga harus diupayakan keras memberi penerangan tentang 
masalah kesehatan yg benar .

Seperti di Kuba yg saya tahu dari crita Flora; kalo menderita sakit itu malahan 
malu; karena dianggap hidupnya gak bersih.



Tapi coba kalo disini ada pengobatan massal [ seperti saya pernah liat yg 
dilakukan komunitas Budha]; yg gak sakit juga pada ngantri.

Bangga gitu cuma dikasih obat sapujagat. Keluhannya kebanyakan cuma pilek 
pusing batuk melulu. Itu mah penyakit kurang makan :-(

Apalagi kalo yg dapat gratisan operasi; ceritanya sampai berepisode, kalah tuh 
sinetron.

Sakit itu kebanggaan, soalnya nanti banyak yg nengokin bawa buah, kueh2, dapat 
banyak perhatian :-)



Salam, 

l.meilany



----- Original Message ----- 

  From: Ari Condro 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Friday, March 26, 2010 9:20 AM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] Pelayanan Kesehatan di Kekhalifahan Islam



di arab, untuk kesehatan juga ditanggung pemerintah. di iran, malah

  operasi ganti kelamin juga ditanggung pemerintah (di blognya mbak dina

  hehehe)



2010/3/26 donnie damana <donnie.damana@ gmail.com>:

  > Mungkin yang bisa dikomparasi adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan. 
Karena itu yang dijadikan entry point nya dengan reformasi sistem kesehatan 
amerika yang titik beratnya pada universal access ke health care melalui 
reformasi pembiayaan kesehatan.

  >

  > Nah kalo bicara sistem pembiayaan kesehatan kan bisa macem2, ada yang out 
of pocket, ada yang dilakukan oleh pemerintah, ada yang pihak ketiga. Di negara 
kapitalis (amerika) biasanya campuran antara out of pocket bagi yang tidak 
punya asuransi, pihak ketiga bagi yang punya asuransi. Sementara di welfare 
state, ada yang dibayar pemerintah melalui mekanisme pajak (seperti di 
Scandinavia) atau melalui asuransi sosial seperti di Belanda, dimana semua 
orang wajib punya asuransi sosial.

  >

  > Kalo dilihat, model kekhalifahan merupakan model welfare state yang memang 
menugaskan negara untuk menjamin hak kesehatan warga negaranya. Dan situasi 
yang sama saat ini juga ada di negara2 scandinavia yang notabene bukanlah 
berpedoman pada syariah Islam. Situasi yang sama juga terlihat di Cuba (mbak 
Flora tentu lebih tahu tentang hal ini), dimana ideologinya malah dikutuk oleh 
sebagian orang Islam.  Kita bisa bilang bahwa Islam sudah ratusan tahun lebih 
dulu dibandingkan negara2 Scandinavia atau Cuba, tetapi so what? Yang penting 
jangan bermimpi akan kejayaan masa lalu, nilai2 tersebut tidak melulu 
monopolinya orang Islam.

  >

  > Jadi gak perlu diperbandingkan secara dikotomis.. kalo bukan Islam seakan 
buruk dunia akhirat.. kalo dengan Islam nomor satu lahir dan batin dunia 
akhirat. Yang lebih penting, It's how we do it.

  >

  > salim,

  > :D

  >

  >

  >

  >

  > On Mar 25, 2010, at 7:57 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:

  >

  >> aku bingung dengan perbandingan kayak gini

  >> gak apple-to-apple ...

  >> satunya masa saat ini, satunya masa yang lalu

  >> ya sekarang siapa yang pilih pengobatan masa lalu, seperti dibedah gak

  >> pake obat bius

  >> (kalau pengobatan jaman dulu pasien disuruh minum alkohol sampai

  >> mabuk, terus diiket/dipegangi erat-erat biar gak teriak2/lari, tapi

  >> kan di islam alkohol haram, jadi gimana?)

  >> atau dicabut giginya pake tang kawat?

  >>

  >> salam,

  >> --

  >> wikan

  >>

  >> 2010/3/25 Ari Condro <masar...@gmail. com>:

  >> > kok kliniknnya keliling yah ? mendingan di indonesia dwonk, kan ada

  >> > puskesmas.  malah kalau desa atau kecamatan yg padat, ada puskesmas 
terpadu

  >> > yg fasilitasnya sudah seperti rumas sakit saja karena punya ambulan, ada

  >> > rawat inap dengan fasilitas yg layak.

  >>

  >

  >

  >

  > [Non-text portions of this message have been removed]

  >

  >

  >

  > ------------ --------- --------- ------

  >

  > ============ ========= ==

  > Milis Wanita Muslimah

  > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.

  > Twitter: http://twitter. com/wanita_ muslimah

  > Situs Web: http://www.wanita- muslimah. com

  > ARSIP DISKUSI : http://groups. yahoo.com/ group/wanita- muslimah/ messages

  > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  > Berhenti mailto:wanita-muslimah- unsubscribe@ yahoogroups. com

  > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@ yahoogroups. com

  > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@ yahoogroups. com

  >

  > Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

  >

  >

  >

  >



-- 

  salam,

  Ari



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  






      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke