Untuk pak muiz

“Persoalannya adalah mana ayat-ayat ilahi yang khas kultur arab dan mana
ayat-ayat ilahi yang berlaku universal tanpa terikat kultur atau construct
social tertentu”

 

Bisa dijelaskan maksud dari pak muiz ini, saya takut salah persepsi karena
menurut JIL jilbab, khimar, potong tangan dan berbagai syariat islam adalh
budaya arab yang tidak cocok dengan kita

Ya jelas JIL kebablasan demi membela tuannya America. Jilbab, khimar ataupun
itu adalh syariat islam yang tidak boleh kita campakan jika kita mengaku
sebagai muslim

Kepikiran saya jadi kearah sana menbaca kalimat pak muiz, mohon maaf

 

Untuk abah

“1. Saya kutip dari Situs di atas ts.: "Adapun dalam masalah had zina ulama
bersepakat bahwa masalah tersebut hanya dapat ditetapkan minimal dengan
kesaksian empat orang laki-laki yang merdeka, adil, dan beragama Islam." Itu
tidak lengkap, seharusnya ditambah dengan: KESAKSIAN/PENGAKUAN dari yang
berzina. Seperti dalam kasus pengakuan Cut Tari bahwa memang ia telah
berzina dengan Ariel, maka pengakuan tsb menurut Hukum Islam, itu sudah sah
mnjadi alat bulti. 2. Kesimpulan Penulis adalah mengkopi pandangan para
Penulis yang ia jadikan referens, seperti dari penganut "Islam" Liberal:
Taufik Adnan Amal, Asghar Ali Engineer, Fazlur Rahman, Nasaruddin Umar,
bahkan dari yang liberal tanpa "Islam", Amina Wadud.”

 

Mungkin bisa dilengkapi dengan matan hadits karena yang saya tahu ada hadits
tentang wanita yang bersaksi dan meminta dirajam karena dia telah melakukan
zina.

Mereka adalah JIL , kita harus waspada terhadap apa yang mereka sampaikan
karena apa yang mereka sampaikan kadang kala ingin atau seringnya ingin
merusak islam dan mencampur adukkan islam dengan agama kaum kafir. Tetapi
jika ada kebenaran dari mereka tidak salahnya kita ambil.

Tapi kebanyakan mereka itu islam tapi anehnya mereka doyan dan hobi merusak
islam dengan lontaran2 pemikirannya yang mengiris hati para pencari ilmu
seperti saya ini

Sudah banyak hinaan mereka terhadap islam yang membuat marah, tapi mereka
tetap bangga dengan keanehan yang mereka lontarkan

Yang jelas akal dibawah wahyu karena sepintar apapun kita, akal kita ini
terbatas.

 

  _____  

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Abdul Muiz عبد
المعز
Sent: Monday, August 09, 2010 3:44 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Teologi Islam ttg perempuan Re: Bls: [wanita-muslimah] Kritik Siti
Musdah Mulia

 

  

Biar tidak terlalu panjang, saya ringkaskan dengan model tanya jawab :

Abdul Mu'iz : nilai bagian warisan laki-laki lebih banyak daripada kaum
perempuan (QS 4:11,12,176) dan hadits Nabi, "Barangsiapa yang tidak
menerapkan hukum waris yang telah diatur Allah SWT, maka ia tidak akan
mendapat warisan surga"(muttafak alaih) seringkali pertanyaan yang
dimunculkan adalah fenomena sosial kultur barat apakah harus diubah
mengikuti kultur arab agar sejalan dengan bunyi text al qur'an ? atau text
qur'an direinterpretasi tanpa mengubah kultur barat 

abah HMNA : Sudah dijawab oleh Seri 054

Abdul Mu'iz : Setujukah abah HMNA bahwa perbedaan warisan laki-laki dan
perempuan karena berdasarkan gender ?? bukan berdasarkan kodrat ?? Kalau
gender adalah construct social, bukankah al qur'an turun ke bumi tidak hampa
budaya (kultur) ?? Di arab, tentu saja karena perempuan diposisikan sebagai
ibu rumah tangga sementara kaum pria mengambil posisi di luar rumah, pencari
nafkah, maka terbentuklah contruct social yang wajar saja apabila di arab
masa itu (era turunnya wahyu) diakomodir oleh Qur'an dengan pembagian yang
lebih banyak kepada kaum pria.






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke