Feifei bukan saja Alquran yang mesti pertanyakan, tapi kitab - kitab yang lainnya juga. Karena sebenarnya sama saja ada banyak kejanggalan2 tersebut. Salam Toyo
--- On Thu, 7/17/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] Apakah Qur'an itu Firman? To: "Ulil Abshar-Abdalla" <[EMAIL PROTECTED]>, "Luthfi Assyaukanie" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "H. M." <[EMAIL PROTECTED]>, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "Samuel Sam" <[EMAIL PROTECTED]>, "budi sulistiyo" <[EMAIL PROTECTED]>, zamanku@yahoogroups.com Date: Thursday, July 17, 2008, 1:33 AM Apakah Qur'an itu Firman? Dengan mengajarkan kalimat: "Tunjukilah kami jalan yang lurus" Bukankah ini menunjukkan kalau Allah sendiri tidak tahu bagaimana jalan yang lurus itu? Maksud saya, bila benar ajaran doa itu dari Allah, paling tidak, ada kepastian dalam permohonannya. Misal: "Buatlah hati kami selalu Islam!" Bila Islam dianggap sebagai suatu jalan yang lurus. Kemudian Sdr mengatakan: tapi manusia diajarkan MENCARI SENDIRI JALAN YG LURUS ITU ... Bukankah ini aneh? Katanya Allah sudah memberikan petunjuk, tapi kok umatnya masih disuruh mencari sendiri jalan lurus tersebut? Bukankah surat Al-Fatihah adalah ayat doa yang diperuntukkan bagi kaum Muslimin? Nah sekalian saya membahas Surat An-Najm (QS 53) yang Anda kutipkan untuk saya di sini. [53:32] orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. Apakah ayat Quran (An-Najm ayat 32) di atas itu kata-kata Allah? Tidak. Kenapa saya bilang tidak? Karena sudah sangat jelas sekali si pembicara dalam ayat tersebut memakai kata ganti orang ketiga (DIA). Semestinya, bila itu kata-kata Allah, harus memakai kata ganti orang pertama (AKU). Agar Sdr tidak bingung, saya akan berikan contoh kata-kata manusia: "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya." (2 Samuel 22:31) Kata-kata di atas bukan kata-kata Tuhan, itu adalah kutipan kata-kata nabi Daud. Anda bisa melihat gaya bahasanya, nabi Daud memakai kata ganti orang ketiga untuk menyebut Tuhan. Nah, bandingkan dengan kata-kata Muhammad dalam Surat An-Najm: "orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." Bagaimana, apakah Sdr bisa menerima penjelasan saya? Kata-kata Tuhan haruslah berwibawa dan cukup tegas. Dia akan memakai kata ganti AKU untuk menyebut dirinya. Berbeda dengan gaya perkataan manusia. Manusia akan memakai kata ganti DIA untuk menyebut Tuhannya. .Lanjutan.... Hal yang sama terjadi pada contoh berikut. (Saya kutipkan surat An-Nahl sebanyak 10 ayat) QS 16:1 Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. Apakah ayat pertama ini adalah kata-kata Allah? Bukan. Sebab sangat jelas sekali di situ terdapat kata-kata pujian: Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. dan penyebutan kata "Allah" (kata ganti ketiga). Sungguh di luar kelaziman, bila Allah memuji-muji dirinya sendiri. Yang memuji-muji Allah adalah manusia dan para malaikat. Jadi ayat pertama di atas sudah sangat jelas menunjukkan bahwa itu perkataan manusia, bukan perkataan Allah. QS 16:2 Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". Coba Sdr lihat, betapa anehnya ayat di atas. Bila ayat 2 di atas merupakan kata-kata Allah, kenapa di dalamnya ada kata-kata Allah lagi sebagai kutipan? Ini secara jelas kasat mata menunjukkan kalau ayat di atas bukan kata-kata Allah. Si pembicara dalam ayat itu adalah Muhammad. Muhammad memakai kata ganti orang ketiga (DIA dan NYA) untuk menyebut Allah, kemudian di dalam kalimat tersebut Muhammad mengutip kata-kata Allah: "Peringatkanlah olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku". Bagaimana Saudara menjelaskan ini? Tidakkah ini menjadi bukti Alquran tidak 100% berisi kata-kata Allah? Sebagai pembanding bagaimana bentuk kata-kata bijak manusia yang di dalamnya terdapat kutipan kata-kata Tuhan: Mazmur 2:7-12 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk." Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya! Kata-kata di atas adalah kata-kata nabi Daud. Di dalam kalimat-kalimat yang nabi Daud ucapkan, terdapat kutipan kata-kata Tuhan. Nah, seperti itulah model perkataan ayat 2 surat An-Nahl, ternyata tak lebih dari perkataan manusia saja. Klaim bahwa Quran 100% berisi kata-kata Tuhan tidak terbukti. QS 16:3 Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan. QS 16:4 Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. QS 16:5 Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan. QS 16:6 Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. QS 16:7 Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, QS 16:8 dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. QS 16:9 Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar). QS 16:10 Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dari contoh 10 ayat Surat Lebah ini kita mendapatkan tambahan bukti kalau Quran tidak berisi KATA-KATA TUHAN 100%, bahkan ditafsirkan bisa jadi seluruhnya memang hanya kata-kata manusia belaka. Ini nanti akan kita lacak di sesi selanjutnya. Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud. Feifei_fairy http://profiles. friendster. com/fairyfeifei New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does!