IndoCines = Indonesian Chinese Bukanlah Orang Cina          
                                                        
Seharusnya bangsa negara Indonesia mau memahami perasaan sesama
bangsanya juga sesama umat seagamanya untuk hal2 apa yang tidak
disukai, hal2 yang dirasakannya sebagai penghinaan sebagai halnya
penyebutan kata Cina untuk orang2 Indonesia Chinese.  Juga hal2 yang
menyinggung sesama umat Islam seperti halnya umat Islam Ahmadiah
dilarang mengaku Islam dan disebut sebagai Islam murtad dll.

Penghinaan2 seperti ini tidak mungkin bertujuan mempersatukan
melainkan memang bertujuan rasis, diskriminasi, untuk memecah belah,
untuk menghina, dan untuk memancing permusuhan dan melestarikan kebencian.


> "Ferry Wardiman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan Umbu dan rekan rekan yang lain,
> Sebetulnya dalam arti kata "Cina", tidak ada 
> konotasi penghinaan. Dan tidak mungkin kata
> "Cina" yang berasal dari kata dalam bahasa 
> Inggris "China" mengandung penghinaan karena
> pemerintah Cina sendiri memakai kata "China"
> untuk menunjuk negaranya. 


Masalah terhina atau tidak bukan mereka yang menyebutnya yang
menentukan melainkan yang disebut itulah yang merasakan apakah itu
penghinaan atau bukan.

Sama saja kalo dikatakan Muhammad Pedophilia, mereka yang mengatakan
tentu tidak merasa terhina dan menganggap kenyataan itu bukanlah
penghinaan.  Sebaliknya mereka yang percaya justru naik pitam
menganggapnya sebagai penghinaan.

Tidak berbeda dengan Islam Ahmadiah, sudah dibakari mesjidnya,
dijarahi harta benda umatnya, dihina habis2an agamanya, malahan
dituduh oleh MUI dan FPI-nya sebagai menghina Islam, padahal yang
dihina Islamnya itu justru Umat Ahmadiah.  Beginilah caranya memutar
balik antara yang dihina dan penghina.

Oleh karena itu saya selalu mengatakan, janganlah melakukan hal2 yang
kita tahu orang lain tidak senang, bukan malah disuruh memahaminya,
disuruh memahami Islam, disuruh mendalami Quran, disuruh baca Quran
jangan setengah2 tetapi keseluruhannya.  Bego bukan ???

Lhooo.... kalo mau main kayak begitu saya kira baik China maupun
Amerika pun mampu lebih gila daripada begitu bukan ???

Memang betul negara China menamakan negerinya China dalam bahasa
Inggris, tapi dalam bahasa China sendiri tidak disebutnya China.

Namun China tidak sama dengan Cina meskipun kelihatannya hampir sama.
 Karena China dalam bahasa Inggris bukan penghinaan, sebaliknya Cina
itu bukanlah bahasa Inggris melainkan bahasa Indonesia yang artinya
penghinaan.

Kembali kepada tujuannya, kalo memang mau memecah belah dan cari
musuh, teruskan saja, tapi kalo mau persatuan dan kedamaian, maka stop
saja kembali kepada mereka yang disebut maunya disebut bagaimana,
apakah Tionghoa bisa dianggap cukup baik???

Orang Tionghoa di Indonesia karena sudah warganegara Indonesia
seharusnya disebut jelas sebagai Tionghoa Indonesia.  Jelasnya, orang
Tionghoa itu bukan cuma warganegara Indonesia saja, tapi ada yang
warganegaraa Singapore, China, Taiwan, Thailand, Filipine, juga ada
yang warganegara Jepang dan Korea.

Tionghoa yang warganegara Singapore bisa disebut sebagai Singapore
Chinese.

Tionghoa yang warganegara Taiwan malah disebut sebagai Taiwanese.

Apakah Tionghoa warganegara Indonesia tidak sebaiknya disebut sebagai
IndoCines ?????

Kata Tionghoa itu sendiri asalnya dari bahasa China: Chunghua yang
artinya Chung = tengah (negeri tengah), Hua = orang/penduduk.

Dari asal kata diatas, maka orang Tionghoa yang warganegara Indonesia
tidaklah mungkin bisa disebut sebagai Tionghoa, juga tidak mungkin
disebut Cina karena memang mereka bukan warganegara Cina, juga tidak
mungkin disebut China karena memang mereka bukan warga China.

Mereka adalah warganegara Indonesia, mereka adalah bangsa Indonesia,
mereka adalah berbahasa Indonesia.  Seharusnya tidak boleh disebut
Tionghoa, tidak boleh disebut Cina, tidak boleh disebut China, tidak
boleh disebut Chunghua.

Yang tepat adalah sbb:
Tionghoa Indonesia
Indonesia keturunan Tionghoa
Indonesia Chinese
Cina-Indonesia
Atau yang saya usulkan adalah IndoCines.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Kirim email ke