Tak Ikhlas Dituduh Maling Motor-Mati Digebukin di Mesjid Al-Ikhlas
                                              
Siapa juga enggak mungkin ikhlas kalo dituduh maling motor sewaktu
mengambil motornya sendiri diparkiran Mesjid Al-Ikhlas.

Apalagi, bukan cuma dituduh tapi langsung digebukin tanpa perlu
membuktikan lagi, karena memang dalam Islam hal2 yang pasti benar
tidak perlu bukti.

Kebetulan saja kejadian ini ternyata keyakinan itu yang tidak benar
yang diyakininya pasti benar seperti kepastian benarnya Allah sebagai
sang pencipta.

Islam sebagai agama damai harusnya mereka yang shalat di mesjid juga
merasakan kedamaiannya.  Tapi bagaimana bisa merasa damai kalo pemilik
motor sendiri saja jadi was2 dituduh maling motor di Mesjid Al-Ikhlas
yang katanya penuh kedamaian ini.

Disinilah bisa dibuktikan bahwa Islam memang bukan mengajarkan
kedamaian melainkan mengajarkan terror yang dilakukannya sambil
meneriakkan perdamaian.  Dengan mengucapkan kata2 "Damai" dengan
berbagai cara diharapkan orang2 menjadi lengah sehingga terror2 itu
berhasil sebanyak mungkin mengambil korban2nya.

Demikianlah kejadiannya ini membuktikan, para anggauta MMI yang biasa
brutal melakukan kekerasan diluar Mesjid Al-Ikhlas, sekarang
mengikhklaskan anggautanya untuk dikorbankan seperti para penyembah
berhala mengorbankan sajen kepada dewa2nya. Isan Harianto yang
biasanya rajin menyisir meng-obrak abrik, menjarah toko2, cafe2, rumah
makan, dan berbagai bisnis yang dianggapnya tidak Islamiah, haram, dan
menentang ajaran islam, ternyata sekarang menjadi korban anggautanya
sendiri seperti yang biasanya dilakukannya.

Padahal Ihsan Harianto ini dikabarkan berjasa memimpin teman2nya dalam
membakari mesjid2 Ahmadiah di beberapa kota di Jawa, dia juga berjasa
menjarahi harta benda umat Ahmadiah untuk kemudian menghadiahi para
anggauta yang lainnya dengan motor yang dibelinya dari hasil jarahan ini.

Tragis kalo kemudian dia mengambil motor yang dibelinya dengan hasil
uang jarahan anggauta Ahmadiah ini mendadak dituduh sebagai maling
motor oleh sesama anggauta MMI yang kebetulan berjamaah shalat di
Masjid Al-Ikhlas sehingga harus meregang nyawa secara tidak ikhlas
sewaktu nyawanya direngut oleh teman2 seimannya dalam penjarahan
sebelumnya.

Yang dituduh mencuri motor itu adalah dua anggauta MMI, sedangkan
meeka yang menggebuki rame2 juga ulama dan umat MMI yang selesai
shalat di mesjid Al-Ikhlas.  Seharusnya motornya kalo dianggap curian
wajar diselamatkan, tapi justru motornya juga dibakar.  Biadab sekali
bukan???


> "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> PRABUMULIH (SINDO) – Tragis dialami dua anggota 
> Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)Prabumulih
> Anggota MMI Isan Harianto, 27 Tewas Diamuk Massa 
> Gara-gara dituduh mencuri motor sehabis shalat 
> Isya di Masjid Al Ikhlas, padahal motornya sendiri.
> Hendri Kusuma, 29, sipemilik motor luka2 tapi ber-
> hasil melarikan diri, tapi motornya dibakar massa.


Gebuk dulu tanyanya nanti ..... di akhirat.
Islam memang ajaran kekerasan,
Islam juga merupakan ajaran untuk saling curiga mencurigai,
Islam juga mengajarkan jangan gampang2 percaya omongan,
Islam juga mengajarkan jangan ragu2 untuk benar sendiri,

Kesemua ini hasilnya Isan Harianto anggauta MMI yang biasa main
kekerasan akhirnya jadi korban kekerasan anggauta2 MMI-nya sendiri
yang selesai shalat di Masjid Al Ikhlas. Kejadian ini berlangsung
dihalaman Masjid Al Ikhlas dimana korbannya benar2 mati Konyol secara
tidak Ikhlas.

Kejadian ini sering terjadi disemua negara2 Islam atau yang mayoritas
Islam. Mungkin banyak umat Islam mengganggap kejadian ini hanyalah
kesalahan manusia saja, tidak terpikirkan bahwa suatu ajaran
kekerasan, saling mencurigai akan menghasilkan umat yang bengis, keji,
kejam, biadab, dan tidak mengenal ampun.

Kejadian yang sama dan kesalahan yang sama akan selalu berulang dalam
semua komunitas Islam.  Celakanya, berita2 seperti ini seringkali
ditutupi, dilarang untuk disebarkan karena ajaran Islam melarang untuk
memberitakan hal2 buruk yang terjadi didalam komunitasnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke