Lihat itu di Europa dan di Amerika, di Tiongkok dan d Jepang semua makan babi. 
Penduduk mereka lebih sehat dan negeri maju. 

Bagaimana dengan negeri yang tidak makan daging babi?


  ----- Original Message ----- 
  From: tawangalun 
  To: zamanku@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 18, 2008 11:45 AM
  Subject: [zamanku] Re: QUR'AN terjemahan baru!


  Mungkin Kristen bedatujuan pak,
  dulu babi lalu dirubah babi hutan ,soalnya umatnya do makan 
  babi.Nanti kalau masih banyak juga yang nglanggar makan babi hutan yo 
  gampang revisi saja jadi babi ngamuk.
  Kalau Quran ben podo dg pengetahuan.Misal apakah mereka tdk tahu 
  bagaimana bumi dihamparkan? bisa saja diganti diratakan,sebab 
  permukaan bumi ini jauh lebih rata dibanding permukaan planet lain.
  Saya sarankan Alkitab jangan pakai kata Allah sebab jaremu itu nama 
  dewa Arab .

  Shalom,
  Tawangalun.

  - In zamanku@yahoogroups.com, "gkrantau" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > KABAR MENARIK, Dep. Agama sudah menyelesaikan proyek terjemahan 
  Qur'an
  > yg baru.
  > 
  > Banyak orang Islam yg mengritik Alkitab-nya umat Kristiani krn ada
  > berbagai versi. Bagi yg jujur versi2 tsb. adalah terjemahan ke dalam
  > Bahasa Indonesia yg berbeda, yg dimaksud untuk mempermudah 
  pengertian
  > isi Alkitab dan sama sekali tidak merubah isinya.
  > 
  > Aku kira apa yg sudah dilakukan oleh Dep. Agama ini juga tidak 
  berbeda,
  > sejajar dg yg dilakukan beberapa kali oleh Lembaga Alkitab 
  Indonesia.
  > Mudah2an orang2 yg sering melontarkan kritik ngawur bhw ada versi2
  > Alkitab (yg isinya) berlainan, menjadi lebih mengerti dan berhenti
  > melontarkan kritik.
  > 
  > Sekedar untuk diketahui Dep. Agama RI sudah melakukan revisi Qur'an
  > (terjemahannya) 3 (tiga) kali dlm kurun hampir 10 taon ini. Jadi Al
  > Qur'an terjemahan Bahasa Indonesia dlm waktu 10 sudah ada 3 
  versinya.
  > 
  > Gabriela Rantau
  > 
  > Ministry launches new version of Koran translation
  > The Jakarta Post | Wed, 09/17/2008 10:44 PM | 
  National
  > The ministry of religious affairs has launched its latest version of
  > Indonesian translation and interpretation of the Koran after five 
  years
  > in the making.
  > 
  > Religious Affairs Minister Maftuh Basyuni said during the launching 
  in
  > Purwokerto on Wednesday the translation of the Holy Scriptures was
  > carried out gradually by a team assigned by the ministry.
  > "It took five years, where each year saw the translatiion and
  > interpretation of six chapters. Praise be to God, this year we 
  finish
  > the the whole 30 chapters," Maftuh said as quoted by Antara news
  > agency.
  > The print version of the translation and interpretation, Maftuh 
  said,
  > will be available in 10 volumes.
  > During the launch, the minister symbolically handed the Koran
  > translation and interpretation to President Susilo Bambang 
  Yudhoyono.
  > The most widely used print translations and interpretations of the 
  Koran
  > in Indonesian language are of the work of the ministry, with the 
  first
  > version launched in 1989 and the second in 2002.
  > Other widely known translation of the Holy Book includes the work 
  of one
  > of Indonesia's most revered Islamic scholars, Quraish Shihab.(and)
  >



   

Kirim email ke