Ini debatable...

Kalo saya analogikan, Islam sekarang ini ibarat mobil gila yang secara
tidak sadar berjalan melawan arah di jalan yang searah. Sepanjang
jalan dia mendapat makian dan teriakan, tapi dibalas dengan makian pula.

MElawan arus adalah perbuatan yang sangat berbahaya dan hanya
menghasilkan kehancuran. Semua teriakan dan kemarahan terhadap mobil
gila ini adalah manifestasi atas kekhawatiran akan hal buruk yg bakal
terjadi. MEreka berusaha dengan segala cara untuk menyadarkan,
mencegah atau menghentikan mobil gila ini.  

Sementara dari kacamata si mobil gila, yang merasa dirinya berada di
jalur yg benar, melihat bahwa seluruh dunia membenci dan berniat
menghancurkan dirinya apapun yg terjadi.

Sikap merasa tidak bersalah dan tidak mau mendengar ini menyebabkan
dia tidak mau menghentikan mobilnya, bahkan semakin tidak perduli
dengan apapun yg bakal terjadi. KArena dirinya merasa benar.

Inilah kondisi kritis yg terjadi sekarang ini terjadi antara dunia
ISlam dan non Islam. 

Meskipun banyak Islam yg tercerahkan, tapi pengaruhnya hampir tidak
signifikan terhadap bola api yg sedang menggelinding ini.

PErtanyaan saya, bagaimana cara memperbaikinya? BAgaimana cara
menyadarkan si pengemudi mobil gila ini bahwa apa yang dilakukannya
adalah salah dan berbahaya?


Jawaban yg paling mudah adalah mengubah arah jalan sesuai dengan si
pengemudi gila ini. Hehehehehe




Kirim email ke