http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=22532

13 Desember 2008 09:36:56



Perempuan Juga Harus Perkasa





JAKARTA- Lepas gonjang-ganjing perebutan anak dengan mantan suaminya, Teuku 
Rafly, Tamara Bleszynski seolah tenggelam di tengah derasnya artis-artis 
pendatang baru. Namun, bukan berarti pemain sinetron sekaligus film itu 
melepaskan segala atribut keartisannya. Selain masih terlibat produksi 
sinetron, Tamara sedang asyik menggeluti hobi barunya. Tinju. 


Memang, tinju bagi sebagian wanita mungkin olahraga yang terlalu maskulin. 
Namun, tidak demikian bagi ibu Teuku Rassya Islamay Pasya tersebut. Hampir tiga 
tahun ini dia mendalami olahraga yang identik dengan kekerasan itu. Berkat 
tinju juga, Tamara menjadi perempuan tegar, tidak emosional, sportif, dan 
memiliki insting yang tajam. "Itu yang saya rasakan setelah berlatih tinju," 
ujar wanita kelahiran Bandung, 25 Desember 1974, tersebut.




Ditemui saat berlatih tinju di kediaman Eny Soekamto, di kawasan Cilandak, 
Jakarta, Kamis (11/12), Tamara menjelaskan bahwa bertinju tidak boleh 
emosional. Dengan alasan itu, bintang sinetron yang belakangan vakum dari layar 
kaca tersebut tak sekadar berlatih fisik saat boxing. "Harus asah konsentrasi, 
menahan emosi, dan peka sekaligus saat latihan," tutur perempuan berdarah 
Polandia dan Sunda tersebut.  Di bawah asuhan pelatih pribadi, Melky Lohy, 
setiap dua kali dalam seminggu, Tamara mengasah kemampuan jab kiri dan 
kanannya. Sekali berlatih, dia menghabiskan waktu sekitar satu sampai satu 
setengah jam.


Awalnya, Tamara yang mengaku sejak kecil menggemari Muhammad Ali takut 
mengawali berlatih tinju. Takut berdarah, takut terkilir, takut bengkak, badan 
pegal, dan sebagainya. "Tapi, ternyata tidak semenyeramkan itu. Kita bisa 
bertinju untuk melatih otot dan kebugaran," jelasnya.
Yang terpenting, Tamara menjelaskan, tahapnya diikuti dengan baik, mulai 
melakukan pemanasan dengan serius, memahami gerakan, dan mengakhiri latihan 
dengan gerakan-gerakan yang sudah ditentukan. 


Sejauh ini Tamara sudah mulai memahami berbagai istilah dan gerakan pada 
olahraga tinju. Menurut Melky, sampai saat ini yang paling baik dari Tamara 
adalah pukulan jab dan uppercut. "Refleks petinjunya sudah kelihatan sekali," 
pujinya. Manfaat lain yang didapat Tamara dari olahraga tinju adalah kesehatan. 
Dia tidak lagi sering terkena flu meski lelah karena rutinitas syuting dan 
kegiatan lainnya. "Sekarang flunya hilang. Terasa lebih bugar dan sehat," 
ungkap Tamara.


Tamara juga merasa lebih percaya diri. Sebab, menurut dia, bagaimanapun setiap 
orang harus memiliki dasar bela diri. "Misalkan kalau malam-malam sendirian 
naik mobil, sejak boxing, insting kita lebih kuat, adakah bahaya di kanan dan 
kiri," paparnya yang mengaku belum pernah meninju orang lain itu. Apakah Tamara 
tidak khawatir hidung patah atau kulit mulusnya rusak gara-gara tinju? "Tidak 
ya, kan tidak harus sparing. Bertinju bisa untuk kebugaran, menguatkan 
otot-otot. Kalau biru-biru sedikit ya biasa, supaya hidup lebih berwarna," 
tandasnya.


Dia menambahkan, tidak masalah jika perempuan bertinju. Toh, kata Tamara, 
perempuan juga harus perkasa. "Feminin itu harus sehat, itu sudah pasti. Juga, 
harus tegar. Walaupun sedih, harus tetap positive thinking," jelasnya yang 
sejak November lalu ditunjuk sebagai Duta Tinju Indonesia oleh Pertina. (gen/tia

Kirim email ke