Refleksi: Bagaimana pendapat Anda sebagai ahli ilmu surgawi terhadap wanita ini?

http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=51972&ik=3


Gadis Berkelamin Ganda Menanti Uluran Tangan 

Minggu 15 Februari 2009, Jam: 7:46:00 
JAKARTA (Pos Kota) - Gadis ini ke mana-mana selalu berpenampilan sebagaimana 
layaknya wanita. Mengenakan baju wanita dan jilbab setiap ke sekolah. Tapi 
siapa sangka jika ia ternyata memiliki kelamin ganda. 

Fenomena yang jarang terjadi ini dialami Nurhikmah, 16. Ia adalah anak pasangan 
Sahri, 60, dan Titin Maimunah, 50. Mereka tinggal di Kampung Bulak Teko, RT 
011/011, Kalideres, Jakarta Barat. 

Sahri, 60, yang ditemui di rumahnya, Sabtu (14/2), mengatakan keanehan yang 
terdapat pada tubuh anaknya diketahui saat Nurhikmah dilahirkan. "Saat itu 
suster bilang anak saya laki-laki, tapi setelah saya lihat, kok perempuan. 
Suster juga bingung," jelasnya. 

Dia kemudian membawa Nur ke RSCM. Karena pada waktu itu di RSCM sedang tidak 
ada dokter anak, maka Nur dialihkan ke RS Harapan Kita. "Saat itu dokter bilang 
kalau anak saya sudah bisa pipis, berarti normal," tuturnya. 

Keanehan yang menimpa Nur ternyata pernah dialami oleh kakaknya, Siti Masitoh. 
Namun setelah dewasa, Siti yang sekolah di madrasah aliyah ini hanya memiliki 
satu kelamin wanita. Hanya saja, payudara Siti tidak tumbuh seperti wanita pada 
umumnya dan memiliki suara seperti pria. "Sedangkan Nur sampai saat ini punya 
dua kelamin. Tapi penisnya berukuran kecil," tutur Sahri. 

Diakuinya, penampilan Nur yang bersekolah di madrasah tsanawiyah swasta ini 
memang agak kelaki-lakian. "Dia anak yang tomboy dan suka main bola," imbuhnya. 

BUTUH BANTUAN 
Ketua RW 011, Cecep, 45, yang juga masih saudara dengan keluarga ini, 
mengatakan kondisi yang dialami anak-anak Sahri membutuhkan bantuan dari semua 
pihak. 

Cecep mengaku sudah membantu mengurus surat ke kelurahan dan kecamatan untuk 
meringankan biaya operasi. Anak-anak tersebut juga sudah dibawa ke RSCM untuk 
menjalani pemeriksaan. Rencananya pada liburan sekolah besok, operasi akan 
dilaksanakan. Tapi keluarga ini masih kebingungan soal biaya. "Saya punya uang 
darimana untuk operasi, saya sudah tua dan tidak bekerja," jelas ayah 6 anak 
ini. 

Siti dan Nur selama ini diperlakukan sebagai perempuan oleh keluarga dan 
lingkungannya. Saat mereka berganti kelamin menjadi laki-laki kelak, dibutuhkan 
bantuan dari banyak pihak untuk menguatkan mentalnya. 

"Kita harus hati-hati, karena ini menyangkut perasaan. Mereka berdua merasa 
kalau selama ini adalah perempuan. Sedangkan dokter mengatakan jika mereka 
adalah lelaki. Perlu banyak penyesuaian tentunya," ujar Ketua RW. 

(anis/ok)@ 

Kirim email ke