Wah ini anak buah DR Azhari, Amrozi, Imam Samudra...muncul
Mal, anda kok munafik pakai mungkir segala wong jelas-jelas berkiblat 
ke Arab Saudi. Contoh sepele saja, kalau melaksanakan ritual sholat 
anda berkiblat ke mana?
Silahkan lanjutkan mimpi anda.

Salam...


--- In zamanku@yahoogroups.com, kamal mustakmal <kmustak...@...> 
wrote:
>
> Menjalankan Syariat Islam bagi umatnya tidak membutuh restu dari 
negara Sekuler, juga tidak akan berkiblat ke Arab saudi yang 
merupakan sekutu terbesar dan terkuat US di Timur Tengah.  
>  
> Umat Muslim diseluruh dunia saat ini sedang menunggu sistem ke 
khalifahan berdiri kembali. Apapun dan bagaimanapun caranya, harus 
diperjuangkan. Maka sayapun termasuk orang yang sedang menunggu 
datang dan berdirinya sistem pemerintahan yang Islami.
> 
> 
>  
> Salam,
>  
>  
> 
> 
> 
> --- On Sat, 2/21/09, Hafsah Salim <muskitaw...@...> wrote:
> 
> 
> From: Hafsah Salim <muskitaw...@...>
> Subject: [zamanku] Cita2 Syariah Islam = Menghancurkan Kebangsaan !
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Date: Saturday, February 21, 2009, 5:16 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Cita2 Syariah Islam = Menghancurkan Kebangsaan !
> 
> Utusan Obama, Hillary Clinton menegaskan bahwa yang didukung Amerika
> itu bukanlah Indonesia sebagai negara Pancasila, melainkan Indonesia
> sebagai negara Islam terbesar didunia yang berkiblat kepada Arab
> Saudia sebagai Caliph.
> 
> > "BDG KUSUMO" <bdgkusumo@ ..> wrote:
> > "Kebaikan" nya Orba Soeharto tampak pada
> > keamburadulan multidimensi yang masih akan
> > lama menerpa RI. Pemimpin kuat dengan tim
> > yang bersama jelas berkiblat pada rakyat
> > dan dukungan solid di DPR RI hanya mungkin
> > timbul pada organisasi (parpol) kebangsaan
> > dan kerakyatan yang berbekal Pancasila
> > 1 Juni 1945, yaitu PDI Perjuangan.
> 
> Kenyataannya rakyat yang mendukung Syariah Islam berkiblat menentang
> ide kebangsaan karena Islam tidak mengenal batas negara. Wajar kalo
> pemimpin mau dukungan kuat juga harus solid jelas kepada Syariah
> Islam. Semua partai2 Kebangsaan sudah diracuni Syariah Islam 
sehingga
> untuk mendapatkan dukungan rakyatnya partai2 kebangsaan ini harus
> melupakan kebangsaannya menggantikan dengan Syariah Allah.
> 
> Betul, mayoritas rakyat Indonesia menolak Syariah Islam, oleh karena
> itu para pendukung Syariah Islam harus menyusup menguasai partai2
> kebangsaan sehingga dalam legislative wakil2 partai kebangsaan ini
> bisa lebih menyuarakan suara Syariah secara mayoritas.
> 
> Kenyataannya para pendukung Syariah Islam lebih berhasil, ini 
terlihat
> bahwa semua wakil2 dari partai2 kebangsaan bukan menyuarakan
> kebangsaan melainkan menyuarakan cita2 Syariah Islam dan memusnahkan
> kebangsaan. Sesama bangsa boleh diusir, boleh dirampok, boleh 
dibunuh
> apabila mereka bertentangan dengan aqidah Islam dari Arab Saudia. 
> Begitulah nasib bangsa Indonesia yang beraliran Islam dari aqidah
> Ahmadiah yang berasal dari Pakistant. Mereka diusir dari tanah air
> mereka sendiri dan entah harus tinggal dimana lagi kalo tanah airnya
> sendiri menolak diri mereka atas dasar Syariah Islam. Padahal kalo
> memang berdasarkan kebangsaan, tentunya akan lebih membela bangsanya
> apapun agamanya.
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke