Oleh Arief Rahman.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengaku telah minta kepada Mahkamah 
Konstitusi (MK) untuk menunda sidang gugatan kekebasan beragama dari satu 
kelompok, yang semula dijadwalkan pada Januari diundur hingga pertengahan 
Februari 2010.

Pernyataan tersebut dikemukakan Menag pada acara peletakan batu pertama 
pembangunan kantor PBNU II di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Hukum dan HAM telah 
minta MK untuk menunda sidang gugatan kebebasan beragama.

Ini
 dimaksudkan untuk konsolidasi menghadapi gugatan tersebut, katanya.

Ia menjelaskan, di Indonesia dewasa ini ada enam agama yang diakui: Islam, 
Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Keberadaan keenam agama yang di 
Kementrian Agama memiliki Bimas masing-masing, dianggap sebagai diskriminatif.

Kelompok yang menggugat ini mengajukan uji kewenangan dan materi 
perundang-undangan ke MK. Mereka minta agar hal itu ditiadakan dan dibongkar, 
kata Suryadharma Ali.

Jika kelompok itu memenangkan perkaranya di MK, Menang mengatakan, jelas tak 
salah di kemudian hari akan muncul nabi-nabi baru. Demikian pula ajaran Eden 
seperti yang muncul di Cirebon baru-baru ini akan cepat berkembang.

"Bisa jadi nanti di Indonesia bisa lahir 100 agama," katanya.

Dewasa ini, lanjut Menag, muncul suara keras dari kelompok kecil yang 
menyuarakan kekebasan agama. Sementara dari kelompok organisasi Islam terbesar, 
tak bersuara bahkan lebih
 banyak diam.

Untuk itu, ia minta agar seluruh Ormas Islam dan Ormas agama lain untuk 
bersama-sama menghadapi persoalan ini. Sebab, siapa yang tak rela jika kitab 
sucinya dipermasalahkan pihak lain.

Persoalan ini, kata dia, bukan semata tanggung jawab Kementerian Agama atau 
Kementerian Hukum dan HAM saja, tetapi umat beragama itu sendiri.

Di dunia ini, katanya, tak ada kebebasan absolut. Semua ada batasannya sehingga 
hak orang lain pun tak terganggu.

"Kebebasan absolut hanya milik Allah," kata Suryadharma Ali. (ant)

Sumber: http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/menag-minta-mk-tunda-sidang-kebebasan-beragama/


******

Suryadharma Ali.Sosok Menteri Agama Islam di Indonesia. Ya, ia bukanlah Menteri 
Agama RI, melainkan Menteri Agama Islam (entah dari negara mana dia? Sebab ia 
sudah kehilangan jatidirinya sbg bangsa Indonesia, bangsa Nusantara)Sebagai 
seorang pribadi dan seorang menteri, Suryadharma Ali mungkin bukanlah pribadi 
yang sangat visioner dan ambisius. Ia terlihat sangat kalem tetapi strategis. 
Sebagai orang NU, ia juga adalah pribadi yang saleh dan amanah. Ketika musim 
kampanye
 2009 lalu misalnya, ia tidak menggunakan mobil dinasnya untuk kepentingan 
kampanye.

Kini ia kembali masuk di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Sebagai warga 
Nahdyiyin, ia dipercaya untuk duduk di Menteri Agama. Sebagai menteri agama ia 
diharapkan mampu mengakomodir dan menjembatani berbagai konflik agama yang 
seringkali menghiasi negeri Indonesia tercinta ini. Ada sedikit kecenderungan 
ke arah konservatisme ketika ia menjenguk Habib Rizieq dalam tragedi Monas 2008 
yang lalu. Kemudian ia pun tidak setuju dengan pembubaran Front Pembela Islam 
(FPI). Ia berpendapat bahwa kekerasan yang terjadi di Monas adalah oknum FPI 
dan kekerasan tersebut merupakan tawuran biasa.Tetapi sebagai warga NU, 
seharusnya ia adalah pribadi yang plural dan toleran. (*)

Sumber: http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/9588/Suryadharma-Ali-Menteri-Agama-yang-Toleran.jp

*****

Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali merasa prihatin terjadinya insiden kerusuhan 
di Monas Minggu 1 Juni lalu, karena menimbulkan ekses negatif munculnya konflik 
harizontal.

Hal itu diutarakan Suryadharma Ali usai menjenguk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab 
di Bareskrim Polda Metro Jaya, Kamis (5/6) siang.

"Kami prihatin jika sampai terjadi konflik harizontal antar elemen dan ormas 
Islam dengan FPI. Mudah-mudahan tokoh-tokoh Islam tak terpancing hal ini," 
tutur Suryadharma Ali.


"Kami sampaikan bahwa kami menyesalkan bentuk kekerasan. Kami sarankan ke depan 
nanti dakwah FPI harus berubah, jangan menggunakan kekerasan, tapi harus 
lembut," aku Suryadharma Ali.



Lalu apa tanggapan Habib? Menurut Suryadharma, pada dasarnya FPi tidak 
mengajarkan kekerasan. Secara institusional FPI tidak menganut garis keras 
seperti yang banyak dituduhkan
 orang selama ini.

"Saya tak pernah menganjurkan anggota FPI untuk melakukan kekerasan. Siapa yang 
melakukan kekerasan harus berani bertanggungjawab," ucap Habib Rizieq,seperti 
dilansir Suryadharma Ali.

Menurut Suryadharma Ali, pemicu awal persoalan ini adalah masalah Ahmadiyah 
yang dinilai telah melakukan penistaan agama. 

"Kasus ini merupakan ekses dari sumber masalah yang belum selesai yatu 
Ahmadiyah. Makanya saya meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah 
Ahmadiyah ini," ucap Suryadharma Ali. (Dng/Btt) 

Sumber: http://www.berita8.com/news.php?cat=1&id=2327



Bangkitlah dan waspadalah selalu. Dahulu Kemaharajaan Nusantara
 pernah dilumpuhkan oleh Laskar Hijau. Hari ini pun kita menghadapi tragedi 
yang sama. 

Bangkitlah Putra-Putri Terbaik Bangsa Nusantara, Ibu Pertiwi telah memanggilmu 
untuk menjaga kemuliaan Bangsa dan Tanah Air ini...


**********Baca juga Pemikiran Bung Karno soal "Islam 
Sontoloyo":http://majalahbhinneka.com/berita-12.html


      New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke