Pernyataan bahwa penulisan resep oleh dokter merupakan perampasan profesi 
apoteker membuat saya tertegun
Sudah sejauh inikah cara pandang profesi lain terhadap profesi dokter?
Isu kesetaraan profesi menjadi senjata untuk menekan para dokter
Dibutuhkan kebersamaan para dokter difasilitasi organisasi profesi untuk 
mendudukan masalah sebenarnya.

Salam,
WF 




________________________________
 From: Billy N. <bi...@mediator.web.id>
To: 
Sent: Monday, September 2, 2013 10:05 PM
Subject: [des-kes] Fwd: Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter
 

http://rakyatsulsel.com/dunia-kesehatan-indonesia-hanya-milik-dokter.html
Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter
Muh Irwan (Alumnus Fakultas Farmasi)

Masih terbesik dibenak kita kasus puyer pada tahuun 2007 silam yg
menewaskan seorang bayi. Pada saat itu dokter angkat bicara soal
puyer, padahal itu bukaan rana dokter, farmasis lah yg mempunyai
wewenang. Penulisan resep oleh dokter yang dinilai sebagai perampasan
profesi oleh apoteker.
Pada tahun 2007 silam Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari menggagas
sebuah konsep farmaceutical care, dimana semua stockholder Kesehatan
di Indonesia perpegang teguh pada profesinya masing masing. Untuk
menyembuhkan seorang pasien, maka diperlukan semua element kesehatan
yaitu Dokter, Apoteker, Perawat, Bidan, Analisis kesehatan bekerja
pada profesinya masing masing.
Dokter tugasnya mendiagnosa, Apoteker yabg meresepkan obat serta
perawat yabg merawat pasien itu hingga sembuh, tapi apa yabg terjadi
di Negeri ini.? Dokter menulis resep, memberi resep dll, sehingga
muncul paradigma baru di masyarakat bahwa apoteker dan perawat adalah
babu dokter
Wajar saja jika perawat menjerit memintah keadilan lewaat pengesahan
UU keperawatan, wajar saja jika farmasis meminta kesetaraan profesi.
Dokter dicetak dengan nominal rupiah yang banyak.
Kami menyadari kesemuanya ini terjadi dikarenakan dunia pendidikan
Kesehatan Indonesia yang semakin mahal, mau jadi dokter siapkan modal
minimal Rp 200 Juta, sehingga muncul paradigma kapitalis di Dunia
Kesehatan.
Sebuah keresahan atas permasalahan pendidikan dan dunia kesehatan
indonesia, Dunia Kesehatan yang didominasi oleh kerja kerja kedokteran
sehingga melupakan esensi stockholder Kesehatan yang lain. Apa yang
dituntut oleh Apoteker dan perawat itu sah sah Saja karena perilaku
dokter yang tidak bekerja profesional dan merampas hak Profesi lain.
Tentu Semua masyarakat pernah melihat iklan obat yang ada di media,
diakhir iklan ada tulisan: “jika sakit berlanjut hubungi dokter”.
Jika kita sadar konteks, maka iklan tersebut mempertegas kalau di
Indonesia Dunia kesehatan hanya milik dokter. Padahal jika sakit kita
berlanjut dan ketika harus ke dokter akan menambah beban biaya lagi
buat pasien.
Mahalnya biaya pendidikan Kedokteran di indonesia membuat para dokter
menghilangkan esensi UUD negara ini yaitu memberi kan rasa keadilan
sosial untuk semua masyarakat indonesia tanpa terkecuali.
Tentunya pahaman masyarakat juga harus diubah “Kesehatan gratis”
Pejabat di indonesia sudah merumuskan konsep Kesehatan gratis dengan
hitungan matematik yang pas.
Sulawesi Selatan menjadi percontohan konsep ini, tapi definisi gratis
dipahamani pejabat tidak sejalan dengan definisi pahaman orang awam,
buktinya Rumah Sakit-Rumah Sakit di MAKASSAR milik pemerintah masih
tetap saja membuyarkan harapan masyarakat miskin.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links



    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke