Saya minta ijin komentar sedikit, mohon maaf kalau kurang nyambung dengan 
diskusi yang berjalan.

Menurut saya pengukuran MMR juga harus sedikit banyak di 'scrutinize'. Metode 
sibling yang digunakan di SDKI tidak bisa memberikan akurasi yang tinggi 
seperti ditunjukkan dengan confidence interval yang lebar. Hal ini juga 
disebutkan dan ditunjukkan pada laporan SDKI 2012, bahwa confidence interval 
estimasi MMR 2007 dan MMR 2012 sebenarnya banyak yang overlap. Jadi, walaupun 
point estimate-nya nampak meningkat secara signifikan, mungkin secara statistik 
perbedaan ini sebenarnya tidak signifikan. 

Untuk mengkonfirmasi sejauh mana MMR ini memang meningkat, saya rasa kita perlu 
mendapat insight dari sumber lain semisal sensus 2010. Sensus yang lalu tsb 
juga menanyakan pregnancy-related death. Walaupun metodenya berbeda dan tidak 
bisa langsung dibandingkan dengan hasil SDKI, setidaknya kita bisa 1) 
mengkonfirmasi ada/tidaknya trend MMR antara 2007-2012, dan 2) bisa 
mengidentifikasi daerah mana yang menyumbangkan MMR paling banyak karena data 
sensus ini memungkinkan pengukuran MMR sub-nasional.

Dan tambahan sedikit dari saya sih adalah penguatan sistem registrasi 
kependudukan. 

Salam,
Panji

khumairoh_...@yahoo.co.id wrote:

>  
>
>Satu kata yang tepat untuk mencerminkan data SDKI 2012 pada poin Maternal 
>Mortality dan Neonatal Mortality  adalah “Mencengangkan”. Deretan angka-angka 
>dan tabel-tabel yang tertera nyata memperlihatkan gambaran yang jelas bahwa 
>target MDG’s 2015 untuk Poin ke-4 (AKI-AKB) besar kemungkinan akan gagal 
>tercapai. Kata “stagnasi” seperti yang pernah disampaikan pada Konas Iakmi 
>beberapa minggu yang lalu sudah tidak cocok digunakan jika dihubungkan dengan 
>data SDKI 2012. Penggunaan kata “peningkatan”  lebih tepat digunakan. Mengapa? 
>Data SDKI yang dirilis sebelumnya di tahun 2007 angka kematian ibu 228 
>kematian per 100.000 meningkat menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran 
>hidup.
>
>Flash-back data SDKI untuk angka kematian memang fluktuatif, Meningkat di 
>jaman orde baru, turun di masa-masa permulaan di era reformasi kemudian 
>semakin hari semakin meningkat. Pertanyaan yang akan mungkin akan muncul dari 
>dalam diri kita adalah “Mengapa?”.  Kemudian kita akan mulai berspekulasi 
>tentang pemerintah yang belum mampu mengatasi permasalahan. 
>
>Peningkatan angka kematian ibu dan anak saat ini dihubungkan kebijakan 
>kesehatan serta desentralisasi sistem pemerintahan Indonesia. Antara 
>desentralisasi dan resentralisasi, masing-masing memiliki kelebihan dan 
>kekurangan jika diterapkan di Indonesia. Faktor pendanaan (APBD) dan 
>kepentingan daerah  menjadikan desentralisasi tidak mampu memecahkan masalah 
>kesehatan seperti maternal mortality begitupun juga ketika negara ini kembali 
>ke sistem resentralisasi yang akan berbenturan dengan faktor geografis, sosial 
>dan budaya.
>
> Saya berpikir, mengapa kita tidak mensinergiskan desentralisasi 
>(bottom-up)-sentralisasi (top-down)?. Sederhananya, sistem yang dibuat  
>menjadikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sejalan saling berdampingan. 
>Pemerintah pusat membuat rencana strategis yang bersifat umum kemudian 
>diserahkan ke setiap wilayah (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, 
>dan Papua). Wilayah akan berperan sebagai controling pada tataran teknis ke 
>daerah (Provinsi). Pusat berperan sebagai konseptor, penyedia dana, atau 
>penyedia SDM kemudian wilayah berperan sebagai kontroling di daerah dan daerah 
>sebagai pelaksana. Umpan baliknya, daerah dapat melakukan kontrol kepada pusat 
>dan wilayah, wilayah dapat terus melaporkan perkembangan program teknis ke 
>pusat, dan pusat melakukan mo-nev untuk kebijakan selanjutanya. Seperti inilah 
>konsep umum yang terpikir oleh saya untuk pembangunan sistem kesehatan 
>Indonesia.
>
>Terakhir, saya sangat berharap program yang sudah berjalan seperti :
>
>1.       Sister Hospital,  dapat terus berkembang luas hingga menyentuh daerah 
>pedalaman Indonesia  yang masih sulit untuk  mendapatkan fasilitas pelayanan 
>kesehatan ibu dan anak serta mendapat dukungan pendanaan dari kementerian 
>kesehatan RI
>
>2.       Pencerah Nusantara, dapat berkontribusi lebih  untuk Indonesia yang 
>lebih baik dan lebih sehat. Setiap tahunnya selalu ada peningkatan dari segi 
>kualitas dan kuantitas bagi mereka generasi indonesia terpilih dari berbagai 
>pendidikan tinggi kesehatan yang siap ditempatkan di seluruh Indonesia.
>
>
>Zly Wahyuni_FETP2013
>
>Salam CeRia Dari FETP 2013
>
>
> 
>
> 
>
>
>
><!-- #ygrp-mkp { border: 1px solid #d8d8d8; font-family: Arial; margin: 10px 
>0; padding: 0 10px; } #ygrp-mkp hr { border: 1px solid #d8d8d8; } #ygrp-mkp 
>#hd { color: #628c2a; font-size: 85%; font-weight: 700; line-height: 122%; 
>margin: 10px 0; } #ygrp-mkp #ads { margin-bottom: 10px; } #ygrp-mkp .ad { 
>padding: 0 0; } #ygrp-mkp .ad p { margin: 0; } #ygrp-mkp .ad a { color: 
>#0000ff; text-decoration: none; } #ygrp-sponsor #ygrp-lc { font-family: Arial; 
>} #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd { margin: 10px 0px; font-weight: 700; font-size: 
>78%; line-height: 122%; } #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad { margin-bottom: 10px; 
>padding: 0 0; } #actions { font-family: Verdana; font-size: 11px; padding: 
>10px 0; } #activity { background-color: #e0ecee; float: left; font-family: 
>Verdana; font-size: 10px; padding: 10px; } #activity span { font-weight: 700; 
>} #activity span:first-child { text-transform: uppercase; } #activity span a { 
>color: #5085b6; text-decoration: none; } #activity span span { color: #ff7900; 
>} #activity span .underline { text-decoration: underline; } .attach { clear: 
>both; display: table; font-family: Arial; font-size: 12px; padding: 10px 0; 
>width: 400px; } .attach div a { text-decoration: none; } .attach img { border: 
>none; padding-right: 5px; } .attach label { display: block; margin-bottom: 
>5px; } .attach label a { text-decoration: none; } blockquote { margin: 0 0 0 
>4px; } .bold { font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: 700; } .bold 
>a { text-decoration: none; } dd.last p a { font-family: Verdana; font-weight: 
>700; } dd.last p span { margin-right: 10px; font-family: Verdana; font-weight: 
>700; } dd.last p span.yshortcuts { margin-right: 0; } div.attach-table div div 
>a { text-decoration: none; } div.attach-table { width: 400px; } div.file-title 
>a, div.file-title a:active, div.file-title a:hover, div.file-title a:visited { 
>text-decoration: none; } div.photo-title a, div.photo-title a:active, 
>div.photo-title a:hover, div.photo-title a:visited { text-decoration: none; } 
>div#ygrp-mlmsg #ygrp-msg p a span.yshortcuts { font-family: Verdana; 
>font-size: 10px; font-weight: normal; } .green { color: #628c2a; } .MsoNormal 
>{ margin: 0 0 0 0; } o { font-size: 0; } #photos div { float: left; width: 
>72px; } #photos div div { border: 1px solid #666666; height: 62px; overflow: 
>hidden; width: 62px; } #photos div label { color: #666666; font-size: 10px; 
>overflow: hidden; text-align: center; white-space: nowrap; width: 64px; } 
>#reco-category { font-size: 77%; } #reco-desc { font-size: 77%; } .replbq { 
>margin: 4px; } #ygrp-actbar div a:first-child { /* border-right: 0px solid 
>#000;*/ margin-right: 2px; padding-right: 5px; } #ygrp-mlmsg { font-size: 
>13px; font-family: Arial, helvetica,clean, sans-serif; *font-size: small; 
>*font: x-small; } #ygrp-mlmsg table { font-size: inherit; font: 100%; } 
>#ygrp-mlmsg select, input, textarea { font: 99% Arial, Helvetica, clean, 
>sans-serif; } #ygrp-mlmsg pre, code { font:115% monospace; *font-size:100%; } 
>#ygrp-mlmsg * { line-height: 1.22em; } #ygrp-mlmsg #logo { padding-bottom: 
>10px; } #ygrp-msg p a { font-family: Verdana; } #ygrp-msg p#attach-count span 
>{ color: #1E66AE; font-weight: 700; } #ygrp-reco #reco-head { color: #ff7900; 
>font-weight: 700; } #ygrp-reco { margin-bottom: 20px; padding: 0px; } 
>#ygrp-sponsor #ov li a { font-size: 130%; text-decoration: none; } 
>#ygrp-sponsor #ov li { font-size: 77%; list-style-type: square; padding: 6px 
>0; } #ygrp-sponsor #ov ul { margin: 0; padding: 0 0 0 8px; } #ygrp-text { 
>font-family: Georgia; } #ygrp-text p { margin: 0 0 1em 0; } #ygrp-text tt { 
>font-size: 120%; } #ygrp-vital ul li:last-child { border-right: none 
>!important; } --> 

Kirim email ke