Bro heng ji,

Yang dimaksud dengan "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang" ini adalah kondisi setelah parinibbana untuk para Buddha dan Arahat.
Ada yang mengartikan itu sebagai "Ketuhanan" dalam agama Buddha. IMHO itu bukan. "Ketuhanan" itu dibuat hanya utk memenuhi syarat agar Agama Buddha sesuai dengan Pancasila Indonesia.

Sang Buddha memang bukan awal dan juga memang bukan akhir, beliau juga masih belum yang Mutlak. Tapi beliau bukan ciptaan "Nya" karena "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang" itu tidak ada campur tangan/berhubungan dengan kita.
Beliau menggunakan kata "kita" karena itu mewakili mahluk yang masih berkondisi, termasuk Sang Buddha. Setelah parinibbana Sang Buddha dan para arahat menjadi tak berkondisi, "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang".

with Metta
Sumedho Benny



§d«í°ò(wu heng ji) <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: Dharmajala@yahoogroups.com

05/16/2006 12:19 PM

Please respond to
Dharmajala@yahoogroups.com

To
Dharmajala@yahoogroups.com
cc
Subject
[Dharmajala] Para calon-calon Buddha, (How can you answer this phenomenon ?)





Thanx Ching Ik, atas jawabannya telah menjadi bagian yang melengkapi
pertannyaan-pertannyaku berikutnya...

"Dan mungkin saja itu adalah celah yang sama  yang digunakan
samapai terbentuknya 3 aliran besar agama Buddha : Theravada
(Hinayana), Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana) dan aliran sekuler
Tao"

(-Celah? maksudnya..?)

The core problems here is "Why"

Mengapa dalam ajaranNya (Buddha) tidak sanggup menceritakan awal dan
akhir?

Sedikit merujuk ke arah pertannyaan di atas----Agama Buddha
mengenal "Naga" kah? Pernakah disinggung sosok "Naga" dalam cerita
maupun pengajarannya?

Saya akan mrembuatnya menarik dengan mencantumkan perkataan Sang
Buddha pada Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep
Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa
dalam bahasa Pali kalao saya tak salah adalah "Atthi Ajatang Abhutang
Akatang Asamkhatang" yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak
Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak".

Berbunyi : (Sutta Pitaka, Udana VIII : 3)

"Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,
Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para
Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak
Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan
mungkin "kita" dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan,
pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang
Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang
Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan,
pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. "


Saya hanya meminta Saudara-saudari yang dikasihi dalam Dharma untuk
menjelaskan sabda Sang Buddha di dalam kitab Sutta Pitaka ini.
Siapakah yang dimaksud oleh "Atthi Ajatang Abhutang Akatang
Asamkhatang" ini? Allah, Tuhan atau ?!

Nb : Saya berani mengambil kesimpulan bahwa Buddha bukanlah yang Awal
dan Yang Akhir, Buddha bukanlah yang mutlak, dan Dia tercipta oleh
Pribadi yang dibicarakanNya itu, karena Buddha mengatakan kata "kita"
dalam sabdaNya tersebut.

Jika dalam kesimpulanku salah mohon bimbingan Anda semua..

Regardful

Hengji









------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/UlWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
   http://groups.yahoo.com/group/Dharmajala/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
   http://docs.yahoo.com/info/terms/






** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke