Nibana Itu Hanya Utk Pencapaian Tertinggi, & Diadakan Karena Perwujudan Dari Kasih & Belas Kasihan Sang "Adi Buddha", Sang Buddha Primordial Itu.
 
Jadi Apakah Nibana Sama & Sebangun Dgn Adi Buddha?? Tentu Tidak, Karena Yang Pertama Ada Di Dalam Yang Kedua.
 
Ini Elok Utk Di Gumuli.

ching ik/ djoni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya akan mrembuatnya menarik dengan mencantumkan perkataan Sang
> Buddha pada Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep
> Ketuhanan Yang Mahaesa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa
> dalam bahasa Pali kalao saya tak salah adalah "Atthi Ajatang
Abhutang
> Akatang Asamkhatang" yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan,
Tidak
> Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak".
>
> Berbunyi : (Sutta Pitaka, Udana VIII : 3)
>
> "Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan,
> Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para
> Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak
> Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan
> mungkin "kita" dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan,
pembentukan,
> pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada
Yang
> Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang
> Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,
penjelmaan,
> pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. "


------Simpel saja, bahwa kalimat tentang "ada sesuatu yang tidak
dilahirkan, tidak dijelmakan..." dalam Udana adalah merujuk tentang
Nibbana. Jika baca kitab tersebut secara keseluruhan akan menjadi
lebih jelas. Jadi tidak perlu berspekulasi tentang apakah itu, Tuhan
kah, atau anukah....mengapa ? karena memang realitas tertinggi dalam
Buddhisme adalah Nibbana, tidak ada sangkut pautnya dengan masalah
Tuhan. Meskipun dikatakan berkaitan dengan Tuhan, ini hanya dapat
dibicarakan antara individu yang telah mengenal konsep Tuhan. Dalam
Buddhisme, Tuhan tidak dibicarakan secara spesifik, karena tujuan
tertinggi adalah mencapai penerangan sempurna untuk menguak misteri
kehidupan dan alam semesta. SEtelah mencapai penerangan sempurna,
maka pemahaman terhadap realitas sejati menjadi jelas, penderitaan
menjadi sirna, dan nibbana pun tercapai.  


>
> >
> Mengapa dalam ajaranNya (Buddha) tidak sanggup menceritakan awal
dan
> akhir?

----karena tidak ada awal dan akhir. Kehidupan itu seperti sebuah
lingkaran, tidak ada awal dan akhir. 
>



> Sedikit merujuk ke arah pertannyaan di atas----Agama Buddha
> mengenal "Naga" kah? Pernakah disinggung sosok "Naga" dalam cerita
> maupun pengajarannya?


------Naga hanyalah salah satu jenis makhluk di alam kehidupan ini.
Dalam Buddhisme telah banyak menyinggung tentang Naga. Ada naga yang
baik dan jahat ada yang bahagia dan menderita.  INi tidak sulit
dipahami, setiap makhluk ada yang baik dan jahat. Ada yang bahagia
dan menderita.

>
>>
>


> Saya hanya meminta Saudara-saudari yang dikasihi dalam Dharma
untuk
> menjelaskan sabda Sang Buddha di dalam kitab Sutta Pitaka ini.
> Siapakah yang dimaksud oleh "Atthi Ajatang Abhutang Akatang
> Asamkhatang" ini? Allah, Tuhan atau ?!

--bukan siapa siapa, tapi yang dimaksud adalah tentang Nibbana.
>




> Nb : Saya berani mengambil kesimpulan bahwa Buddha bukanlah yang
Awal
> dan Yang Akhir, Buddha bukanlah yang mutlak, dan Dia tercipta oleh
> Pribadi yang dibicarakanNya itu, karena Buddha mengatakan
kata "kita"
> dalam sabdaNya tersebut.

-----Buddha memang bukan awal dan akhir, tetapi orang yang telah
berhasil terbebas dari penderitaan dan berhasil menguak misteri
kehidupan alam semesta. Setiap orang dapat menjadi Buddha jika
berlatih sesuai ajaran Buddha. Di masa lalu banyak Buddha dan dimasa
mendatang juga akan banyak Buddha. Namun satu hal yang perlu
ditekankan disini adalah Buddha bukan tercipta oleh pribadi yang
dibicarakannya, tetapi memang pada dasarnya setiap makhluk memiliki
hakikat Buddha, jika berhasil menguaknya ya menjadi Buddha-lah dia. 
Bagi anda Buddha mungkin tidak setinggi Tuhan, tetapi tolak ukur
demikian hanya bersifat subjektif. Kita tidka perlu membanding2kan
dengan cara demikian. Tujuan mempelajari ajaran Buddha adalah agar
dapat mencapai seperti apa yang dicapai Buddha, dan apa yang dicapai
Buddha adalah tentang hal2 yang bermanfaat bagi setiap makhluk
hidup. Seandainya Tuhan memilih makhluk paling teladan, maka Buddha
adalah pilihan yang paling ideal, karena bahkan satu makhlukpun
tidak akan disakiti seorang Buddha.

>
> Jika dalam kesimpulanku salah mohon bimbingan Anda semua..
>
> Regardful
>
> Hengji
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di
dalam diri saya maupun di luar diri saya **
>
> ** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk
menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat
fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **
>
> ** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan
memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu,
sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **
>
> ** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi
penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi
ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat,
membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan
penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-
sahabat kami **
>
>
>    
> ---------------------------------
>   YAHOO! GROUPS LINKS
>
>    
>     Visit your group "Dharmajala" on the web.
>    
>     To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
>    
>     Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service.
>
>    
> ---------------------------------
>  
>
>
>
>            
> ---------------------------------
> Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and
30+ countries) for 2ยข/min or less.
>







Sneak preview the all-new Yahoo.com. It's not radically different. Just radically better.

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke