Wah, saya  cuma mau tanya, apa hubungan pengedaran buku di hotel yang dilakukan saat ini tahun 2006 dengan berita-berita tahun 1999

Sudah itu, berita tahun 1999, jika saya baca, kok masing-masing pihak hanya perang pernyataan pada yang membinggungkan.

tadinya saya kirain bakal ada berita baru soal politisir-politisir, ternyata berita usang :D

ntah lah, mungkin rekan kita bcl_t bisa memberikan apa yg terjadi saat ini, jadi akan baik sekali


sukses dan bahagia selalu


regards:)

sorry , subjek sy ganti

bcl_t <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
Bro henry,

Urusan SAGIN, saya tidak tahu persis, mungkin ada beberapa sahabat
senior di sini yang tahu, mungkin juga Bro J Lo tahu persis.

Jadi yang saya share mungkin hanya yang saya pernah dengar dan baca.
kejadian itu ini salah satunya, nanti coba saya cari lagi.

FDRUBI DUKUNG PEMBUBARAN KASI
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/10/11/0017.html

FDRUBI DUKUNG PEMBUBARAN KASI

FORUM Demokrasi dan Reformasi Umat Buddha Indonesia (FDRUBI) mendukung
penuh
usulan Ketua Umum DPP Walubi Dra. Hartati Murdaya yang akan
membubarkan Konperensi Sangha Agung Indonesia (KASI).

Menurut Ketua FDRUBI, Budiman, ada beberapa alasan yang menyebabkan
mengapa pihaknya mendukung pembubaran KASI.

Yaitu, KASI telah menyerang sekte-sekte agama Buddha lainnya dengan
dalil mereka bukanlah agama Buddha yang murni atau asli. Mereka juga
telah menjadi penggerak demonstrasi – demonstrasi yang menghujat
sesama umat Buddha.

FDRUBI telah mensinyalir adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh
segelintir umat Buddha untuk mencoba menghambat mekanisme demokrasi.

"Aspirasi KASI kami nilai tidak sehat. Karena berupaya memecah belah
umat Buddha dengan menyebarkan pandangan sesat tentang adanya sekte
murni dan tidak murni", katanya.

FDRUBI juga menilai Bhikkhu KASI telah mencemarkan nama Bhikkhu lain
yang sebenarnya arif dan bijaksana. Serta merusak kerukunan yang
selama ini telah dibina secara susah payah.

Diproklamasikannya KASI sebagai lembaga tertinggi umat Buddha
Indonesia telah menimbulkan penolakan dari majelis-majelis agama
Buddha yang tergabung di dalam Walubi.

"Sebab mereka masing-masing mempunyai organisasi Sangha tertinggi dan
Dewan Rohaniawan tersendiri ", katanya.

Ditambahkan juga oleh Budiman bahwa KASI tidak mewakili aspirasi umat
Buddha Indonesia secara keseluruhan.

KASI hanyalah merupakan sumber konflik yang berkepanjangan dan
memecahbelah umat Buddha Indonesia. KASI hanya diakui oleh umat Buddha
Pannavaro, Prajnavira dan Arya Maitri.

"KASI yang menyatakan dirinya bukan saja tandingan Walubi tapi lebih
dari itu ia sebagai badan fatwa tertinggi umat Buddha Indonesia, telah
memancing keributan dengan umat Buddha sekte-sekte lainnya", katanya.

Dalam kesempatan tersebut FDRUBI juga mengutuk keras penggunaan vihara
Mahavira Graha di jalan Lodan Raya no.6B Jakarta Utara sebagai markas
para demonstran Forum Aksi Damai Umat Buddha Indonesia, yang melakukan
aksi di depan gedung KPU pada 8 September lalu.

FDRUBI telah menemukan bukti bahwa para demonstran yang melakukan aksi
di KPU pada 8 September lalu telah menggunakan Vihara tersebut sebagai
markasnya.

"FDRUBI menganggap forum tersebut tidak benar dan tidak bertanggung
jawab.  Sebab penanggung jawab aksi demonya berubah-ubah. Pada 24
September adalah Henry The namun pada 8 September penanggung jawabnya
The Che An. Alamat forum tersebut juga palsu karena setelah dicek
ternyata dihuni oleh seorang pekerja reperasi kompor gas", tuturnya
berapi-api.

Menjawab SPBI
Budiman juga mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Solidaritas
Pemuda Buddhis Indonesia (SPBI) bahwa Ketua Umum Walubi pada saat
kerusuhan Mei berada di luar negeri merupakan pemalsuan fakta.

Kenyataan yang terjadi adalah, pada tanggal 13 Mei Hartati Murdaya
menutup bakti sosial Tzu Chi- Paramita di Magelang. Kemudian pada 14
Mei dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Dan pada 15 Mei berada di
rumah sambil terus memantau situasi yang berkembang.

`'jadi jika ada yang melontarkan isu wisuda, maka hal tersebut
merupakan sikap yang tidak tahu malu dan asal bunyi'', kata Budiman.

Ia juga menyatakan Forkambi yang telah menerima sumbangan dua juta
rupiah dari Ketua Umum Walubi ternyata telah menimbulkan perpecahan di
kalangan umat Buddha. Lalu lembaga ini lenyap karena telah menjauhi
idealisme untuk kerukunan umat. Oleh karena itu, sebagian besar umat
Buddha memisahkan diri dari Forkambi.

`' Forkambi telah memperkenankan perilaku Aggi Tjetje yang tidak sopan
serta tidak memiliki etika berdemokrasi'', katanya.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Forkambi yang mengatasnamakan pemuda
dan mahasiswa merupakan pernyataan pribadi dari masing-masing ketua
tanpa diketahui oleh segenap pengurus masing-masing lembaga dan senat
mahasiswanya.

FDRUBI juga menerima tantangan dari SPBI untuk tampil di forum dalam
menyelesaikan permasalahan umat Buddha. Asal dengan tetap berpedoman
pada peraturan yang berlaku dan Buddha Dharma.

`' Kami siap untuk menerima undangan SPBI untuk berdebat karena FDRUBI
merupakan organisasi yang terbuka. Namun kami agak kesulitan untuk
menghubungi pihak SPBI karena domisili organisasi tersebut tidak
jelas'', tambahnya.

Jangankan dengan SPBI, dengan KASI dan SAGIN yang berada di belakang
SPBI, FDRUBI akan berani mendebatinya.

`'Jika memang debat tersebut tetap ingin dilakukan oleh SPBI, FDRUBI
menginginkan tempat dan penyelenggara yang netral serta diterima oleh
seluruh pihak.

Penyetruman

        Menanggapi soal terjadinya tindak penyetruman dan kekerasan
lainnya yang ditujukan kepada Ketua Umum Walubi yang terpilih, menurut
Budiman hal tersebut telah diproses menurut Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.

        Untuk mendapat kepastian dan menegakkan supremasi hukum, maka
peristiwa ini sedang didalam penyelidikan dan pembuktian. Hal ini
dimaksudkan agar rekan generasi muda dapat mengerti pokok
permasalahannya.

        `'Selama ini FDRUBI yang dijiwai oleh idealisme pemuda dan
mahasiswa ingin mendapat kejelasan, bukan keberpihakan katanya.

        Budiman mengingatkan kepada para generasi dan mahasiswa
Buddhis, bahwa saat ini telah muncul broker politik yang menjelma
menjadi broker hulum untuk membatalkan pembuktian hukum yang jelas dan
tegas.

        Dalam hal ini generasi muda diminta harus mencari pada
pembuktian dan bukan bersifat tendensisus.

        FDRUBI bisa menerima pandangan mencari kebenaran tentang
peristiwa tersebut yang tidak terselesaikan selama lima tahun
belakangan ini. Dan hanya menjadi isu yang tidak berkesudahan dan
merugikan perkembangan umat Buddha sendiri.


--- In Dharmajala@yahoogroups.com, henry gunawan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Dear Bro BCLT..
>   
>   Kali ini bukan untuk menanggapi permasalahan buku di hotel.
>   Tapi tertarik dengan urusan SAGIN.
>   Mohon infonya mengenai politisir2 nya.
>   Biar kita2 yang muda ini juga jadi tahu sejarah.
>   
>   thanks,
>   henry
>  










Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke