~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    Layanan Informasi Aktual
         eskol@mitra.net.id
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hot Spot: 28 November 2005

<*> Rumah untuk Tempat Ibadah Dirusak Massa
<*> Warga Dayeuh Kolot Segel Rumah Ibadah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah untuk Tempat Ibadah Dirusak Massa
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tangerang, Warta Kota
Puluhan orang merusak dan menyegel sebuah rumah di Perumahan Harapan Kita 
Blok E 2, Desa Bencongan, Curug, Kabupaten Tangerang, yang digunakan sebagai 
tempat ibadah, Minggu (27/11) pagi. Tidak ada koraban jiwa dalam peristiwa 
tersebut. Namun, aksi massa itu sempat membuat puluhan siswa-siswi sekolah 
minggu, panik dan lari ketakutan.

Peter Mendrofa, salah seorang guru sekolah minggu menuturkan, saat massa 
merangsek ke halaman sambil berteriak-teriak, sekitar 30 siswa-siswi sekolah 
minggu tengah belajar di dalam rumah. "Kejadiannya begitu cepat. Sambil 
berteriak-teriak, puluhan orang masuk ke dalam rumah. Sebagian dari mereka 
meminta kami agar menghentikan aktivitas keagamaan di situ. Sedangkan 
sebagian lainnya merusak barang-barang yang ada di dalam rumah. Kedatangan 
puluhan orang itu membuat panik siswa siswi sekolah minggu. Mereka 
berhamburan keluar rumah karena ketakutan," kata Peter.

Massa yang beringas merusak sejumlah barang di rumah seperti gitar, 
keyboard, organ, kipas angin, meja dan kursi. Setelah memaksa mengosongkan 
rumah, massa kemudian 'menyegel' rumah dengan memasang puluhan poster 
bertuliskan kecaman terhadap keberadaan tempat ibadah itu.
Anton Neta, salah seorang pengurus rumah ibadah tersebut, mengatakan bahwa 
beberapa waktu lalu pihaknya telah meneken surat perjanjian dengan warga 
setempat. Dalam perjanjian itu disepakati rumah tersebut akan dikosongkan 
pada tanggal 1 Januari mendatang.

Namun sebelum perjanjian itu jatuh tempo, massa terlanjur datang dan 
mengobrak-abrik seisi rumah. "Kenapa sebelum waktu ditetapkan tiba, massa 
sudah datang menyerbu dan merusak barang-barang milik kami? Sejak kami 
menempati rumah ini tahun 1992 lalu, baru kali ini ada massa yang datang 
menyerbu. Kami terpaksa melaporkan kasus perusakan itu ke polisi," ujar 
Anton. (Has)
http://www.kompas.com/metro/news/0511/28/083529.htm

Warga Dayeuh Kolot Segel Rumah Ibadah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Bandung, Minggu
Warga Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Minggu
(27/11), menyegel sebuah rumah yang dijadikan rumah ibadah. Penyegelan itu
dilakukan untuk kedua kalinya setelah sebelumnya pernah terjadi penyegelan
pasca-pertemuan warga dengan Muspika pada 22 Agustus 2005 silam.

Penyegelan itu berlangsung aman tanpa tindakan anarkis sedikitpun, yang
dimulai sejak pukul 07.00 WIB, di mana sekitar 100 orang warga Dayeuh
Kolot berkumpul di Mesjid An-Nur Dayeuh Kolot. Setelah semua orang
berkumpul, termasuk sejumlah petugas dari Polsek Dayeuh Kolot, warga
bergerak ke rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah yang berjarak 150
meter dari mesjid tersebut.

Saat warga mendatangi rumah ibadah itu, penghuni rumah di di RT07/RW13
Sukabirus, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuh Kolot, tidak bersedia menemui
warga yang telah mendatanginya, hingga akhirnya warga memasang papan
penyegelan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sekumpulan warga tidak
mengetahui pemilik asli rumah tersebut. Warga hanya mengetahui kalau
penanggungjawabnya bernama Maladi.

Dari hasil pertemuan warga pada 22 Agustus 2005 dan 27 Nopember 2005,
warga tidak pernah bertemu dengan penanggung jawab rumah yang dijadikan
tempat ibadah tersebut untuk membuat kesepakatan.

Dalam penyegelan, warga meminta kepada Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI)
untuk mendampingi. "Aksi (penyegelan) itu murni aksi warga, kami hanya
mendampingi karena diminta oleh warga," kata Koordinator Divisi Anti
Pemurtadan (DAP) FUUI, Erwin Mustofa, di Bandung.

Ia mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, warga Sukabirus semuanya
Muslim, sedangkan yang mendiami rumah itu merupakan warga pendatang.
Menurut Erwin, berdasarkan pengakuan warga, pertemuan 22 Agustus 2005
hanya bisa menghentikan kegiatan rumah itu selama dua pekan. Setelah itu,
mereka kembali melakukan aktivitasnya. "Bahkan kata warga, setelah
beberapa saat warga bubar, plang segel yang dipasang warga dicabut oleh
penghuni rumah," katanya.

Sementara itu, Koordinator Badan Koordinasi Ummat (BKU) FUUI, Ahmad
Kurniadi mengatakan, warga berniat untuk membangun posko di daerah
tersebut yang berfungsi untuk melakukan pengawasan agar kegiatan serupa
tidak terulang kembali.

Selain itu, warga meminta kepada FUUI, untuk melakukan pembinaan terhadap
warga mengenai nilai-nilai Islam, terutama untuk warga yang rumahnya
berdekatan dengan rumah tersebut.

Ahmad mengungkapkan, hingga kini pihaknya belum mengagendakan untuk
menutup rumah yang dijadikan rumah ibadah lagi karena pihaknya masih
menunggu penggodogan surat keputusan bersama (SKB) dua menteri yakni
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri.

Selama ini, kata dia, pihaknya hanya mendampingi warga yang mengadu kepada
FUUI. Ia menambahkan, dalam penyegelan kali ini, sengaja melibatkan
kepolisian, dan hal ini untuk memperlihatkan tidak pernah ada kekerasan
dalam penyegelan rumah yang dijadikan tempat ibadah yang dilakukan selama
ini.

Sumber: Ant
Penulis: Glo
http://www.kompas.com/utama/news/0511/28/005941.htm

*************************************************************************************************
Satu tangan tak kuasa menjebol 'penjara ketidakadilan'.
Dua tangan tak mampu merobohkannya.
Tapi bila satu dan dua dan tiga dan seratus dan seribu tangan bersatu,
kita akan berkata, "Kami mampu!"

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
*************************************************************************************************
Redaksi Eskol-Net menerima informasi/tulisan/artikel yang relevan.
Setiap informasi/tulisan/artikel yang masuk akan diseleksi dan di edit 
seperlunya.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan masukan harap 
menghubungi
Redaksi Eskol-Net <eskol@mitra.net.id>
*************************************************************************************************
 

Kirim email ke