Bung, belajar dululah fisika SMP agar jangan menyebar-luaskan tulisan yang dibuat oleh orang yang tidak pernah belajar fisika SMP.
Fisika itu mudah kata Johannes Surya, jadi tolong buka buku fisika anak Anda. Zul --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Nanang Heriyanto <nan...@...> wrote: > > semoga info dari blog ini bermanfaat > > http://pesisirtumpat.blogspot.com/2010/07/pesisir-isi-tabung-gas-elpiji-lpg.html > > Tahukah anda? > Setelah terjadi konversi energi, dimana, tadinya > masyarakat memakai minyak tanah dan sekarang dialihkan untuk memakai > gas elpiji, dengan mengurangi minyak tanah di pasaran. > > bahwa untuk setiap tabung gas elpiji 3kg > jika > masyarakat menganggap bahwa isi gas habis, krn saat menyalakan kompor > tidak ada gas yg keluar shg kompor tidak dapat menyala. > Sebenarnya > dalam tabung gas tersebut patut diduga masih tersisa sekitar 0,2 - 0,4 > kg gas elpiji. Tapi kemungkinan memang gas elpiji dengan jumlah itu > didalam tabung sdh kekurangan tekanan sehingga tidak dapat > mengeluarkan/menyalurkan gas dari tabung melalui pipa/selang kekompor. > akibatnya kompor tidak menyala. > > Dan masyarakat awam menganggap bahwa gas elpiji habis, dan membeli lagi/ > menukar tabung yang dianggap kosong tadi dg > tabung lain yg berisi gas elpiji 3kg. dan membayar harga dg sejumlah uang > untuk gas elpiji sebanyak 3kg > > maka > jika terjadi demikian, tabung itu gas yang dianggap kosong tadi jika > diisi oleh pertamina/pangkalan, sebenarnya dalam tabung dg kapasitas > 3kg tadi, secara logika cukup diisi gas elpiji sebanyak 2,6 - 2,8 kg > agar memenuhi tabung yg berisi 3kg > > Jadi ada peluang, bahwa > dalam setiap pembelian gas elpiji sebanyak 3kg, konsumen (masyarakat) > dirugikan minimal 0,2kg (dengan harga elpiji 3kg yg bersubsidi Rp.4000, > maka kerugian adalah 0,2kg x Rp.4000 = Rp.800 > > untuk pemakaian > normal (rumah tangga) gas elpiji 3kg itu dalam seminggu harus membeli 2 > kali (kerugian minimal konsumen = Rp.800 x 2 = Rp.1600 per minggu) > > Jumlah pemakai elpiji 3kg diperkirakan minimal 3 juta > kerugian minimal masyarakat = 3 juta x Rp. 1600 = Rp 4,8 milyar per minggu > > dalam 1 tahun Rp. 4,8 milyar x 52 minggu = Rp 249,6 milyar > > > (perhitungan > ini belum menghitung banyaknya pemakai/konsumen elpiji yang seminggu > ternyata bisa sampai 3 kali membeli elpiji 3kg, seperti pedagang > makanan, keluarga aktif dll) > > bahwa untuk setiap tabung elpiji 12 kg > jika > masyarakat awam menganggap bahwa gas didalam tabung habis, sebenarnya > patut diduga didalam tabung masih tersisa sekitar 0,3 - 0,6 kg gas > elpiji. tapi kemungkinan karena dengan jumlah sekian dalam tabung, gas > elpiji sudah tidak mempunyai daya tekanan yang cukup kuat untuk keluar/ > menyalurkan gas dari tabung keluar/ melalui selang menuju kompor, dan > masyarakat/konsumen terbiasa menyebut bahwa gas elpiji dalam tabungnya > habis. > > berapa kerugian masyarakat/konsumen untuk elpiji 12 kg > per tahun, dengan jumlah perkiraan konsumen gas elpiji 12kg minimal > adalah 200ribu ? > > Untuk itu: > > Perlu adanya pengujian dan penelitian baik oleh aparat pemerintah, lembaga > konsumen dllJika > dalam pengujian itu terbukti adanya kerugian konsumen, perlu dipikirkan > adanya stasiun pengisian gas elpiji atau pengisian gas elpiji keliling, > sehingga masyarakat bisa membeli gas dengan sistem seperti pembelian > pada bahan bakar minyak. jadi masyarakat saat membeli bisa tahu takaran > yang masuk dalam tabung gasnya. Juga selain itu bagi masyarakat yang > kurang mampu langsung membeli sejumlah 3kg bisa membeli sesua > kemampuannya, misal hanya mengisi 1kg dsbJika > pengujian itu terbukti ada kerugian dari konsumen, patut diperiksa, > kemana larinya uang tersebut, dan kemana sisa gas dari > pangkalan/pertamina itu dijual dan bagaimana pertanggungjawaban > keuangannya selama bertahun2 terdahulu? Karena dalam bahasa para > penyalur gas, ada istilah membeli gas kentut dg harga lebih murah untuk > dijual lagi pada konsumen, yang patut diduga berasal dari sisa gas yang > harusnya dinikmati oleh konsumenBelum lagi penikmatan subsidi > uang negara dari gas elpiji 3kg, jika ternyata pengujian secara > obyektif, yang dijual kepada masyarakat ternyata berkurang jumlahnya > dari jumlah yang dianggarkan oleh subsidi dalam APBN. berarti patut > diduga bahwa selain ada penipuan pada uang masyarakat juga kebocoran > subsidi atau pencurian uang negara. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] >